Anda di halaman 1dari 29

A.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN NUTRISI

1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan dan Diet
1.) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2.) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3.) Apakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
4.) Apakah status fisik pasien yang dapat meningkatakan diet seperti
luka bakar dan demam?
5.) Apakah toleransi makanan/minumam tertentu?

b. Faktor yang Mempengaruhi Diet


1.) Status kesehatan
2.) Kultur dan kepercayaan
3.) Status sosial ekonomi.
4.) Faktor psikolpgis.
5.) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

c. Keluhan Utama
1.) Tidak nafsu makan
2.) Makan hanya sedikit atau kurang dari porsi yang disediakan
3.) Kelemahan fisik
4.) Penurunan berat badan
5.) Kesulitan menelan

d. Pemeriksaan fisik
1.) Keadaan fisik: apatis, lesu
2.) Berat badan : obesitas, kurus
3.) Otot : flaksia, tonus kurang, tidak mampu bekerja.
4.) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, reflek menurun.
5.) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran
liver.
6.) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/tinggi.
7.) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-
patah.
8.) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
9.) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane
mukosa pucat.
10.) Gusi: perdarahan, peradangan.
11.) Lidah: edema, hiperemasis.
12.) Gigi: karies, nyeri, kotor.
13.) Mata: konjungtiva pucat,kering, exotalmus, tanda-tanda
infeksi.
14.) Kuku: mudah patah.
15.) Pengukuran antopometri:
- Berat badan ideal: (TB- 100)*10%
- Tinggi badan
- IMT (Indeks Massa Tubuh)
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal
Wanita :28,5 cm
Pria :28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal
Wanita : 16,5-18 cm
Pria :12,5-16,5 cm
e. Laboratorium
1.) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
2.) Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
3.) Hb (N: 12 mg%)
4.) BUN (N:10-20 mg/100ml)
5.) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki: 0,6-1,3
mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml)

2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (NANDA,
2012-2014)
1) Definisi: keadaan dimana intake kurang (nutrisi) kurang dari
kebutuhan metabolisme tubuh (NANDA, 2012). Kemungkinan
berhubungan dengan:
- Efek dari pengobatan
- Mual dan muntah
- Gangguan intake makanan
- Radiasi/kemoterapi
- Penyakit kronis
- Diet dan pembatasan makanan
- Ketidakmampuan menelan

2) Kemungkinan data yang ditemukan:


- Berat badan menurun
- Kelemahan
- Kesulitan makan
- Nafsu makan berkurang
- Hipotensi
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Kulit kering, turgor kering
- Penurunan kesadaran
- Skelera ikterik, konjungtiva anemis
- Tonus otot kurang
- Pantangan makanan
- Pemasangan alat nasogastric tube (NGT)
- Hemoglobin, albumin kurang dari normal

3) Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :


- Anoreksia nervosa
- AIDS
- Pembedahan
- Kehamilan
- Kanker
- Anemia
- Marasmus
- Penyakit hati kronis

4) Tujuan yang diharapkan


- Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu
- Peningkatan status nutrisi

Intervensi Rasional
1.Kaji faktor yang mungkin menjadi 1. Banyak faktor yang
penyebab kekurangan nutrisi mempengaruhi kekurangan nutrisi
sehingga identifikasi faktor
penyebab menajdi penting
2. Tanyakan kebiasaan makan, 2. Data untuk perencanaan makan
pantangan makan, alergi dan jenis pasien
makanan yang disukai
3. Lakukan pemeriksaan fisik seperti 3.Menentukan status nutrisi pasien
sklera, konjungtiva, kulit dan tonus
otot
4. Timbang berat badan setiap hari 4.Berat badan merupakan salah
jika memungkinkan satu indikator status nutrisi
5. Kaji intake makan pasien yang 5.Ketidakseimbangan nutrisi
disediakan penyebab utama adalah kurangnya
asupan makanan
6. Sajikan makanan dalam keadaan 6.Meningkatkan selera makan
hangat dan kemasan yang menarik
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 7.Merencanakan jenis, jumlah
menentukan diet yang sesuai kalori dan diet yang sesuai
kebutuhan pasien
8. Jaga kebersihan lingkungan pasien 8.Lingkungan yang bersih dan
nyaman dapat meningkatkan selera
makan
9. Jaga kebersihan badan dan mulut 9.Meningkatkan selera makan
pasien
10. Anjurkan pasien makan dengan 10.Mengurangi rasa mual dan
porsi kecil tetapi sering sesuai meningkatkan asupan nutrisi.
dengan diet yang diberikan

b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (NANDA,


2012-2014)
1) Definisi : pasien dengan resiko atau aktual mengonsumsi makanan
melebihi dari kebutuhan metabolisme tubuh (NANDA, 2012)
Kemungkinan berhubungan dengan :
- Kelebihan intake
- Gaya hidup yang tidak sehat
- Perubahan kultur
- Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori

2) Kemungkinan data yang ditemukan:


- Berat badan = 20% lebih berat dari badan ideal
- Pola makan yang berlebihan

3) Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :


- Obesitas
- Hipotiroidisme
- Pasien dengan pemakaian kortikosteroid
- Imobilisasi yang lama
- Sindrom cashing
- Bulimia

4) Tujuan yang diharapkan :


- Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi & berat badan yang
terkontrol
- Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
- Tidak terjadinya penurunan berat badan berlebih

Intervensi Rasional
1. Identifikasi faktor penyebab 1. Informasi awal dan dasar dalam
kelebihan nutrisi merencanakan intervensi
2. Diskusikan dengan pasien tentang 2. Memfasilitasi pasien untuk
kelebihan makanan menentukan faktor penyebab kelebihan
nutrisi dan menyelesaikan masalah
3. Lakukan pengukuran BMI 3. Menentukan derajat kelebihan nutrisi
4. Lakukan pengukuran berat badan 4. Berat badan merupakan salah satu
setiap tiga hari jika memungkinkan indikator status nutrisi pasien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 5. Gizi yang sesuai dengan kondisi
menentukan program diet yang pasien dapat menentukan status nutrisi
sesuai pasien
6. Ukur asupan makanan dalam 24 6. Menentukan keseimbangan intake
jam dengan kebutuhan nutrisi pasien

7. Buat program latihan dan 7. Olahraga meningkatkan kebutuahn


olahraga energi sehingga diharapkan terjadi
keseimbangan
8. Hindari makanan yang banyak 8. Makanan berlemak banyak
mengandung lemak menghasilkan energi sehingga
menambah kelebihan berat badan
9. Berikan pendidikan kesehatan 9. Meningkatkan pengetahuan,
program diet yang benar dan akibat memberikan informasi, dan mencegah
yang mungkin terjadi apabila komplikasi
kelebihan berat badan
B. STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

DI RUMAH SAKIT X

PENGKAJIAN

I. BIODATA
1. Identitas klien
Nama : Ny.N
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Ruang dirawat : Kelas III perempuan
No reg : 40 xx xx
Status : Menikah
Tanggal masuk RS : 15-01-2019
Tanggal Pengkajian : 16-01-2019
Diagnosa medis : Ileus obstruktif parsial
Alamat : JL.Sutoyo S Gg.Serumpun RT.A RW.B
Pelambuan
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku : Banjar
Agama : Islam
Alamat : JL.Mentaos Timur RT.A RW.B
Hubungan dgn pasien : Anak

II. RIWAYAT PENYAKIT


A. Keluhan Utama
- Keluhan saat MRS
Pada tanggal 15 januari 2019 pasien mengeluh nyeri pada seluruh
lapang perut disertai mual dan muntah
- Keluhan saat pengkajian
Pasien menyatakan nyeri pada bagian perut,lemas,dan tidak nafsu
makan

B. Riwayar Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut,mual,dan muntah lebih dari
5x sejak selasa pagi.Dan akhirnya pada tanggal 15 januari 2019 pukul
18.30 pasien dibawa ke rumh sakit.kemudian pasien dipindahkan
keruang al-muizz(bedah)

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah beberapa kali mengalami nyeri pada bagian perut, tapi
tidak sampai mengharuskan pasien untuk dirawat di rumah sakit

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit seperti pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum
-Kesadaran :compos mentis

-Vital sign :TO:130/80 mmHG

:N:84x/Menit

:R:22x/menit
:S:36,5’C

-GCS : Respon buka mata : 4 (perawat mengucap

salah pasien membuka


mata)

Respon verbal : 5 (saat ditanya,pasien


menjawab sesuai)

Respon motorik : 6 (pasien bergerak


sesuai perintah)

Total GCS :15

-Data Antrometri : TB : 153 cm

BB : 37 kg

LLA : 21 cm

IMT : 15.81

2. Kepala
Kepala kurang bersih,terdapat ketombe,tidak ada lesi ataupun
masabentuk kepala simetris,rambut berwarna hitam,tipi,panjang,dan
banyak uban.saat di palpasi tidak ada benjolan,dan pasien tidak ada
merasakan nyeri dibagian kepala.
3. Mata
Mata bersih keadaan bola mata simetris antara mata kanan dan
kiri.tidak ada peradangan didaerah mata,skiera tidak
ikterik,konjungtiva berwarna merah muda,pupil isokor
(diameter:3cm/3cm,gerakan bola mata normal dapat melihat 8 arah
dan reflek kornea normal.berdasarkan anamnesa tidk ada nyeri
didaerah mata.pasien tidak menggunka alat bantu penglihatan.

4. Hidung
Hidung terlihat bersih,bentuk simetris,tidak ada peradngan atau
pendarahan.funsi penciuman baik(dapat mencium semua aroma),tidak
ada polip atau sinus,maupun nyeri tekan.

5. Telinga
Telinga bersih,bentuk dun telinga simetris,tidak ada nyeri tekan atau
peradangan ,tidak ada cairan pada telinga dan fungsi pendengaran
baik.

6. Mulut
Keadaan mulut kurang bersih,gigi tidak lengkapfungsi menelan tidak
ada masalahbicara normal,fungsi mengecap baik(dapat merasakan
manis,asam,asin,pahit)

7. Leher
Leher terlihat bersih,tidak ada penigkatan vena jugularis,arteri karotis
teraba 84x/menit,tidak ada terdapat pembesaran tiroid dan kelenjar
limfe

8. Dada
Dada terlihat bersih,bentuk dada simetris ,pergerakan dinding dada
simetris,tidak ada pembengkakan dan tanda peradangan didaerah
dada,tidak ada nyeri,tekan,bunyi pada saat diperkusi yaitu resonan,saat
di palpasi tidak ada masa,saat di auskultasi bunyi napas vesikuler,tidk
ada bunyi napas tambahan seperti wheezing dan ronchi

9. Jantung
Pada saat di palpasi tidak teraba masa dan tidak ada nyeri tekan.denyut
jantung 84x/menit,saat diperkusi tidak ada pembesaran jantung,saat di
auskultasi bunyi jantung S,(LUB) dan bunyi jantung S 2 (DUB)

10. Abdomen
Warna kulit sawo matang,ketika dipalpasi tidak terdapat
masa,supel,BU+ (9x1menit),terdapat nyeri tekan pada perut,
NT:+++ P :Ileus Obstruktif Parsial
+++ Q : Nyeri Seperti Berdenyut
+++ R : Hilang Timbul
R: Seluruh bagian perut
S :5 (0-10)

11. Genetalia
Cukup bersih,tidak ada lesi dan tidak terpasang kateter

12. Ektermitas atas dan bawah


Secara keseluruhan cukup bersih, struktur tangan kanan dan kiri
simetris,struktur kaki kanan dan kaki kiri simetris,kekuatan tonus otot
tangan kanan dan kiri 5/5,kaki kanan dan kiri 4/4,jumlah jari lengkap
tidak terdapat ulkus dan edema,akral teraba hangat pada ekstermitas
atas dan bawah.

Skala kekuatan tonus otot ekstermitas atas dan bawah:


5|5 Keterangan:
4|4 5: Mampu melawan gravitasi dengan kemampua penuh
4: Mampu melawan gravitasi dengan penahanan
minimal
3: Mampu menahan gravitasi
2: Mampu menahan gravitasi dengan sokonga
1: Sangat tergantung

Skala aktivitas : 2

Keterangan:

0: Mampu merawat diri secara penuh

1: Memerlukan penggunaan alat

2: Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain


3: Memerlukan bantuan,pengawasan orang lain,dan alat

4: Sangat tergantung

13. Kulit
Kulit terlihat bersih,berwarna sawo matang,tidak ada lesi,torgor kulit
baik (kembali <2 detik)

IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL


1. Nutrisi
- Dirumah : Sebelum sakit pasien makan 3x sehari (pagi, siang,
malam) dengan porsi 1 piring. Memakan semua
makanan terkecuali ikan patin, tidak ada alergi, minum
kurang lebih 8 gelas perhari dan tidak ada masalah saat
makan dan minum
- Di RS : Pasien makan 3x sehari (pagi, siang, malam) Jenis
makanan yang dimakan adalah bubu, pasien hanya bisa
menghabiskan 2-3 sendok dalam sekali makan, nafsu
makan pasien kurang baik, pasien minum kurang lebih
3-4 gelas perhari
2. Eliminasi
- Dirumah : Pasien menyatakan BAB 1x sehari, ketika BAB warna
feses nya kuning dan tekstur nya lembut, pasien BAK
kurang lebih 3x sehari
- Di RS : Selama dirawat di pasien hanya 1x BAB dan BAK 2x
perhari
3. Personal Hygiene
- Dirumah : Saat dirumah klien mandi 2x sehari, gosok gigi dan
keramas 2x sehari
- Di RS : Selama dirawat pasien belum ada mandi, gosok gigi
maupun keramas sekalipun dan klien belum ada
mengganti pakaian nya.
4. Istirahat/Tidur
- Dirumah : Saat dirumah pasien tidur kurang lebih 8 jam perhari,
tidak ada kebiasaan sebelum tidur
- Di RS : Saat dirawat pasien tidur kurang lebih 6 jam pada
malam hari dan 4 jam pada siang hari

5. Aktivitas
- Dirumah : Sebelum sakit pasien biasanya hanya melakukan
aktivitas ringan seperti mencuci, menyapu, memasak
dll.
- Di RS : Saat dirawat pasien tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya untuk makan, berpakaian, buang air,
berpindah dibantu orang lain`
6. Psikososial
a. Dirumah pasien mengatakan tidak ada masalah keluarga
b. Persepsi pasien terhadap penyakitnya adalah pasien berharap agar
cepat sembuh dan segera keluar dari rumah sakit
c. Mekanisme koping terhadap stress dialihkan dengan berdoa
kepada Allah SWT
d. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga yaitu rutinas keluarga
menjadi terganggu karena harus menunggu pasien di rumah sakit
e. Pola interaksi pasien terhadap orang terdekat baik
f. Hubungan pasien dengan tenaga kesehatan selama dirawat pasien
kooperatif dengan tenaga kesehatan

V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
- Agama yang dianut : Islam
- Kegiatan spiritual yang dilakukan : Sholat 5 waktu dan
berdoa kepada Allah
SWT
- Dampak penyakit thd kegiatan spiritual : Pasien tidak dapat
melakukan sholat 5
waktu seperti biasanya
tetapi pasien berdoa
kepada Allah SWT

VI. DATA PENUNJANG


1. Laboratorium
15-01-2019
Date/time
No Assay Result Units Flags Range
completed
70.0- 15-01-19
1 GluC 159.2 Mg/dL High
99.0 22:42
10.00- 15-01-19
2 Ureum 19.69 Mg/dL
50.00 22:46
0.50- 15-01-19
3 CreaC 0.65 Mg/dL
1.10 22:46
15-01-19
4 AST 26.9 U/dL 5.0-34.0
22:47
15-01-19
5 ALT 13.1 U/dL 0.0-55.0
22:47
6.40- 15-01-19
6 TP 7.66 g/dL
8.30 22:42
2.80- 15-01-19
7 AlbG 3.92 g/dL
5.40 22:49
15-01-19
8 HbsAgQ2 0.20 S/CO
23:11
nonreactive

17-01-2019
Flag Date/time
No Assay Result Units Range
s completed
Mg/d 70.0- 17-01-2019
1 GluC 157.3 High
L 99.0 07:09

HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


1 Natrium (Na) 144 Mmol/L 135-155
2 Kalium 4.4 Mmol/L Serum: 3.6-5.5
Plasma: 4.0-4.8
SPOT
3 CL 94 Mmol/L Serum: 95-108
CHEM-SE
Urine: 110-225

VII. PENGOBATAN
1. Obat Oral
a. Amlodipine 10mg 1x1
- Manfaat : Digunakan untukmembantumengobati
penyakit tekanan darah tinggi/hipertensi dan
nyeri dada(Angina Pektoris)
- Efek samping: Mengantuk, pusing,sakit kepala, bengkak pada
pergelangan kaki, muka merah, mudah
kelelahan, jantung berdebar dan mual

2. Obat Injeksi
a. Ketoroiac 3x30
- Manfaat : Mengatasi nyeri sedang hingga berat untuk
sementara
-Efek Samping: Nyeri dasa, lemas, sesak, bicara rero, masalah
penglihatan atau keseimbangan,
BAB(hitam,berdarah,gelap)
b. Ceftriaxone 2x1
- Manfaat : Ceftriaxone adalah antibiotic dengan fungsi
mengobati berbagai macam infeksi bakteri.
- Efek Samping : Bengkak, nyeri, dan kemerahan ditempat
suntikan, mual, muntah, sakit kepala, sakit
perut, lidah sakit, vagina gatal.
c. Ranitidine 2x1
- Manfaat : Untuk mengatasi dan mencegah rasa panas
perut (heartburn), maag,dan sakit perut yang
disebabkan oleh tukak
- Efek Samping : Nyeri dada, demam, napas pendek, batuk
dengan lendir, mudah lebam atau berdarah,
masalah dengan penglihatan dan sakit kepala
d. Ringer Lactate 20 tpm
- Manfaat : Cairan infus yang biasa digunakan pada
pasien dewasa dan anak anak sebagai sumber
cairan elektrolit dan air untuk dehidrasi.
- Efek Samping : Nyeri dada, detak jantung abnormal,
penurunan tekanan darah, kesulitan bernafas,
batuk, bersin-bersin, ruam dan sakit kepala.

e. Futrolit 20 tpm
- Manfaat : Merupakan cairan infus yang digunakan untuk
membantu mengatasi kebutuhan karbohidrat,
cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- Efek Samping : Rasa kesemutan, mudah merasa lelah, mual,
feses berwarna hitam, diare, kram pada otot,
rasa terbakar dikulit.
ANALISA DATA

Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah


Rabu, 16 Ds: Pasien mengatakan Intake nutrient Ketidakseimbangan
Januari 2019 tidak nafsu makan yang tidak nutrisi kurang dari
adekuat kebutuhan tubuh
Do:
- Klien hanya
menghabiskan 2-3
sendok makanan
yang telah
disediakan
- Klien tampak lemah
- Aktiitas dibantuk
oleh keluarga
- TTV
TD: 130/80 mmHg
N: 84x/ menit
R: 22x/ menit
S: 36,5◦ C

Rabu, 16 Ds: Klien mengatakan nyeri Ileus obstruktif Gangguan rasa


Januari 2019 pada bagian perut parsial aman dan nyaman
(nyeri)
Do:
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak
memegangi bagian
perutnya
P: Ileus obstruktif
parsial
Q: Nyeri seperti
berdenyut
R: Seluruh bagian
perut
S: 5 (0-10)
T: Hilang timbul

- TTV
TD: 130/80 mmHg
N: 84x/ menit
R: 22x/ menit
S: 36,5 ◦C

- Infus: Ringer lactate


20 tpm
- Anaigetik: Ketorolac

PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrient


yang tidak adekuat
2. Gangguan rasa aman dan nyaman (nyeri) b.d obstruktif parsial

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Rencana
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakseimbang Setelah 1. Kaji faktor 1. Mengidentifikasi
an nutrisi kurang dilakukan yangmenyebabka faktor yang
dari kebutuhan tindakan n kekurangan menyebabkan
tubuh b.d intake selama 3x24 nutrisi kekurangan nutrisi
mutrient yang jam sangat penting untuk
tidak adekuat diharapkan 2. Tanyakan bahan intervensi
masalah kebiasaan
kebutuhhan makan, alergi, 2. Data untuk
nutrisi jenis makanan, perencanaan makan
teratasi, dan pantangan klien
dengan
kriteria hasil: 3. Ketidakseimbangan
-Klien 3. Kaji intake menjadi penyebab
mengatakan makanan yang utama
nafsu makan disediakan
nya normal 4. Mengurangi nyeri
4. Anjurkan makan dan meningkatkan
-Klien dapat dengan porsi asupan nutrisi
menghabiska sedikit tapi
n makanan sering 5. Meningkatkan selera
yang makan klien
disediakan
5. Sajikan makanan 6. Merencanakan diet
-Klien tidak dalam keadaan yang sesuai
lemah lagi hangat kebutuhan klien

6. Kolaborasi 7. Meningkatkan selera


dengan ahli gizi makan, lingkungan
untuk yang bersih dan
menentukan diet nyaman dapat
yang sesuai meningkatkan selera
makan

7. Jaga kebersihan
mulut dan
lingkungan klien
2 Gangguan rasa Setelah 1. Kaji skala nyeri 1. Memberi informasi
aman dan dilakukan untuk membantu
nyaman (nyeri) tindakan 2. Berikan klien menentukan
b.d ileus 3x24 jam kesempatan intervensi
obstruktif parsial diharapkan untuk
masalahnya mengucapkan 2. Mengetahui
teratasi, perasaan nyeri perasaan klien dan
dengan yang dirasakan nyeri klien
kriteria hasil:
3. Atur posisi yang 3. Memberikan
-Skala nyeri nyaman untuk kenyamanan bagi
berkurang klien klien
(skala 1/
kurang dari 4. Kaji TTV klien 4. Memeriksa keadaan
5) umum klien
- Menyatakan 5. Kolaborasi
secara verbal dengan dokter 5. Membantu
rasa nyeri dalam pemberian mempercepat
yang obat analgetik meredakan nyeri
dirasakan
berkurang
-Ekspresi
wajah rileks
-TTV dalam
batas normal

CATATAN KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Rabu, 16 Ketidakseimbangan 1. Mengkaji faktor S: Klien mengatakan
Januari 2019 nutrisi kurang dari yang tidak nafsu makan
kebutuhan tubuh menyebabkan
b.d intake nutrient kekurangan O:
yang tidak adekuat nutrisi - Klien hanya
menghabiskan
2. Menanyakan 2-3 sendok
kebiasaan makan, makanan yang
alergi, jenis telah disediakan
makanan, dan - Klien tampak
pantangan lemah

3. Mengkaji intake A: Masalah belum


makanan yang teratasi
disediakan
P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan 4,5,6,7
makan dengan
porsi sedikit tapi
sering

5. Menyajikan
makanan dalam
keadaan hangat

6. Berkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan diet
yang sesuai

7. Menjaga
kebersihan mulut
dan lingkungan
klien
2 Rabu, 16 Gangguan rasa 1. Mengkaji skala S: Klien mengatakan
Januari 2019 aman dan nyaman nyeri nyeri pada bagian perut
(nyeri) b.d ileus 2. Memberikan
obstruktif parsial klien kesempatan O:
untuk - Klien tampak
mengungkapkan meringis
perasaan nyeri - Klien tampak
yang dirasakan memegangi
perutnya
3. Mengatur posisi
yang nyaman P: Ileus obstruktif
untuk pasien parsial

4. Mengkaji TTV Q: Nyeri seperti


klien berdenyut

5. Berkolaborasi R: Seluruh bagian perut


dengan dokter
dalam S: 5 (0-10)
memberikan obat
analgetik T: Hilang timbul

- TTV
TD: 130/80
mmHg
N: 84x/ menit
R: 22x/ menit
S: 36,5◦C

A: Masalah belum
teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
CATATAN PERKEMBANGAN

NO Hari/Tanggal Diagnosa Perkembangan Tanda Ket


Keperawatan Tangan
1 Kamis Ketidak S = Klien mengatakan
17-01-2019 seimbangan nutrisi masih tidak nafsu makan
kurang dari O = - Klien hanya
kebutuhan tubuh menghabiskan 2-3 sendok
b.d intake nutrient makanan yang telah di
yang tidak adekuat sediakan
- Klien tampak
lemah

A = Masalah belum teratasi

P = Intervensi dilanjutkan

I = - Menganjurkan makan
dengan porsi sedikit
tapi sering
-Menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
- Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk diet
yang sesuai
- Menjaga kebersihan
mulut dan lingkungan
klien

E = Pasien masih tidak


nafsu makan
2 Kamis 17- Gangguan rasa S = pasien mengatakan
01-2019 aman dan nyaman nyeri pada bagian perut
(nyeri) b.d ikus
obstruktif parsial O = -Pasien tampak
meringis
-Pasien tampak
memegangi bagian
perutnya

P= Ileus obstruktif parsial

Q= Nyeri seperti berdenyut

R= Seluruh bagian perut

S=-5(0-10)
T=-hilang timbul
-TTN
TD=130/70
N=82x/menit
R=20x/menit
S=36,7oC

A= Masalah belum teratasi

P= Intervensi dilanjutkan

I= - Mengkaji skala nyeri


- Memberikan pasien
kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaan nyeri yang di
rasakan
- Mengatur dosis yang
nyaman untuk pasien
- Mengkajai ttv pasien
- Berkolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
analgetik
E= Pasien masih
merasakan nyeri pada
bagian perut
1 Jum’at 18- Ketidak S= klien mengatakan
01-2019 seimbangan nutrisi masih tidak nafsu makan
kurang dari O= pasien hanaya
kebutuhan tubuh menghabiskan 2-3 sendok
b.d intake nutrient makanan yang telah di
yang tidak adekuat sediakan
- Klien tampak lemah
A=Masalah belum teratasi
P= Intervensi dilanjutkan
I= - Mmenganjurkan
makan dengan porsi sedikit
tapi sering
-menyajikan makanana
dalam keadaan hangat
-berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk diet yang
sesuai
-menjaga kebersihan
mulut dan lingkungan
pasien
E= Klien masih tidak nafsu
makan
2 Jum’at -10- Gangguan rasa S= Klien mengatakan
01-2019 aman dan nyaman masih nyeri pada bagian
(nyeri) b.d ileus perut
obstruktif parsial O= - Klien tampak
meringis
- Klien tampak
memegangi bagian
perutnya
P= ileus obstruktif parsial
Q= nyeri seperti berdenyut
R=seluruh bagian perut
S= 5(0-10)
T=Hilang timbul
-TTV
TD=130/80 mmHg
N=82x/menit
R=22x/menit
S=36,6oc
A=masalah belum teratasi
P=intervensi dilanjutkan
I= - mengkaji skala
nyeri
- Memberikan klien
kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaan nyeri yang
dirasakan
- Mengatur posisi
yang nyaman untuk
pasien
- Mengurangi TTV
pasien
- Berkolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
obat analgetik
E= Pasien masih
merasakan nyeri pada
bagian perut.
1 Sabtu Ketidakseimbangan S=pasien mengatakan
19-01-2019 nutrisi kurang dari nafsu makannya sudah
kebutuhan tubuh mulai membaik
b.d intake nutrient
yang tidak adekuat O= - Pasien menghabiskan
makanan 4-6 sendok
makanan yang telah
disediakan
- Pasien sudah bisa
beraktivitas seperti
makan, duduk,
berjalan, ke kamar
mandi di bantu
keluarga.
A= masalah teratasai
sebagian

P= intervensi dihentikan,
pasien pulang
I=-
E=-

2 Sabtu Gangguan rasa S= Pasien mengatakan


19-01-2019 aman dan nyaman nyerinya berkurang
(Xlyeri) b.d ileus
obstruktif parsial O= - wajah pasien rileks

P= - ileus obstruktif
parsial

Q= Nyeri seperti berdenyut


R= Seluruh bagian perut
S = 3 (0-10)
T = Hilang timbul
- TTV
TD = 110/80
N = 80x/menit
R =22x/menit
S =36,5oc
A= Masalah teratasi
sebagian
P= Intervensi
diberhentikan, pasien
pulang.

Anda mungkin juga menyukai