Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

HAEMOROID

No. Dokumen : …/SOP.U.3/2018


No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 15 Maret 2018
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS BUDY UTOMO,S.Kep.Ns
KEBONHARJO NIP. 19681121 198812 1 002

1. Pengertian Hemoroid adalah pelebaran vena-vena didalam pleksus


hemoroidalis.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan pasien Haemoroid
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kebonharjo
No.440/…/KPTS/414.103.032/2018 tantang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD
Puskesmas Kebonharjo
4. Referensi KMK No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Dokter/Perawat melakukan anamnesa kepada pasien
Langkah- - Keluhan
langkah 1. Perdarahan pada waktu defekasi, darah berwarna
merah segar. Darah dapat menetes keluar dari anus
beberapa saat setelah defekasi.
2. Prolaps suatu massa pada waktu defekasi. Massa ini
mula-mula dapat kembali spontan sesudah defekasi,
tetapi kemudian harus dimasukkan secara manual dan
akhirnya tidak dapat dimasukkan lagi.
3. Pengeluaran lendir.
4. Iritasi didaerah kulit perianal.
5. Gejala-gejela anemia (seperti : pusing, lemah, pucat).
- Faktor Risiko
1. Penuaan
2. Lemahnya dinding pembuluh darah
3. Wanita hamil
4. Konstipasi
5. Konsumsi makanan rendah serat
6. Peningkatan tekanan intraabdomen
7. Batuk kronik
8. Sering mengedan
9. Penggunaan toilet yang berlama-lama (misal : duduk
dalam waktu yang lama di toilet)
2. Dokter/Perawat melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital kepada pasien
- Pemeriksaan Fisik
1. Periksa tanda-tanda anemia
a. Pemeriksaan status lokalis a. Inspeksi: Hemoroid
derajat 1, tidak menunjukkan adanya suatu kelainan
diregio anal.
b. Hemoroid derajat 2, tidak terdapat benjolan mukosa
yang keluar melalui anus, akan tetapi bagian
hemoroid yang tertutup kulit dapat terlihat sebagai
pembengkakan.
c. Hemoroid derajat 3 dan 4 yang besar akan segera
dapat dikenali dengan adanya massa yang menonjol
dari lubang anus yang bagian luarnya ditutupi kulit
dan bagian dalamnya oleh mukosa yang berwarna
keunguan atau merah.
2. Palpasi:
a. Hemoroid interna pada stadium awal merupaka
pelebaran vena yang lunak dan mudah kolaps
sehingga tidak dapat dideteksi dengan palpasi.
b. Setelah hemoroid berlangsung lama dan telah
prolaps, jaringan ikat mukosa mengalami fibrosis
sehingga hemoroid dapat
c. diraba ketika jari tangan meraba sekitar rektum
bagian bawah.
3. Dokter / Perawat melakukan pemeriksaan penunjang /
laboratorium
- Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin (Hb)
4. Dokter / Perawat melakukan penegakkan diangnosa
kepada pasien.
Klasifikasi hemoroid, dibagi menjadi :
1. Hemoroid internal
a. Grade 1 : hemoroid mencapai lumen anal kanal
b. Grade 2 : hemoroid mencapai sfingter eksternal dan
tampak pada saat pemeriksaan tetapi
dapat masuk kembali secara spontan.
c. Grade 3 : hemoroid telah keluar dari anal canal dan
hanya dapat masuk kembali secara
manual oleh pasien.
d. Grade 4 : hemoroid selalu keluar dan tidak dapat
masuk ke anal kanal meski dimasukkan
secara manual
2. Hemoroid eksternal.
- Diagnosis Banding
Kondiloma Akuminata, Proktitis, Rektal prolaps
- Komplikasi
Anemia
5. Dokter/Perawat melakukan penatalaksanaan kepada
pasien. Hanya untuk hemoroid grade 1.
6. Dokter/Perawat memberikan terapi kepada pasien.
Hindari pemberian obat-obat anti-inflamasi non-steroid
7. Dokter/perawat memberikan penyuluha/KIE kepada
Pasien.
- Konseling dan Edukasi
1. Hindari makanan pedas atau berlemak.
2. Konsumsi serat 25-30 gram perhari.
3. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari.
4. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke
kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan
ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari
mengedan.
8. Dokter/perawat memberikan rujukan kepada perawat
(bila diperlukan)
- Kriteria Rujukan:
Hemoroid interna grade 2, 3, dan 4 dan hemoroid eksterna
9. Dokter/Perawat melakukan pencatatan dan
memasukkan ke dalam rekam medis.
6. Diagram
Alir
Dokter / Perawat melakukanan
anamnesa dan menanyakan
keluhan – keluhan pasien.

Dokter / Perawat melakukan pemeriksaan fisik


dan tanda – tanda vital pasien

Dokter/ perawat melakukan pemeriksaan


penunjang (laboratorium)

Dokter / perawat melakukan penegakan


diangnosa pada pasien

Dokter / Perawat melakukan tatalaksana pada pasien

Dokter / Perawat memberikan penyuluhan/KIE


kepada pasien

Dokter / Perawat memberikan rujukan


(bila diperlukan)

Dokter / Perawat memberikan


Resep/terapi sesuai dengan keluhan pasien

Dokter / perawat mencatat dan


memasukkan semua hasil
pemeriksaan ke dalam rekam medis

7. Unit terkait - Loket


- Poli Umum
- UGD
- KIA
- Gizi
- Laboratorium
- Kamar Obat
- Pustu
- Polindes
- Ponkesdes
8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai