Anda di halaman 1dari 5

MEMBUAT RESUME TENTANG PROTEIN

Dosen Pengampu : Rismayanti Fauziah,S.Farm.,M.SI

OLEH :

NAMA : Nila Wahyuni

NIM : F202101098

KELAS : F1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
A.Definisi Protein

Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting
dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-
zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam
amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.

B.Golongan protein

Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Budianto, 2009):

1.Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, dimana
hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani.
Contoh daging sapi, daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.

2. Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya yang
mengandung protein tinggi.

Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut. Protein ini
tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol.
Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada
rambut, dan fibrin pada gumpalan darah

2. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola. Protein
ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler.
Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan
perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.

3. Berdasarkan komposisi kimia dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri dari sususnan asam amino
tanpa

ada gugus lainnya, contohnya enzim ribonuklease.

b. Protein konjugasi adalah protein yang terikat pada gugus prostetik, contohnya

C.Struktur Protein
Jenis protein paling besar adalah protein struktural. Protein struktural berfungsi sebagai
komponen penting yang membangun konstruksi tubuh dari tingkat sel.

Contoh protein struktural yang paling umum adalah kolagen dan keratin. Protein jenis
keratin adalah protein yang kuat dan berserat sehingga dapat membentuk struktur kulit,
kuku, rambut, dan juga gigi. Sementara, protein struktural berbentuk kolagen berfungsi
sebagai pembentuk tendon, tulang, otot, tulang rawan, dan juga kulit.

d. Protein antibodi

Protein defensif adalah protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari adanya zat
asing atau organisme asing yang memasuki tubuh. Protein bertindak sebagai komponen
pembentuk antibodi di dalam tubuh.

Dengan terpenuhinya kebutuhan protein maka pembentukan antibodi juga akan


semakin optimal dan bersifat semakin protektif. Maka, tubuh pun bisa mempertahankan
diri dari penyakit.

e. Protein transport

Protein di dalam tubuh juga berfungsi ibaratnya sebagai pengantar molekul dan zat-zat
gizi di dalam tubuh keluar dan masuk ke dalam sel. Contohnya adalah hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah.

Hemoglobin akan mengikat oksigen dan mengantarkannya ke jaringan yang


membutuhkan oksigen dari paru-paru. Contoh protein transport lainnya adalah serum
albumin yang bertugas mengantarkan lemak ke aliran darah.

f. Protein pengikat

Protein pengikat memiliki fungsi untuk mengikat zat gizi dan molekul untuk digunakan
nantinya.

Contohnya adalah pengikat besi. Tubuh menyimpan besi dalam tubuh dengan feritin.
Feritin ini adalah protein yang bertugas pengikat besi. Ketika nantinya besi dibutuhkan
lagi untuk membentuk sel darah merah maka besi dalam feritin akan dilepaskan.

g. Protein penggerak

Protein penggerak mengatur kekuatan dan kecepatan jantung bergerak, dan juga otot
saat berkontraksi. Saat tubuh bergerak, akan terjadi kontraksi otot, saat kontraksi inilah
peran protein penggerak dibutuhkan.

Contohnya Anda menekuk kaki, hal ini akan melibatkan serabut-serabut otot bergerak.
Saat serabut otot bergerak ini sebenarnya terjadi reaksi kimia yang berjalan sangat
cepat.

Tubuh mengubah ATP atau bentuk energi kimia yang menjadi digunakan dalam tubuh
untuk menghasilkan perubahan mekanis. Proses pengubahan energi kimia tersebut
menjadi perubahan mekanis ini melibatkan protein penggerak yakni aktin dan miosin
dalam serabut otot. Perubahan mekanisnya adalah posisi kaki yang akhirnya berubah
jadi menekuk yang sebelumnya lurus.

Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi dan translasi.
Secara umum, sintesis protein berawal dari DNA, lalu pembentukan RNA, kemudian
penyusunan protein (DNA > RNA > Protein). Proses perubahan molekul ini juga dengan
central dogma.

Tahap 1 - Transkripsi

Proses sintesis protein di tahap awal ini merupakan proses dimana terjadi penyalinan
sebagian molekul DNA. Penyalinan ini dilakukan karena lokasi DNA ada di nukleus,
sementara proses pembentukan protein yaitu di ribosom yang terletak pada sitoplasma.

Dikarenakan DNA tidak mampu bergerak sendiri ke ribosom, maka DNA butuh
penggerak yaitu RNA polimerase (mRNA) untuk mendatangi DNA, menyalin kode
genetik atau membuat cetakan, lalu memindahkan salinan DNA tersebut ke ribosom.
Maka dalam hal ini, mRNA disebut sebagai pembawa pesan.

Dalam proses transkripsi juga terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut: 1. Inisiasi

RNA polimerase memecah sebagai molekul DNA yang berisi segmen-segmen berupa
gen. Dalam gen, terdapat bagian ujung yang disebut promoter dan terminator. RNA
polimerase akan bergerak dari bagian terminator ke promoter untuk memecah DNA.
Jika RNA polimerase telah berhasil di bagian promoter maka proses inisiasi ini selesai.

2. Elongasi

Proses ini yaitu saat RNA polimerase kembali ke terminator setelah mencapai promoter,
sehingga terbentuklah mRNA yang akan menyalin kode genetik pada DNA.

3. Terminasi

Proses terakhir transkripsi yaitu ketika untaian mRNA telah selesai terbentuk dan lepas
dari DNA untuk pergi ke ribosom.

Tahap 2 – Translasi

Ketika mRNA yang membawa salinan DNA berhasil membawanya ke ribosom, terjadilah
proses translasi yaitu proses penerjemahan atau penguraian kode-kode genetik hasil
salinan DNA yang sudah dibawa mRNA sebelumnya. Kode genetik ini yang akan
menghasilkan polipeptida sebagai penyusun protein.

Translasi juga terbagi ke dalam 3 tahap, berikut diantaranya: a. Inisiasi

Pada tahap ini mRNA datang membawa kodon-kodon DNA sampai ke ribosom. Kodon
pertama yang bertemu ribosom disebut kodon start atau AUG.
b. Elongasi

Kodon yang dibawa mRNA akan diuraikan atau diterjemahkan menjadi asam amino
kemudian masing-masing digabung dengan tRNA yang membawa asam amino untuk
menyusun protein. Sehingga gabungan tersebut akan membentuk rantai polipeptida.

c. Terminasi

Proses translasi terakhir yaitu saat salah satu kodon stop antara UAA, UAG, atau UGA
bertemu dengan ribosom yang kemudian menjadi kodon stop atau

Anda mungkin juga menyukai