Retractile testes merupakan suatu kelainan dimana testis dapat naik turun di antara
skrotum dan inguinal. Retractile testes sering ditemukan pada anak laki-laki sebelum masa
pubertas.
Gejala
Suatu testis dinyatakan mengalami kelainan retractile testis apabila testis berada di daerah
inguinal selama waktu yang lama dan tidak dapat digerakkan. Selain itu retractile testis memiliki
beberapa gejala lain yaitu:
1. Testis dapat ditarik ke skrotum namun tidak dapat segera kembali ke daerah ingiunal
2. Testis dapat naik ke bagian inguinal dan tetap disana dalam beberapa saat
3. Testis dapat menghilang beberapa saat dari scrotum.
Pergerakkan testis tersebut sering disertai rasa sakit dan tidak nyaman. Retractile testis
dapat terjadi pada salah satu testis saja, sedangkan testis lainnya normal.
Patofisiologi
Retractile testis diakibatkan oleh tidak normalnya refleks otot kremaster. Otot kremaster
merupakan otot yang mengatur naik turunnya testis. Otot ini memiliki refleks terhadap suhu
lingkungan yang mengakibatkan otot berkontraksi pada suhu dingin dan akan berelaksasi pada
saat suhu panas. Refleks ini berkaitan dengan proses spermatogenesis yang diperantarai oleh
suhu. Refleks yang terlalu kuat akan mengakibatkan testis terus berada diatas bahkan dapat tetap
berada di daerah inguinal (ascendend testis)
Etiologi
1. Ascended testis
2. Torsio testis
3. Kanker testis
4. Unfertilitas pada sperma
Tata Laksana
1. Bedah orchiopexy
Merupakan salah satu tindakan invasive yang memfiksasi testis yang tidak turun pada
skrotum.
Hal pertama yang dilakukan adalah untuk membebaskan otot cremaster yang retractile.
Hal tersebut mangakibatkan turunnya testis. Kemudian testis difiksasi agar tidak naik ke atas
lagi.