Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Biologi Sel

Kelas : 1I
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Nama Anggota Kel. : Kel.7
1. Asmarani (212114146)
2. Rahma Maulidia Fitri (212114147)
3. Nurul Hasanah (212114148)
1. Jelaskan struktur protein.

Jawaban :

Struktur protein

Pada pembahasan arsitektur protein digunakan pembagian empat tingkatan struktur.

Struktur primer adalah urutan asam amino. Struktur sekunder berhubungan dengan

pengaturan kedudukan ruang residu asam amino yang berdekatan dalam urutan linier.

Pengaturan sterik ini memberi struktur periodik. Heliks- α dan untai-  menunjukkan

struktur sekunder. Struktur tersier menggambarkan pengaturan ruang residu asam amino

yang berjauhan dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan sulfida. Perbedaan antara

struktur sekunder dan struktur tersier tidaklah terlalu jelas. Di samping itu dikenal juga

adanya struktur kuarterner dan struktur supersekunder.


 Struktur primer protein adalah urutan asam amino penyusun protein yang

dihubungkan melewati ikatan peptida (amida). Frederick Sanger adalah ilmuwan

yang bermanfaat dengan temuan cara penentuan deret asam amino pada protein,

dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam

amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek sbg dipisahkan lebih

lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan

fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi

asam amino hendak mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut

memicu mutasi genetik.

 Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari beragam

rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.

Beragam wujud struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino

mempunyai wujud seperti spiral;

 Struktur tersier yang adalah gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.

Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu

berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil

(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

2. Jelaskan fungsi protein.

Jawaban :
Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam

pembentukan sel-sel baru untuk mejnggantikan sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein lainnya

adalah:

1. Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang
disebut apoenzim merupakan molekul protein.
2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan
mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam
pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam
hati.
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul
protein yang saling bergeseran.
4. Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan
dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran
sel.
5. Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan,
misalnya kecambah dan ovalbumin.
6. Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme
patogen.
7. Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam
tubuh, misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat
memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.

3. Jelaskan bagaimana proses sintesis protein didalam sel

Jawaban :

Proses sintesis protein terjadi menjadi 2 tahap yaitu transkripsi dan translansi

1. Replikasi
Replikasi merupakan Duplikasi/Perbanyakan/Sintesis DNA. Artinya satu untai (single strand)

DNA mencetak satu untai pasangannya.

2, Transkripsi

Transkripsi merupakan proses penyalinan/salin kode DNA menjadi RNA atau kode DNA

untuk pembentukan RNA. Merupakan proses penyalinan molekul DNA menjadi utas RNA yang

komplementer yang merupakan tahap awal dari kompleksitas ekspresi gen.

3. Translasi

Translasi merupakan penerjemahan mRNA menjadi protein (yang berlangsung pada

ribosom). Merupakan proses penerjemahan kodon-kodon yang terdapat pada mRNA menjadi

polipeptida. Hanya mRNA yang akan disintesis menjadi protein, sedangkan tRNA dan rRNA

tidak disintesis menjadi protein.

4. Jelaskan perbedaan sintesis protein pada sel Eukariotik dan sel Prokariotik.

Jawaban :

Sintesis protein pada sel eukariotik

- Tahap transkripsi terjadi di dalam inti sel karena terdapat membrane inti

- Tahap translasi terjadi di sitoplasma

- Proses transkripsi dan translasi lebih rumit dibandingkan dengan sintesis protein yang

terjadi pada sel prokariotik

Sintesis protein pada sel prokariotik

- Tahap transkripsi dan translasi terjadi disitoplasma karena pada sel prokariotik tidak

memiliki membrane inti


- Proses translasi pada sel prokariotik dapat langsung terjadi pada saat proses transkripsi

belum tuntas

- Prosesnya lebih simple daripada sintesis protein yang terjadi pada sel eukariotik

5. Jelaskan terjadinya denaturasi protein

Jawaban :

Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi

terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener

dari protein. Pada struktur tersier protein misalnya, terdapat empat jenis interaksi pada rantai

samping seperti ikatan hidrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, interaksi non polar pada

bagian non hidrofobik. Adapun penyebab dari denaturasi protein bisa berbagai macam,

antara lain panas, alkohol, asam-basa, maupun logam berat. Perubahan struktur protein,

menyebabkan terjadinya denaturasi protein. Proses denaturasi protein adalah suatu proses

pemecahan protein dimana dalam hal ini terjadi perubahan kimia, fisik dan biologi

daripada protein yang dengan sendirinya dapat merubah sifat protein alaminya.

6. Jelaskan golongan antibiotik yang menghambat sintetis protein pada :

- Pada ribosom 30S

- Pada ribosom 50S

Serta jelaskan bagaimana mekanisme penghambatannya di dalam sel

Jawaban :

 Pada ribosom 30S antibiotik yang bekerja adalah golongan penghambat pada sintesis

protein.
Aminoglikosida : Mekanisme kerja dari streptomisin telah dipelajari jauh sebelum

ditemukannya aminoglikosida yang lain seperti kanamisin, neomisin, gentamisin, tobramisin,

amikasin, dan sebagainya, namun diduga bahwa semua antibiotik ini mempunyai mekanisme

kerja yang sama. Tahap awal adalah perlekatan aminoglikosida pada reseptor protein spesifik

yaitu subunit 30S pada ribosom bakteri dan selanjutnya aminoglikosida akan menghambat

aktivitas kompleks inisiasi dari pembentukan peptida (mRNA + “formyl methionine” +

tRNA).

Tetrasiklin : Tetrasiklin berikatan dengan subunit 30S dari ribosom mikroba. Selanjutnya

akan menghambat sintesis melalui penghambatan pada perlekatan aminoasil-tRNA.

Akibatnya akan terjadi penghambatan di dalam pengenalan asam amino yang baru terbentuk

pada rantai peptida.

 Pada ribosom 50S antibiotik yang bekerja adalah golongan penghambat pada sintesis

protein.

Kloramfenikol : Antibiotik ini berikatan dengan subunit 50S dari ribosom dan akan

mempengaruhi pengikatan asam amino yang baru pada rantai peptida karena

kloramfenikol menghambat peptidil transferase. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik dan

pertumbuhan mikroorganisme akan berlangsung lagi apabila antibiotik ini menurun.

Makrolid : eritromisin, azitromisin, klaritromisi : Obat-obat ini berikatan dengan

subunit 50S ribosom dengan tempat ikatan pada 23S tRNA. Selanjutnya akan

berpengaruh dalam pembentukan inisiasi kompleks pada sintesis rantai peptida atau

berpengaruh pada reaksi translokasi aminoasil.

Anda mungkin juga menyukai