Anda di halaman 1dari 7

INTERVENSI KEPERAWATAN

NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
1 Dx. Ketidakseimbangan nutrisi kurang a. Nutritional Status : food a. Nutrition Management
dari kebutuhan tubuh and Fluid Intake b. Nutrition Monitoring
a. Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk b. Weight Control Aktivitas-aktivitas:
keperluan metabolisme tubuh. KH: 1. Kaji adanya alergi makanan
b. Batasan karakteristik: - Adanya peningkatan berat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah badan sesuai dengan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
ideal tujuan 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
- Dilaporkan adanya intake makanan - Berat badan ideal sesuai 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
yang kurang dari RDA (Recomended dengan tinggi badan C
Daily Allowance) - Mampu mengidentifikasi 5. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
- Membran mukosa dan konjungtiva kebutuhan nutrisi untuk mencegah konstipasi
pucat - Tidak ada tanda tanda 6. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
- Kelemahan otot yang digunakan untuk malnutrisi harian.
menelan/mengunyah - Tidak terjadi penurunan 7. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Luka, inflamasi pada rongga mulut berat badan yang berarti 8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Mudah merasa kenyang, sesaat 9. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
setelah mengunyah makanan dibutuhkan
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi 10. Monitor adanya penurunan berat badan
rasa 11. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Perasaan ketidakmampuan untuk 12. Monitor interaksi pasien selama makan
mengunyah makanan 13. Monitor lingkungan selama makan
- Miskonsepsi 14. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Kehilangan BB dengan makanan 15. Monitor turgor kulit
cukup 16. Monitor mual dan muntah
- Kram pada abdomen 17. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
- Tonus otot jelek 18. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
Faktor risiko: konjungtiva
- Ketidakmampuan pemasukan atau 19. Monitor kalori dan intake nuntrisi
mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorpsi zat- EBN : Menyediakan menu yang diperkaya protein
zat gizi bersama dengan konseling diet individual meningkatkan
- Gangguan psikologis asupan protein dan energi secara signifikan pada pasien
rawat inap dengan gangguan gizi (Munk, Bruun, &
Nielsen, 2017).
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
2 Dx.: Kelebihan volume cairan a. Electrolit and acid base a. Fluid/Electrolyte Management
a. Defenisi : Peningkatan retensi cairan balance Aktivitas –aktivitas :
isotonik b. Fluid balance 1. Memonitor level abnormal elektrolit serum.
b. Batasan karakteristik : c. Hydration 2. Mendapatkan spesiemen pemeriksaan laboratorium
- Gangguan elektrolit KH : untuk memantau perubahan elektrolit.
- Anasarka - Terbebas dari edema 3. Memonitor hasil pemeriksaan Laboratorium yang
- Ansietas - Membrane mukosa berkaitan dengan keseimbangan cairan.
- Perubahan tekanan darah lembap 4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium yang
- Edema - Turgor kulit dan berkaitan dengan retensi cairan.
- Dispnea pengisian kapiler baik 5. Monitor tanda dan gejala retensi cairan dan
- Penurunan hematokrit - Tanda-tanda vital stabil ketidakseimbangan elektrolit
- Penurunan hemoglobin - Asupan dan haluaran 6. Monitor tanda Vital, jika diperlukan.
- Asupan melebihi haluaran yang seimbang dengan 7. Monitor respon pasien dalam pemberian medikasi terkait
- Oliguria urine yang konsentrasi elektrolit.
- Distensi vena jugularis dan jumlahnya normal
- Perubahan tekanan arteri pulmunal
- Kongesti pulmunal
- Gelisah
- Bunyi jantung S3
- Penambahan berat badan dalam waktu
singkat
c. Faktor Resiko :
- Gangguan mekanisme regulasi
- Kelebihan asupan cairan
- Kelebihan asupan natrium
3 Dx. Kep: Risiko kerusakan integritas Integritas jaringan: kulit & a. Manajemen tekanan
kulit membrane mukosa b. Pencegahan luka tekan
a. Defenisi : Rentan mengalami kerusakan KH : c. Pengecekan kulit
epidermis dan/atau dermis, yang dapat - Suhu kulit Aktivitas-aktivitas :
mengganggu kesehatan - Sensasi 1. Periksan kulit dan selaput lendir dengan adanya
b. Faktor resiko : - Elastisitas kemerahan, kehangatan ekstrem, edema dan drainase
Eksternal - Hidrasi 2. Amati warna, kehagatan, bengkak, pulsasi, tekstur,
- Cedera kimiawi kulit - Keringat edema, dan ulserasi pada ekstremitas
- Faktor mekanik (mis., daya gesek, - Tekstur 3. Gunakan alat pengkajian untuk mengidentifikasi pasien
tekanan, imobilitas fisik) - Ketebalan yang beresiko mengalami kerusakan kulit (mis., skala
- Hipertermia - Perfusi jaringan Branden)
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
- Hipotermia 4. Monitor warna dan suhu kulit
- Kelembapan 5. Monitor sumber tekanan dan gesekan
- Sekresi 6. Periksa pakaian yang terlalu ketat
- Terapi radiasi 7. Dokumentasikan perubahan membrane mukosa
Internal 8. Lakukan langkah-langkah untuk mencegah kerusakan
- Gangguan sensasi (akibat cedera lenih lanjut (mis., melapisi kasur, menjadwalkan reposisi)
medulla spinalis, diabetes mellitus, dll.) 9. Ajarkan anggota keluarga/pemberi asuhan mengenai
- Gangguan sirkulasi tanda-tanda kerusakan kulit dengan tepat.
- Gangguan turgor kulit
- Tekanan pada tonjolan tulang EBN : perawat harus memberikan perhatian khusus
kepada pasien di atas usia 50 tahun, yang secara
signifikan memiliki skor Skala Braden yang lebih rendah.
Skor Skala Braden meningkat secara signifikan dalam
penilaian terakhir yang menunjukkan bahwa Skala
Braden sensitif terhadap perbaikan klinis pasien.
(Figueira, Sardo, Sim, Melo, & Amado, 2015)

4 Dx. Kep: Risiko tinggi ketidakefektifan a. Respiratory Status : a. Airway Management


pola nafas Airway patency b. Oxygen Therapy
a. Definisi : inspirasi dan/atau ekspirasi yang b. Vital Signs c. Respiratory Monitoring
tidak memberi ventilasi yang adekuat KH : Aktivitas-aktivitas :
b. Batasan Karakteristik - Frekuensi, irama, 1. Evaluasi frekuensi pernapasan dan kedalaman. Catat
- Perubahan kedalaman pernapasan kedalaman pernapasan upaya pernapasan, contoh adanya dispnea, penggunaan
- Perubahan ekskursi dada dalam batas normal otot bantu napas, pelebaran nasal
- Mengambil posisi tiga titik - Tidak menggunakan 2. Auskultasi bunyi napas. Catat area yang menurun/tak
- Bradipnea otot-otot bantu ada bunyi tambahan, contoh krekels atau ronki
- Penurunan tekanan ekspirasi pernapasan 3. Observasi penyimpangan dada. Selidiki penurunan
- Penurunan tekanan inspirasi - Tanda Tanda vital ekspansi atau ketidaksimetrisan gerakan dada
- Penurunan ventilasi semenit dalam rentang normal 4. Observasi karakter batuk dan produksi sputum
- Dispnea (tekanan darah, nadi, 5. Lihat kulit dan membrane mukosa untuk menilai adanya
- Peningkatan diameter anterior-posterior pernafasan) (TD 110- sianosis
- Pernapasan cuping hidung 90/130-90 mmHg, nadi 6. Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi
- Ortopnea 60-100 x/menit, RR : duduk atau semi fowler.
- Fase ekspirasi memanjang 18-24 x/menit, suhu 7. Tekankan menahan dada dengan bantal selama napas
- Pernapasan bibir 36,5 – 37,5 0C) dalam/batuk
- Takipnea - Efektivitas pompa 8. Dorong pasien berpastisipasi/bertanggungjawab selama
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
- Penggunaan otot aksesorious untuk jantung latihan napas dalam, gunakan alat bantu
bernapas - Reaktivitas pupil 9. Berikan bantuan oksigen
- Penurunan kapasitas vital 10. Monitor keadekuatan pernapasan
c. Faktor resiko : 11. Melihat apakah ada obstruksi di salah satu bronkus atau
- Tidak adekuatnya ventilasi adanya gangguan pada ventilasi
- Ansietas 12. Mengetahui adanya sumbatan pada jalan napas
- Deformitas tulang 13. Memonitor keadaan pernapasan klien
- Deformitas dinding dada
- Keletihan
- Hiperventilasi
- Sindrom hipoventilasi
- Kerusakan neurologis
- Imaturitas neurologis
- Disfungsi neuromuscular
- Obesitas
- Nyeri
- Keletihan otot pernapasan
- Cedera medulla spinalis
5 Dx. Kep: Resiko Cedera a. Risk Control a. Enviromental Management
a. Definisi : berisiko mengalami cedera b. Neurological status b. Fall Prevention
sebagai akibat kondisi lingkungan c. Knowledge: Personal Aktivitas-aktivitas :
yang berinteraksi dengan sumber Safety 1. Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien
KH : 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
adaptif dan sumber defensif individu
- Pasien mengenal tanda berdasarkan tingkat fisik, fungsi kognitif dan sejarah
b. Faktor resiko : dan gejala yang tingkah laku
Eksternal mengindikasikan faktor 3. Hilangkan bahaya lingkungan
- Biologis (mis., tingkat imunisasi resiko cidera skala 5 4. Jauhkan objek berbahaya dari lingkungan
komunitas, mikroorganisme) - Pasien dapat 5. Menjaga dengan siderail jika diperlukan
- Zat kimia (mis., racun, polutan, obat, mengidentifikasi resiko 6. Sediakan tempat tidur yang rendah jika diperlukan
agens farmasi, alkohol, nikotin, kesehatan yang mungkin 7. Tempatkan furniture diruangan dengan susunan
pengawet, kosmetik, pewarna) terjadi skala 5 terbaik untuk akomodasi ketidakmampuan pasien dan
- Manusia (mis., agens nosokomial, pola - Tingkat kesadaran pasien keluarga
ketenagaan, atau faktor kognitif, afektif, baik skala 5 8. Jauhkan dari pajanan yang tidak diperlukan,
dan psikomotor) - Status kognitif pasien baik mengerikan dan panas
- Cara pemindahan/transport skala 5 9. Manipulasi pencahayaan untuk keuntungan
- Nutrisi (mis., vitamin, jenis makanan) - Orientasi kognitif pasien terapeutik
- Fisik (mis., desain, struktur, dan
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
pengaturan komunitas, bangunan, dan baik skala 4 10. Batasi pengunjung
atau peralatan) - Pasien mengetahui 11. Identifikasi kognitif dan kekurangan fisik dari pasien
Internal tentang risiko cidera skala yang mungkin meningkatkan potensial untuk cedera
- Profil darah yang abnormal (mis., 5 12. Identifikasi kebiasaan dan factor risiko yang
leukositosis/leukopenia, gangguan - Pasien mengetahui mempengaruhi untuk cedera.
faktor koagulasi, trombositopenia, sel strategi untuk mengatasi 13. Cari informasi riwayat cedera pasien dan keluarga.
sabit, talasemia, penurunan risiko cidera skala 5 14. Identifikasi karakteristik lingkungan yang bisa
hemoglobin) - Pasien mengetahui dan meningkatkan potensial untuk cedera.
- Disfungsi biokimia dapat menggunakan
- Usia perkembangan (fisiologis, psiko- pengaman sesuai
sosial) prosedur skala 5
- Disfungsi efektor - Pasien dapat menunjukan
- Disfungsi imun-autoimun sikap melindungi diri
- Disfungsi integrative sendiri dari risiko cidera
- Malnutrisi skala 5
- Fisik (mis., integritas kulit tidak utuh, -
gangguan mobilitas)
- Psikologis (orientasi afektif)
- Disfungsi sensorik
- Hipoksia jaringan

6 Dx. Kep: Gangguan citra tubuh a. Body image a. Body image enhancement
a. Definisi : konfusi pada gambaran mental b. Self esteem Aktivitas-aktivitas :
fisik diri seseorang KH : 1. Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap
b. Batasan karakteristik : - Body image positif tubuhnya
- Perubahan actual pada struktur atau - Mampu mengidentifikasi 2. Monitor frekuensi menkritik dirinya
fungsi tubuh kekuatan personal 3. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
- Perilaku menghindar, memantau, atau - Mendiskripsikan secara 4. Tentukan harapan pasien tentang citra tubuh
mencari tahu tentang tubuh individu factual perubahan fungsi berdasarkan tahap perkembangan
- Perubahan pada kemampuan untuk tubuh 5. Tentukan apakah perubahan fisik saat ini telah dikaitkan
memperkirakan hubungan spasial - Mempertahankan interaksi ke dalam citra tubuh pasien
tubuh terhadap lingkungan sosial 6. Identifikasi pengaruh budaya, agama, ras, jenis kelamin,
- Perubahan dalam keterlibatan social dan usia pasien menyangkut citra tubuh
- Memperluas batasan tubuh untuk 7. Dukung mekanisme koping yang biasa digunakan
menggabungkan benda-benda pasien; sebagai contoh, tidak meminta pasien untuk
dilingkungan mengeksplorasi perasaanya jika pasien tampak enggan
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
- Menutupi atau terlalu memperlihatkan melakukannya
bagian tubuh (dengan dengaja atau 8. Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan
tidak sengaja) menggunakan mekanisme koping
- Kehilangan bagian tubuh 9. Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi
- Tidak melihat pada bagian tubuh kekuatan dan mengenali keterbatasan mereka
- Tidak menyentuh bagian tubuh
- Trauma terhadap bagian tubuh yang
tidak berfungsi
c. Faktor resiko :
- Biofisik (misalnya, penyakit kronis,
defek kongenital, dan kehamilan)
- Kongnitif/persepsi (misalnya, nyeri
kronis)
- Kultural atau spiritual
- Perubahan perkembangan
- Penyakit
- Persepetual
- Psikososial (misalnya, gangguan
makan)
- Trauma atau cedera
- Penanganan (misalnya, pembedahan,
kemoterapi, dan radiasi)
7 Dx. Kep: Kurang pengetahuan a. Knowledge : Disease Teaching : Disease Proses
a. Definisi : Ketiadaan atau defisisensi Process Aktivitas-aktivitas :
informasi kognitif yang berkaitan dengan b. Knowledge : Health 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
topic tertentu Hehavior tentang proses penyakit yang spesifik
b. Batasan karakteristik : KH : 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
- Perilaku Hiperbola - Pasien dan keluarga ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
- Ketidakakuratan mengikuti perintah menyatakan pemahaman cara yang tepat.
- Ketidakakuratan melakukan tes tentang penyakit, kondisi, 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
- Perilaku tidak tepat (hysteria, prognosis, dan program penyakit, dengan cara yang tepat
bermusuhan, agitasi, apatis) pengobatan 4. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang
- Pengungkapan masalah - Pasien dan keluarga tepat
c. Faktor resiko : mampu melaksakan 5. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
- Keterbatasan kognitif prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
- Salah interpretasi informasi secara benar 6. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
NOC
N NIC
Diagnosa Keperawatan (Moorhead, Johnson,
o (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
Maas, & Swanson, 2013)
- Kurang minat dalam belajar - Pasien dan keluarga kemajuan pasien dengan cara yang tepat
- Kurang dapat mengingat mampu menjelaskan 7. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
- Tidak familier dengan informasi kembali apa yang diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang
dijelaskan perawat/tim akan datang dan ata proses pengontrolan penyakit
kesehatan lainnya 8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
10. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas local,
dengan cara yang tepat
11. Intruksikan pasien mengenal tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai