Anda di halaman 1dari 31

VARICELLA

Disusun oleh :
030.15.152 Prinastiti Setiawati
030.15.194 Uki Tri Lesmana
030.15.047 Bunga Prinandita Ramadhani
030.14.201 Yogi Mandala Suprapto
030.14.190 Taufik Supriyana T
030.13.175 Naura Irbatunnisa
030.15.175 Sarah Athaya Budiman
030.15.186 Siti Amira Hasanah
DEFINISI

Varicella adalah suatu penyakit infeksi


akut primer menular yang disebabkan
oleh virus varicella zoster (VZV).
EPIDEMIOLOGI
Terrsebar di seluruh dunia.
Merupakan penyakit yang sangat menular, dapat
menyerang semua kelompok umur termasuk neonatus,
tetapi terutama terjadi anak dibawah usia 10 tahun
(90%).
Penularan terjadi secara droplet atau kontak langsung,
terjadi 2 hari sebelum dan 3-7 hari sesudah lesi kulit
muncul.
ETIOLOGI
Penyebab varisela adalah virus
varisela-zoster (VVZ). Infeksi
primer virus ini menyebabkan
penyakit varisela, sedangkan
reaktivasi menyebabkan herpes
zoster.
Virion VVZ berbentuk bulat,
berdiameter 150-200 nm, DNA
terletak diantara nukleokapsid
dan dikelilingi oleh selaput
membran luar dengan
sedikitnya terdapat tonjolan
glikoprotein mayor.
ETIOLOGI
Virus Varisella-zoster human
(alpha) herpes virus 3 sub
family alpha herpes viradae
Patogenesis
Patogenesis
Masa inkubasi
10 – 21 hari, biasanya 14 – 16 hari

Periode infeksi
Biasanya 1 - 2 hari sebelum bercak-bercak merah
muncul dan hingga semua gelembung benar-benar
mengering.

 Sangat menular, khususnya pada tahap awal


bercak-bercak merah meletus
Gejala Klinis
Pada anak kecil, gejala prodromal jarang
terjadi.
Pada orang dewasa gejala prodromal
muncul 2-3 hari sebelum lesi muncul.
Gejala berupa : demam, menggigil,
malaise, sakit kepala, anoreksia, sakit
punggung parah, dan, pada beberapa
pasien, sakit tenggorokan dan batuk
kering.
Gejala Klinis

Dermatomal Lession
 Papul (24 jam) -> vesikel bula (48 jam) ->
pustule (76 jam)-> krusta (7-10 hari)
 Lesi baru terus terbentuk selama
seminggu
Gejala klinis
Lesi menyebar sentrifugal (dari sentral ke
perifer) sehingga dapat ditemukan lesi baru
di ekstremitas, sedangkan di badan lesi sudah
berkrusta.
Jumlah lesi bervariasi, mulai dari beberapa
sampai ratusan. Umumnya pada anak-anak
lesi lebih sedikit, biasanya lebih banyak pada
bayi (usia < 1 tahun), pubertas dan dewasa.
•Vesikel juga muncul di membrane mukosa
seperti mulut, hidung, faring, laring.
Gejala Klinis
Gejala prodromal (1-2 hari sebelum lesi muncul) :
demam , malaise , nyeri kepala , mual , anorexia
Lesi disertai gatal diawali dari wajah sampai dengan
ekstremitas
Lesi awal berbentuk makula > papul > vesikel jernih
> pustule > krusta
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
• ”Dewdrops on rose petals”
pada anak imunokompeten
dengan varisela.

• Lesi krusta pada anak yang sama


di hari ke 3.
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
• Varisela pada pasien
immunocomprimised yang
menerima transplantasi
sumsum tulang.
• Vesikel timbul dalam jumlah
banyak  berfusi
membentuk vesikel besar;
tidak lesi dalam bentuk
pustule dan vesikel tidak di
kelilingi eritema.
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis  Pemeriksaan Fisik
 Erupsi kulit berupa papul
 Gejala prodromal eritematosa -> vesikel
 Stadium erupsi  Bentuk vesikel khas seperti
tetesan embun (tear
drops)
 Vesikal berubah menjadi
pustule kemudian menjadi
krusta -> polimorfik
 Penyebaran terutama
didaerah badan
Pemeriksaan Penunjang
1. Tzanck Test
Untuk menemukan sel akantolitik (sel
Tzanck) pada penyakit kulit vesikobulosa
Prosedur Tzanck Test :
Pengambilan sampel -> lesi dikerok dengan tepi
tajam scalpel
Sampel dipindandahkan ke kaca objek berulang
kali secara satu arah lalu dikeringkan dengan suhu
udara
Sampel kemudian di fiksasi
Dilakukan pewarnaan dengan pewarna Giemsa,
diamkan 10-15 menit
Apusan yang sudah diwarnai kemudian dicuci
dengan air dikeringkan, ditetesi minyak emersi, dan
diperiksa di bawah mikroskop.
PCR
Memberikan sensitivitas pengujian yang
tinggi
Spesifisitas sangat tinggi
Waktu penyelesaian yang cepat
Sampel yang digunakan -> swab dari lesi
vesicular yang tidak tertutup dan lesi
krusta
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis banding
Hand, food and mouth disease ; pola
penyebaran lebih akral, mukosa lebih
banyak terkena, sel Tzank tidak ditemukan.
Reaksi vesikular terhadap gigitan serangga:
seringkali berkelompok, pola penyebaran
akral, berupa urtikaria popular dengan titik
ditengahnya.
Erupsi obat variseliformis. Sel Tzank tidak
ditemukan sel
Diagnosis Banding
Herpes simpleks virus
Variola virus
Enterovirus (Hand foot mouth disease)
Impetigo bullosa
Insect bites
KOMPLIKASI
Komplikasi pada anak jarang timbul, lebih sering pada
dewasa berupa ensefalitis, pneumonia,
glomerulonefritis, karditis, hepatitis, keratitis,
konjungtivitis, otitis, arteritis, dan kelainan darah
(beberapa macam purpura)

Infeksiyang timbul pada trimester pertama kehamilan


dapat menimbulkan kelainan kongenital

Infeksiyang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran


dapat menyebabkan varisela kongenital pada neonatus
Tatalaksana Medikamentosa
Pengobatan simtomatik: antipiretik,
analgesik, antipruritus
Lokal: bedak yang ditambah zat anti gatal
(menthol, kamfora), untuk mencegah
pecahnya vesikel secara dini serta
menghilangkan rasa gatal
Jika timbul infeksi sekunder : antibiotika
salep dan oral
Tatalaksana antiviral
Pada kasus yang berat atau imunocompromised,
Varicella Zoster Immunoglobuline (VZIG) dapat
mencegah atau meringankan varisela dan
diberikan intra muscular dalam 4 hari setelah
terpajan.
Tatalaksana Nonmedikamentosa
Bila mandi, harus hati-hati agar vesikel
tidak pecah- Jangan menggaruk dan dijaga
agar vesikel tidak pecah, biarkan
mengering dan lepas sendiri- Istirahat pada
masa aktif sampai semua lesi sudah
mencapai stadium krustasi.
Rawat inap bila berat, bayi, usia lanjut dan
dengan komplikasi- Makanan lunak,
terutama bila terdapat banyak lesi di mulut
PROGNOSIS
Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan
higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan
parut yang timbul sangat sedikit.

Ad vitam : Bonam


Ad fungsionam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai