Disusun Oleh
Anggota,
Sabar Santoso, S.Pd, APP., M.Kes (…………………………………..)
NIP. 195610071981031004
Anggota,
Yani Widyastuti, S.SiT, M.Keb (…………………………………..)
NIP. 197601032001122001
Yogyakarta, ……………………
Ketua Jurusan Kebidanan
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Penulisan KTI ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma III Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan
dan pengarahan dari bapak Sabar Santoso, S.Pd, APP., M.Kes selaku pembimbing
utama dan ibu Yani Widyastuti, S.SiT, M.Keb selaku pembimbing pendamping
serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Joko Susilo, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Yogyakarta.
2. Ibu DR. Yuni Kusmiyati, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.
3. Ibu Munica Rita Hernayanti, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
4. Kepala Dusun Monggang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
5. Warga Dusun Monggang yang telah bersukarela dan berkenan menjadi
responden penelitian
6. Keluarga tercinta, bapak, Alm.mama, adek, bulek yang selalu memberikan
bantuan moral, material, dan spiritual.
7. Teman-teman mahasiswa DIII Kebidanan 2017 yang selalu membantu
memberi dukungan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, atas semua
partisipasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Akhir kata, Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu
Cindy Tia T
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………..………….Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
ABSTRACK...........................................................................................................xi
ABSTRAK.............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Ruang Lingkup.............................................................................................6
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
F. Keaslian Penelitian.......................................................................................7
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................64
B. Saran...........................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................66
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS
TENTANG PERILAKU PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
METODE (IVA) DI RT 05 DUSUN MONGGANG BANTUL
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita
di dunia. Strategi menurunkan kematian akibat kanker serviks adalah deteksi dini.
Data Dinkes DIY 2015 kanker serviks tertinggi pada Kabupaten Bantul 341 kasus.
cakupan deteksi dini kanker serviks pada profil DIY terendah pada Kabupaten
Bantul 9,03%.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap WUS tentang perilaku
pemeriksaan deteksi dini kanker serviks metode IVA.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif pendekatan cross sectional.
Teknik sampel total sampling sebanyak 43 wanita. Waktu penelitian bulan Mei.
Variabel meliputi Pengetahuan, Sikap, Umur, Pekerjaan dan Pendidikan.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner google Formulir. Analisis data
menggunakan analisis univariat dengan cara ukur Skor prosentase dan Skor T
Hasil: karakteristik memiliki usia >35 Tahun, tidak bekerja, berpendidikan
SMA/SMK. Tingkat Pengetahuan WUS hampir setengahnya dalam kategori
kurang dan sebagian besar tidak mendukung IVA. Pengetahuan WUS berdasarkan
umur hampir setengahnya berpengetahuan kurang >35 tahun (45,8%),
berpengetahuan kurang dengan tidak bekerja (64,3%), dan berpendidikan
SMA/SMK berpengetahuan cukup (58,3%). Sikap WUS sebagian besar pada usia
>35 tahun tidak mendukung IVA (62,5%), tidak bekerja sebagian besar tidak
mendukung (78,6%), dan berpendidikan SMA/SMK sebagian besar tidak
mendukung (66,7%)
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pekerjaan dan
pendidikan wanita usia subur mempengaruhi pengetahuan, sikap serta perilaku
terhadap deteksi dini kanker serviks metode IVA
Kata Kunci: IVA, Pengetahuan, Sikap, WUS
x
KNOWLEDGE LEVEL AND ATTITUDE OF WOMEN OF CHILDBEARING
AGE ABOUT BEHAVIOR DETECTION OF CERVICAL CANCER
EXAMINATION METHOD (IVA) IN RT 05 MONGGANG BANTUL
ABSTRACT
Background: Cervical cancer is the second most cancer in women in the world.
The strategy to reduce death from cervical cancer is early detection. Dinkes DIY
2015 cervical cancer Supreme in Bantul Regency 341 cases. Early detection
coverage of cervical cancer in the lowest DIY profile in Bantul Regency 9.03%.
Objectives: knowledge level and attitude of women of childbearing age about
behavior detection of cervical cancer examination method iva.
Methods: The study uses a descriptive method of cross sectional approach. The
total sampling technique of 43 women. Time of research in May. Variables
include knowledge, attitude, age, occupation and education. The instrument used
is a questionnaire Google forms. Data analysis using univariate analysis by
measuring the percentage score and the T score
Results: characteristics of most have an age >35 years, not working, educated
SMA/SMK. WUS knowledge levels are nearly half in the category less And most
do not support IVA. WUS knowledge based on the age of nearly half
knowledgeable less >35 years (45.8%), most of the knowledgeable less does not
work (64.3%), and educated high school/SMK knowledgeable enough (58.3%).
WUS attitude largely at the age of > 35 years does not support IVA (62.5%), does
not work not support (78.6%), and educated SMA/SMK largely does not support
(66.7%)
Conclusions: The results of this study show that age, employment and education
of women of childbearing age affects the knowledge, attitude and behavior
towards early detection of cervical cancer methods IVA.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Salah satu
penyakit yang dapat menganggu kesehatan organ reproduksi wanita adalah kanker
serviks dan merupakan kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh
dunia.
adalah kanker ke-4 pada wanita dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun
2018 dan mewakili 6,6% dari semua kanker pada wanita di dunia. Sekitar 90%
dan menengah. Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global
tahun 2018, jumlah kasus baru kanker di Indonesia mencapai 348.809 kasus dan
jumlah kasus kematian akibat kanker mencapai 207.210. dengan ini indonesia
pengidap kanker terbanyak. Dari total insiden kasus kanker yang ada di Indonesia,
kanker serviks berada diurutan nomor dua setelah kanker payudara dengan jumlah
1
2
kasus 9,3% atau sejumlah 32.469 kasus dengan rata-rata kematian 13,9 per
100.000 penduduk.
per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun
2018. Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000
penduduk.
dengan cangkupan pemeriksaan hanya 7,60% dan dari hasil pemeriksaan tersebut
terdapat wanita dengan IVA positif berjumlah 771 dengan 39 wanita dicurigai
mengalami Ca serviks.
payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain
deteksi dini kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan
skrining kanker serviks dan telah menyimpulkan bahwa skrining harus dilakukan
3
setidaknya sekali untuk setiap wanita dalam kelompok usia sasaran (30-49 tahun)
test HPV, sitologi dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) adalah tes
kasus tertinggi ke dua dengan pasien rawat jalan berjumlah 486 kasus dan untuk
rawat inap terdapat 194 kasus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2015 angka kejadian kanker serviks pada kabupaten
kota sebanyak 340 kasus, Kabupaten Sleman 262 kasus, Kabupaten Kulon Progo
300 kasus, Kabupaten Gunung Kidul 259 kasus, Kabupaten Bantul 341 kasus.
Menurut data tersebut dapat dilihat Kabupaten Bantul memiliki kasus terbanyak
Visual Asam asetat (IVA) menurut laporan Ditjen P2P, Kementrian Kesehatan
pada tahun 2018 yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan sasaran
539.404 wanita usia subur (WUS) pada tahun 2014 berjumlah 14.170
pemeriksaan, pada tahun 2015 berjumlah 13.426 pemeriksaan, pada tahun 2016
pemeriksaan.
Data Pada Grafik cakupan deteksi dini kanker leher rahim pada profil
Kidul (9,42%), dan Sleman (9,47%) dengan rata-rata di DIY sebesar 17,71%.
Dalam data ini kabupaten Bantul cakupan deteksi dini kanker rahim paling rendah
4
daripada kabupaten lainnya. Serta masih jauh dari rencana strategi Kementrian
kesehatan yaitu pada tahun 2019 diharapkan pemeriksaan IVA mencapai 50% dari
Asam Asetat (IVA). Menurut data dari Dinas Kesehatan Bantul terdapat wanita
usia 30-50 tahun yang terdeteksi IVA positif pada tahun 2017 dengan persentasi
subur di Dusun ini berjumlah 258 wanita. Hasil dari wawancara di Dusun ini
diketahui bahwa 8 dari 10 wanita usia subur di Dusun Monggang ini tidak
mengetahui apa yang dimaksud dengan deteksi dini kanker serviks metode
inspesksi vurtual asam asetat (IVA) serta tidak pernah melakukannya. Menurut
pengetahuan dan pelaksanaan IVA. Selain itu menurut pengakuan kader di Dusun
ini tidak pernah ada sosialisasi dan penyuluhan tentang deteksi dini kanker serviks
metode IVA dari puskesmas terdekat, maka wanita di Dusun ini hanya sedikit
yang mengerti tentang deteksi dini metode IVA. Serta menurut penelitian Melva
tahun 2013 yang menghasilkan adanya hubungan antara sikap terhadap perilaku
wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA.
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
perilaku deteksi dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA).
deteksi dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
D. Ruang Lingkup
kebidanan pada bidang kesehatan reproduksi terutama pada wanita usia subur
yang melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Virtual
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
yang terjadi tentang pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang
2. Manfaat Praktis
IVA.
c. Keaslian Penelitian
dilaksanakan, yaitu :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
9
10
pendidikan.
berperilaku.
1) Pengetahuan
telinga.
2) Sikap
suka atau tidak suka individu terhadap isu, ide, orang lain,
4) Umur
5) Pekerjaan
6) Dukungan Suami
kesehatan lainya.
pemeriksaan.
d. Pengukuran perilaku
p.59)
2. Pengetahuan
a. Pengertian
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
4) Analisis (analisys)
5) Sintesis (sintesys)
6) Evaluasi (evaluation)
1) Pendidikan
18
tujuan tertentu.
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
19
5) Pengalaman
6) Usia
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin kita ketahui
100
3. Sikap
a. Pengertian
kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau
reaksi tertutup.
teliti dan beralasan, dan dampaknya terdapat tiga hal. Pertama, perilaku
tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap spesifik terhadap
sesuatu. Ke dua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga
mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. Ke tiga, sikap
intensi atau niat untuk berprilaku tertetu. Secara sederhana teori ini
memandang perbuatan itu positif bila ia percaya bahwa orang lain ingin
maka akan berperilaku positif dan sebaliknya jika sikap seseorang tersebut
b. Komponen sikap
c. Pengukuran Sikap
(2011):
1) Observasi perilaku
seseorang.
2) Penanyaan langsung
maupun fisik.
3) Pengungkapan langsung
tanda setuju atau tidak setuju. Sedangkan pada item ganda, teknik
d. Skala sikap
mengenai suatu objek sikap yang harus dijawab oleh individu. Respon
jawaban setuju tau tidak setuju itulah yang menjadi indikator sikap
oleh responden.
kalau skala likert terdapat jarak/ interval: 5,4,3,2,1 yaitu dari sangat
terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen
setuju (SS) mendapat skor 4, setuju (S) mendapat skor 3, tidak setuju
skor 2, tidak setuju (TS) mendapat skor 3, sangat tidak setuju (STS)
mendapat skor 4. Skor dari skala likert diubah menjadi skor T. Hasil
dengan wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ
wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak
kesuburan ada pada rentang usia 20 – 29 tahun. Pada usia ini wanita
Kanker serviks adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel
serviks. Penyakit ini berawal dari suatu proses dispasia. Proses tersebut
yaitu daerah antara epitel torak dari kanalis endoserviks dengan epitel
Kanker serviks adalah sel kanker yang terbentuk pada daerah leher
rahim. Leher rahim yaitu suatu daerah organ reproduksi wanita yang
Ketika sel-sel berubah dari sel normal ke sel-sel abnormal, hal itu
diameter virus kurang lebih 55 nm. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV,
HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan
pada kanker maupun lesi pra kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18
virus HPV akan menghilang sendiri karena ada sistem kekebalan tubuh
alami, tetapi ada sebagian yang tidak menghilang dan menetap. HPV
27
tahap pra kanker hingga menjadi kanker serviks memakan waktu 10-
stadium awal (pra kanker) tidak ada gejala yang jelas, setelah
(Sarwono,2014).
28
Delmafanis. 2012).
antara lain :
4) Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari
biasanya
sudah diobati
29
gatal
a. Pengertian IVA
rahim secara visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk
2010).
Tujuan dari IVA tes adalah untuk melihat adanya sel yang
paramedik terhadap leher rahim yang diberi asam asetat 3-5% secara
pada kelompok usia yang tepat dan sistem rujukan yang efektif di seluruh
Asetat (IVA).
b. Jadwal IVA
merekomendasikan :
positif (+) yaitu satu tahun lagi sedangkan jika hasil negatif (-)
setahun sekali.
2) Jika pra kanker atau kanker dapat diketahui maka dapat dilakukan
KB, asuhan paska keguguran, Kontap, atau asesmen IMS. Oleh karena itu,
menstruasi; pola perdarahan (paska coitus atau mens tidak teratur); paritas;
sarana seperti antara lain meja periksa ginekologi dan kursi, sumber
cahaya / lampu yang memadai agar cukup menyinari vagina dan leher
rahim, speculum/cocor bebek, rak atau nampan wadah alat yang telah
bahan yang akan dipakai, sarana pencegahan infeksi berupa tiga ember
plastik berisi larutan klorin, larutan sabun dan air bersih bila tidak ada
Persiapan bahan antara lain kapas lidi atau forcep untuk memegang
kapas, sarung tangan periksa untuk sekali pakai, spatula kayu yang masih
baru, larutan asam asetat 3-5 % (cuka putih dapat digunakan), dan larutan
klorin 0,5 % untuk dekontaminasi alat dan sarung tangan serta formulir
tindakan (bagaiman hal tersebut akan dikerjakan dan apa artinya hasil tes
positif). Teknik pemeriksaan IVA adalah klien dalam posisi litotomi lalu
pada tahun 1925 dengan cara memulas leher rahim dengan kapas yang
telah dicelupkan dalam asam asetat 3-5%. Pemberian asam asetat akan
menarik cairan dari intraseluler sehingga membran akan kolaps dan jarak
antar sel akan semakin dekat. Sebagai akibatnya, jika permukaan epitel
rahim. Setelah minimal 1 menit, leher rahim dan seluruh SSK, diperiksa
untuk melihat apakah terjadi perubahan acetowhite. Hasil tes (positif atau
34
1) Hasil Tes-positif :
Bila diketemukan adanya Plak putih yang tebal berbatas tegas atau
2) Positif 1(+)
ireguler pada serviks. Lesi bercak putih yang tegas, membentuk sudut
sambungan skuamos.
3) Positif 2 (++)
4) Hasil Tes-negatif
Permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu. Bila area bercak
putih yang berada jauh dari zona transformasi. Area bercak putih halus
atau pucat tanpa batas jelas. Bercak bergaris-garis seperti bercak putih.
35
Bercak putih berbentuk garis yang terlihat pada batas endocerviks. Tak
ada lesi bercak putih (acetowhite lesion). Bercak putih pada polip
endoservikal atau kista nabothi. Garis putih mirip lesi acetowhite pada
sambungan skuamokolumnar.
5) Normal
e. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Umur
4. Pekerjaan
5. Pendidikan
6. Keyakinan
7. Nilai-nilai
8. Sosial ekonomi
Faktor Enabling
1. Akses menuju ke
36
f. Kerangka Konsep
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Umur
4. Pekerjaan
5. Pendidikan
6. Keyakinan
7. Nilai-nilai
8. Sosial ekonomi
g. Pertanyaan Penelitian
dalam perilaku deteksi dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA)?
BAB III
METODE PENELITIAN
dan sikap terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks metode IVA.
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah wanita usia subur yang terdapat
37
38
1) Kriteria Inklusi
hidup/cerai mati)
2) Kriteria Eksklusi
tahun
Monggang
D. Variabel Penelitian
wanita usia subur pada prilaku pemeriksaan deteksi dini kanker serviks
E. Batasan Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
pengetahuan dan sikap wanita usia subur terhdap deteksi dini kanker
wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker serviks. Kuesioner tersebut
menggunakan dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah atau sesuai kunci
jika benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0 dengan 20 pertanyaan.
tentang deteksi dini kanker serviks metode IVA pada wanita usia subur
akan dinilai dengan skala bertingkat (rating scale) tipe Likert. Skala Likert
IVA, maka pendapat sangat setuju (SS) mendapat skor 5, setuju (S)
maka pendapat sangat setuju (SS) mendapat skor 1, setuju (S) mendapat
skor 2,ragu ragu (RR) mendapat skor 3, tidak setuju (TS) mendapat skor 4,
Komponen
Kognitif Afektif Konatif Jumlah
Soal
No Sub Variabel Nomor Soal
+ - + - + -
1. Keyakinan terhadap
perilaku
a. Keyakinan untuk 1 11 2
tidak takut
menjalani tes IVA
b. Keyakinan bahwa 8, 5 9 4 4
tes IVA perlu
dijalani oleh
wanita
c. Keyakinan hasil 10 1
tes IVA dapat
dipercaya
4. Keyakinan 12 1
terhadap jangka
waktu
43
pemeriksaan tes
IVA
2. Evaluasi terhadap
konsekuensi yang akan
di tanggung
a. Resiko tes IVA 3 13 2 7 4
b. Kemungkinan 6 1
diketahuinya hasil
yang tidak normal
1. Uji Validitas
total. Hasil perhitungan dikatakan Valid jika r tabel < r hitung . r tabel
2. Uji Reliabilitas
sudah baik. Apabila datanya benar dan sesuai dengan kenyataan maka
dinilai reliabel.
tersebut.
I. Prosedur Penelitian
pembimbing.
seminar proposal.
45
2. Tahap Penelitian
yang dibutuhkan.
langsung.
kesehatan.
kuesioner
b. Menarik kesimpulan
J. Manajement Data
1. Pengolahan Data
b. Skoring
diberi skor 0 bila jawaban salah dan skor 1 bila jawaban benar.
setuju (SS) mendapat skor 1, setuju (S) mendapat skor 2,ragu ragu
c. Coding (pengkodean)
wiraswasta, dll.
e. Tabulasi
berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang
dibutuhkan.
2. Analisis data
variabel.
jumlah benar
Skor prosentase = X 100 %
jumlah soal
Sikap menurut Azwar (2011) total skor dari skala Likert tersebut
T =50+10 ¿
berikut:
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
sebagai berikut :
Interpretasi Persentasi
50
Seluruh 100%
Setengahnya 50%
Tidak Satupun 0%
K. Etika Penelitian
1. Informed Consent
mencantumkan nama asli responden pada lembar alat ukur dan hanya
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
51
4. Manfaat (Benefit)
penelitian dari segala risiko yang diakibatkan dari segala risiko yang
A. Gambaran Umum
terdapat pasangan usia subur yang berjumlah 53, wanita usia subur
51
52
B. Hasil Penelitian
Jumlah 43 100,0
Pendidikan
Dasar 10 23,0
Menengah 24 56,0
Tinggi 9 21,0
Jumlah 43 100,0
sebagian besar (56,0%) memiliki usia resiko tinggi > 35 Tahun, tidak
usia subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA hampir
3. Sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap perilaku deteksi dini kanker
Monggang, Bantul.
terhadap deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA sebagian besar
memiliki sikap negatif atau tidak mendukung terhadap detesi dini kanker
14 wanita (58,3%)
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja
6 21,4 22 78,6 28 100
Bekerja
12 80,0 3 20,0 15 100
Pendidikan
Dasar
1 10,0 9 90,0 10 100
Menengah 8 33,3 16 66,7 24 100
wanita dengan usia resiko tinggi >35 tahun memiliki sikap tidak mendukung
dengan 15 wanita (62,5%), untuk status pekerjaan hampir seluruh wanita yang
tidak bekerja memiliki sikap tidak mendukung terhadap IVA dengan 22 wanita
C. Pembahasan
yang terdapat dalam faktor Predisposisi dalam Perilaku (Tindakan) WUS dalam
deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA menurut Lawrance Green dalam
Dusun Monggang.
pekerjaan
responden sebagian besar memiliki usia resiko tinggi > 35 Tahun (56,0%),
hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama
hidup dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang (Yasril dan Heru Subaris
Kasjono. 2010)
sosial, budaya dan ekonomi. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan
2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dalam perilaku deteksi dini
bahwa secara umum wanita di dusun ini belum sepenuhnya memahami tentang
kanker serviks, deteksi dini dengan pemeriksaan IVA, prosedur deteksi dini
dengan pemeriksaan IVA dan deteksi dini kanker serviks lainnya. Kurangnya
pemeriksaan IVA, maka dari itu masih banyak WUS di Dusun ini yang tidak
mengenai kanker serviks dan faktor resikonya sehingga masih banyak perilaku
dan perilaku wanita usia subur, dapat dilihat dari banyaknya yang melakukan
3. Sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks
Hasil pada tabel 7 sikap wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker
memiliki sikap negatif atau tidak mendukung terhadap detesi dini kanker
serviks metode IVA (58,0%). Hal ini juga menunjukan bahwa pandangan
wanita di RT 05 ini terhadap IVA adalah tidak mendukung dan sikap tersebut
dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan wanita tidak melakukan
Hal ini sejalan dengan penelitian Melva (2013) yang menyebutkan bahwa
negatif berhubungan dengan wanita yang tidak melakukan deteksi dini kanker
serviks dengan pemeriksaan IVA. Karna bila sikap dan presepsi wanita usia
dari itu sikap sangat penting terhadap perilaku wanita usia subur dalam
IVA.
Penelitian ini kurang sesuai dengan pendapat Riyanto (2014) bahwa umur
umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga
hubungan signifikan pada usia dengan perilaku pencegahan deteksi dini kanker
serviks bahwa Pada umur >35 tahun seorang ibu sudah memiliki pengalaman
yang cukup untuk memperoleh pengetahuan tentang Pap smear dan IVA.
lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja karena dengan bekerja
Serta menurut Sarini (2011) Wanita yang bekerja kemungkinan besar lebih
sering keluar rumah, dan lebih sering berinteraksi dengan orang lain, sehingga
informasi tentang kanker leher rahim lebih banyak dibandingkan dengan WUS
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Wawan dan Dewi (2010)
cenderung mempunyai pola pikir yang lebih berkembang dan lebih logis.
besar wanita dengan usia resiko tinggi >35 tahun memiliki sikap tidak
Hal ini kurang sesuai dengan penelitian Mirayashi, dkk (2014) yaitu,
lebih matang dalam berpikir dan bersikap. Pada kelompok usia dewasa yang
lebih tua menganggap diri mereka lebih rentan terhadap penyakit daripada usia
dewasa muda, sehingga pada usia dewasa yang lebih tua lebih banyak memiliki
Untuk status pekerjaan wanita usia subur sebagian besar wanita yang tidak
(78,6%).
responden dengan perilaku deteksi dini kanker serviks menunjukkan bahwa ibu
yang tidak bekerja sebagian besar memiliki sikap kurang baik. Serta penelitian
serviksnya.
Sejalan dengan teori Green (1980) bahwa faktor sosiodemografi dalam hal
penelitian Filasufa (2015) Semakin tinggi jenjang pendidikan ibu rumah tangga
hanya terdapat 7 wanita dari 43 wanita yang sudah melakukan IVA dan sisanya
tidak pernah melakuan IVA, hal ini juga menjadi salah satu faktor bahwa sikap
dengan dibuktikan dari perilaku yang tidak melakukan deteksi dini kanker
D. Hambatan Penelitian
metode IVA.
64
65
B. Saran
serviks dengan metode Pap Smear juga, tidak hanya terbatas pada
pemeriksaan IVA.
DAFTAR PUSTAKA
Emilia, Ova, dr, Yudha Hananta I Putu, dr Kusuma Dhanu dan Freitag Harry,
2010. Bebas ancaman kanker serviks. Yogyakarta : media pressindo
Fauziah, Ratri Manjari. 2011. 'Deteksi Dini Kanker Serviks pada Pusat Pelayanan
Primer di Lima Wilayah DKI Jakarta'. Artikel Kesehatan Vol. 61. No. 11.
Hal. 447-453
Fitriani, N.A., & Ambarini, T.K. 2012. 'Kualitas Hidup Pada Penderita Kanker
Serviks Yang Menjalani Pengobatan Radioterapi'. Jurnal Psikologi Klinis
dan Kesehatan Mental. Vol 1. No 2. hal 123-129
71
Friedman. (2014). buku ajar keperawatan keluarga riset, teori & praktik. Alih
Bahasa : Ina Debora: Edisi 3. Jakarta : ECG
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi. jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kementrian kesehatan. 2015. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun
2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementrian kesehatan. 2015. Info Datin Kanker. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI
Kementrian Kesehatan RI. 2018. profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Kurniawati, Indah. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Motivasi, dan Dukungan Suami
Terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA Pada Kelompok Wanita Usia Subur
di Puskesmas Kedungrejo. FKM:UNS
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan Penatalaksanaan Kanker
Serviks. Kemenkes RI
Leyva, M, Tarwater, P.2016. 'Attitudes Towards Cervical Cancer2; Screening A
study of Beliefs Among Women In Mexico California'. Journal Of Health
Promotion, Vol.8, no.2 : 13-24.
Maharani, R dan Syah, Chikma Vitria. Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks
Dengan Pemeriksaan Iva Oleh Wanita Usia Subur(Wus) Di Desa Sorek
Satu Wilayah Kerja Puskesmas Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
AVICENNA. April 2019;Vol. 14, No. 1,: 1 - 59|
Melva, Yusrawati. 2013. Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kanker
Serviks Terhadap Pemeriksaan IVA Pada Wanita Usia Subur Di Desa
Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Tahun . Kebidanan Poltekkes
Medan. skripsi
Mirayashi, dkk. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker
Serviks Dan Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat
Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Diambil tanggal 25 mei 2020,
http://jurnal.untan.ac.id
72
Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Rasjidi, Imam. 2010. 1000 Question and aswer: kanker pada wanita. jakarta: PT.
Media Elex Media Komputerindo.
Riyanto, B.A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner: Pengetahuan dan Sikap. Jakarta:
Salemba Medika Riyanto, B.A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner:
Pengetahuan dan Sikap. Jakarta: Salemba Medika
Riyanto, A., dkk. (2014). Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Wawan, A dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
WHO. (2013). Cervical Cancer, Human Papiloma Virun (HPV), and HPV
Vaccines. Geneva: WHO diunduh tanggal 24 Juni 2017 dari http://
http://www.who.int/healthinfo/statistics/bodprojections2030/en/index.html
WHO. 2018. GLOBOCAN Cancer Fact Sheets : Cervical Cancer.
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx
Yuliawati (2012). Faktor – Faktor yang berhubungan dengan prilaku WUS dalam
deteksi dini kanker leher rahim metode IVA di wilayah kerja puskesmas
permbun kb. Kebumen. Fakultas kesehatan masyarakat universitas
indonesia. Jakarta
Lampiran 1
ANGGARAN PENELITIAN
1. ATK dan
penggandaan
1 rim Rp. 50.000 Rp 50.000
a. Kertas
1 bh Rp 100.000 Rp 100.000
b. Tinta printer
5 pkt Rp 30.000 Rp 150.000
c. Foto copy dan jilid
proposal
5 pkt Rp 50.000 Rp 250.000
d. Foto copy dan jilid
laporan KTI
2. Transportasipenelitian
10 kl Rp 10.000 Rp 100.000
a. Transport kelokasi
3. Souvenir
50 bh Rp 5.000 Rp250.000
a. Souvenir
responden
Jumlah Rp 900.000
74
75
Lampiran 2
Tabel 9 : Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
NO KEGIATAN WAKTU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Penyusunan Proposal
KTI
4 Perijinan Penelitian
5 Persiapan Penelitian
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pengolahan Data
8 Laporan KTI
9 Sidang KTI
Lampiran 3
(PSP)
deteksi dini kanker serviks metode inspeksi visual asam asetat (iva).
5. Penelitian ini akan berlangsung selama bulan april dan kami akan
Total Sampling
77
sampel penelitian tetapi anda tidak perlu khawatir karena peneliti akan
7. Partisipasi anda bersifat sukarela, tidak ada paksaan, dan anda bisa
8. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang
PENELITI
CINDY TIA T.
78
Lampiran 4
Bantul, 2020
(………………………….…)
Keterangan : *) coret yang tidak perlu
79
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
Pendidikan Menegah
(SMA/SMK)
Lampiran 6
Kunci Jawaban Kuesioner Pengetahuan
1. B
2. S
3. B
4. B
5. B
6. B
7. B
8. B
9. S
10. B
11. S
12. B
13. S
14. B
15. S
16. B
17. B
18. S
19. B
20. B
84
Lampiran 8
86