0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman penatalaksanaan haemoroid di Puskesmas Kebonharjo. Terdiri dari 9 langkah utama: 1) anamnesa dan pemeriksaan fisik, 2) pemeriksaan penunjang, 3) diagnosa, 4) tatalaksana untuk haemoroid tingkat 1, 5) terapi, 6) konseling, 7) rujukan (jika diperlukan), 8) pencatatan, 9) unit terkait. Tujuannya adalah memberikan acuan bagi petugas kesehat
Dokumen ini memberikan pedoman penatalaksanaan haemoroid di Puskesmas Kebonharjo. Terdiri dari 9 langkah utama: 1) anamnesa dan pemeriksaan fisik, 2) pemeriksaan penunjang, 3) diagnosa, 4) tatalaksana untuk haemoroid tingkat 1, 5) terapi, 6) konseling, 7) rujukan (jika diperlukan), 8) pencatatan, 9) unit terkait. Tujuannya adalah memberikan acuan bagi petugas kesehat
Dokumen ini memberikan pedoman penatalaksanaan haemoroid di Puskesmas Kebonharjo. Terdiri dari 9 langkah utama: 1) anamnesa dan pemeriksaan fisik, 2) pemeriksaan penunjang, 3) diagnosa, 4) tatalaksana untuk haemoroid tingkat 1, 5) terapi, 6) konseling, 7) rujukan (jika diperlukan), 8) pencatatan, 9) unit terkait. Tujuannya adalah memberikan acuan bagi petugas kesehat
1. Pengertian Hemoroid adalah pelebaran vena-vena didalam pleksus
hemoroidalis. 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan pasien Haemoroid 3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kebonharjo No.440/…/KPTS/414.103.032/2018 tantang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Kebonharjo 4. Referensi KMK No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5. Prosedur/ 1. Dokter/Perawat melakukan anamnesa kepada pasien Langkah- - Keluhan langkah 1. Perdarahan pada waktu defekasi, darah berwarna merah segar. Darah dapat menetes keluar dari anus beberapa saat setelah defekasi. 2. Prolaps suatu massa pada waktu defekasi. Massa ini mula-mula dapat kembali spontan sesudah defekasi, tetapi kemudian harus dimasukkan secara manual dan akhirnya tidak dapat dimasukkan lagi. 3. Pengeluaran lendir. 4. Iritasi didaerah kulit perianal. 5. Gejala-gejela anemia (seperti : pusing, lemah, pucat). - Faktor Risiko 1. Penuaan 2. Lemahnya dinding pembuluh darah 3. Wanita hamil 4. Konstipasi 5. Konsumsi makanan rendah serat 6. Peningkatan tekanan intraabdomen 7. Batuk kronik 8. Sering mengedan 9. Penggunaan toilet yang berlama-lama (misal : duduk dalam waktu yang lama di toilet) 2. Dokter/Perawat melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital kepada pasien - Pemeriksaan Fisik 1. Periksa tanda-tanda anemia a. Pemeriksaan status lokalis a. Inspeksi: Hemoroid derajat 1, tidak menunjukkan adanya suatu kelainan diregio anal. b. Hemoroid derajat 2, tidak terdapat benjolan mukosa yang keluar melalui anus, akan tetapi bagian hemoroid yang tertutup kulit dapat terlihat sebagai pembengkakan. c. Hemoroid derajat 3 dan 4 yang besar akan segera dapat dikenali dengan adanya massa yang menonjol dari lubang anus yang bagian luarnya ditutupi kulit dan bagian dalamnya oleh mukosa yang berwarna keunguan atau merah. 2. Palpasi: a. Hemoroid interna pada stadium awal merupaka pelebaran vena yang lunak dan mudah kolaps sehingga tidak dapat dideteksi dengan palpasi. b. Setelah hemoroid berlangsung lama dan telah prolaps, jaringan ikat mukosa mengalami fibrosis sehingga hemoroid dapat c. diraba ketika jari tangan meraba sekitar rektum bagian bawah. 3. Dokter / Perawat melakukan pemeriksaan penunjang / laboratorium - Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah rutin (Hb) 4. Dokter / Perawat melakukan penegakkan diangnosa kepada pasien. Klasifikasi hemoroid, dibagi menjadi : 1. Hemoroid internal a. Grade 1 : hemoroid mencapai lumen anal kanal b. Grade 2 : hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan. c. Grade 3 : hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk kembali secara manual oleh pasien. d. Grade 4 : hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal kanal meski dimasukkan secara manual 2. Hemoroid eksternal. - Diagnosis Banding Kondiloma Akuminata, Proktitis, Rektal prolaps - Komplikasi Anemia 5. Dokter/Perawat melakukan penatalaksanaan kepada pasien. Hanya untuk hemoroid grade 1. 6. Dokter/Perawat memberikan terapi kepada pasien. Hindari pemberian obat-obat anti-inflamasi non-steroid 7. Dokter/perawat memberikan penyuluha/KIE kepada Pasien. - Konseling dan Edukasi 1. Hindari makanan pedas atau berlemak. 2. Konsumsi serat 25-30 gram perhari. 3. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari. 4. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan. 8. Dokter/perawat memberikan rujukan kepada perawat (bila diperlukan) - Kriteria Rujukan: Hemoroid interna grade 2, 3, dan 4 dan hemoroid eksterna 9. Dokter/Perawat melakukan pencatatan dan memasukkan ke dalam rekam medis. 6. Diagram Alir Dokter / Perawat melakukanan anamnesa dan menanyakan keluhan – keluhan pasien.
Dokter / Perawat melakukan pemeriksaan fisik
dan tanda – tanda vital pasien
Dokter/ perawat melakukan pemeriksaan
penunjang (laboratorium)
Dokter / perawat melakukan penegakan
diangnosa pada pasien
Dokter / Perawat melakukan tatalaksana pada pasien
Dokter / Perawat memberikan penyuluhan/KIE
kepada pasien
Dokter / Perawat memberikan rujukan
(bila diperlukan)
Dokter / Perawat memberikan
Resep/terapi sesuai dengan keluhan pasien
Dokter / perawat mencatat dan
memasukkan semua hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis
7. Unit terkait - Loket
- Poli Umum - UGD - KIA - Gizi - Laboratorium - Kamar Obat - Pustu - Polindes - Ponkesdes 8. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai Perubahan diberlakukan