SKRIPSI
Oleh :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
BRAWIJAYA SURABAYA
i
Dosen Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
BRAWIJAYA SURABAYA
iii
Mengetahui,
Koordinator SKRIPSI,
iv
KATA PENGANTAR
Surabaya”
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana
dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis
penyusunan Skripsi
Skripsi
v
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu. Dengan ini
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.5 Tujuan...........................................................................................9
1.6 Manfaat.........................................................................................9
vi
2.1 Rumah Sakit................................................................................11
2.2 Mutu............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................37
vii
LAMPIRAN.................................................................................................39
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Untuk
tahun 2009)
Komite Mutu Keselamatan Pasien adalah salah satu unit yang ada di
sistem yang ada di rumah sakit. (Buku Pedoman KMKP Rumah Sakit
1
2
Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dengan nilai tertentu sedangkan Indikator Mutu di Rumah Sakit Tingkat III
Surabaya perlu dilakukan oleh setiap bagian atau instalasi sesuai dengan
kepala ruangan.
bulan sekali.
yaituKakesdam V Brawijaya.
KakesdamV Brawijaya.
f. Rapat dipimpin oleh Kepala Rumah sakit dan diikuti oleh KMKP,PPI,
membutuhkanlaporan tersebut.
berikut :
Dilihat dari gambar 1.1 bahwa alur manajemen data di Rumah Sakit
oleh anggota ruangan, lalu dilakukan validasi oleh kepala ruangan yang
Keselamatan Pasien (KMKP) setiap satu bulan sekali lalu setiap tiga bulan
5
sekali akan di laporkan kepada Kepala Rumah Sakit dan proses terakhir
pada tahun 2019 yang diperoleh pada saat magang sebagai berikut :
DATA KETERLAMBATAN
PENGUMPULAN
FORM SUPERVISI
14
12 12
12
JUMLAH KETERLAMBATAN
10
8 8
8
6 6 6
6 5
4 3
2 2 2
2 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0
RUANGAN
Tahun 2019
Prosedur) yaitu Poli bedah, Poli THT ,Poli syaraf, Poli anak, Poli dalam,Poli
6
rehab medik, Poli TB, Ruang dahlia, Ruang Bougenvile, Ruang nusa indah,
Ruang anggrek, Ruang ICU, OK dan Instalasi RM, dan Poli mata dan 2
waktu bulan Januari-Desember 2019 adalah Poli THT dan Poli Syaraf,
Farmasi, dan ruang Tulip. Sesuai dengan SOP pencatatn dan pelaporan
tanggal 5. Sehingga menjadi sebuah masalah yang perlu dicari tau faktor
1. Faktor Man
2. Faktor Methode
Punishment adalah bentuk apresiasi dari rumah sakit yang diberikan oleh
3. Faktor Material
Faktor meterial meliputi laporan bulanan yang belum semua berjalan yang
menyebabkan keterlambatan
4. Faktor Machine
5. Faktor Money
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
di Rumah Sakit
9
KAJIAN PUSTAKA
institusi yang dapat member keteladanan dalam budaya hidup bersih dan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang juga merupakan
10
11
bagian dari organisasi medis dan social yang Mempunyai fungsi untuk
budaya.
2.2 Mutu
Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya, mutu pelayananan umah Sakit adalah
sumber daya yang tersedia di Rumah SakitTingkat III Brawijaya secara wajar,
efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan
yang komprehensif dan integratif yang menyangkut input, proses dan output
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan
berhasil guna.
berikutnya.
14
terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi
1. Valid, yaitu benar benar dapat di pakai untuk mengukur yang akan dinilai
2. Reliable, yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang
perlu banyak.
tidak
tumpang tindih.
kesehatan.
yang penting.
konsumen tersebut.
fungsi-fungsi manajemen itu. Dalam hal ini, yang diatur adalah semua
machines, agar dapat efektif dan efesien dalam mencapai suatu tujuan
Machine dan Material, disingkat 5M.
1. Man (Manusia)
perusahaan.
2. Money (Uang)
Input yang digunakan untuk proses menjadi barang atau jasa pada
sumber daya manusia, dana atau modal, sistem atau metode serta
kewirausahaan. Uang atau dana merupakan bagian dari input dalam proses
3. Machines (Mesin)
Mesin merupakan salah satu alat bantu yang sangat vital yang dibutuhkan
4. Method (Metode)
Metode adalah salah satu unsur manajemen yang berperan penting dalam
kelangsungan organisasi unsur yang saat ini berhak atas metode yang akan
5. Material (Material)
adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
rencana.
Penelitian terdahulu yang sesuai dengan judul yang diambil oleh peneliti
KERANGKA KONSEP
1. Faktor Man
a. Pegawai kurang mematuhi
SOP
2. Faktor Methode
a. Reward dan Punishment
3. Faktor Material Keterlambatan
pengumpulan indikator
a. laporan unit mutu ke KMKP
4. Faktor Machine
a. SIM RS (Sistem Informasi
Manjemen Rumah sakit)
5. Faktor Money
a. Remunerasi
22
23
Machine, dan Money. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang dipakai
1. Faktor Man :
keterlambatan pengumpulan
2. Faktor Methode :
3. Faktor Material :
4. Faktor Machine :
5. Faktor Money :
METODE PENELITIAN
Timur, Indonesia.
25
4.3 Teknik Pengambilan Informan
instrumen penunjang yaitu berupa pengumpulan data lain seperti foto dan
hadir di tempat penelitian agar terjadi interaksi yang positif antara peneliti
Pasien)
26
ditujukkan kepada Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien serta 15
kepala unit yang terkait dalam pengumpulan indikator mutu dan 1 ketua
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai laporan atau
dapatkan dari data Komite Mutu dan Keselamtan Pasien (KMKP) Rumah
pengumpulan data tahun 2019, profil dan sejarah Rumah Sakit Tingkat
III Brawijaya, visi dan misi serta Buku Pedoman Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien.
langkah-langkah :
1. Wawancara
yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak dan dengan
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga di dapat data yang lebih
valid dan peneliti akan lebih mudah mengetahui hal-hal yang lebih
27
fenomena yang terjadi dengan atau tidak menggunakan instrumen sebagai
Keselamatan Pasien)
2. Observasi
3. Dokumentasi
28
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
referensi.
Sebagai berikut :
1. Tape Recorder
berlangsung
2. Pedoman Wawancara
3. Buku catatan
kedalam pola, meilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
29
lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
di bawah ini :
Data
Collection
Data
Display
Data
Reduction
Conclusions
drawing/verifying
30
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa langkah-langkah yang ditempuh
1. Reduksi Data
dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah direduksi
aspek-aspek tertentu sehingga data itu memberi gambaran yang lebih jelas
2. Penyajian Data
uraian, singkat, tabel, bagan, grafik dan sejenisnya sehingga data mudah
dipahami.
31
awal selalu berusaha mencari pola, tema, hubungan , persamaan,hal-hal
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti
berada di lapangan.
32
7. Hasil kajian data yang telah diperoleh dan dianalisis , dijadikan
jawaban
1. Triangulasi Sumber
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
33
kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber
tersebut.
2. Triangulasi Teknik
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
3. Triangulasi Waktu
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda.
34
35
36
BAB 5
5.1 Hasil
Kustijah.
Surabaya.
penunjang
Surabaya
1. Visi :
2. Misi :
3. Motto ( 5S ) :
4. Tujuan :
Tingkat III Brawijaya dapat dilihat secara rinci pada tabel 5.1 berikut
ini:
40
Tabel 5.1 Daftar jumlah sumber daya manusia Rumah Sakit Tingkat
1. Medis 10 8 15 23 56
3. Keteknisan 5 11 20 0 36
Lain
mutu unit ke KMKP sebagai informan awal dan 1 Ketua KMKP sebagai
No unit
1 Poli Bedah
2 Poli THT
3 Poli Syaraf
4 Poli Anak
5 Poli Dalam
7 Poli TB
8 Poli Mata
9 Ruang Bougenville
11 Ruang Anggrek
12 Ruang ICU
13 Ruang OK
14 Ruang Dahlia
Karakteristik Partisipan
Berdasarkan Jenis Kelamin
13%
perempuan
laki-laki
88%
sebesar (87%)
43
20%
PNS
SUKWAN
80%
data yang ditampilkan apa adanya sesuai dengan keadaan yang terjadi di
dengan informan untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab
sehingga di dapat data yang lebih valid dan peneliti akan lebih mudah
tersebut menjadi ruangan isolasi untuk pasien covid 19. Analisis data
hal ini tidak sesuai dengan batas pengumpulan indikator mutu unit yang
5 di setiap bulannya.
45
pegawai atau beban kerja dan pegawai khususnya bagian poli tidak
SOP karena poli masih dibawah naungan rawat jalan. Dari hasil
umumnya pasien datang 45-50 orang per hari sehingga laporan unit
menerapkan reward.
“Kalo reward disini dulu pernah ada mbak tapi udah lama
banget dan selama ini belum ada reward terkait
pengumpulan laporan tepat waktu pengennya ada sih kayak
buber atau rekreasi gitu sebagai bentuk reward.” (informan
2)
“Kalo reward dari ruangan belum ada kalo misalkan reward
teladan dulu ada tapi kalo khusus keruangan gitu belum
pernah ada dan sekarang uda gak ada reward gitu mbak”
(informan 13)
Pemberian punishment terhadap individu adalah tindakan yang
yang sengaja dan secara sadar diberikan kepada anak didik yang
sakit.
“Oh tidak paling hanya ditegur saja kasih omongan aja dari
atasan kok belum dikumpulin biasanya by telfon gitu aja belum
ada teguran apa-apa.” (informan 1)
“Kalo punishmentnya itu biasanya berbentuk teguran sih mbak
dari rawat jalan dateng kesini kalo KMKP nya gatau lagisih
mbak kayaknya menekan rawat jalan atau bagaimana ya saya
49
atau PIC data merasa kurang praktis dengan adanya sistem laporan unit
karena mereka masih harus menginput laporan unit dua kali yaitu
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait
50
jenis pelayanan.
2019 adalah Poli THT dan Poli Syaraf, Sesuai dengan SOP pencatatn
dan pelaporan indikator mutu unit dikatakan terlambat apabila batas
pengumpulan melebihi peraturan yang ada di SOP Pencatatan dan
Pelaporan yaitu seharusnya pengumpulan ke KMKP dilakukan satu
bulan sekali pada saat tanggal 5.
4. SIM RS (SISMADAK)
“Masih manual mbak jadi kalo di sini SIM RS nya dipakai ketika
akreditasi saja mbak pokoknya ke arah itu-itu aja mbak jadi belum
mbak biar langsung kalo gini kan kita kerja 2x mbak”. (informan 2)
mengatakan :
“Kalo sim rsnya sudah ada tapi untuk ke arah yang otomatis bu andris
itu itu belum ada ya jadi masih pake format yang kita buat sendiri trus
kirim email ke bu andris jadi bisa dikatakan manual dan sim rs hanya
digunakan untuk pelayanan saja pengennya sih sim rsnya bisa terintegrasi
rumah sakit ini masih belum terintegrasi sehingga atasan tidak dapat
5. Remunerasi
tenaga kerja baik dalam berupa fisik maupun non fisik. Dalam beberapa
“Enggak ada pengaruhnya sih mbak karena kami kan dari pusat
juga jadi tidak ada hubungannya kalo dari rumah sakit sendiri itu
namanya insentif mbak kalo menuut saya sih yang sangat
mempengaruhi itu bagian sim rs atau sismadaknya ya mbak soalnya
kan masih manual jadi belum bisa praktis” (informan 6)
“Enggak sih mbak gak mempengaruhi soalnya kan dari pusat juga
dapetnya.” (informan 5)
“Kalo menurut saya sih enggak ada pengaruhnya sih mbak kalo
kita kerja ya kerja kalo kita mikir itu malah nanti gak kerja-kerja.”
(informan 5).
Menurut hasil wawancara diatas, terlihat bahwa informan
mengatakan remunerasi tidak mempengaruhi keterlambatan
pengumpulan mereka ke KMKP karena pemberian remunerasi di rumah
sakit tingkat III brawijaya diperoleh dari pusat belum menerapkan
remunerasi secara fungsional.
55
5.2 Pembahasan
bahwa Kepala instalasi wajib melaporkan data setiap satu bulan kepada
unit melakukan pengumpulan indikator mutu tepat waktu yaitu IGD, Poli
Poli bedah, Poli THT ,Poli syaraf, Poli anak, Poli dalam,Poli rehab medik,
Poli TB, Ruang dahlia, Ruang Bougenvile, Ruang nusa indah, Ruang
anggrek, Ruang ICU, OK dan Instalasi RM, dan Poli mata dan 2
waktu bulan Januari-Desember 2019 adalah Poli THT dan Poli Syaraf,
Sesuai dengan SOP pencatatn dan pelaporan indikator mutu unit dikatakan
dilakukan satu bulan sekali pada saat tanggal 5. Hal tersebut tentunya
data yang telah diolah, dianalisis, serta di validasi oleh KMKP akan
diserahkan kepada Kepala Rumah Sakit setiap tiga bulan sekali lalu
antara lain man, methode, material, machine dan money. Faktor man
dalam penelitian ini yaitu pegawai yang kurang mematuhi SOP (Standart
pegawai kurang mematuhui SOP karena beban kerja pegawai yang terlalu
banyak terlebih rumah sakit tingkat III brawijaya merupakan rumah sakit
tentara dimana jobdesk atau tugas pokok pegawai akan tumpang tindih
rumah sakit tingkat III brawijaya diketahui bahwa di rumah sakit ini
terakhir kali menerapkan sistem reward pada tahun 2017 dan belum
ini menerapkan sanksi berupa teguran lisan kepada karu (Kepala Ruangan)
oleh pemerintah. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah
tahun 2008 SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
kepada masyarakat.
laporan yang masih manual. Laporan unit yang masih manual ini
bagian poli laporan indikator mutu unit yang telah dikerjakan akan
diambil oleh petugas rawat jalan karena poli masih dibawah naungan