Anda di halaman 1dari 33

PEMERIKSAAN IMUNOLOGI/ SEROLOGI

WIDAL
No Dokumen :
01/452/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan laboratorium untuk
menentukan ada atau tidaknya antibody terhadap kuman Salmonella
Sp. Dalam bahan pemeriksaan
2. Tujuan Untuk keperluan penegakan diagnosa, memantau perkembangan
penyakit/terapi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Prosedur/langkah- - Petugas memasukkan darah yang didapat
langkah kedalam tabung EDTA kemudian dapat langsung diputar dengan
sentrifuge selama 5 menit kecepatan 3000rpm
- Petugas mengambil plasma yang didapat
dengan menggunakan klinipet
- Petugas menyiapkan slide khusus widal terbuat
dari bahan kertas anti air yang bersih dan kering
- Petugas memipet masing-masing 20ul serum
diletakkan diatas objek glass pada 4 tempat yang berbeda
Pada masing-masing tetesan serum ditambahakan 1 tetes :
a. Antigen Salmonella typhi O
b. Antigen Salmonella Typhi H
c. Antigen Salmonella paratyphi A-O
d. Antigen Salmonella paratyphi B-O
- Petugas mengaduk dengan pengaduk hingga omogeny sehingga
didapat pengenceran 1/80
- Petugas meletakkan slide widal agar digoyang pada rotator
dengan kecepatan 100rpm selama 2-3 menit
- Petugas membaca hasilnya dengan melihat ada/tidaknya
aglutinasi
Nilai normal :
Dengan menggunakan kelipatan 80 maka hasil aglutinasi kurang
dari 1/160 dinyatakan normal
- Petugas menulis hasil pada buku laporan widal dan blanko hasil
pemeriksaan pasien
- Petugas mengeluarkan hasil setelah melalui proses administrasi
laboratorium .
6. Unit terkait Laboratorium, poli
PEMERIKSAAN FESES RUTIN
No Dokumen :
01/484/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan feses rutin adalah pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui adanya kelainan dalam tinja, baik secara makroskopis
atau mikroskopis.
2. Tujuan Untuk keperluan diagnosis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakas
- Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- 1. Pemeriksaan makroskopis
langkah a. Petugas mengamati dan dilaporkan warna, bau,
konsistensi, adanya darah, lendir, parasit specimen diperiksa di
tempat yang terang
2. Pemeriksaan mikroskopis
a. Petugas menyiapkan objectglass yang bersih dan
kering
b. Petugas meneteskan lugol/eosin pada objectglass di
ukung kanan dan larutan garam fisiologis pada ujung kiri
masing-masing 1 tetes
c. Petugas menambahkan feses seujung lidi pada masing-
masing tetesan ( ambil pada bagian tengah atau permukaan
yang mengandung darah/lender )
d. Petugas mencampur perlahan masing-masing tetesan
dengan lidi tadi hingga homogen dan buang bagian yang kasar,
masukkan lidi ke larutan Lysol
e. Petugas menutup deckglass secara hati-hati jangan
sampai terjadi gelembung udara
f. Petugas memeriksa di bawah mikroskop perbesaran
objektif 10x dan 40x
Hasil
1. Makroskopis
a. Warna : coklat tua
b. Bau :
c. Konsistensi : keras/ normal/ lembek / cair
d. Darah : ada/tidak
e. Lendir : ada/tidak
f. Cacing dewasa : ada/tidak
2. Mikroskopis
a. Eritrosit : ada/tidak
b. Leukosit : ada/tidak
PEMERIKSAAN FESES RUTIN
No Dokumen :
01/484/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 2/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
c. lemak : ada/tidak
d. Sisa makanan : ada/tidak
e. Amoeba : sebutkan spesiesnya
f. Telur cacing : sebutkan spesiesnya

6. Unit terkait Laboratorium, poli


PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH (STIK)
No Dokumen :
01/485/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan gula darah adalah pemeriksaan laboratorium untuk
menetapkan kadar glukosa pada bahan pemeriksaan darah
2. Tujuan Diagnosis dan atau pemantauan penyakit/pengobatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
5. Prosedur/langkah- a. Petugas menyiapkan Alat glucometer dan glukosure sensor
langkah (stick ), stick monitor checker glucosure
b. Petugas memasukkan stick monitor checker (R1) ke holder
Glukometer, tunggu hingga muncul gambar smile face di layar,
ulangi dengan stick monitor checker (R2) tunggu hingga kembali
muncul gambar smile face kembali, berarti alat siap digunakan
c. Petugas memasukkan Glucosure sensor (stick ) kedalam holder
glukosure maka akan muncul nomor kode dan symbol tetesan
darah pada layar
d. Petugas meneteskan darah di test area pada stick hingga
terdengar bunyi ‘tiit’ dan pada layar tampak ‘---‘ tunggu hingga 5
detik maka akan muncul hasil kadar gula darah pada monitor
dengan satuan mg/dl
Nilai normal :
Sewaktu : 70-150 mg/dl
Puasa : 70-110 mg/dl
2 jam pp : 70-150 mg/dl
Gangguan : Hematokrit di bawah 30% atau diatas 55 %
memberikan hasil yang kurang akurat
Pemberian senyawa parasetamol, salisilat, asam urat, vit. C akan
terbaca kadar gula tinggi
6. Unit terkait Rawat jalan
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
(SPEKTROFOTOMETRI)
No Dokumen :
01/486/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa sampel yang diduga
menderita diabetes melitus.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dalam pemeriksaan
kimia klinik, sehingga dapat menegakkan diagnosa penyakit
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit Reagen Glukosa
5. Prosedur/langkah- a. Pasien datang dalam keadaan puasa (8-10 jam)
langkah b. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung
reaksi kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan
sentrifuge selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
c. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning
muda diatas eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue
tip, juga menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian
masukkan kedalam tabung.
d. Masing-masing tabung diisi :
Blanko Standar Sampel
Standar glukosa - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Reagen glukosa 1000 ul 1000 ul
Homogenkan, inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar (16-
250C). Ukur absorben standar dan sampel terhadap reagen blanko
yang dikerjakan sama dengan pengerjaan sampel, pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 560nm, warna stabil
selama 2 jam.
g. Perhitungan hasil = As x 100 mg/dl
Ast
Nilai normal : Glukosa Sewaktu : 70 – 120 mg/dl
Glukosa Puasa : 60 – 115 mg/dl
Glukosa 2jpp : 70 - 125 mg/dl
h. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko
hasil pemeriksaan pasien. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui
proses administrasi laboratorium.
i. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.
6. Unit terkait Poli dan Laboratorium
PEMERIKSAAN ASAM URAT
No Dokumen :
01/487/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi fraksi ginjal.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan Uric Acid,


sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :


01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen Asam Urat
5. Prosedur/langkah- a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung
langkah reaksi kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan
sentrifuge selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat diambil dengan menggunakan
klinipet, blue tip, juga menggunakan yellow tip seperti dalam tabel
kemudian masukkan kedalam tabung.
c. Masing-masing tabung diisi :
Blanko Standar Sampel
Blanko reagen 25 ul - -
Standar AU - 25 ul
Sampel - - 25 ul
Reagen AU 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Homogenkan, inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.
d. Ukur absorben standar dan sampel terhadap reagen blanko yang
dikerjakan sama dengan pengerjaan sampel, pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 520nm, warna stabil
selama 30 menit.
e. Perhitungan hasil = As x 6 mg/dl
Ast
Nilai normal : Pria : 3,5 – 7,2 mg/dl
Wanita : 2,5 – 6,0 mg/dl
f. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses
administrasi laboratorium.
g. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium


PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
METODE CHOD-PAP
No Dokumen :
01/488/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi fraksi lemak

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan Cholesterol,


sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :


01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen Cholesterol
5. Prosedur/langkah- a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi
langkah kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge
selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat diambil dengan menggunakan klinipet, blue
tip, juga menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian
masukkan kedalam tabung.
c. Masing-masing tabung diisi :
Blanko Standar Sampel
Standar - 10 ul -
cholesterol - - 10 ul
Sampel 1000 1000 ul 1000 ul
Reagen kerja ul
Homogenkan, inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar.
d. Ukur absorben standar dan sampel terhadap reagen blanko yang
dikerjakan sama dengan pengerjaan sampel, pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 560nm, warna stabil
selama 2 jam.
e. Perhitungan hasil = As x 200 mg/dl
Ast
Nilai normal : Pria / wanita : < 200 mg/dl

f. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses
administrasi laboratorium.
g. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium


PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
No Dokumen :
01/489/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi fraksi lemak
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan Cholesterol,
sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen Trigliserida
5. Prosedur/langkah- a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi
langkah kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge
selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning muda diatas
eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue tip, juga
menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian masukkan
kedalam tabung.
c. Masing-masing tabung diisi :
Blanko Standar Sampel
Standar trigliserida - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Reagen kerja 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Homogenkan, inkubasi selama 15 menit pada suhu kamar.
d. Ukur absorben standar dan sampel terhadap reagen blanko yang
dikerjakan sama dengan pengerjaan sampel, pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 500nm, warna stabil
selama 2 jam.
e. Perhitungan hasil = As x 200 mg/dl
Ast
Nilai normal : Pria / wanita : < 150 mg/dl

f. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.
g. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses administrasi
laboratorium.
h. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan laboratorium

PEMERIKSAAN KREATININ
No Dokumen :
01/490/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar kreatinin dalam sampel
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen Kreatinin
5. Prosedur/langkah- a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi
langkah kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge
selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning muda diatas
eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue tip, juga
menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian masukkan
kedalam tabung.
c. masing – masing tabung diisi :
Reagen kerja 1000 ul
Standar atau sampel 100 ul

d. campur dan ukur di photometer 500 nm setelah 30 detik (A 1) dan


90 detik (A2).

e. Perhitungan hasil (A1 – A2) Sampel x 2 = mg/dl creatinin


( A2 – A1) standard
f. Nilai normal :
laki – laki = 0,9-1.3 mg/dl
wanita = 0,6-1,1 mg/dl
g. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.
h. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses administrasi
laboratorium.
i. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli umum dan laboratorium

PEMERIKSAAN UREUM
No Dokumen :
01/491/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Metode test Enzymatic Colourimetri. Konsentrasi urea pada serum
atau plasma, yang lazimnya ditentukan dengan kadar nitrogen dan
disebut BUN, indikator penting fungsi ginjal.
2. Tujuan Untuk mengatahu kadar urea dalam sampel
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen Ureum
5. Prosedur/langkah- Reagen preparation: 1 ml reagen A2 + 24 ml reagen A1. Stabil dalam
langkah 2 bulan pada suhu 2-80C.
a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi
kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge
selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning muda diatas
eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue tip, juga
menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian masukkan
kedalam tabung.
c. Masing-masing tabung diisi :
Blanko Standar Sampel
Standar urea - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Reagen kerja (A) 1000 ul 1000 ul 1000 ul

d. campur dan inkubasi selama 10 menit dalam suhu ruang


e. Pipet :

Reagen kerja (B) 1000 ul 1000 ul 1000 ul

Campur dan inkubasi selama 10 menit dalam suhu ruang.

f. UDEkur absorban sampel dan standar dengan panjang


gelombang 600nm, stabil dalam waktu 2 jam.

g. Nilai normal :

serum atau plasma : 15-39 mg/dl


Urea : 7-18 mg/dl
Bun : 2,5 – 6,5 mmol/L

PEMERIKSAAN UREUM
No Dokumen :
01/491/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 2/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011

h. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.

i. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses administrasi


laboratorium.

j. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium


PEMERIKSAAN SGOT / AST
No Dokumen :
01/492/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701 1
011
1. Pengertian Enzim yang biasanya terdapat dalam jaringan tubuh, terutama dalam
jantung dan hati, enzim it dilepaskan kedalam serum sebagai akibat dari
cedera jaringan, oleh karena itu konsentrasi dalam serum dapat
meningkatkan pada penyakit seperti infak miokad atau kerusakan akut
pada sel-sel hati.
2. Tujuan Untuk mengetahui aktifitas enzim
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen SGOT/AST
5. Prosedur/lang a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian
kah-langkah didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge selama 5 menit
kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning muda diatas
eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue tip, juga
menggunakan yellow tip seperti dalam tabel kemudian masukkan
kedalam tabung.
c. masing – masing tabung diisi :
Reagen kerja 1000 ul
Standar atau sampel 50 ul

d. campur dan ukur di photometer 340 nm).

e. Nilai normal : 25 – 30 U/L


f. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.
g. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses administrasi
laboratorium.
h. Alat dikalibrasi setahun sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN SGPT / ALT


No Dokumen :
01/493/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Enzim secara normal dijumpai pada serum dan jaringan tubuh,
terutama pada hati, dilepaskan kedalam serum sebagai akibat dari
kerusakan jaringan, oleh karena itu konsentrasinya dalam serum
dapat meningkat pada pasien dengan kerusakan hati yang akut.
2. Tujuan Untuk mengetahui aktifitas enzim di dalam tubuh
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- KEMENKES No.1792 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Kimia Klinik
- Panduan Kit reagen SGPT/ALT
5. Prosedur/langkah- a. Darah diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi
langkah kemudian didiamkan selama 10 menit, putar dengan sentrifuge
selama 5 menit kecepatan 3000rpm.
b. Serum yang didapat (cairan berwarna kuning kuning muda diatas
eritrosit) diambil dengan menggunakan klinipet, blue tip, juga
menggunakan yellow tip seperti dalam able kemudian masukkan
kedalam tabung.
c. masing – masing tabung diisi :
Reagen kerja 1000 ul
Standar atau sampel 100 ul

d. campur dan ukur di photometer 340 nm.

e. Nilai normal : 29 – 35 U/L


f. Hasil ditulis pada buku laporan kimia darah dan blanko hasil
pemeriksaan pasien.
g. Hasil dapat dikeluarkan stelah melalui proses administrasi
laboratorium.
h. Alat dikalibrasi setiap 6 bulan sekali oleh tekhnisi khusus.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN HIV RAPID


No Dokumen :
01/494/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN Tanda tangan kapus NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh
menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV yang
termasuk family retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi
HIV.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidak nya virus HIV pada tubuh pasien.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- Panduan Tes Rapid HIV
5. Prosedur/langkah- Reagensia yang digunakan:
langkah - Reagensia SD HIV ½ Bioline Multi
- Reagensia Oncoprobe HIV
- Reagensia Advance HIV
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Buka kemasan lalu beri indentitas sampel pada membran
3. Gunakan mikropipet ukuran 5 – 50 ul
4. Ambil serum/plasma dengan menggunakan mikropipet sebanyak
10 ul, dan bila menggunakan whole blood ambil sebanyak 20 ul
lalu teteskan kelubang sampel.
5. Tunggu dan biarkan menyerap
6. Lalu teteskan 2-3 tetes buffer f
7. Baca hasil dalam waktu 5 – 20 menit ( jangan sampai melebihi 20
menit )
8. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan
laboratorium.

6. Unit terkait Poli VCT dan Laboratorium

PEMERIKSAAN SYPILIS RAPID


No Dokumen :
01/495/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Sypilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif
Treponema Pallidum. Sypilis merupakan penyakit Kronis dan sistemik,
dapat meyerangseluruh organ tubuh dan pada masa laten tanpa
manifestasi lesi tubuh. Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antibodi
yang terbentuk setelah infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan sypilis
petugas laboratorium.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- Panduan tes SD Bioline syphilis
5. Prosedur/lang 1. Biarkan reagen pada suhu kamar
kah-langkah 2. Buka kemasan lalu beri indentitas sampel pada membran
3. Gunakan mikropipet ukuran 5 – 50 ul
4. Ambil serum/plasma dengan menggunakan mikropipet sebanyak 10 ul,
dan bila menggunakan whole blood ambil sebanyak 20 ul lalu teteskan
kelubang sampel.
5. Tunggu dan biarkan menyerap
6. Lalu teteskan 3 tetes buffer (120ul)
7. Baca hasil dalam waktu 5 – 20 menit ( jangan sampai melebihi 20
menit )
8. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium.

6. Unit terkait Poli IMS, Laboratorium

PEMERIKSAAN SEDIAAN METILEN


BLUE UNTUK INDENTIFIKASI
DIPLOCOCCUS INTRASELULER DAN
PMN
No Dokumen :
01/496/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
Dr. Muhammad Fuadi
PUSKESMAS
NIP. 19780611 200701
PEKAUMAN
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan Laboratorium sederhana akan menentukan/membantu
penegakkan diagnosis, tetapi kualitas ini juga ditunjang oleh
pengambilan sampel yang berkualitas.
2. Tujuan Untuk membantu penegakkan diagnosis Gonore, Uretritis non
Spesifik dengan didasarkan jumlah lekosit PMN.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Prosedur/langkah- a. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen.
langkah - Sediaan harus diterima bersama dengan formulir catatan
medisnya
- Cocokkan nomor sediaan dengan nomor di catatan medis
- Sediaan berisi satu hapusan.
b. Keringkan sediaan diudara. Fiksasi dengan melewatkannya diatas
api sebanyak 7x
c. Genangi/tetesi sediaan dengan Methylen blue 0.3% - 1% selama
2-3 menit
d. Cuci dengan air mengalir, keringkan sediaan
e. Periksa sediaan dibawah mikroskop dengan lensa objektif 100x
menggunakan minyak imersi untuk melihat adanya lekosit PMN
dan diplococcus interseluler.
f. Periksa seluruh sediaan mulai dari sediaan tebal lalu sediaan tipis.
g. Setelah selesai melakukan pemeriksaan ambil preparat letakkan
diatas tissue halus dengan posisi yang terkena minyak imersi
menempel tissue.
h. Catat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku regester
laboratorium IMS
i. Berikan lembar catatan medis pada ruangan konseling dan
pengobatan.

6. Unit terkait Laboaratorium dan IMS

PEMERIKSAAN SEDIAAN BASAH (Nacl


0,9% & KOH 10%) UNTUK IDENTIFIKASI
T.VAGINALIS, CLUE CELLS, BAU AMINE
& CANDIDA
No Dokumen :
01/497/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Sekret vagina dapat langsung diperiksa untuk mengetahui ada
tidaknya yeast, T.vaginalis atau clue cells dengan 9menggunakan
sediaan basah saline. Sedangkan KOH digunakan untuk melarutkan
mukus dan jaringandari bahan pemeriksaan untuk mempermudah
pemeriksaan yeast atau elemen dari jamur/candida.
2. Tujuan Untuk membantu penegakkan diagnosis T.vaginalis, jamur, dan
bakterial vaginosis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Prosedur/langkah- a. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen.
langkah - Sediaan harus diterima bersama dengan formulir catatan
medisnya
- Cocokkan nomor sediaan dengan nomor di catatan medis
- Sediaan berisi dua hapusan.
b. Teteskan 1 tetes Nacl 0,9% pada salah satu hapusan, aduk
dengan ujung kaca penutup (cover glass)
c. Tutup menggunakan kaca penutup dengan menempelkan ssalah
satu sisi kaca penutup pada sediaan dan menutupnya secara
perlahan.
d. Teteskan 1 tetes KOH 10% pada hapusan yang lainnya, cium ada
tidaknya bau amis, aduk dengan kaca penutup kemudian tutup
dengan kaca pentup.
e. Periksa sediaan Nacl terlebih dahulu dibawah mikroskop dengan
lensa objektif 10x dan 40x untuk melihat adanya Trichomonas
vaginalis dan clue cells.
f. Periksa sediaan KOH 10% dibawah mikroskop dengan lensa
objektif 10x dan 40x untuk melihat adanya bentuk-bentuk candida.
g. Masukkan sediaan yang sudah diperiksa kedalam campuran
hipocloride 0,5%.
h. Tulis hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register
laboratorium IMS.
i. Beriksan lembar catatan medis pada ruangan konseling dan
pengobatan.
6. Unit terkait Laboratorium dan IMS

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN (PPT)


No Dokumen :
01/498/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Hormon hCG dihasilkan oleh jaringan placenta yang sedang
berkembang sesat setelah terjadi pembuahan, dalam kehamilan yang
normal hCG muncul dalam urine dan konsentrasi meningkat dengan
cepat, oleh karena itu hCG merupakan petunjuk yang baik untuk
mendeteksi kehamilan secara dini.
2. Tujuan Untuk memeriksa adanya hCG dalam urine pasien.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
- Panduan strip PPT one med
5. Prosedur/langkah- 1. Tampung urine segar (urine pertama di pagi hari stelah bangun
langkah tidur) dalam wadah yang bersih.
2. Celupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah batas
garis maksimum selama 30-60 detik
3. Angkat strip, tunggu 1-3 menit, baca hasil.
4. Pembacaan hasil hasil test :
Jika muncul dua garis merah muda, hasilnya adalah positif, artinya
anda hamil
Jika muncul satu garis merah muda, hasilnya adalah negatif,
artinya tidak hamil

6. Unit terkait Laboratorium dan semua poli

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


No Dokumen :
01/499/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan jenis aglutinogen
yang ada dalam sel darah pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dalam pemeriksaan
imunologi/serologi golongan darah, ABO sistem sehingga dapat
membantu dalam proses pengobatan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- 1. Siapkan objeckglass yang bersih dan kering
langkah 2. Teteskan darah pada objekglass di ujung kanan, tengah dan kiri
masing-masing I tetes
3. Tambahkan 1 tetes anti A pada tetesan sebelah kiri, anti B pada
tetesan tengah dan anti AB pada tetesan sebelah kanan
4. Campurkan perlahan masing-masing tetesan dengan pengaduk
yang bersih dengan unjung yang berbeda
5. Goyang-goyangkan sebentar dan amati timbulnya
gumpalan/aglutinasi. Jika terbentuk aglutinasi berarti positif
6. Hasil :
Anti A Anti B Anti Hasil
AB
Sampel + - + Gol. darah A
Sampel - + + Gol.darah B
Sampel + + + Gol darah AB
Sampel - - - Gol. darah O
6. Unit terkait Rawat jalan, Poli, Laboratorium

PEMERIKSAAN MALARIA
No Dokumen :
01/500/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan Malaria merupakan pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui adanya penyakit malaria dalam darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan malaria, sehingga
terhindar dari kesalahan prosedur.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- a. Dibuat sediaan darah tebal dengan meneteskan darah sebanyak 1-
langkah 2 tetes kemudian dibuat preparasi kemudian ditunggu hingga
kering.
b. fiksasi dengan larutan methanol secukupnya buang dan keringkan.
c. Dibua pengenceran giemsa 1:4 ( 1 bagian Giemsa dengan 4
bagian buffer phospat pH 6,5 - 7.2).
d. Dituangkan larutan giemsa yang telah diencerkan, di atas sediaan
darah sampai sediaan darah tertutup cairan.
e. Ditunggu selama ±15 menit, cuci dengan air sampai semua cairan
hanyut terbuang
f. Dikeringkan sediaan darah, kemudian diperiksa dengan mikroskop
perbesaran 10x kemudian dilanjutkan dengan perbesaran 100x
menggunakan minyak emersi.

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN SPUTUM BTA


No Dokumen :
01/501/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan sputum BTA merupakan pemeriksaan Laboratorium
klinik untuk mengetahui adanya kuman tuberkulosis dan menentukan
derajat positifnya guna membantu diagnosa penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penegakkan diagnosa dalam program TB Paru.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- - ambil sputum dengan lidi dan pilih yang mukopurulen ada
langkah perkejuan atau darah/ nanah.
- oleskan pada sediaan membentuk spiral dengan panjangolesan
2cm x 5cm.
- Keringkan pada suhu kamar 30 menit.
- fiksasi diatas lidah api 3x (3 – 5 detik)
- Letakkan pada rak pengecatan
- Tuangi reagen carbol fuchsin 0,3% dipanaskan sampai menguap
(jangan mendidih) selama 3 menit.
- Dinginkan 5 menit dan bilas dengan air mengalr.
- Tuangi asam alkohol selama 1 menit sampai warna merah hilang,
bilas dengan air mengalir.
- Tuangi Metilen blue 3% selama 10-20 detik, bilas dengan air
mengalir.
- Keringkan dan periksa dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan
baca sesuai standar IUALTD.
- Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko
hasil.
6. Unit terkait Poli, Laboratorium, Rujukan

PEMERIKSAAN HITUNG JENIS


LEUKOSIT
No Dokumen :
01/502/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan labortaorium adalah pemeriksaan laboratorium untuk
menetapkan jenis-jenis sel darah putih ( lekosit ) dari bahan
pemeriksaan
2. Tujuan Untuk mendukung diagnosa
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
06/KAPUS/VII/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis Puskesmas
Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- Prinsip kerja :
langkah Darah dibuat apusan diatas objekglass, diwarnai kemudian dihitung
jenis leukosit dengan mikroskop
Bahan : Darah kapiler, darah vena, darah EDTA
Reagensia :
Giemsa / cat wright, methanol/alcohol absolute/buffer phospat,oil
immerse
Alat : mikroskop, objeckglass, rak pengecatan, pemalit/sprider
Cara kerja :
1. Darah diteteskan pada salah satu ujung objekglass yang
bersih dan bebas lemak
2. Dibuat apusan dengan glass pemalit dan objekglass dengan
sudut kuranglebih 300
3. Apusan dikeringkan diudara, lalu diberi identitas bila perlu
4. Apusan difiksasi dengan methanol/alcohol absolute
5. Tuangkan cat giemsa yang telah diencerkan sampai merata
biarkan selama 20 menit
6. Apusan dicuci dengan air mengalir kemudian keringkan di
udara bebas
7. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x,
dilanjutkan 100x.
Hasil :
Masing-masing jenis leukosit dinyatakan dalam persen, catatan :
- Bila jumlah leukosit normal.dihitung 100 sel
- Bila jumlah lekosit 10.000-20.000, dihitung 200 sel
- Bila jumlah leukosit 20.000-50.000, dihitung 300 sel
- Bila jumlah leukosit lebih dari 50.000 atau lebih, dihitung 400
sel
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan apus dan
pewarnaanya:
1. Tebal apusan darah dipengaruhi oleh banyaknya tetesan
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS
LEUKOSIT
No Dokumen :
01/502/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 2/3
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
2. darah pada objekglass, kecepatan dalam menggeser glass
pemalid, sudut antara objekglass dan glass pemalid waktu
mendorong
3. Geseran yang pelan dan sudut yang kecil akan menghasilkan
apusan tipis
4. Fiksasi harus cukup menggenangi lapisan darah, agar inti sel
dapat terwarnai ungu
Penilaian kualitas apusan :
1. Lapisan darah cukup tipis sehingga SDM dan SDP nampak
terpisah satu sama lain
2. Apusan darah tidak terdapat endapan cat
3. SDM atau SDpP tercat dengan baik
4. SDM tidak boleh menggerombol pada bagian akhir
Ciri –ciri sel darah putih :
1. Basofil
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Sukar dilihat sebab tertutup oleh granula
c. Granula : Sangat besar bulat, berwarna ungu jumlah
banyak,tidak rapat
d. Vakuola : Kadang-kadang tampak berwarna pucat di dalam
sitoplasma
e. Normal : 0-1 %
2. Eosinofil
a. Bentuk : Bulat
b. Granula : Besar, berbentuk bulat, berwarna merah jingga
jumlahnya banyak saling berdekatan
c. Normal : 0-3 %
d. Inti : biasanya terdiri dari 2 lobus
3. Netrofil batang
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Berbentuk batang, ginjal huruf s, warna ungu tua
c. Sitoplasma : Kemerah-merahan
d. Granula : kecil- kecil, warna lembayung muda, banyak tapi
terpisah.
e. Normal : 2-6 %
4. Netrofil segmen
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : terdiri dari 2-5 lobus dihubungkan dengan benang
kromatin, warna ungu tua padat
c. Sitoplasma : Kemerah-merahan
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS
LEUKOSIT
No Dokumen :
01/502/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 3/3
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
d. Granula : kecil- kecil, warna lembayung muda, banyak tapi
terpisah
e. Normal : 50-70 %
5. Limfosit kecil
a. Bentuk : Bulat
b. Inti : Besar, kromation warna ungu tua, padat
c. Sitoplasma : Terlihat sangat sedikit, warna biru tanpa granula
d. Normal : 20-40 %
6. Limfosit besar
a. Bentuk : Bulat tidak teratur
b. Inti : bulat lonjong hamper memenuhi seluruh sel
c. Sitoplasma : Banyak berwarna biru
d. Normal : (jadi satu dengan limposit kecil )
7. Monosit
a. Bentuk : tidak teratur, ukurannya paling besar
b. Sitoplasma : Sering terdapat pada sitoplasma
c. Inti : Bervariasi biasanya berbentuk seperti ginjal, kromatin
tersususun dalam untaian warna lembayung, keropos
Normal : 2-8 %
7. Unit terkait Laboratorium dan poli

PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT


METODE TABUNG
No Dokumen :
01/503/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan hitung eritrosit adalah pemeriksaan labortaorium untuk
menetapkan jumlah sel darah merah atau eritrosit dari bahan
pemeriksaan darah yang dikerjakan secara manual
2. Tujuan Untuk mendukung diagnose
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- - Pipetlah 4 ml larutan hayem dengan pipet berskala. Masukkan
langkah dalam tabung reaksi kecil
- Hisap darah yang akan diperiksa dengan pipet sahli sampai tepat
pada garis 0,02 ml,
- Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar dengan
kertas tissue
- Masukkan ujung pipet tesebut kedalam wadah yang berisi larutan
hayem. Bilaslah pipet tersebut dengan larutan hayem sebanyak
3x. Kemudian wadah ditutup dengan karet penutup kertas
parafilm dan kocok dengan membolak-balik wadah minimal 2
menit
- Ambil kamar hitung yang bersih, kering dan letakkan dengan kaca
penutup teropasang mendatar diatasnya
- Dengan pipet Pasteur teteskan 3-4 tetes larutan dengan cara
menyentuhkan ujung pipet pada pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung terisi secara perlahan- lahan dengan sendirinya
- Meja mikorskop harus dalam posiis horizontal. Turunkan lensa
atau kecilkan diafragma, aturlah posisi objektif 10x kemudian
dengan lensa 40x sampai garis bagi dalam bidang kecil dibagian
tengah tampak jelas
- Hitunglah semua eritrosit yang terdapat dalam bidang kecil yang
terbagi dalam 16 bidang kecil –kecil
- Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan
kemudian turun ke bawah, dari kanan ke kiri lalu turun ke
bawahlagi dari kiri ke kanan dan seterusnya. Cra seperti ini
berlaku untuk kelima bidang kecil
- Sel-sel yang letaknya menyinggung garis batas sebelah atas dan
kiri harus dihitung, sebaiknya sel yang menyinggung garis
sebelah bawah dan kanan tidak dihitung

PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT


METODE TABUNG
No Dokumen :
01/503/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 2/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
Perhitungan :
Pengenceran darah dalam pipet eritrosit = 200x sedangkan luas tiap
bidang kecil =1/400 mm3 dan tinggi kamar hitung = 1/10 mm. Eritrosit
dihitung dalam 5x16 bidang kecil-kecil sehingga jumlah luasnya =
80x1.400 mm2=1/5 mm2.
Faktor perkalian = 5x10x200 = 10.000
Jadi jumlah eritrosit = Nx10.000/mm3darah
N = Jumlah eritrosit yang dihitung dalam 5 bidang
Nilai normal :
Laki-laki : 4.5-5.5 juta/mm3 darah
Wanita : 4.0-5.0 juta/mm3 darah
6. Unit terkait Laboratorium dan Poli
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
DALAM DARAH
No Dokumen :
01/504/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan hitung trombosit adalah pemeriksaan laboratorium
untuk menentukan jumlah trombosit dari bahan pemeriksaan darah
2. Tujuan Untuk mendukung diagnosa.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- 1. Hisaplah ciran Rees Ecker ke dalam pipet eritrosit sampai garis
langkah tanda “1” dan buanglah lagi cairan itu.
2. Hisaplah darah sampai garis tanda “0,5” dan cairan ress ecker
sampai “101”. Segeralah kocok selama 3 menit.
3. Teruskanlah tindakan-tindakan seperti menghitung eritrosit dalam
kamar hitung.
4. Biarkan kamar hitung yang telah diisi dengan sikap datar dalam
cawan petri yang tertutup selama 10 menit agar trombosit
mengendap.
5. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar ditengah-
tengah (1 mm2) memakai lensa-lensa objektif besar.
6. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.
Nilai normal : 150.000-450.000 sel/mm3

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT


METODE TABUNG
No Dokumen :
01/505/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan hitung lekosit adalah pemeriksaan laboratorium untuk
menetapkan jumlah sel darah putih/ leukosit dari bahan pemeriksaan
darah yang dikerjakan secara manual
2. Tujuan Untuk mendukung diagnose
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah- 1. isi tabung dengan larutan turk 0,38 ml dengan pipet 1 ml
langkah 2. Darah dihisap dengan pipet sahli 0.02 ml sampai tanda
3. Menghapus darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
kertas tissue/kapas kering
4. Masukkan kedalam tabung yang sudah terisi larutan turk, lalu bilas
3 kali, kemudian isi tabung dicampudengan baik
5. Isi tabung, isikan kedalam bilik hitung dengan pipet Pasteur
6. Lekosit dihitung dalam 4 bidang lekosit dengan mikroskop dengan
lensa 10x objektif dengan perjanjian kiri atas

Perhitungan :
- Volume 4 bidang besar 4x0.1 = 0.4 mm3
- Misal jumlah lekosit dalam 4 bidang besar = N, maka jumlah
lekosit dalam 1 mm3, sedang pengenceran adalah 20 x
- jadi jumlah lekosit per mm3 darah 20x2,5 = 50 N
- Nilai normal : 4000-10.000 /mm3
7. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE


SAHLI
No Dokumen :
01/506/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan hemoglobin metode sahli adalah pemeriksaan
laboratorium untuk menetapkan kadar hemoglobin dari bahan
pemeriksaan
2. Tujuan Untuk mendukung diagnosa.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi - PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
- Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
- Pedoman Interpretasi Data Klinik, Tahun 2011
5. Prosedur/langkah- 1. Isi tabung dengan larutan HCl 0.1 N hingga tanda 2 gr%
langkah 2. Hisap darah dengan pipet sahli sampai tepat tanda 0.02 ml dan
ujung bagian luar pipet dilap dengan kapas atau tissue kering
3. Masukkan darah kedalam larutan HCl 0.1N dalam tabung dan
bilas pipet 3x kemudian campur hingga homogen (jaga jangan
sampai timbul gelembung )
4. Diamkan selam 3-5 menit hingga terbentuk asam hematin yang
berwarna coklat tua
5. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes
demi setetes sambil diaduk perlahan dengan batang pengaduk
hingga warnanya sama dengan warna standar
6. Baca miniskus dari larutan, angka dilaporkan sebagai kadar Hb
dinyatakan dengan 1 desimal dalam satuan gr%
Nilai normal :
Laki-laki : 13 -18 gr%
Wanita : 12 -16 gr %

6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH


METODE WESTERNGREN
No Dokumen :
01/507/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan laju endap darah adalah pemeriksaan labortaorium
untuk mengukur laju pengendapan sel darah merah dari bahan
pemeriksaan darah yang menganut cara westergren
2. Tujuan Untuk mendukung diagnosa
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Penuntun Laboratorium Klinik, R.Gandasoebrata, Tahun 2007
5. Prosedur/langkah-
langkah a. Isaplah 0,4 ml larutan natrium citrat 3,8%

b. Isaplah 1,6 ml darah sehingga mendapatkan campuran 2,0 ml


campuran.

c. Masukkan campuran itu kedalam tabung dan campurlah baik-baik.

d. Isaplah darah itu kedalam pipet Westergren sampai garis bertanda


0 mm, kemudian biarkan pipet itu dalam sikap tegak lurus dalam
rak Wertergren selama 60 menit.

e. Bacalah tinggi lapisan plasma dengan mm dan laporkanlah angka


itu sebagai laju endap darah.
Nilai normal :
Laki-laki : < 10 mm/jam
Wanita : < 15 mm/jam

6. Unit terkait Poli dan laboratorium

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
ANALYZER
No Dokumen :
01/508/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
1. Pengertian Pemeriksaan Hematologi Analyzer adalah pemeriksaan laboratorium
untuk memeriksa darah rutin secara otomatis yaitu Hemoglobin,
Eritrosit, Lekosit, Hematokrit, Trombosit, MCV, MCHC, MCH,
diffcount.
2. Tujuan Untuk keperluan penegakan diagnosa
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pekauman Nomor :
01/451/SK/8.1.1.1/UKP/PK/2016 Tentang kebijakan pelayanan Klinis
Puskesmas Pekauman.
4. Referensi PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Panduan Alat Hematologi Analyzer
5. Prosedur/langkah- 1. Menyalakan alat
langkah a. Nyalakan main power yang terletak pada bagian belakang alat,
sehingga lampu indikator main power akan menyala.
b. Tekan tombol power yg terdapat pada bagian depan alat,
sehingga lampu indikator untuk main power dan power kedua –
duanya menyala. Alat secara otomatis akan melakukan cleaning
dan priming.
c. Bila terjadi error, maka pada layar akan tampil pesan ” Fail”.
Setelah proses priming dan cleaning selesai, maka alat akan
berada dalam kondisi READY.
2. Mematikan alat
Untuk mematikan alat, tekanlah tombol (power) pada bagian depan
alat. Maka alat secara otomatis akan melakukan cleaning.setelah
selesai, akan tampilkan pesan ” After cleaning the power will
automatically shut off”. Setelah proses cleaning selesai, maka alat
akan mati secara otomatis.
3. Pengukuran ” background/ blank acount”
Dari menu ready tekan tombol counting tanpa ada sample, maka
alat akan menghitung. Pastikan hasil dari blankcount nilai
masuknya dalam range:
WBC : 0 – 0,2 (x103 / ul)
RBC : 0 – 0.005 ( x 106 / ul)
HGB : 0 – 0,2 ( g/dl)
PLT : 0 – 20 ( x 103 / ul )
4. Pengukuran quality control
a. Siapkan QC dari lemari pendingin, diamkan sampai suhu ruang
b. Homogenkan QC, kemudian lakukan proses pengukuran QC di
menu QC pada layar
c. Nilai hasil dari QC harus sesuai dengan nilai assay sheet.
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
ANALYZER
No Dokumen :
01/508/SOP/8.1.1.1/UKP/PK/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Mei 2016
Halaman : 2/2
PUSKESMAS Dr. Muhammad Fuadi
PEKAUMAN NIP. 19780611 200701
1 011
5. Memilih tipe sampel
Tipe sample dapat dipilh pada layar sample type dari layar setting,
yaitu : normal, male, female, Child, infant, other 1, other 2, other 3,
other 4, dan control.
6. Memilih mode pengenceran
Mode pengenceran Volume darah

Normal 30 ul
Pre-diluted 10 ul atau 20 ul
Low dilution 55 ul
High dilution 10 ul
Higher dilution 5 ul

7. Pengukuran sampel
1) Pengukuran sample pada closed mode
a. Masukkan ID pasien dengan menekan tombol ”set” pada
layar. ID sampel dapat berupa numeric (4 digit) atau nama
b. Masukkan sampel pada jarum sample sampai menyentuh
dasar. Tekan ”Count Swich”, maka sample akan terhisap.
Tunggu sampai jarum sample naik ke atas.
c. Tunggu sampai proses penghitungan selesai dan pada layar
akan tampil nilai hasil pengukuran.
2) Pengukuran sample pre-diluted pada open mode
a. Set ID pasien. Pilih tipe sample (tombol sample type)
b. Pilih mode pengukuran pada ’open”
c. Pilih mode pengenceran pada ”pre-diluted”
Siapkan tabung sample untuk menampung reagent untuk
per-diluted. Letakkan dibawah jarum sample. Tekan tombol
”dispense”. Kemudian tambahkan 10 ul atau 20 ul untuk
sample pre-diluted. Campur hingga merata.
d. Tempatkan sampling nozzle hingga menyeluruh dasar tabung
sample, kemudian tekan count switch. Sampling nozzle akan
menyedot sample sampai terdengar bunyi tanda bahwa
penyedotan telah berakhir dan sampling nozzle akan tertarik
ke dalam instrumen. Sample akan otomatis di ukur dan hasil
akan di tampilkan.
6. Unit terkait Poli dan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai