Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI SEL

SINTESIS PROTEIN

Disusun oleh :
Nama

: Dicky Ibnu Fernandes

Nim

: 15040091

Kelas

: I B S1 FARMASI

Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang


Tahun Ajaran 2015/2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah mata kuliah
Biologi Sel tentang Sintesis Protein. Adapun makalah ilmiah mata kuliah Biologi Sel tentang
Sintesis Protein ini telah saya buat sebaik mungkin. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua saya , yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh
kesabaran dan kasih sayang.
3. Bapak Supristiyono, M.pd.,selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memberi pengarahan kepada saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini belum terlalu sempurna, baik
dari segi penyusunan, pembahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen matakuliah guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Tangerang, Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B.

Rumusan Masalah......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A.

Sintesis protein............................................................................................... 3
1.)

Transkripsi............................................................................................... 3

2.)

Translasi................................................................................................... 4

3.)

Replikasi DNA........................................................................................... 6

B.

Hubungan antara Kromosom, Gen, dan DNA dengan Sintesis......................6


1.

Kromosom................................................................................................. 6

2.

Gen dan Alel............................................................................................. 7

3.

Asam Nukleat........................................................................................... 8

C.

Tinjauan Umum Sintesis Protein....................................................................8

Mekanisme Sintesis Protein............................................................................... 9


BAB III PENUTUP..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan aktivitas
protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap macam protein
mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.
Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul protein dengan
cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul leusin sehingga diperoleh
suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam amino yang lain dihubungkan dengan
suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Protein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada dalam otot, seperlima ada
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di dalam
cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat zat gizi dan
darah, matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa laindalam
jalur metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur nitrogen (N).
Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan karbohidrat,
protein jauh lebih kompleks karena selain mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O) adapula sebagian protein yang mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang
mengandung P,Fe, dan Cu.

B.
1.
2.
3.

Rumusan Masalah

Apa pengertian sintesa protein dan proses sintesis protein.


Apa tahapan proses sintesis protein.
Jelaskan perbedaan replikasi, transkripsi dan translasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2

A. Sintesis protein
Sebagian besar pada akhirnya diekspresikan sebagai protein. Proses pengerjaannya
disebut ekspresi gen. pertama-tama sekuens deoksinukleotida ditranskripsi dari DNA kedalam
sekuens ribonukleotida (RNA kurir atau mRNA). Kemudian sekuens ini ditranslasi kedalam
sekuens asam amino untuk membentuk polipeptida. Sekuens asam amino menentukan
bagaimana cara molekul melipat untuk menghasilkan protein yang aktif secara biologis.
Dalam sel bakteri, tidak ada membran yang mengelililngi DNA dan proses transkripsi
maupun proses translasi berlangsung pada kompartemen sel tunggal. Dalam eukariot,inti sel
diselubungi dengan membran. Proses transkripsi berlangsung dalam inti sel, dan mRNA harus
masuk kedalam sitoplasma untuk ditraslantasikan. Seringkali,hasil polipeptida yang terbentuk
segera termodifikasi setelah proses translasi. Protein merupakan polimer yang panjang dari
asam-asam amino. Suatu protein biasanya mengandung sampai 20 asam amino yang berbedabeda.asam. asam amino kecuali glycin mengandung satu atom yang tidak simetris yang
dihubungkan dengan empat gugusan yang berbeda. Biasanya protein mengandung 1001000molekul asam amino dan mempunyai berat molekul 16000-1000000,yang masing-masing
berikatan kovalen yang disebut peptide. Masing masing ikatan peptide mengandung gugusan
karbosil bebas diujung yang satu dan gugus asam amino d ujung lainnya, sedangkan yang lebih
dari dua asam amino di sebut polipeptida. Tahapan proses sintesis protein, yaitu:
1.)

Transkripsi
Sebagian besar DNA yang ditranskripsi menghasilkan mRNA,yang kemudian

ditranslasi menjadi protein. Namun demikian ,spesi RNA yang paling melimpah adalah RNA
ribosom(rRNA)dan RNA transfer(tRNA),yang tidakmengkode protein,tetapi berfungsi dalam
proses translasi. Transkripsi semua gen dilakukan oleh RNA polymerase,yang menggunakan
keempat ribonukleosida trifosfat (ATP,GTP,UTP,dan CTP)untuk membentuk rantai RNA,yaitu
sekuens yang ditentukan oleh untai cetakan pada DNA. Penambahan nukleotida menjadi
bertahap,ikatan fosfodiester terbentuk melalui mekanisme yang sama seperti dijelaskan untuk
DNA polymerase. Pertumbuhan rantai RNA terjadi pada arah 5 3. Untuk mentranskripsikan
bagian sekuens tertentu ,RNA polymerase terikat pada tapak DNA yang disebut promoter
,tepat dihulu (misalnya,pada sisi 5) pada tapak awal transkripsi.
Pada

eukariot,RNA

polymerase

memerlukan

factor-faktor

tambahan

untuk

melangsungkan transkripsi secara aktif. Beberapa diantara factor-faktor ini diperlukan oleh
semua promoter dan disebut factor transkripsi dasar,dan factor lainnya bersifat spesifik untuk
3

gen tertentu atau beberapa jenis sel dan terlibat dalam pengaturan yang tepat dari promoterpromoter itu. Factor-faktor transkripsi harus mengenal dan mengikat sekuens-sekuens DNA
target yang spesifik dan juga mengaktifkan proses transkripsi.

Perjuangan Hasil Transkripsi


Pada prokariot,hasil trankripsi (transkrip)primer memberikan mRNA fungsional,yang

siap untuk melakukan proses translasi. Pada eukariot,hasil transkripsi dimodifikasi secara
kimiawi sebelum terbentuk sebagai mRNA fungsional. Hal ini dikarenakan gen eukariotik yang
akan diekspresikan sebagai protein mengandung sekuens-sekuens penghalang yang tidak
ditranslasi yang disebut intron. Intron tersebut dieksisi,atau dipotong,sehingga tersisa sekuensekuen yang berhubungan dengan segmen-segmen yang akan ditranslasi,atau ekson, mRNA.
Selain pemotongan,ujung 5 pada hasil transkripsi harus diberi tudung dengan
nukleotida guanine termetilasi. Poliadenilasi akan menghasilkan penambahan ekor poli(A)
yang terdiri dari 40 -200 residu pada ujung 3 hasil transkripsi.
2.)

Translasi
Sintesis polpeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai mRNA yang dibuat pada

tahapan transkripsi. Susunan asam amino yang dibentuk sesuai dengan susunan basa nitrogen
dalam kodon. Satu per satu asam amino berikatan dengan triplet anticodon (tRNA) sehingga
membentuk polipeptida.

Perlengkapan Translasi
4

Sekuens nukleotida dalam mRNA diubah melalui perlengkapan translasi menjadi


sekuens asam amino yang menyusun suatu polipeptida. Perlengkapan ini antar lain tRNA dari
ribosom(yang mengandung tRNA dan kumpulan protein yang unik). Fungsi tRNA adalah
sebagai pengadaptasi antara kodon dan asam amino. RNA transfer mengandung kira-kira 80
nukleotida dan mempunyai jenis struktur sekunder yang umum (daun semanggi)dimana
rantainya

melipat

kebelakang

untuk

menghasilkan

jumlah

perpasangan

basa

intramolekularyang maksimal. Walaupun sedikitnya terdapat satu tRA untuk setiap asam
amino,tidak ada pemisahan satu untuk setiap kodon. Hipotensi goyangan (wobble hypothesis)
penyebabkan pembentukan pasangan basa yang tidak biasa antara basa pada posisi ketiga
kodon (ujung 3 triplet) dengan posisi pertama antikodon. Kemungkinan terbentuknya lebih
dari satu jenis pasangan pada posisi ini menjelaskan fakta bahwa bila terdapat lebih dari satu
kodon untuk suatu asam amino tunggal,maka pebedaannya biasanya pada posisi ketiga.
Perekatan asam amino ke tRNA yang tepat dikerjakan dengan bantuan aminoasil-tRNA
sintetase dan hidrolisis ATP. Setiap asam amino mempunyai enzim yang spesifik yang berbeda
dengan enzim untuk asam amino lainnya,dan enzim ini akan mengenali semua tRNA untuk
asam amino tersebut. Tahap pertama,yaitu aktivasi asam amino,menghasilkan pembentukan
antara zat aminoasil-AMP-enzim. Pada tahap kedua,gugus aminoasil dipindahkan ke tRNAnya
yang sesuai,asam amino dihubungkan dengan tRNA ini melalui ikatan ester. RNA kurir dan
tRNA teraminoasilasi(bermuatan) berinteraksi dalam ribosom. Ribosom terdiri dari subunit
kecil dan besar. Subunit kecilnya mempunyai peranan khusus dalam menginisiasi sintesis
polipeptida.
Proses translasi suatu pesan RNA kedalam rantai polipeptida terjadi melalui tiga tahap:
inisiasi,elongasi,dan terminasi. Inisiasi melibatkan interaksi dari subunit 30S didaerah terdepan
(leader) pada mRNA,yaitu sekitar 20 atau lebih nukleutida sebelum kodon inisiasi,AUG.tRNA
inisiator khusus dimuati dengan metionin menempati tapak peptidil (tapak p) pada ribosom.
GTP yang terikat kedalam kompleks inisiasi 30S terhidrolisis menjadi terlepas ketika berikatan
dengan subunit 50S . pada tahap ini,tapak aminoasil-tRNA (tapak A),yang mampu menampung
aminoasil-tRNA,menjadi kosong.
Tahap berikutnya melibatkan elongasi (pemanjangan)rantai polipeptida salah satu
komponen dari subunit 50S adalah peptidiltransferase,yang mengirimkan Met pertama (dan
pada reaksi selanjutnya,mengirimkan peptide) dari tapak P ke tapak A. untuk melakukan hal
ini,ikatan ester menghubungkan Met dengan tRNA nya terputus dan aminoasil tRNA yang
berdekatan (AA2 taRNA).
3.)

Replikasi DNA
5

Replikasi DNA adalah proses di mana sebuah molekul DNA asli menghasilkan dua
salinan identik DNA. Replikasi DNA adalah proses biologis yang terjadi pada semua
organisme hidup. Replikasi DNA merupakan dasar untuk pewarisan. DNA terbuat dari dua
helai dan setiap helai sel induk bertindak sebagai template untuk produksi untai komplementer.
Proses ini dikenal sebagai replikasi semi-konservatif DNA.
B.

Hubungan antara Kromosom, Gen, dan DNA dengan Sintesis


Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta juta sel. Sel merupakan

komponen terkecil penyusun makhluk hidup.Dalam setiap sel terdapat nukleus.Dalam nukleus
terdapat benda benda yang mengatur seluruh kegiatan metabolisme tubuh.Benda benda
tersebut disebut kromosom. Kromosom adalah struktur padat yang terdiri atas dua komponen
molekul , yaitu protein dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA .pada DNA
terdapat gen yang mengatur metabolisme dalam tubuh.
1.

Kromosom
Kromosom terdiri dari benang benang kromatin yang mudah menyerap warna.

Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami pembelahan pad tahap
metafase.
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.Kromonema
merupakan benang benang spiral kromatid yang terlihat selama profase atau kadang kadang
terlihat pada tahap metafase.Kromer adalah struktur berbentuk manik manik yang merupakan
akumulasi materi kromatin yang kadang kadang terlihat saat interfase.
Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah pelekukan pada kromosom.Pada
sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan tempat
melekatnya benang benang spindel selama pembelahan inti.Satelit adalah bagian ujung
kromosom yang berbentuk bulat.Tidak semua kromosom memiliki satelit. Telomer adalah
bagian terujung kromosom yang berfungsi untuk menjaga agar DNA didaerah tersebut tidak
terurai.
Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan. Pasangan kromosom itu
disebut kromosom homolog. Kromosom homolog bersifat diploid karen terdiri atas dua sel
kromosom. Kromosom dalam sel kelamin tidak berpasangan sehingga bersifat haploid

( 1 set

kromosom ).
Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan gonosom.
1. Autosom (kromosom tubuh) : tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya disingkat A
2. Gonosom (kromosom kelamin) : menentukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan
Y.Gonosom ini berfungsi untuk menentukan jenis kelamin individu yang bersangkutan. Setiap
6

nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46 yang terdiri atas 44 autosom dan 2
gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki laki = 22 AA + XY, sedangkan pada
perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX, Jumlah kromosom pada sel telur yaitu 22 A + X
dan jumlah kromosom pada sperma yaitu 22 A + X atau 22 A + Y. penyusun kromosom
berdasarkan panjang , jumlah , dan bentuk kromosom disebut kariotipe.
2.

Gen dan Alel


Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom terdiri atas substansi

genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi tersebut terdiri atas DNA dan
RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa basa basa nitrogen. Segmen DNA
tertentu akan mengkode sifat sifat tertentu. Segmen segmen DNA tersebut dinamakan gen.
Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen terletak pada kromosom secara
a.
b.

teratur dalam satu deretan , Gen berfungsi :


Mengatur proses metabolisme individu
Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear. Gen gen
yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom homolog disebut alel.
Setiap gen bertanggung jawab mengontrol satu sifat khusus. Suatu gen biasanya dituiskan
dengan simbol huruf. Huruf kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk
pembawa sifat resesif. Susunan gen dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat yang
tampak disebut fenotip.

3.

Asam Nukleat
Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam nukleat, yaitu

DNA dan RNA.


a. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida).Setiap nukleotida terdiri atas tida
bagian.
1)

Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).

2)

Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)

3)

Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari

olongan pirimidin).

DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk double
helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga
ikatan hidrogen. Adenin (A)selalu dihubungkan dengan tmin (T) oleh dua ikatan hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan deoksiribosa menjadi
suatu molekul yang disebut nukleosida atau deoksiribonukleusosida.Nukleosida ini berperan
sebagai prekursor elementer untuk sintesis DNA.Akan tetapi, sebelum nukleosida membentuk
suatu molekul DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu
nukleotida atau deoksiribonukleotida.
DNA dapat bersifat heterokatalitik.DNA bersifat heterokatalitik karena mampu
membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
replikasi mengasilkan DNA baru.
C. Tinjauan Umum Sintesis Protein
Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti
kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hamper
semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan
dari sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh
individu yang bersel banyak. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer
peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu,
DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat
diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan
menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari
DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.
Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia makromolekular yang komplek,
yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu : Gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa,
Asam pospat, dan Basa nitrogen, dibedakan atas dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S)
dan timin (T)} dan purin {adenine (A) dan guanine (G)}.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis
makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino
(protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik
8

dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah
proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino.
Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.
Mekanisme Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu
tahap transkripsi dan tahap translasi.
b. Transkripsi
Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3>5) DNA.
Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase.
Setelah itu penempelan enzim polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim
polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet
basa nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses menyalin.Hasil dari
proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai sense DNA.
Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah kodon.
c.

Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan

menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi protein.
Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah ribosom
melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan membawakan asam
amino yang sesuai pada kodon. Dalam langkah kedua pada sintesis protein, ribosom dan
kompleks tRNA-metionin (disebut metionil tRNA bermuatan) melekat didekat ujung 5
molekul mRNA pada kodon start atau kodon inisiasi (AUG) pertama dan mulai
mentranslasikan sekuens ribonukleotidanya menjadi sekuens asam amino protein. Ribosom
terdiri atas tiga molekul rRNA berbeda dan sekitar 50 protein berbeda.

BAB III
PENUTUP
1.

Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNAsebagai
media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon.
Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signaldari luar akan kebutuhan

suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan,
metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.
2.
DNA terdiri dari dua sulur
utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur
utas nukleotida berikatan pada basa N Ikatan H3.
3.
Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasiatau
penggandaan DNA.
4.
Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein
enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan translasi.5. Informasi

dalam gen

dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA ) melalui proses trankripsi,
mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalamsitoplasma, Ribosom kemudian
melakukan proses penerjemahan (translation) denganmenggunakan informasi cetakan tersebut untuk
mensintesis protein.
5.

Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah proses
duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif karena semua
DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Translasi
merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan arahan mRNA.
Siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia
menjadiurea

10

11

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
WWW.elmhurst.edu/chm/vchembook/584proteinsyn.html.
WWW.en.wikipedia.org/wiki/protein-biosynthesis.

Anda mungkin juga menyukai