OLEH
HAMRIYANI
P003200190177
I. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : Hamriyani
4. Agama : Islam
7. No Tlp 08528496844
v
MOTTO
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
ix
4. IbuHj.Nurjannah.B.Sc.,S.Pd.,M.Kes., Ibu Asminarsih.M.Kes.Sp dan ibu Dali
SKM,,M.Kes.selaku penguji yang tulus memberi saran dan kritik kepada penulis.
5. Bapak dan ibu Dosen Pengajar di jurusan KeperawatanPoltekes Kemenkes
Kendari atas bimbingan dan arahannya serta limpahan ilmunya yang tiada
ternilai.
6. Keluarga dan Tn. “ A ” selaku klien dalam studi kasus yang penulis laksanakan,
atas kerjasama selama proses keperawatan semoga cepat sembuh..
7. Terkhusus buat “Ayahanda Husain dan Bunda Naima tercinta atas segala
pengorbanan , do’a dan kasih sayang yang tulus yang tak mungkin dapat
terbalaskan dengan apapun.
8. Buat Suami dan Anakku tercinta yang selama ini mendukung penulis dalam
mentut ilmu di AKPER Poltekes Kemenkes Kendari.
9. Sahabat dan teman seperjuanganku serta kerjasama yang baik selama ini.
Kepingan ilmu pengetahuan keperawatan sekecil apapun kalau terus diasah akan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan .
Kiranya Allah SWT senantiasa menuntun kita dalam perjalanan
memperjuangkan kemandirian dan profesioanlisme profesi keperawatan, Amin.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KEASLIAN PENELITIAN...........................................................................v
HALAMAN MOTTO....................................................................................vii
KATA PENGANTAR...................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................1
B. Tujuan penulisan..............................................................3
C. Manfaat Penulisan............................................................4
D. Metode penelitian.............................................................5
A. Definisi.............................................................................8
C. Penyebab..........................................................................10
D. Patofisiologi.....................................................................10
E. Manifestasi klinik............................................................11
F. Pemeriksaan Penunjang...................................................11
G. Komplikasi.......................................................................12
xi
H. Penatalaksanaan...............................................................14
I. Patway..............................................................................17
J. Fokus Pengkajian.............................................................18
A. Indentitas Klien................................................................28
D. Perencanaan Keperawatan...............................................50
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan..................................................71
B. Diagnosa Keperwatan......................................................72
C. Intervensi Keperawatan...................................................73
D. Implementasi Keperawatan..............................................73
E. Evaluasi Keperawatan......................................................75
A. Kesimpulan......................................................................76
B. Saran................................................................................77
BAB VI PUSTAKA.............................................................................78
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
A. Latar Belakang
menerobos kebawah melalui celah. Hernia tipe ini sering terjadi pada
seringkali mempunyai efek samping yang tidak bisa dihindari oleh setiap
1
Data World Health Organization WHO penderita Hernia tiap
termaksuk Indonesia, selain itu Negara Uni Emirat Arab adalah Negara
saat istirahat dan bila mengejan, mengangkat beban berat atau dalam
asimetri pada kedua sisi lipatan paha, skrotum atau pada labia dalam
2
benjolan dapat direposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada
yang didapat (akuistik). Hernia dapat dijumpai pada setiap usia dan jenis
masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat
dilalui oleh kantung dan isi hernia. Disamping itu disebabkan pula oleh
faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
3
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam karya tulis ilmiah ini agar peneliti dapat:
C. Manfaat Penulisan
secara nyata.
2. Manfaat Praktis
4
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
c. Rumah Sakit
D. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang tersusun secara
BAB I : Pendahuluan
5
BAB II : Tinjauan Pustaka
dan evaluasi.
evaluasi.
BAB V: Penutup
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi konsep dasar teori Hernia inguinalis lateraldan konsep
asuhan keperawatan. Konsep dasar teori terdiri dari pengertian, anatomi fisiologi,
A. Definisi
inguinalis paling umum, visera menonjol ke dalam kanalis inguinal pada titik
dimana tali spermatik muncul pada pria, dan sekitar ligament wanita. Hernia
inguinal indirek lengkuk usus keluar melalui kanalis inguinal dan mengikuti
kordo spermatikus pada pria dan ligament sekitar pada wanita, ini akibat dari
skrotum, atau fiksasi ovarium. Hernia inguinalis direk lengkung usus keluar
Hernia inguinalis adalah Hernia yang terjadi di lipatan paha. Jenis ini
merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut
yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan atau
sehingga usus menerobos kebawah melalui celah.Hernia tipe ini sering terjadi
7
inguinalis merupakan penonjolan bagian organ dalam melalui pembukaan
bagian lateral, terdapat tiga lapisan otot dengan fasia oblik yang berhubungan
satu sama lain. Pada setiap otot terdapat tendon yang disebut dengan
aponeurosis(Muttaqin, 2011).
abdominis sebagai tepi atas cincin inguinal internal dan diatas dasar medial
bagian medial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh
8
Secara fisiologis, terdapat beberapa mekanisme yang dapat mencegah
C. Etiologi
lateralyaitu :
Hal ini dapat terjadi sejak lahir (kongenital) atau didapat seperti usia,
D. Patofisiologi
defekasi, dan mengejan saat defekasi, dan mengejan saat miksi, misalnya
9
inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan,
terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan
Pada bayi baru lahir, umunya proses ini telah mengalami obliterasi
sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun dalam
beberapa hal sering kali kanali sini tidak tertutup, karena testis turun terlebih
dahulu, maka kanalis inguinalis lebih sering terbuka , maka yang kanan juga
terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada
usia dua bulan. Bila prosesus terbuka terus (karena tidak dapat mengalami
batuk kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan pada saat miksi,
E. Menifestasi Klinis
inguinalis lateralyaitu :
a. Tampak adanya benjolan dilipat paha atau perut bagian bawah dan benjolan
bersifat temporer yang dapat mengecil dan menghilang yang disebabkan oleh
c. Nyeri yang diekspresikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Nyeri
10
belakang perut, dan daerah genital yang disebut reffered pain. Nyeri
biasanya meningkat dengan durasi dan insensitas dari aktivitas atau kerja
yang berat. Nyeri akan mereda atau menghilang jika istirahat. Nyeri akan
sela paha.
besar.
F. Pemeriksaan Penunjang
c. Urinalisis
sakit di daerah inguinal dan eritrosit (0-4/LPB) pada urin pasien ini
11
d. Sinar X abdomen
G. Komplikasi
a. Hernia berulang
Hernia ini terjadi akibat adanya kelemahan dinding otot sehingga muncul
hernia baru di lokasi lain, misalnya dulu pernah hernia perut kiri dan
maupun total bisa terjadi di dalam usus halus atau. Pada kasus obstruksi
usus parsial, sedikit makanan atau cairan masih bisa melewati usus.
Sedangkan pada kasus obstruksi usus total, tidak ada apa pun yang bisa
melewati usus.
Kematian jaringan usus akibat pasokan darah yang berhenti dapat memicu
robekan pada dinding usus yang menyebabkan keluarnya isi usus ke rongga
Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit, maka timbul edema sehingga
12
Penyakit hernia bila tidak segera diatasi dan diobati dapat mengakibatkan
semakin besar.
Efek samping yang umum ditemui pasca operasi seperti infeksi luka
terbuka kembali.
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.
H. Klasifikasi
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) klasifikasi Hernia
InguinalLateralterbagi menjadi :
Hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati korda spermatikus
melalui kanalis inguinalis, dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke
13
b. Herniadirek atau medialis
lain :
1. Reposisi
hati-hati dengan tidakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya
tangan. Tangan yang satu melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang
lain memasukkan isi hernia melalui leher hernia tadi. Tindakan ini
2. Suntikan
4. Sabuk hernia
5. Digunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif
14
6. Pengobatan konservatif
sedangkan tangan kanan mendorong kea rah cincin hernia dengan tekanan
Bila reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi besok harinya. Jika
resisi hernia tidak berhasil, dalan waktu enam jam harus dilakukan operasi
segera.
7. Pengobatan operatif
8. Herniotomy
9. Hernioraphy
Dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
a) Diet dan activity
Activity : hindari mengangkat barang yang berat sebelum atau
15
Kemudian makan dengan gizi seimbang. Tingkatkan masukan serat
memperburuk gejala.
b) Medikasi
16
J. Pathway
17
K. Fokus Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
digunakan:
menusuk.
3) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
18
4) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
penyembuhan luka.
19
diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan,
f. Riwayat Psikososial
dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
pada pasien dan post operasi dengan Hernia inguinalis lateral dalam
lain:
1) Aktivitas istirahat
2) Sirkulasi
h. Neurosensori
krepitasi.
20
i. Nyeri / kenyamanan
k. Penyuluhan
terbatas.
Adapun diagnosa yang sering muncul pada pasien post operasi Hernia
antara lain :
M. Fokus Intervensi
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
21
Setelah dilakukan tindakan Utama:
selama 3x 24 jam 1. Manajemen nyeri
diharapkan: 2. Pemberian analgesik
Utama: Pendukung:
- Tingkat nyeri 3. Aromaterapi
Tambahan: 4. Dukungan hipnotis diri
- Fungsi gastrointestinal 5. Dukungan pengungkapan kebutuhan
- Kontrol nyeri 6. Edukasi efek samping obat
- Mobilitas fisik 7. Edukasi manajemen nyeri
- Penyembuhan luka 8. Kompres dingin
- Perfusi miokard 9. Edukasi proses penyakit
- Perfusi perifer 10. Edukasi teknik nafas
- Pola tidur 11. Kompres dingin
- Status kenyamanan 12. Kompres panas
- Tingkat cedera 13. konsultasi
14. latihan pernafasan
15. Manajemen efek samping obat
16. Manajemen kenyamanan lingkungan
17. Manajemen medikasi
18. Manajemen sedasi
19. Manajemen terapi radiasi
20. Pemantauan nyeri
21. Pemberian obat
22. Pemberian obat intravena
23. Pemberian obat oral
24. Pemberian obat topikal
25. Pengaturan posisi
26. Perawatan amputasi
27. Perawatan kenyamanan
28. Teknik distraksi
29. Tekhnik imajinasi terbimbing
30. Terapi akupuntur
31. Terapi bantuan hewan
22
32. Terapi humor
33. Terapi murattal
34. Terapi musik
35. Terapi pemijatan
36. Terapi relaksasi
37. Terapi sentuhan
Transcutaneous Electrical Nerve Simulation
(TENS)
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
6. Motivasi Berpakaian
23
- Edukasi Teknik Transfer
- Konsultasi Via Telepon
- Latihan Ortogenik
- Manajemen Energi
- Manajemen Lingkungan
- Manajemen Mood
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Nyeri
- Manajemen Medikasi
- Manajemen Program Latihan
- Manajemen Sensasi Perifer
- Pemantauan Neurologis
- Pemberian Obat
- Pemberian Obat Intravena
- Pembidaian
- Pencegahan jatuh
- Pencegahan luka tekan
- Pengaturan posisi
- Pengekangan fisik
- Perawatan perut
- Perawatan sirkulasi
- Perawatan tirah baring
- Perawatan traksi
- Promosi berat badan
- Promosi kepatuhan program latihan
- Promosi latihan fisik
- Tekhnik latihan penguatan otot
- Tekhnik latuhan penguatan sendi
- Terapi aktivitas
- Terapi pemijatan
- Terapi relaksasi otot progresif
24
3. Risiko infeksi berhubungan dengan efekprosedurinvasif :
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
25
tinggi
- Perawatan luka
- Perawatan luka bakar
- Perawatan luka tekan
- Perawatan pasca persalinan
- Perawatan perineum
- Perawatan persalinan
- Perawatan persalinan resiko
tinggi
- Perawatan selang
- Perawatan selang dada
- Perawatan selang
gastrointestinal
- Perawatan selang umbilical
- Perawatan sirkumsisi
- Perawatan skin graft
- Perawatan terminasi kehamilan
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
26
- Tingkat keletihan - Manajemen nyeri
- Tingkat nyeri - Manajemen prolapses rectum
- Pemantauan cairan
- Pemberian enema
- Pemberian obat
- Pemberian obat oral
- Pemberian obat rektal
- Penurunan flatus
- Perawatan kehamilan trimester
kedua dan ketiga
- Perawatan pascapersalinan
- Perawatan gastrointestinal
- Perawatan strauma
- Promosi latihan fisik
- Promosi eliminasi fekal
- Reduksi ansietas
- Terapi aktivitas
- Terapi relaksasi
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan
Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka, dimulai pada tanggal 02 sampai dengan
evaluasi.
A. Biodata
1. Indentitas
Nama : Tn. A
Umur : 43 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Bugis
No.MR 13 60 02
28
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Usia : 40 Tahun
B. PengkajianPost Operasi
I. Riwayat Kesehatan
a. KeluhanUtama : Klien mengeluh nyeri pada luka operasinya di perut kanan
bawah
60 menit
29
5. Kebiasaan/ketergantunganterhadapzat:
30
III. Riwayat Keluarga/ Genogram (diagram 3 generasi)
a. Genogram 3 generasi
43
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
43 = Pasien
= Anak
= Hub.Perkawinan
X = Meninggal
Keterangan :
31
b. Riwayatkesehatananggotakeluarga
ada
1. Tanda-tanda vital
a. Berat badan : 55 Kg
3. Kepala :
a. Bentukkepala :Simetris
d. Distribusirambut :Baik
4. Mata
a. Kesimetrisan : Simetris
c. Sklera : Jernih
32
d. Konjungtiva : Merah muda
i. Nyeri : Tidak
5. Telinga
a. Kesimetrisan : Simetris
e. Tinnitus : Tidak
f. Nyeri : Tidak
6. Hidung
a. Kesimetrisan : Tidak
b. Perdarahan : Tidak
7. Mulut
d. Mukosa : Kering
33
f. Stomatitis : Tidak ada
8. Leher
e. Trakhea : Normal
9. Thoraks
Paru – paru
34
g. Dispnea : Tidak ada
10. Abdomen
11. Payudara
a. Kesimetrisan : Simetris
12. Genitalia
35
a. Terpasang kateter
b. Koordinasi :Baik
c. Memori : Baik
d. Orientasi : Baik
e. Konfusi : Tidak
f. Keseimbangan : Baik
g. Kelumpuhan : Tidak
i. Kejang-kejang : Tidak
a. Hemorrhoid : Tidak
c. Nyeri : Tidak
15. Ekstremitas
g. Luka : Ada
36
i. Deformitas Hernia : Ya
m. Turgor : Sedang
n. Kelembaban : Baik
p. Pergerakan : Kurang
u. Nyeri : Ada
16. Lain-lain:
iris
perawat
37
V. Pengkajian Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan oksigenasi
a. Batuk : Tidak
c. Karakteristik sputum :-
2. Kebutuhan Nutrisi
38
3. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
kali.
d. Perasaan haus sebelum sakit dan setelah sakit : kadang – kadang dan
4. Kebutuhan Eliminasi
kekuningan.
39
b. Buang Air Besar (BAB)
tidak ada
a. Jumlah jam tidur siang sebelum sakit dan setelah sakit : 2 jam
Jumlah jam tidur malam sebelum sakit : 6 – 7 jam dan setelah sakit
: 5 – 6 jam
tidak ada, perasaan waktu bangun tidur baik, mudah terbangun tidak
6. Kebutuhan Aktivitas
setelah sakit tidak ada / tidak bias bekerja, waktu senggang sebelum
sakit biasa digunakan untuk olah raga dan setelah sakit berbincang
dengan keluarga
40
c. Kemampuan merubah posisi saat berbaring sebelum sakit dilakukan
f. Penggunaan alat bantu sebelum sakit tidak ada dan setelah sakit
a. Mandi
41
5) Kemampuan membasuh tubuh saat mandi dan Kemampuan
8. Berpakaian
9. Makan
sendiri.
42
f. Penggunaan larutan IV dengan aliran yang cepat : Ada
h. Imobilisasi : Ya
banyak bergerak
penyakitnya
43
e. Sejauh mana keterlibatan orang terdekat bil klien menghadapi
mempunyai masalah
dirawat: Baik
melakukan ibadah
1. Studi diagnostik
a. USG :
44
b. Hasil Lab Tn.A Tanggal 0 1 Juni 2020
2. Tindakan medik/pengobatan
a. IVFD RL 20 tetes/menit
45
C. KLASIFIKASI DATA
46
D. ANALISA DATA
1. Nyeri akut DS :
DO :
- Bersikap protektif
Nyeri akut
- Pain Assesmen
bergerak
Q : Seperti diiris-iris
S : Skala 6 ( 1 – 10 )
T : Intermiten
- TTV
47
TD: 170/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,50C
P : 22 x/menit
2. Gangguan Pembedahan DS :
DO :
tidur
Keengganan untuk bergerak/
- Klien nampak gelisah
mobilisasi
- Nampak klien susah
Infeksi
Terputusnya kontinuitas DO : -
48
Adanya luka operasi kemerahan ( pada hari
kedua )
- Luka agak basah ( pada
Tempat keluar masuknya hari kedua )
mikroorganisme - Nampak luka operasi pada
perut bawah panjang 7 cm
Risiko infeksi
pergerakan.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan Efek prosedur Infasif (terdapat luka operasi
49
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama : Tn, A Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun No. RM : 13 60 02\
Tabel 3.4
Rencana Keperawatan
Tanggal No. Kode SDKI/Diagnosa Keperawatan
SLKI SIKI
50
operasinya kalau bergerak - Dari TTV memburuk : 1 memperberat nyeri
menjadi membaik 5
DO : - Kontrol lingkungan yang dapat
-
- Ekspresi wajah meringis memperberat nyeri
- Bersikap protektif
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Pain Assesmen
P :Nyeri bertambah saat bergerak c.Edukasi
N : 88 x/menit d.Kolaborasi
S : 36,5 C
0
e.Pantau TTV
Selasa 2 D.0054 L.05042 1.05173
51
02-06-2020 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi
selama 3 x 24 jam maka Mobilitasi a. Observasi
Keengganan melakukan pergerakan,
fisik meningkat - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
ditandai dengan;
( L.05042 ) dengan kriteria hasil : fisik lainnya
DS :
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
- Klien mengatakan takut Bergerak
- Dari Nyeri meningkat : 1 Mobilisasi
- Klien mengatakan semua aktivitasnya
menjadi menurun : 5 - Monitor frekuensi jantung dan tekanan
dibantu oleh keluarganya dan perawat - Dari keelemahan fisik darah sebelum memulai Mobilisasi
meningkat : 1 menjadi - Monitor kondisi umum selama
DO : melakukan Mobilisasi
menurun : 5
- Ku: Lemah
- Dari gerakan terbatas
b. Terapeutik
meningkat : 1 menjadi menurun
- Tampak berbaring ditempat tidur
5 - Fasilitasi aktivitas Mobilisasi dengan
52
c. Edukasi
2.Terapeutik
Do :
- Dari Nyeri meningkat : 1 - Batasi jumlah pengunjung
- Nampak luka operasi pada perut bawah
menjadi menurun : 5
53
- Luka nampak agak kemerahan ( pada - Dari kemerahan meningkat : 1 - Cuci tangan sebelum dan sesudah
hari kedua ) menjadi menurun5 kontak dengan pasien dan lingkungan
- Luka agak basah ( pada hari kedua ) - Dari nafsu makan menurun : 1 pasien
- Nampak luka operasi pada perut bawah menjadi meningkat :5 3. Edukasi
panjang 7 cm
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Kolaborasi
54
G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. A Nama Mahasiswa : Hamriyani
No. RM : 13 60 02 NIM : P003200190177
Ruang Rawat : Bedah
a. Implementasi hari Pertama ( tabel 3.5 )
55
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa
09.40
nyeri (mis: suhu ruangan , pencahayaan, O:
Hasil: T : Intermiten
N : 80 x/menit N : 88 x/menit
S : 37,20C S : 36,50C
P : 20 x/menit P: 22 x/menit
56
4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri A:
57
11.40 2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan keluarganya dan perawat
Mobilisasi
O:
Hasil ;
11.50 3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah - Tampak berbaring ditempat tidur
Hasil :
A:
- T :TD : 170/90 mmHg, N : 88x/i Gannguan mobilitas fisik belum teratasi
Hasil :
P:
- Klien masih lemah baru keluar dari ruang operasi Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan
58
Hasil ;
59
07.30 Hasil: 14.00 pada luka bekas operasinya
P : Nyeri ketika banyak bergerak diperut kanan bawah
Q : Nyeri seperti di iris-iris - Klien mengatakan nyerinya
R : Perut kanan bawah bertambah ketika banyak
S : Skala nyeri 5 bergerak
T : Nyeri hilang timbul
07.40 2 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa O:
nyeri (mis: suhu ruangan , pencahayaan, - Ekspresi wajah mulai rileks
kebisingan) - Bersikap protektif
Hasil: Pain Assesmen
- Klien mengatakan nyerinya
bertambah ketika banyak bergerak P:Nyeri bertambah saat bergerak
08.00 3 Memonitor tanda-tanda vital sebelum dan Q : Seperti diiris-iris
sesudah pemberian analgesik R : bagian perut bawah
Hasil: S : Skala 4 ( 1 – 10 )
- TD : 150/90 mmhg T : Intermiten
- N : 80 x/menit - Klien nampak gelisah
- S : 36,2 C0
- TTV : TD: 150/90 mmHg
N : 80 x/menit
60
- P : 20 x/menit S : 36,20C
P: 20 x/menit
10.00 A:
4. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu melakukan - Keluhan nyeri : 3
pengaturan posisi dan relaksasi - Meringis 3
- Tekanan darah : 3
11.00 5. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil:
- pemberian injeksi Ketorolac 1 ampul /IV/
12 jam P:
61
11.40 2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan aktivitasnya dibantu oleh
Mobilisasi
keluarganya
Hasil ;
62
- Keluarga bersedia membantu Klien
12.20 6. Menjelaskan tujuan dan prosedur Mobilisasi
Hasil :
- Klien mengerti dan bersedia mengikuti
prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan melakukan Mobilisasi dini
12.30 Hasil :
- Klien masih mulai bergerak ( belajar
duduk )
8. Pemberian Antibiotik
12.35
Hasil:
- Cefrtiaxon 2 gr/ 12 jam
63
Risiko Rabu 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokan dan rabu Jam : 14.15
infeksi 03-06-2020 patogenik 03-6-2020
S:
14.15
10.15 Hasil
- Klien mengatakan luka opersinya
- Luka agak basah agak basah
Hasil A:
12.00
64
benar - Lanjutkan Intervensi
Hasil :
Hasil :
hasil
- Injeksi Ceftriaxone 2 gr / iv / 12 jam
65
c. Implementasi dan evaluasi hari ketiga
66
sesudah pemberian analgesik T : Intermiten
Hasil: - Klien nampak tenang
TD : 130/80 mmhg - TTV : TD: 130/80 mmHg
N : 80 x/menit N : 80 x/menit
S : 360C S : 360C
P : 20 x/menit P: 20 x/menit
11.00 4. Kolaborasi pemberian analgetik A:
Hasil: - Keluhan nyeri : 3
pemberian injeksi Ketorolac 1 ampul /IV/ 8 jam - Meringis 3
- Tekanan darah 3
P:
Intervensi 1,2,3,5 dan 8 dipertahankan
-
67
11.40 bergerak aktivitasnya dibantu oleh
keluarganya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
O:
Mobilisasi
68
Hasil Intervensi dilanjutkan
Hasil ;
69
Risiko infeksi 10.15 1 Memonitor tanda dan gejala infeksi lokan dan : Kamis Jam : 14.15
patogenik 04-6-2020
S:
Hasil :
- Luka basah O:
Hasil : - Nyeri: 3
- Mampu menghabiskan Porsi yang diberikan - Kemerahan = 2
4 Kolaborasi pemberian obat
12.30 P:
Hasil
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr / iv / 12 jam - Lanjutkan Intervensi
70
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai masalah yang ditemukan selama
Ruang Seruni RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka mulai tanggal 02Juni sampai
dengan 04Juni 2020 berupa kesenjangan antara konsep teori dengan penerapan asuhan
A. Pengkajian
secara sistematik dan pengkajian merupakan tahap awal yang sistematis dalam
pengumpulan data dari klien yang berfokus pada respon klien untuk mengidentifikasi
data dari klien Tn. A berupa catatan medis dan pemeriksaan labolatrium. Tehnik
pemeriksaan fisik. Yang tidak terapat pada pengkajian adalah disorientasi ringan,
amnesia post traumatik, hilang memori sesaat, vertigo dalam perubahan posisi, dan
gangguan pendengaran.
71
Menurut setiadi (2012), proses keperawatan adalah tindakan yang berurutan dan
klien, sebagian besar sesuai dengan literature yang digunakan yaitu pada post
operasi klien mengeluh nyeri dan susah bergerak. Berdasarkan hal di atas, penulis
menyimpulkan bahwa semua data pengkajian dan diagnosa yang ada berdasarkan
literatur yang penulis gunakan sesuai dengan yang ada pada klien.
B. Diagnosa Keperawatan
antara diagnosa yang muncul pada kasus dengan diagnosa keperawatan yang dapat
ditemukan pada teori, adapun diagnosa keperawatan yang ada pada teori yang
72
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Keengganan melakukan
pergerakan.
C. Intervensi Keperawatan
Pada tahap ini penulis menyusun intervensi sesuai dengan masalah atau
diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. A dan semua yang telah direncanakan
berdasarkan pada metode spesifik, measurable, asurable, reality and time (SMART)
yaitu secara spesifik dapat diukur dan diatasi dengan tindakan keperawatan.
dukungan dan kerjasama dari perawat ruangan dan mahasiswa yang praktek diruang
akan dilakukan yakni terbatasnya pemahaman dan pengetahuan yang penulis miliki,
sehingga penulis perlu lebih giat lagi menambah pengetahuan untuk dapat
menetapkan rencana keperawatan yang sesuai dengan masalah klien secara efektif.
D. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini ini asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai dengan
asuhan keperawatan pada Tn. A peran keluarga sangat membantu dalam hal ini Anak
klien. Pelaksanaan asuhan keperawatan disini dimulai tanggal 02 – 04 Juni 2020, dan
73
berdasarkan dengan menggunakan pendekatan terapeutik sehingga penulis tidak
penurunan, yaitu: Implementasi nyeri dan keluhan nyeri hari pertama sampai hari
darah sedang 3 ( 150/ 90 mmHg) dan hari ketiga nyeri skala 3 ( 0 – 10 ) Nyri Ringan,
mmHg ).
( sumber. Penilaian Mankoskin pain scale dan Tim Pokja SIKI, SLKI, DPP PPNI )
melakukan pergerakan telah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari telah
atau keluhan fisik lainnya. Hasil : Nyeri menurun 5, kelemahan fisik menurun 5,
Gerakan terbatas menurun 5. Dan hari kedua Nyeri Cukup menurun 4, kelemahan
fisik cukup menrun 4, Gerakan terbatas cukup menurun 4. Selanjutnya hari ketiga
Nyeri sedang 3, kelemahan fisik sedang 3, gerakan terbatas sedang 3. (Tim Pokja
(terdapat luka operasi pada perut bawah) telah dilakukan tindakan keperawatan
selama dua hari telah mengalami penurunan yaitu : hari Kedua Memonitor tanda dan
74
gejala infeksi lokan dan patogenik. Hasil :kemerahan sedang 1, dan hari kedua
E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun, evaluasi dapat
dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi mengacu pada penilaian,
tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab mengapa suatu
proses keperawatan dapat berhasil atau gagal, evaluasi masalah keperawatan dengan
melihat perkembangan kondisi dan respon klien dari tanggal 02 Juni sampai dengan
04 Juni 2020. Dari ketiga masalah keperawatan yang ditemukan, masalah yang
Faktor pendukung tercapainya tujuan karena adanya kerja sama klien dan
masalah kesehatan klien dapat dilanjutkan dengan perawat yang ada di ruang
Evaluasi yang dilakukan oleh penulis didasarkan pada tujuan yang telah
ditetapkan saat penetapan intervensi, pada tahap evaluasi tidak semua masalah dapat
75
BAB V
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dari proses keperawatan yang
dimulai dengan pengkajian sampai evaluasi dan saran dari karya tulis ilmiah yang
lateral pada klien Tn.A di ruang Bedah/seruni Rumah Sakit Benyamin Guluh
kabupaten kolaka.
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengkajian
composmentis, keadaan umum klien Post Op: tampak lemah, klien wajah
tampak meringis, klien tampak berbaring dan terdapat luka pada bagian perut
kanan bawah yang diverban dengan 7 jumlah hekting luar dengan panjang
luka 7 cm.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tahap diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus adalah tiga
pergerakan, Resiko Infeksi dibuktikan dengan luka insisi dan perawatan luka.
76
3. Intervensi
Inteervensi yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosa yang ada dan
semuanya dapat dilaksanakan. Hal ini antara lain karena dukungan dari
4. Implementasi
maupun kolaborasi.
5. Evaluasi
77
B. Saran
ilmiah dimasa yang akan datang waktunya perlu ditambah agar penulis lebih
lateral.
mendalam lagi pada kasus Hernia inguinalis lateralserta pada kasus lainnya.
78
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
SuratandanLusinah(2010) pemekriksaan diagnostic pada pasien Hernia Inguinalis
lateral.
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Msn, R. N., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M.,
& Zanotti, M. (2019). Nursing Diagnosis Handbook E-Book: An Evidence-Based
Guide to Planning Care. Mosby.
79
80
81
82
83
84
85
86
87