Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

TONSILITIS

OLEH KELOMPOK 4:

ACHEP
FIKA FEBRIANA SUWARDI
FITRIYAH
RISKA INDRAWATI
TRIS DENDY
USWATUN HASANAH

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKes TAHUN PELAJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
 
      Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan
rahmat, hidayah dan inayah_Nya akhirnya kami dapat meyusun ”ASUHAN
KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INFEKSI TONSILITIS”.
      Dalam penulisan buku ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa  yang
sederhana , singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca 
     Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna , masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan dapat memperbaiki serta melengkapi buki ini..
      Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta tercatat sebagai
suatu amal sholeh.
 

Indramayu, mei 2017

Kelompok 4
DAFTAR ISI
 

Contents
BAB I...................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut amandel)
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis
adalah karana infeksi.
Tonsil merupakan kumpulan besar jaringan limfoid di belakang faring yang
memiliki keaktifan munologik (Ganong, 1998). Tonsil berfungsi mencegah agar
infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki
tubuh melalui mulut, hidung dan tenggorokan, oleh karena itu, tidak jarang tonsil
mengalami peradangan.
Tonsilitis adalah infeksi atau peradangan pada tonsil. Tonsilitis akut
merupakan inveksi tonsil yang sifatnya akut, sedangkan tonsillitis kronik
merupakan tonsillitis yang terjadi berulang kali (Sjamsuhidayat & Jong, 1997).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dat membuat rumusan
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Tonsilitis?
2. Apa Etiologi dari Tonsilitis
3. Apa saja klasifikasi Tonsilitis?
4. Bagaimanakah patofisiologis pada Tonsilitis?
5. Apa saja manifestasi dari Tonsilitis?
6. Pemerikasaan diagnostik apa saja yang perlu ?
7. Bagaimankah penatalaksanaannya ?
8. Bagaimana cara pencegahannya ?
9. Apa saja komplikasinya
10. Bagaimnakah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Tonsilitis?
C. TUJUAN
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Sistem Hematologi & Imunologi yang berjudul ” Askep Tonsilitis”.
Tujuan khusus penulisan ASKEP ini adalah menjawab pertanyaan yang
telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang
konsep serta proses keperawatan dan pengkajiannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau
kuman streptococcus beta hemolitikus grup A, streptococcus viridans dan
pyogenes dan dapat disebabkan oleh virus. Faktor predisposisi adanya rangsangan
kronik (misalnya karena merokok atau makanan), pengaruh cuaca, pengobatan
radang akut yang tidak adekuat tidak higienis, mulut yang tidak bersih.
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan.
Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga
infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai
tonsilofaringitis. (Ngastiyah,1997 ).
Tonsilitis Kronik terjadi karena proses radang berulang, maka epitel mukosa
dan jaringan limfoid terkikis sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid
diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara
kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas
hingga meluas menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengketan dengan
jaringan sekitar fossa tonsilaris. Jadi, tonsil meradang dan membengkak, terdapat
bercak abu-abu/kekuningan pada permukaan dan berkumpul membentuk
membran.

B. Etiologi
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah yaitu :
a. Streptokokus Beta Hemolitikus
b. Streptokokus Viridans
c. Streptokokus Piogenes
d. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah (droplet
infections).

C. Proses Patologi Tonsilitis


Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas,
akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui
sistem limfa ke tonsil.
Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses
inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar
masuknya udara.
Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta
ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan
timbulnya sakit tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.

D. Manifestasi Klinis Tonsilitis


Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
1. Nyeri tenggorok & Nyeri telan
2. Sulit menelan
3. Demam, Mual
4. Anoreksia
5. Kelenjar limfa leher membengkak
6. Faring hiperemis
7. Edema faring
8. Pembesaran tonsil & Tonsil hiperemia
9. Mulut berbau & Otalgia (sakit di telinga)
10. Malaise
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa
tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Leukosit : terjadi peningkatan
2. Hemoglobin : terjadi penurunan
3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.

F. Komplikasi Tonsilitis
1. Tonsilitis kronis
2. Otitis medis

G. Penatalaksanaan Tonsilitis
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah
1. Penatalaksanaan medis
a. Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim,
penisilin, amoksisilin, eritromisin dll
b. Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol,
ibuprofen
c. Analgesik untuk meredakan nyeri
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Kompres dengan air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
d. Kumur dengan air hangat
e. Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.
BAB III
ASKEP

A. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Identitas Penanggung.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll.
d. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
1. Riwayat kelahiran
2. Riwayat imunisasi
3. Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ISPA, otitis
media )
4. Riwayat hospitalisasi
B. Pemerikasaan Fisik
1. Pernapasan
- Kesulitan bernafas, batuk
- Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
 T0 : bila sudah dioperasi
 T1 : ukuran yang normal ada
 T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
 T3 : pembesaran mencapai garis tengah
 T4 : pembesaran melewati garis tengah
2. Nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak
makan dan minum, turgor kurang.
3. Aktivitas / istirahat
Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise.
4. Keamanan / Kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan
tonsil
2. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan adanya anoreksia
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

D. Rencana Keperawatan

Tujuan Perencanaan
Intervensi Rasional
Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1.Untuk mengetahui
tindakan keperawatan sesering mungkin suhu tubuh
selama 3x… hipertermi 2. Pantau suhu 2.Suhu lingkungan
teratasi: lingkungan. mempengaruhi suhu
Kriteria hasil : tubuh.
- Suhu badan 3.Agar badan klien
turun. 3. Batasi terasa hangat.
- Nadi dan RR penggunaan linen,
normal pakaian yang dikenakan 4.Kompres hangat
- Tidak ada klien. akan meringankan
perubahan warna 4. Berikan demam yang terjadi
kulit kompres hangat. dan sebagai
kompensasi tubuh.
5.Cairan
menurunkan resiko
deficit cairan.
5. Berikan 6.Anti pireutik dapat
cairan yang banyak meringankan rasa
( 1500 – 2000 cc/hari ). sakit yang ada.
6. Kolaborasi
pemberian antipiretik.

Setelah dilakukan 1.Lakukan pengkajian nyeri


1.Agar mengetahui
tindakan keperawatan secara komperhensif.
lokasi nyeri pasien
selama 3x… nyeri akut Termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
teratasi: karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan factor presipitasi
Kriteria hasil : frekuensi, kualitas dan factor
secara menyeluruh
- Mampu presipitasi
2. Agar mengetahui
mengontrol nyeri 2.Gunakan teknik informasi pasien lebih
- Mampu komunikasi terapeutik untuk jelas
mengenali nyeri mengetahui pengalaman 3. Agar pasien bisa tau
cara mengurangi nyeri
- Menyatakan rasa nyeri pasien
dengan cara
nyaman setelah 3.Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi: tarik
nyeri berkurang nonfarmakologi nafas dalam
4.Berikan analgetik untuk 4. Untuk meredakan
mengurangi nyeri nyeri pada pasien

Setelah dilakukan 1. Timbang BB tiap hari. 1.Pengukuran BB


tindakan keperawatan untuk menilai
selama 3x… perkembagna dan
ketidakseimbangan terpenuhinya
Nutrisi kurang dari kebutuhan.
kebutuhan terpenuhi 2. Berikan makanan dalam 2.Makanan yang
Nafsu makan meningkat keadaan hangat. hangat membuat
- Kebutuhan tubuh pembuluh darah
terpenuhi. melebar.
- Adanya 3. Berikan makanan dalam 3.Makanan yang
peningkatan berat porsi sedikit tapi sering menarik bentuknya
badan sesuai sajikan makanan dalam akan menambah
dengan tujuan bentuk yang menarik. selera makan klien.
- Tidak terjadi 4. Tingkatkan kenyamanan 4.Lingkungan yang
penurunan berat lingkungan saat makan. bersih memberi rasa
badan nyaman dan
meningkatkan.
keinginan makan.
5. Kolaborasi pemberian 5.Vitamin dapat
vitamin penambah nafsu meningkatkan daya
makan. tahan tubuh.
Setelah dilakukan 1.Kaji tingkat toleransi 1.Untuk melakukan
tindakan keperawatan aktivitas klien. intervensi
selama 3x… intoleransi selanjutnya.
teratasi. 2.Observasi adanya 2.Kelelahan dapat
Kriteria hasil : kelelahan dalam melakukan mengakibatkan
- Tanda-tanda aktifitas. tingkat aktivitas
vital normal terbatas.
- Mampu 3.Monitor Tanda-tanda Vital 3.Pemantauan TTV
melakukan sebelum, selama dan untuk mengukur
aktivitas sehari- sesudah melakukan aktifitas. sejauh mana
hari secara perkembangan
mandiri kesehatan.
- Mampu 4.Berikan lingkungan yang 4.Lingkungan yang
berpindah : tenang. tenang dapat
dengan atau merilekskan tubuh.
tanpa bantuan 5.Tingkatkan aktifitas sesuai 5.Melakukan
alat toleransi klien aktivitas dapat
meningkatkan
ketahanan dalam
melakukan kegiatan.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan.
Diagnosa atau masalah keperawatannya :
- Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil
- Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
- Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan adanya anoreksia
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
- Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya
obstruksi pada tuba eustakii

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik


Klinis Edisi 9. Jakarta : EGC.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made
Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC;1999
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta
: EGC
www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai