HEMOROID

No. Dokumen : SOP/334/2022

No. Revisi : 02
SOP
Tanggal Terbit : 07/06/2022
Halaman : 1/4
UPT PUSKESMAS dr. MUH EL RIZA
MANTINGAN NIP.19750108 200604 1 003
1. Pengertian Hemoroid adalah pelebaran vena-vena didalam pleksus hemoroid.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan
pelayanan medis Hemoroid 1-2.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mantingan Nomor
188/050/404.302.4.19/2022 Tentang Layanan Klinis Yang Menjamin
Kesinambungan Layanan.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah- 1. Petugas melakukan reidentifikasi pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa
Apakah ada:
a. Perdarahan pada waktu buang air besar, darah berwarna merah
segar.
b. Sesuatu yang keluar pada waktu buang air besar.
c. Pengeluaran lendir.
d. Iritasi didaerah dubur.
e. Gejala-gejela pusing, lemah, pucat.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. pemeriksaan tanda tanda anemia
b. pemeriksaan status lokalis
c. Inspeksi
- Hemoroid derajat 1, biasanya tidak menunjukkan adanya
suatu kelainan diregio anal yang dapat dideteksi dengan
inspeksi
- Hemoroid derajat 2, tidak terdapat benjolan mukosa yang
keluar melalui anus, akan tetapi bagian hemoroid yang
tertutup kulit dapat terlihat sebagai pembengkakan.
- Hemoroid derajat 3 dan 4 yang besar akan segera dapat
dikenali dengan adanya massa yang menonjol dari lubang
anus yang bagian luarnya ditutupi kulit dan bagian dalamnya
oleh mukosa yang berwarna keunguan atau merah
 4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
5. Petugas melakukan penegakan diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan
pemeriksaan penunjang.
Klasifikasi hemoroid, dibagi menjadi :
a. Hemoroid internal, yang berasal dari bagian proksimal dentate line
dan dilapisi mukosa. Hemoroid internal dibagi menjadi 4 grade,
yaitu :
Grade 1 : hemoroid mencapai lumen anal kanal
Grade 2 : hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada
saat pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
Grade 3 : hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat
masuk kembali secara manual oleh pasien.
Grade 4 : hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal
kanal mesti dimasukan secara manual
6. Petugas melakukan penatalaksanaan
a. Grade 1 dan2 :
- Farmakologi:
Diberikan antihemoroid suppositoria 5 – 10mg 5 – 7 hari
- Non farmakologi
1. Diet tinggi serat
2. Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas
3. Cukup minum air putih
b. Grade 3 dan 4 : Dirujuk ke Rumah Sakit
7. Petugas melakukan pencatatan di rekam medis dan buku register.
6. Diagram Alir
Reidentifikasi Anamnesa
pasien

Pemeriksaan Fisik

Diagnosis

Pencatatan di
RM dan buku Penatalaksanaan
register

2/4
7. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum.
2. Ruang PONED (Pelayanan Obstetric Neonatal Emergency Dasar).
3. Puskesmas Pembantu.

8. Dokumen - Buku Register

terkait - Rekam Medis

3/4
9. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai

perubahan diberlakukan
1 KOP Surat UPTD Menjadi UPT 12 Mei 2017
2 Kebijakan Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Nomor
No.445/26/404.102.015/201
5 Tentang Layanan Klinis
Yang Menjamin
Kesinambungan Layanan.
Menjadi Surat Keputusan
Kepala UPT Puskesmas
Mantingan Nomor
188/30/404.102.19/2017
Tentang Layanan Klinis
Yang Menjamin
3 Referensi Kesinambungan Layanan.
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 5 tahun
2014, Jakarta, 2014,
Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan primer menjadi
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/201
5 Tentang Panduan Praktik
4 Istilah Klinis bagi dokter di Fasilitas
5 KOP judul Pelayanan Kesehatan
6 Penatalaksanaan Tingkat Pertama.
Poli menjadi Ruang.
Hemoroid 1-2 diganti
hemoroid
7 Unit terkait Pemberian obat sesuai
dengan obat yang ada di
Puskesmas
Dan Sebagian kasus dirujuk
ke Rumah Sakit
4/4
Ruang Pemeriksaan Umum.
Ruang PONED (Pelayanan
Obstetric Neonatal
5/4