Anda di halaman 1dari 3

SOP

DEFISIENSI VITAMIN

No.Dokumen :
No.445/C.VII.0188/SOP/402.102.08/12/2016
SOP No.Revisi:
Tanggal Terbit : 22 Desember 2016
Halaman : 3
UPT PUSKESMAS drg.Sri Rejeki ED,M M Kes
TandaTangan :
SUMBERSARI NIP.19770720 200312 2 010

1. Pengertian Defisiensi vitamin adalah keadaan dimana tubuh kekurangan vitamin


seperti vitamin A, D, E, K dan B. Banyak penyebab yang
menimbulkan kekurangan vitamin pada tubuh seperti malabsorbsi,
penyakit hati, keracunan, diet rendah vitamin dll.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan Tatalaksana


Devisiensi Vitamin

SK Kepala UPT Puskesmas Sumbersari


3. Kebijakan No.445/C.VII.0188/SOP/402.102.08/12/2016

4. Referensi Permenkes RI No 514 Tahun 2015

5. Prosedur

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesa dicari faktorrisiko malnutrisi,


Langkah misalnya : penurunan berat badari, riwayat penyakit kronik,
riwayat obat-obatan, diet khusus, kesehatan mulut, depresi,
keadaan status fungsional dan sosial, peminum alkohol. Perlu
dicuri gai adanya masalah nutrisi bila terdapat penyakit-penyakit
yang sering terkait dengan timbulnya malnutrisi seperti gangguan
kognitif, gangguan mobilisasi, gangguan miokard kronik,
gangguan ginjal kronik, masalah paru, sindrom malabsorbsi, dan
polifarmasi.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan ditemukan pada
pemeriksaan kulit ditemukan popular keratitis dan bercak bitot
pada defisiensi vitamin A, hipoprotombinemia dan ekimosis pada
defisiensi vitamin k, perdarahan perfolikuler pada vitamin c,
hiperpigmentasi pada daerah kulit pada defisiensi niasin,
nistagmus dan paresis otot okuler pada defisiensi thiamine, pada
pemeriksaan mulut ditemukan stomatitis angular dan keilosis
pada defisiensi riboflavin dan atau niasin , perdarahan gusi pada
defisiensi vitamin c, anemia pada defisiensi B12.
3. Petugas melakukan pemeriksaan laboratoriumyang sering
digunakan untuk mengevaluasi status nutrisi antara lain
pemeriksaan albumin, prealbumin, transferin, kreatinin dan
balans nitrogen.
4. Petugas menegakkan diagnosa setelah melakukan pemeriksaan
tersebut.
5. Petugas memberikan terapi suplementasi vitamin dan konseling
tentang pentingnya konsumsi makanan yang mengandung
vitamin.
7. Diagram menanyakan keluhan
Alir
menanyakan faktor resiko

melakukan pemeriksaan fisik

melakukan pemeriksaan penunjang

menegakkan diagnosis

meelakukan penatalaksanaan komprehensif

memberikan konseling dan edukasi

menentukan kriteria rujukan

8. Hal-hal
Yang Perlu

Diperhatikan

9. Unit 1. Loket
Terkait 2. Poli Umum
3. Poli KIA/KB
4. Laboratorium
5. Kamar Obat

10. Dokumen Rekam Medis


Terkait

11. Rekaman Historis

2/3
No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

3/3

Anda mungkin juga menyukai