1. Banyak faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak, salah satunya adalah
penyakit sistemik. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa pada
tahun 2017 terdapat 451 juta pasien diabetes melitus diseluruh dunia dan akan menjadi
693 juta pada tahun 2045. Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko katarak melalui
jalur polio
Sumber :
Nadyanti F, Himayani R, Putri GT, & Yusran M. (2019). Hubungan durasi menderita diabetes
melitus tipe 2 dengan kejadian katarak di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
2018. Essence of Scientific Medical Journal, 17(1), 1–4.
2. Karna ketika seseorang mengalami diabetes, penumpukan gula akibat penyakit ini
mempengaruhi lensa mata. Sorbitol, yakni gula yang terbentuk dari glukosa dapat
menumpuk dan menimbulkan komplikasi, termasuk katarak. Sorbitol membentuk awan
keruh yang menutupi lensa, sehingga penglihatan pengidap diabetes menjadi buram.
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/diabetes-bisa-sebabkan-katarak-ini-alasannya
3. Menurut Smeltzer & Bare (2002), terdapat beberapa hal yang perlu
a. Pembatasan aktivitas
Atas.
3) Membersihkan sekitar mata dengan bola kapas steril atau kasa yang
4. Perdarahan
8. Ablasi retina
9. Glaukoma
10. Kebutaan
Sumber : https://www.smarterhealth.id/tindakan/operasi-katarak/
4. Efek samping operasi katarak yang paling umum terjadi setelah berlangsung di antaranya:
Penglihatan buram. Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Timbul gatal di bagian
mata.
Sumber : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/mata/katarak/prosedur-operasi-
katarak/%3famp=1