Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DITA AMELIASARI

KELAS : 1B KEPERAWATAN
NIM : 202202066
RESUME
Peningkatan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Jantung
peningkatan kualitas hidup pada pasien gagal jantung yang melakukan perawatan diri secara
mandiri. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, derajat NYHA, dan manajemen diri. Dalam upaya memperbaiki keberhasilan
terapi yang diberikan, pengendalian faktor resiko sangat diperlukan, terutama pada faktor resiko
yang dapat dimodifikasi, seperti tingkat depresi, dukungan keluarga, dan manajemen perawatan diri.
Pasien gagal jantung yang memiliki kualitas hidup yang rendah akan memperlambat proses
pemulihan fungsional dan menurunkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, pasien gagal jantung
diharapkan bisa memahami keterbatasan fisiknya dan menerima perubahan-perubahan yang dialami
dalam kehidupanya sekarang dan keluarga disarankan untuk lebih memperhatikan kebutuhan pasien
gagal jantung, lebih memahami dan mengerti kondisi yang dialami pasien gagal jantung, serta selalu
memberikan dukungan kepada pasien gagal jantung.

Pasien dengan gagal jantung akan mengalami penurunan kualitas hidup dikarenakan pada
penderita gagal jantung muncul perasaan lelah pada otot tungkai dan mengirimkannya ke jantung
dan otak. Pasien gagal jantung sering ditemukan kehilangan memori atau perasaan disorientasi. Hal
tersebut disebabkan oleh perubahan jumlah zat tertentu didalam darah, seperti sodium yang dapat
menyebabkan penurunan kerja impuls saraf. Hal tersebut bila terjadi secara terus-menerus akan
menyebabkan penurunan kualitas hidup. Teori tersebut sejalan dengan penelitian yang
mengungkapkan bahwa program pemberian asuhan keperawatan pendidikan suportif yang
dilakukan selama 12 minggu efektif dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup
pada pasien gagal jantung.
RESUME

Kelelahan pada Pasien Congestive Heart Failure


Congestive Heart Failure (CHF) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi
bagian dari penyakit tidak menular (PTM) dan merupakan penyebab utama kematian secara global
serta salah satu tantangan kesehatan utama di abad ke-21. CHF merupakan penyakit progresif yang
memiliki angka mortalitas dan morbiditas tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang
termasuk Indonesia. Kelelahan adalah gejala yang paling umum pada pasien CHF dan menjadi salah
satu yang terburuk. Kelelahan memberikan efek yang buruk pada kegiatan sehari-hari, prognosis
penyakit, dan kualitas hidup pasien.

Kelelahan fisik (atau kelelahan otot) adalah kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas fisik dan
didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkat kekuatan yang diperlukan
setelah penggunaan otot yang lama. Kelelahan fisik diyakini berkembang secara bertahap segera
setelah dilakukannya aktivitas fisik yang berkelanjutan. Kelelahan fisik pada pasien CHF dapat
disebabkan oleh kaheksia jantung dan malnutrisi yang menyertai tahap metabolisme pada pasien
dengan penyakit parah. Kelelahan mental didefinisikan sebagai keadaan penurunan kewaspadaan
mental yang mengganggu kinerja seperti motivasi dan perhatian. Kelelahan mental menyebabkan
kesulitan bagi orang-orang dalam mempertahankan kinerja tugas pada tingkat yang memadai.
Kelelahan mental juga merupakan faktor penyebab beberapa kondisi medis, seperti penyakit
kardiovaskular.
RESUME
Karakteristik Pasien CHF di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tugurejo Semarang

Congestive Heart Failure (CHF) adalah ketidakmampuan jantung memompakan darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan tubuh yang disebabkan kelainan sekunder dari
abnormalitas struktur jantung dan atau fungsi (yang diwariskan atau didapat) yang merusak
kemampuan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengeluarkan darah . CHF dapat berefek dalam
ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini disebabkan karena adanya
kerusakan kontraktilitas ventrikel, peningkatan preload dan afterload yang menyebabkan penurunan
curah jantung. Menurut American Heart Association ( AHA) penderita CHF di Amerika Serikat pada
tahun 2008 sekitar 5,7 juta jiwa, pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 6,6 juta jiwa, dan
diperkirakan pada tahun 2030 akan bertambah sebanyak 3,3 juta jiwa dari tahun 2010.3 Hasil
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan CHF merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia
setelah stroke dan hipertensi.

karakteristik jenis kelamin, umur, status perkawinan, suku bangsa, faktor resiko, penyebab, dan
IMT. Responden sebagian besar laki-laki dari pada perempuan, usia paling banyak di lansia awal.
Peningkatan umur akan meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung.7 Hal ini berkaitan dengan
proses menua yang menyebabkan peningkatan proses aterosklerosis pada pembuluh darah.
Aterosklerosis menyebabkan terganggunya aliran darah ke organ jantung sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplay oksigen.
RESUME

POLA PENGOBATAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) merupakan masalah yang menjadi perhatian didunia
saat ini, Congestive Heart Failure (CHF) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi didunia.
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah
yang mencukupi untuk kebutuhan tubuh yang dapat disebabkan oleh gangguan kemampuan otot
jantung berkontraksi atau meningkatnya beban kerja dari jantung. Gagal jantung kongestif diikuti
oleh peningkatan volume darah yang abnormal dan cairan interstisial jantung. Penggunaan obat
Candensartan pada beberapa pasien gagal jantung dimana penggunaan obat ini dapat digunakan
untuk memelihara tekanan darah sehingga tidak meningkat dan memerparah kondisi pasien.
Pengobatan Candensartan juga dapat diberikan pada pasien yang intoleran dengan ACE Inhibitor.
RESUME

KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan keadaan dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah untuk mencukupi kebutuhan nutrien dan oksigen sel-
sel tubuh secara adekuat sehingga mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) yang
berfungsi untuk menampung darah lebih banyak untuk dipompakan keseluruh tubuh atau
mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Gagal jantung merupakan sindrom klinis hasil dari
progesivitas beberapa penyakit yang dapat menurunkan fungsi diastolik maupun sistolik jantung
sehingga pasien gagal jantung memiliki risiko tinggi memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta
pada pasien CHF akan membutuhkan kombinasi terapi, pemberian obat yang bermacam-macam
tanpa dipertimbangkana dengan baik akan meningkatkan risiko terjadinya DRP.

karakteristik jenis kelamin lebih banyak laki-laki daripada perempuan, usia sebagian besar
berada pada rentang 40-60 tahun, serta penyakit penyerta terbanyak adalah dyspepsia.
RESUME

STUDI LITERATUR: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS


HIDUP PASIEN PENDERITA GAGAL JANTUNG

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Penderita Gagal Jantung Di


Indonesia. Penilaian kualitas hidup pada pasien gagal jantung merupakan salah satu
tolak ukur keberhasilan terapi. Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien gagal jantung di
Indonesia Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang
pasien harus memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang
tipikal saat istirahat, Menurut data Riskesdas tahun 2013, prevalensi gagal jantung
berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13
RESUME

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PASIEN GAGAL JANTUNG

Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang progresif dengan angka morbiditas
dan mortalitas yang tinggi. Prevalensi gagal jantung terus meningkat bersamaan dengan
bertambahnya usia. Gagal jantung adalah suatu kondisi patologis, dimana jantung sebagai pompa
tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.
RESUME

REHABILITAS JANTUNG PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK

Gagal jantung adalah masalah klinis dan kesehatan masyarakat yang utama dengan prevalensi lebih
dari 23 juta di seluruh dunia, terkait dengan angka kematian, morbiditas, dan pengeluaran
perawatan kesehatan yang signifikan; Biaya langsung gagal jantung mencapai hampir 2% dari total
anggaran perawatan kesehatan di banyak negara Eropa. Gagal jantung kronis sangat umum pada
orang yang lebih tua dan merupakan penyebab utama morbiditas, mortalitas, rawat inap, dan
kecacatan.

Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana terdapat kegagalan jantung memompa darah yang
sesuai dengan kebutuhan jaringan. Suatu definisi objektif yang sederhana untuk menentukan
batasan gagal Jantung kronik hampir tidak mungkin dibuat karena tidak terdapat nilai batas yang
tegas pada disfungsi ventrikel. Gagal jantung kronik didefinisikan sebagai sindrom klinik yang
komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatigue baik dalam keadaan istirahat atau
latihan, edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat.

Anda mungkin juga menyukai