Anda di halaman 1dari 16

Makalah Teori Keperawatan

Hildegard E Peplau

Oleh kelompok :

1. Akhmad Wildan Zikro (A12019005)


2. Anastasia Sari
3. Diah Alifia Dwi P.
4. Dwi Linda Hidayati (A12019031)
5. Gantra Putri Nur F. (A12019040)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN 2020
KATA PENGANTATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami berkah dan hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Dasar tentang “Teori Keperawatan Hildegard E
Peplau” dengan waktu yang sudah mulai mencapai batasnya.
Kami harap dengan penyususnan makalah ini dapat menambah pengetahuan
membaca dan memudahkan pembaca mengamalkan dari teori keperawatan ini.

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .................................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Biografi dan Sejarah Hildegard E Peplau .......................................................
2.2 Latar Belakang Hildegard E Peplau ...............................................................
2.3 Definisi dan Konsep Utama ............................................................................
2.4 Teori Keperawatan Hildegard E Peplau .........................................................
2.5 Tahapan Interpersonal Menurut Hildegard E Peplau .....................................
2.6 Hubungan Antara Fase-Fase Hildegard E Peplau dan Proses Keperawatan ..
2.7 Aplikasi Tahapan Peplau dalam Pendidikan, Penelitian, dan Layanan ..........
BAB III PENUTUP .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan
semua usaha untuk memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik
harus dilakukan oleh seseorang perawat dengan sendirinya harus dimulai perawat itu
sendiri.
Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau mencakup segala sesuatu
tentang diri individu itu sendiri yang tepatnya didalam dirinya, yaitu interpersonal,
dan ini mengarah pada kejiwaan seseorang.ini lah model konsep teori yang dijadikan
acuan perawat untuk melakukan tindakan keperawatan.
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan
didalam diri individu.
Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahn didalam hidup
mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan
permasalahan yang akan berakibat fatal yang tentunya akan mengganggu kehidupan
orang yang mengalami permasalahan interpersonal ini. untuk itu diperlukan peran
perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk membantu pasien mengatasi masalah
yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis
mengangkat model konseputual jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini erat
sekali dengan teori Hildegard E. Peplau. sehingga perawat memiliki gambaran untuk
melakukan tindakan keperawatan yang tepat.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit sumberkesulitan dan proses interpersonal.

1.2    Rumusan masalah


Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai
bagaimanakah model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau, yaitu :

1. Bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau?


2. Bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau?
3. Bagaimanakah tahapan interpersonal menurut Hildegard E Peplau dalam
keperawatan?
4.  Bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E Peplau dan proses
keperawatan?
5.  Bagaimanakah teori peplau dan konsep empat besar?

1.3    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimanakah sejarah Hildegard E Peplau
2. Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E Peplau
3. Mengetahui bagaimanakah tahapan interpersonal keperawatan H. E Peplau
4. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara fase-fase H. E Peplau dan proses
keperawatan
5. Mengetahui bagaimanakah teori Hildegard E Peplau dan kosep empat besar
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Biografi Dan Sejarah Hildegard E Paplu


Hildegard E. Peplau (1909) lahir di Reading, Pennsylvania. Dr Peplau lulus
dari program diploma keperawatan di Pottstown, Pennsylvania, pada tahun 1931. Dia
lulus dari Bennington College dengan gelar BA dalam bidang Psikologi interpersonal
pada tahun 1943, dan dari Columbia University di New York dengan MA dalam
Keperawatan Psikiatri tahun 1947, dan Edd dalam Pengembangan Kurikulum pada
tahun 1953. Pengalaman keperawatan Dr Peplau termasuk di rumah sakit swasta dan
tugas umum dalam keperawatan jiwa. Dia telah mengajar pascasarjana keperawatan
psikiatri selama bertahun-tahun dan merupakan Profesor Emeritus dari Rutgers
University. Program keperawatan postbaccalaureate pertama di Eropa difasilitasi oleh
Dr Peplau di Belgia. Hildegard E. Peplau, yang dikenal sebagai jiwa ibu menyusui
menerbitkan bukunya hubungan interpersonal dalam keperawatan pada tahun 1952 .
Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah professional dengan
topik mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan.
Pamfletnya prinsip dasar bagi konseling keperawatan yang berasal dari hasil
penelitianya dan lokakaria pengalaman kerja.
Dr.Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga
nasional kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif
dan presiden persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan Amerika.
Dia telah bekerja/melayani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-
negara asing dan bagian bedah umum angkatan udara US. 
Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam keperawatan. Bukunya yang pernah
di terbitkan pada tahun 1952 telah diterbitkan kembali pada tahun 1988.
Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam
komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan.
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi dalam
keperawatan, sehubungan dengan bukunya teori parsial untuk praktek keperawatan
Peplau membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi, peran dalam
kerja keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu
proses interpersonal.
1.2 Latar belakang teori Hildegard E Peplau
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu
seni menyembuhkan, menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan
kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena
melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama. Dalam
keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana
perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu,
kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi.
Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui
penggunaan serangkaian langkah-langkah dan pola yang pikiran yang pasti. Saat
hubungan perawat dan pasien berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang
fleksibel dimana fungsi perawat dalam berpraktik dengan membuat penilaian  dengan
keahlian yang didapatkan melalui ilmu pengetahuan, dengan menggunakan
kemampuan teknis dan peran asumsi.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan
mulai fokus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan
latar belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu
struktur yang unik bio-psyko-spri-sos yang satu dengan yang lain tidak bertentangan. 
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang
datang dari pemikiran sudut pandang yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi
dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses interpersonal. Sebagai
tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti tentang teori
perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas
tentang peran keperawatan professional dalam proses hubungan interpersonal.
Sebagai perawatdanpasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing-
masing dan faktor sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling
berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Perawat dan klien bekerja sama dan hasilnya akan saling mengenal dan akan
matang secara proses. Peplau memandang keperawatan sebagai kekuatan yang
matang dan instrument yang mendidik. Dia percaya bahwa keperawatan adalah hasil
pengalaman belajar mengenai diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam
hubungan interpersonal. Konsep ini didukung oleh Genevieve Burton penulis lain
tentang keperawatan mengatakan tingkah laku orang lain harus dimengerti agar dapat
mengerti diri sendiri secara jelas. Orang-orang yang tersentuh dengan diri sendiri
akan lebih sadar terhadap berbagai ragam jenis reaksi bujukan individu yang lain.
Sebagai perawat adalah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah
yang dihadapi setiap hari, sehingga metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam
berpraktik secara professional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan
akan mempengaruhi kepribadian perawat dan meningkatkan professionalisme. Inilah
cirri diri perawat yang memiliki perubahan langsung dalam terapeutik, hubungan
interpersonal.

1.3 Definisi dan Konsep Utama


Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh
kebutuhan." Klien adalah seorang individu dengan kebutuhan yang dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju
kepribadian dan proses manusia lainnya yang sedang berlangsung ke arah kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan masyarakat hidup."
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat / lingkungan, dia
tidak mendorong perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat istiadat pasien
ketika pasien menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit.
Dia mendefinisikan sebagai "hubungan manusia antara individu yang sakit atau
membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk
mengenali dan merespon perlu bantuan. "
1.4 Teori Keperawatan Hildegard E Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan
spikodinamik. Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat
terapeutik. Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan  psikodinamikanya
sebagai berikut:
“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang
untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-
masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
Teori Hildegard Peplau tahun 1952 berfokus pada individu, perawat, dan
proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien
dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan
kepribadian. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik
dimana hubungan kolaborasi perawat dengan klien membentuk suatu “kekuatan
mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai
fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini adalah orientasi, identifikasi,
penjelasan, dan resolusi
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952
di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada
isu-isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori
keperawatan yang dikenal dengan Psychodynamic Nursing.

Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal 
Penjelasannya sebagai berikut:
1)  Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2)  Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
3)  Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal
yang saling berkaitan yaitu: orientasi,  identifikasi, eksploitasi, resolusi. Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.

1.5.   Tahapan Inter Personal Menurut Hildegard E Peplau dalam Keperawatan


Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus
melalui penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1). Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan
diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien
malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama
secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang
kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada
setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan  tipe
bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli
yang lain sesuai dengan kebutuhan.
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini
pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a.         Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b.        Anatomy dan independent
c.         Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif
pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari
pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada
fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang
penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.
4). Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada
fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu
untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk
melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan
yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

4.1) Tabel Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya


Fase Fokus
Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis
Identifikasi masalah
Eksploitasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Resolusi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat

1.6 Hubungan Antara fase-faseHildegard E Peplau dan Proses Keperawatan


Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan
resolusi dapat dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam
tabel. Proses keperawatan didefinisikan sebagai aktivitas intelektual yang disengaja
dimana praktik keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal
Peplau. Fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi
terapeutik. Keduanya bila menemui “stress” harus menggunakan tehnik problem
solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah menemukan kebutuhan
pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi, dan recording sebagai alat
dasar untuk praktek perawat.
Ada perbedaan juga antara fase Hildegard E Peplau dan proses keperawatan.
Keperawatan profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan
memiliki area praktek yang spesifik.

4.1 Tabel Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan


PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU
Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang asing,
Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan pertemuan diawali oleh pasien yang
yang dirasakan" mungkin perawat mengekspresikan perasaan butuh, bekerja sama
dimulai. mengenali dan menentukan masalah
DiaDiagnosa keperawatan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
Ringkasan pernyataan berdasarkan Pasien menjelaskan "kebutuhan yang dirasakan."
analisis.
Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien
mempunyai perasaan memiliki dan merespons
secara selektif untuk memenuhi kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan
tujuan yang saling ditetapkan.Dapat kebutuhan dari pasien. Pada fase ini pasien mulai
dicapai dengan perawatan pasien, menerima informasi-informasi yang diberikan
kesehatan profesional, atau keluarga padanya tentang penyembuhannya
pasien.
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara
diharapkan.Dapat menyebabkan lengkap kemudian dilakukan pengakhiran
penghentian atau inisiasi rencana baru. hubungan pasien dengan perawat

1.7 Aplikasi teori peplau dalam pendidikan, penelitian, layanan praktek.

Dalam bidang pendidikan


perawat sebagai pendidik yaitu perawat merupakan kombinasi dari semua peran yang
lain. Perawat harus memberikan bimbingan,pelatihan pada klien/keluarga terutama
dalam mengatasi masalah kesehatan. Contoh : perawat memberikan bimbingan pada
klien agar tetap menjaga kesehatannya.

dalam bidang penelitian


perawat harus sering melakukan penelitian atau penyuluhan-penyuluhan kepada klien
yang berada di bawah tanggung jawabnya. Contohnya : penelitian dalam lingkungan
tempat tinggal.

Dalam bidang layanan praktik


perawat harus melayani klien yang datang berobat ke rumah sakit dengan baik.
Dengan proses interpersonal dan komunikasi terapeutik ( sesuai dengan apa yang di
inginkan klien )
contoh : perawat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan
pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk
memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor dan wali.
 

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar FUNDAMENTAL KEPERAWATAN, POTTER and PERRY


(http://www.currentnursing.com/nursing.../interpersonal_theory.html.)
(Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing, 1952.)
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 1,
ed.7. Jakarta : Salemba Medika
Patricia A.Potter, Anne G.Perry (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 2, ed 7.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai