Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

ANEMIA

OLEH KELOMPOK 9 :
1. YUAN GLORIA ADRIANUS
2. WINDY LESTARY WATTIMENA
3. KRISDIANTI CLAUDIA MAKUALAINA
4. ROSTIA RUMASONA
OUTLINE :

A. KONSEP MEDIS
1. PENGERTIAN
2. ETIOLOGI/PENYEBAB
3. PATOFISOLOGI
4. MANIFESTASI KLINIS
5. PENATALAKSANAAN
6. KOMPLIKASI
7. PROSEDUR PENUNJANG

B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. PERENCANAAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
A. KONSEP MEDIS

1.Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang
mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau
kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah (Doenges,
1999).
2. Etiologi/penyebab
Anemia bisa disebabkan karena kurang
maksimalnya sumsum tulang membuat sel darah
merah. Proses ini membutuhkan zat besi serta
vitamin B12 dan asam folat. Eritripiotein (EPO)
merangsang pembuatan sel darah merah. EPO
adalah hormon yang di buat oleh ginjal. Anemia
dapat terjadi apabila tubuh kita tidak membuat
sel darah merah secukupnya.
3. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya
kegagalan sumsum atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya.
Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik dan
invasi tumor. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis
(destruksi).
NEXT…

Pada destruksi, masalahnya dapat diakibatkan karena


defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat
beberapa faktor di luar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel
darah merah (disolusi) terjadi dalam sel fagositik atau
dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati
dan limpa. Sebagai hasil proses ini, bilirubin yang
terbentuk dalam fagosit, akan memasuki aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direfleksikan dengan peningkatan produksi
plasma. Hal ini tercermin dalam anemia defisiensi
besi.
4. Tanda & gejala/ manifestasi klinis
Tanda-tanda anemia adalah :

•Lesu, lemah, letih, lunglai.


•Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-
kunang.
•Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir,
lidah, kulit, dan talapak tangan menjadi pucat.
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan
kepada pasien anemia adalah :

a. Transplantasi sel darah merah


b. Antibiotik diberikan untuk mencegah
infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah
d. Menghindari situasi kekurangan oksigen
atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen
e. Obati penyebab perdarahan abnormal
(bila ada)
f. Diet kaya besi yang mengandung daging
dan sayuran hijau
6. Komplikasi
Ada tiga komplikasi yang umum terjadi
pada anemia yaitu gagal jantung, kejang dan
parestesia (perasaan yang menyimpang
seperti rasa terbakar dan kesemutan).

7. Prosedur penunjang
Prosedur penunjang pertama yang dilakukan untuk
diagnosis anemia adalah tes hitung darah lengkap. Tes
hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC)
dilakukan untuk mengetahui jumlah, ukuran, volume,
dan jumlah hemoglobin pada sel darah merah. Untuk
mendiagnosis anemia, dokter mungkin akan
memeriksa kadar sel darah merah dalam darah Anda
(hematokrit) dan hemoglobin.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pada langkah pengkajian data keperawatan klien dengan
anemia, hal yang dilakukan adalah melakukan
pengumpulan data :

a. Identifikasi klien
Yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa,
status perkawinan, alamat, tanggal masuk,
ruangan, nomor registrasi, diagnose medis.
b. Riwayat penyakit

•Keluhan utama : Biasanya klien datang


kerumah sakit dengan keluhan keluar darah
dari gusi, bintik-bintik merah pada kedua
tangan dan kaki.
• Riwayat penyakit sekarang Mencakup data
kapan merasakan keluhan sampai keluhan
yang di rasakan saat ini.
•Riwayat penyakit dahulu Perlu ditanyakan
apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit seperti ini.
•Riwayat penyakit keluarga Perlu di
tanyakan apakah anggota keluarga ada
yang pernah menderita penyakit seperti ini.
NEXT…

•Pemeriksaan Diagnostik Berbagai uji


hematologis untuk menentukan jenis dan
penyebab anemia. Uji tersebut meliputi kadar
hemoglobin dan hematokrit, indeks sel darah
merah, penelitian sel darah putih, kadar besi
serum, pengukuran kapasitas ikatan besi,
kadar folat, kadar vitamin B12, waktu
perdarahan, waktu protrombin dan waktu
tromboplastin parsial.
2. Diagnosa keperawatan

Diganosa keperawatan yang dapat


digunakkan untuk penyakit anemia, antara
lain :
•Perfusi parifer tidak efektif
•Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
•Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
•Intoleransi aktivitas
•Keletihan
•Risiko intoleransi aktivitas
•Risiko luka tekan
CONTOH :
Diagnosa Keperawatan (SDKI) : Keletihan
berhubungan dengan kondisi fisiologis

1) Keterangan :
•Kategori : Fisiologis
•Subkategori : Aktifitas/Istirahat
•Definisi : Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental
yang tidak pulih dengan istirahat.

2) Penyebab
•Gangguan tidur
•Gaya hidup monoton
•Kondisi fisiologis (mis.penyakit kronis, penyakit
terminal, anemia, malnutrisi, kehamilan)
•Program perawatan/pengobatan jangka panjang
•Stress berlebihan
•Depresi
3) Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif:
a) Merasa energi tidak pulih walaupun sudah tidur
b) Merasa kurang tenaga
c) Mengeluh lelah
•Objektif :
a) Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
b) Tampak lesu

4) Gejala dan Tanda minor


•Subjektif :
a) Merasa bersalah akibat tidak mampu menjalankan
tanggung jawab.
b) Libido menurun
•Objektif : Kebutuhan istirahat meningkat

5) kondisi klinis terkait


•Anemia
3. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan : Keletihan berhubungan
dengan kondisi fisiologis
Tujuan dan Kriteria hasil Tindakan intervensi
(Tingkat keletihan) (Edukasi aktivitas/istirahat)
Defenisi : kapasitas kerja fisik dan Defenisi : Mengajarkan pengaturan
mental yang tidak pulih dengan istirahat. aktivitas dan istirahat
Setelah dilakukan intervensi selama a. Observasi
1x24 jam maka diharapkan Tingkat - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Keletihan Menurun. menerima informasi
Kriteria hasil : b. Teraupetik
1. Kemampuan melakukan aktivitas - sediakan materi dan media pengaturan
rutin meningkat (skala 5) aktivitas dan istirahat
2. Gangguan konsentrasi menurun - jadwalkan pemberian pendidikan
(skala 5) kesehatan sesuai kesepakatan
3. Sakit kepala menurun ( skala 5 ) - berikan kesempatan kepada pasien dan
4. Gelisah menurun (skala 5) keluarga untuk bertanya
5. Selera makan membaik (skala 5) c. Edukasi
6. Pola istirahat membaik (skala 5) - jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
- ajarkan cara mengidentifikasi target
4. Implementasi
Adapun langkah-langkah dalam tindakan keperawatan terdiri
dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
pendokumentasian.

a. Tahap persiapan, perawat harus memiliki keterampilan


khusus dan pengetahuan untuk menghindari kesalahan dalam
memberikan tindakan keperawatan kepada pasien. Sebelum
dilakukan tindakan keperawatan perawat terlebih dahulu
memberitahukan dan menjelaskan tentang maksud tujuan
serta akibat tindakan yang dilakukan.

b. Tahap pelaksanaan merupakan tindakan yang akan


dilakukan sesuai dengan rencana dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan yang ada.
NEXT…

c. Tahap pendokumentasian yaitu tahap tindakan


keperawatan yang telah dilakukan baik pada pasien
maupun keluarga, di catat dalam catatan keperawatan.
Pada pendokumentasian ini harus lengkap meliputi tanggal,
jam pemberian tindakan, jenis tindakan, respon pasien,
paraf pasien, paraf serta nama perawat yang melakukan
tindakan.
5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir proses


keperawatan yang merupakan aktivitas
berkesinambungan dari awal (pengkajian) sampai
tahap akhir atau evalusi dan melibatkan
pasien/keluarga. Evaluasi bertujuan untuk menilai
keefektifan rencana strategi asuhan keperawatan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai