Anda di halaman 1dari 10

SKILL LAB 1

MENGHITUNG APGAR SCORE


&
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Dr. Ns. Misrawati, M.Kep, Sp.Mat

SKENARIO

Bayi Lahir Tidak Menangis Kuat

Seorang ibu hamil datang ke IGD suatu rumah sakit P. Dia datang diantar suami karena ada
keluar flek darah. Usia kehamilan 37 minggu dan rutin melakukan pemeriksaan di tenaga
kesehatan. Dari hasil pemeriksaan diketahui fisik di dapatkan hasil Tekanan darah 12/80 mmHg,
pernafasan 12 x/menit, nadi 84x.menit, suhu 36,7 0C. Pemeriksaan Denyut jantung janin
120x/menit, bunyi teratur. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan hasil tidak adanya
hambatan jalan lahir, porsio tipis, ketuban utuh, teraba kepala ubun-ubun kecil sinistra, kepala
setinggi hodge 1 sejajar spina ichiadica, pembukaan 8 cm. Sekitar 10 menit berikutnya, ada
keinginan mengedan dan pembukaan lengkap. Bayi lahir dengan tidak menangis kuat, bergerak
lemah, warna kulit sebagian warna tubuh bayi kebiruan terutama di ekstremitas, frekuensi
denyut jantung 80x/menit, saat diberi rangsangan bayi berespon lemah.

(Buat pertanyaan terkait kasus/skenario diatas)

1. Berapakah nilai APGAR bayi tersebut?


2. Termasuk kategori apakah hasil dari APGAR bayi tersebut?
(MATERI TERKAIT)

MENGHITUNG APGAR
&
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

A. Pendahuluan
Bayi baru lahir mengalami perubahan biologis besar karena bayi mengalami transisi dari
intrauterin ke ekstrauterin. Perubahan ini menjadi dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangannya dikemudian hari. Asuhan keperawatan pada masa ini bertujuan
membantu bayi menjalani transisi yang aman ke kehidupan ektrauteri dan membantu
ibu melalui masa transisi menjadi orangtua atau orang terdekat untuk menerima
kehadiran anggota baru dalam keluarganya. Pengkajian merupakan langkah awal dalam
asuhan keperawatan untuk menganalisa masalah yang terjadi pada pasien. Pengkajian
pada bayi baru lahir dapat dilakukan pada menit pertama dan lima menit berikutnya
dengan menggunakan APGAR SCORE. Setelah bayi sedangkan pemeriksaan fisik
komprehensif dilakukan dalam waktu 24 jam setelah kelahiran.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan instruksional umum
Mahasiswa mampu mempraktikan cara penilaian APGAR Score dan pemeriksaan fisik
pada bayi baru lahir.

2. Tujuan instruksional khusus


1) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara penilaian APGAR Score dengan
tepat dan benar menggunakan phantom.
2) Mahasiswa mampu memaparkan kategori hasil APGAR Score.
3) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara pemeriksaan fisik bayi baru lahir
dengan tepat dan benar menggunakan phantom.
4) Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang
normal dan tidak normal.

C. Landasan Teori (berisikan materi)


Pengkajian yang dilakukan pada bayi baru lahir meliputi APGAR SCORE & pengkajian fisik
awal, pengkajian maturitas dan pengkajian fisik komprehensif. APGAR Score adalah
metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah
lahir. Penilaian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia
atau tidak. APGAR Score atau penilaian APGAR dikembangkan oleh seorang dokter
anastesi yaitu Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952. APGAR merupakan singkatan dari A
=
Appearance (warna kulit), P = Pulse (frekuensi jantung), G = Grimace (respon terhadap
rangsangan), A = Activity (tonus otot), R = Respiration (usaha bernafas). Nilai maksimal
adalah 10, terdapat 3 kategori hasil penilaian APGAR SCORE. Nilai APGAR ≥ 7 berarti bayi
normal, nilai 4-6 bayi mengalami asfiksia ringan dan nilai ≤ 3 bayi mengalami asfiksia
berat1.

Penilaian APGAR SCORE2


AKRONIM ARTINYA NILAI APGAR
0 1 2
A = Appearance Warna kulit Seluruh badan Warna kulit Warna kulit
biru/pucat tubuh normal tubuh, tangan,
merah muda, dan kaki
tetapi tangan normal merah
dan kaki muda, tidak
kebiruan ada sianosis/
kebiruan

P = Pulse Denyut jantung Tidak ada < 100x/menit >100 x/menit

G = Grimace Respon terhadap Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau
rangsangan terhadap menangis lemah batuk atau bersin
rangsangan ketika distimulasi saar diberikan
rangsangan
saluran nafas

A = Activity Tonus otot Lemah atau tidak Sedikit gerakan Gerakan aktif
ada
R = Respiration Usaha bernafas Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,
teratur pernafasan baik
dan teratur

D. Prosedur Tindakan
Alat dan Bahan yang Diperlukan
1. Phantom bayi (tempat tidur bayi/ infant warmer)
2. Baju bayi
3. Timbangan bayi + alas
4. Pengukur panjang badan bayi
5. Termometer
6. Stetoskop bayi
7. Meteran
8. Senter
9. Penggaris
10. Dot bayi
11. Kassa steril
12. Sarung tangan bersih (2 pasang)
13. Baki dengan alasnya
1. Kegiatan Penilaian APGAR
Penilaian APGAR SCORE2
AKRONIM ARTINYA NILAI APGAR
0 1 2
A = Appearance Warna kulit Seluruh badan Warna kulit Warna kulit
biru/pucat tubuh normal tubuh, tangan,
merah muda, dan kaki
tetapi tangan normal merah
dan kaki muda, tidak
kebiruan ada sianosis/
kebiruan
P = Pulse Denyut jantung Tidak ada < 100x/menit  100
G = Grimace Respon terhadap Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau
rangsangan terhadap menangis lemah batuk atau bersin
rangsangan ketika distimulasi saar diberikan
rangsangan
saluran nafas

A = Activity Tonus otot Lemah atau tidak Sedikit gerakan Gerakan aktif
ada
R = Respiration Usaha bernafas Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,
teratur pernafasan baik
dan teratur
APGAR Score dinilai pada menit 1 dan menit ke-5 setelah bayi lahir.

2. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir (BBL)


Langkah kerja:
NO AREA YANG DINILAI CARA/TEMUAN NORMAL
A Persiapan
1 Ucapkan salam Perkenalkan diri
2 Perkenalkan diri
3 Jelaskan kepada orangtua tentang
tindakan yang akan dilakukan
4 Cuci tangan
5 Pasang sarung tangan bersih
6 Tempatkan bayi di tempat yang aman
dan nyaman
B Pelaksanaan
PEMERIKSAAN FISIK

1 Postur Posisi bayi terlentang:


Bokong sempurna, kaki lebih lurus & kaku; BBL
memperlihatkan posisi spt dalam rahim selama bbrp
hari.
2 TTV Letakkan stetoskop di daerah apical jantung: Raba
Denyut jantung/nadi daerah arteri pulmonal:
Pulsasi femoral 100 (tidur) – 160 (menangis). Murmur terutama bagian
atas, bawah/batas sternum kiri. Harus sama dan kuat.
Suhu 36,5 – 37,2 0C. Penurunan panas 200 kkal/kg/mnt mll
evaporasi, konveksi,radiasi
Pernafasan 30 – 60 x/mnt, bisa terlihat cheyne-stokes dengan
periode apnea singkat tanpa distres nafas.
Tekanan Darah Sistolik : 60-80, diastolik: 40-50 mmHg
3 Berat 2,5 – 4 kg. Penurunan BB normal : ≤10 %
Panjang 45 – 55 cm
LK (lgkr kpl) 32 – 36,8 cm
LD (lgkr da2) 30 – 33 cm
LB (lgkr abd) Ukuran sama dgn dada, membesar setelah bayi diberi
makan krn otot abdomen meregang.
4 Integumen Merah muda, bervariasi berdasarkan etnik
Warna, ikterik, tanda lahir, Akrosianosis terutama akibat dingin, milia, ptekie
kondisi, hidrasi, simpanan lemak didaerah presentasi, ekimosis akibat trauma lahir.Kulit
agak tebal, keras dipermukaan, mengelupas terutama
tangan & kaki. Kehilangan BBN 10 % berat lahir,
jumlah
lemak subcutan berbeda-beda.
5 Verniks kaseosa (Keputihan spt keju, tdk berbau). Jumlah bervariasi,
Lanugo biasanya lebih banyak di lipatan kulit. (Rambut halus),
jumlah bervariasi, banyak di daerah bahu, pinna telinga
& dahi.
6 Kepala Palpasi kulit (kaput suksedaneum)
Inpeksi bentuk & ukuran (sedikit tdk simetris akibat
posisi dlm rahim; molase)
Palpasi,inpeksi, ukur fontanela. (fontanel anterior 5 cm,
fontanel posterior segitiga)
Palpasi sutura (sutura teraba & tdk menyatu)
Inspeksi pola, distribusi, jumlah, tekstur rambut.
7 Mata Letak (jarak mata simetris), bentuk & ukuran simetris
(ukuran simetris, refleks mengkedip)

Kelopak mata (lipatan epikantus); rabas (tdk ada), bola


mata, ukuran, bentuk (tdk ada air mata, kadang ada,
simetris, perdarahan subkonjungtiva)
Pupil (ada, ukuran simetris, reaksi cahaya)
Gerakan bola mata(strabismus smpai 3 atau 4
bln)
Alis mata, jumlah, pola (terpisah , tidak berhubungan di
tengah).
8 Hidung Bentuk, letak, kepatenan, konfigurasi tulang hidung.

9 Telinga Ukuran, letak dikepala, kanal auditori terbuka.


10 Mulut Letak pada wajah, bibir (warna, konfigurasi) Lidah
(perlekatan, gerakan, ukuran)
Palatum (lunak/keras, uvula, celah).
11 Leher Inspeksi, palpasi & muskulus sternokleidomastoideus;
trakea & posisi kel tiroid.
12 Dada Inspeksi & palpasi, bentuk
Gerakan pernafasan; klavikula, tulang
iga Putting susu (ukuran, letak, jumlah)
Jaringan payudara (nodul N: 3-10 mm)
Auskultasi (bunyi & kecepatan denyut jantung&nfs)
13 Abdomen Inspeksi, palpasi & baui tali pusat (n: 2 A & 1 V)
Inspeksi & palpasi abdomen; gerakan saat b’nfs
auskultasi bising usus; mekonium (waktu, warna, bau).
14 Genitalia Inspeksi& palpasi (n: pseudomenstruasi pd wanita)
Meatus urinarius & berkemih
15 Ekstremitas Inspeksi & palpasi
Derajat fleksi
Rentang pergerakan sendi
Jumlah jari-jari
Kepatenan sendi patella, panggul, tumit.
16 Punggung Inspeksi & palpasi
17 Anus Kepatenan, spincter, meconium

PEMERIKSAAN REFLEKS
1 Menghisap Sentuh bibir bayi dengan tangan /putting susu:
(Sucking & rooting refleks) Bayi akan menoleh/mencari tempat stimulus,
membuka mulut & menghisapnya
2 Menelan (swallowing refleks) Beri bayi minum; menelan biasanya menyertai
menghisap:
Terjadi tanpa tersedak, batuk/ muntah

3 Menjulurkan lidah (extrusion Sentuh / tekan ujung lidah bayi:


refleks) Bayi menjulurkan lidah ke luar

4 Glabelar (Myerson’s refleks) Ketuk dahi, batang hidung /maksila bayi yg matanya
sedang terbuka:
Bayi mengejapkan mata pada 4-5 ketukan pertama.

5 Tonic neck / fencing Pada waktu bayi tertidur dgn cepat putar kepalanya
dgn cepat ke arah satu sisi:
Jika bayi menghadap ke sisi kiri, lengan & kaki kanan
pada sisi tsb akan lurus sedangkan ekstremitas yg
berlawanan fleksi

6 Menggenggam (grasp refleks) Tempatkan jari pada telapak tangan/kaki bayi:


Jari bayi menggenggam tangan pemeriksa
7 Moro Gendong bayi dgn posisi stgh duduk, biarkan badan &
kepala jatuh kebelakang dgn sudut 30
Letakan bayi, hentakan permukaan:
Abduksi & ekstensi simetris lengan, jari-jari
mengembang spt kipas, membntuk huruf C dgn ibu jari
& jari telunjuk. Tungkai dapat mengikuti pola respon
yang sama.
8 Tarik ke duduk (pull to sit Tarik bayi pada pergelangan tanggannya dari posisi
atau traction Refleks) terlentang dengan kepala berada di garis tengah.
Kepala akan tertinggal sampai bayi berada dalam posisi
tegak kemudian kepala berada pd bidang yg sama dgn
dada, bahu untuk sementara waktu sebelum jatuh ke
depan, bayi akan mencoba menegakkan kepala
9 Terkejut (Startle refleks) Suara keras dari tepukan tangan yang nyaring:
Lengan abduksi disertai fleksi pada siku; tangan tetap
menggenggam.
10 Merangkak (crawling refleks) Baringkan bayi dgn posisi tengkurap:
Bayi akan melakukan gerakan spt merangkak dgn
menggunakan lengan & tungkainya
11 Trunk incurvation (Galant Refleks) Bayi ditengkurapkan, goreskan jari ke arah bawah
sekitar 4-5 cm lateral terhadap tulang belakang, mula-
mula pada satu sisi kemudian sisi lain:
Tubuh fleksi & pelvis diayunkan ke arah sisi yang
terstimulasi.
12 Melangkah Pegang bayi secara vertikal, biarkan salah satu kaki
(walking refleks) menyentuh permukaan:
Bayi akan melakukan gerakan spt berjalan, kaki akan
bergantian fleksi & ekstensi.
13 Tendon dalam (Deep Tendon Pergunakan jari sbg pengganti palu perkusi untuk
refleks) menimbulkan refleks lutut; bayi harus rileks:
Refleks lutut akan timbul.
14 Ekstensi menyilang (crossed Bayi posisi supine, luruskan satu tungkai, tekan lutut
extension refleks) ke dalam, rangsang bagian bawah kaki , perhatikan
tungkai yang lain:
Tungkai yg lain akan fleksi, adduksi & kemudian
ekstensi.
15 Magnet Refleks Bayi dalam posisi terlentang; agak fleksikan kedua
tungkai bawah & beri tekanan pada kedua telapak
kaki dgn tekanan:
Kedua tungkai bawah akan ekstensi melawan tekanan
pemeriksaan.
16 Refleks Babinski Pd telapak kaki, mulai dari tumit, gores sisi lateral
telapak kaki ke atas kemudian gerakan sepanjang
telapak deakt jari kaki:
Semua jari kaki hiperekstensi, ibu jari dorsofleksi. (tanda
positif). Normal, reaksi ini hilang setelah usia bayi 1 th.
C EVALUASI
Rapikan bayi

Cuci Tangan
DOKUMENTASI
Dokumetasikan hasil pemeriksaan
pada catatan keperawatan.
E. Referensi

1. Simon L V., Hashmi MF, Bragg BN. APGAR Score (14 Agustus
2021). https://www.ncbi.nlm.nih.gov /books/ NBK470569 /2021.
2. Pillitteri A. Maternal & Child Health Nursing: Care of the Chilbearing & Childrearing
Family. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010.
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKILL LAB 1

MENGITUNG APGAR SCORE


&
PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa:

NMPM :
Penguji :
Tgl Ujian :

NO KEGIATAN BOBOT NILAI BOBOT


1 2 3 X NILAI
1 Persiapan
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Jelaskan tindakan pada orangtua
 Cuci tangan
 Pasang sarung tangan bersih
 Tempatkan bayi di tempat yang aman dan
nyaman
2 Pemeriksaan fisik
 Postur
 TTV
 Perut
 Integumen
 Kepala
 Mata
 Hidung
 Telinga
 Mulut
 Leher
 Dada
 Abdomen
 Genitalia
 Ekstremitas
 Punggung
 Anus
3 Pemeriksaan refleks
 Menghisap / sucking
 Menelan/swallowing
 Menjulurkan lidah/Extrusion
 Glabelar/Myerson’s
 Tonic neck
 Menggenggam/Grasp
 Moro
 Tarik ke duduk/pull to sit
 Terkejut/Startle
 Merangkak/Crawling
 Trunk Incurvation/Galant
 Melangkah/Walking
 Tendon dalam/Deep tendon
 Ekstensi menyilang/cross extention
 Magnet refleks
 Refleks babinski

4 Penutup
 Rapikan bayi
 Cuci tangan
 Dokumentasikan
dst JUMLAH

Nilai = ……………………………

Keterangan:

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak tepat

2 = Dilakukan dengan tepat

Penguji,

(…………………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai