Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

DIARE
STASE KEPERAWATAN ANAK
DI RUANG POLI ANAK RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun Oleh:
Uchrizal Febby Millenniantary
20902100162

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
PENGERTIAN DIARE ETIOLOGI
Diare adalah suatu keadaan dimana 1. Faktor infeksi (bakteri, virus,
terjadinya kehilangan cairan dan parasit)
elektrolit secara berlebihan, frekuensi MANIFESTASI KLINIS 2. Faktor malabsorbsi
buang air besar > 4 kali pada bayi dan 1. Gelisah, suhu tubuh meningkat 3. Faktor makanan (makanan
> 3 kali pada anak. (Dyahariesti et al., 2. Timbul muntah basi,beracun)
2020). 3. Diare disertai darah 4. Faktor psikologis (rasa takut
4. BB turun, kulit tampak kering dancemas)
5. Mulut kering (Satrianjaya et.,al 2019) (Satrianjaya et al., 2019)
KLASIFIKASI
1. Diare Akut
Diare akut adalah buang air besar PATOFISIOLOGI PENATALAKSANAAN
pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
Pada diare bayi yang paling sering patogen Secara umum penatalaksanaan diare
perhari, disertai perubahan
adalah virus dan entero patogenik, Ecoli. anak terdiri dari terapi rehidrasi oral,
konsistensi tinja menjadi cair
Enterokolitis menyebabkan kram dan diare. terapi suplemen Zink, diet, probiotik,
dengan atau tanpa lendir dan darah
Sedangkan gastroenterokolitis menimbulkan dan antibiotic. (Dyahariesti et al., 2020).
yang berlangsung kurang dari 2
minggu. mual, muntah dan kram. Dua cara utama
2. diare Kronis dimana organisme patogen menyebabkan KOMPLIKASI
Diare kronis yang berlangsung diare. Enterotoksin dapat dihasilkan sesudah
lebih dari 14 hari denganetiologi
1. Dehidrasi
kolonisasi bakteri (tanpa invasi) pada usus
non-infeksi. (Dyahariesti et al., 2. Hipokalemia
halus (masa inkubasi 6-24 jam). Enterotoksin
2020). ini mungkin masuk ke dalam karena makanan 3. Hipoglikemia
yang terkontaminasi kurang dimasak 4. Kejang
terutama oleh pencemaran makanan 5. Malnutrisi energi protein
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tinja stafilokoki.
2. Pemeriksaan asam basa dalam
darah
3. Pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin
4. Pemeriksaan elektrolit (Prawati &
Haqi, 2019)
ASKEP

DIAGNOSA
PENGKAJIAN 1. Hipovolemia
1. Identitas pasien 2. Defisit nutrisi
2. Keluhan utama
3. Diare
3. Riwayat kesehatan
4. Hipertermia
4. Riwayat kesehatan 5. Resiko gangguan
lalu
intregitas kulit
5. Riwayat kesehatan
keluarga
6. Riwayat kesehatan
sekarang
7. Pemeriksaan fisik
8. Pemeriksaan
diagnostik
INTERVENSI INTERVENSI INTERVENSI
1. hipovolemia 4. Diare
Observasi Observasi 3. Risiko gangguan integritas kulit
- Periksa tanda gejala hypovolemia - Identfikasi penyebab diare Observasi
- Monitor intake dan output cairan - Identifikasi riwayat pemberiana - Identifikasi penyebab gangguan integritas
Terapeutik makanan kulit
- Hitung kebutuhan cairan - Monitor warna, volume, frekuensi, Terapeutik
- Berikan posisi modified dan konsistensi tinja - Ubah posisi tiap 2jam jika tirak baring
trendelenburg Terapeutik - Bersihkan perinial dengan air hangat
- Berikan asupan cairan oral - Berikan asupan cairan oral teutama selama periode diare
Edukasi Edukasi Edukasi
- Anjurkan perbanyak asupan cairan - Anjurkan makanan porsi kecil dan - Anjurkan menggunakan pelembab
oral sering secar bertahap - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
- Anjurkan menghindari perubahan 5. Hipertermia sayur
posisi mendadak Observasi
2. Deficit nutrisi - Identifikasi penyebab hipertermia
Observasi - Monitor suhu tubuh EVALUASI
- Identifikasi status nutrisi Terapeutik S (Subjective): Data berdasarkan keluhan
- Monitor asupan makan - Sediakan lingkungan yang dingin yangdisampaikan pasien setelah dilakukan
- Monitor hasil pemerksaan - Berikan cairan oral tindakan
laboratorium Edukasi O (Objektif): data berdasarkan hasil pengukuran /
Terapeutik - Anjurkan tirah baring observasi langsung kepada Pasien setelah
- Fasilitasi menentukan pedoman dilakukantindakan
diet A (Analysis): Masalah keperawatan yang terjadi
- Berikan makanan tinggi kalori dan akibat perubahan status klien dalam data subyektif
protein dan obyektif
Edukasi P (Planning): Perencanaan keperawatan yang
- Ajarkan diet yang diprogramkan akan dilanjutkan, dihentikan atau dimodifikasi
DAFTAR PUSTAKA
Dyahariesti, N., Yuswantina, R., & Wijayanti, F. (2020). Edukasi Diare Pada Anak. Indonesian Journal of Community
Empowerment (Ijce), 2(2). https://doi.org/10.35473/ijce.v2i2.759
Prawati, D. D., & Haqi, D. N. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Di Tambak Sari, Kota Surabaya Influencing
Factors Toward DiarrheaCases in Tambaksari, Surabaya City. Jurnal Promkes, 7(1), 35–46.
https://doi.org/10.20473/jpk.V7.I1.2019.35-46
Satrianjaya, I. D. M., Nesa, N. N. M., & Mahalini, D. S. (2019). Karakteristik diare pada anak di RSUP Sanglah Denpasar
tahun 2017. Intisari Sains Medis,10(2), 159–167. https://doi.org/10.15562/ism.v10i2.194
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP . 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI. Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai