CARSINOMA REKTI
Carsinoma Rekti adalah Tumor ganas yang mengenai rektum
1. Pengertian(Definisi)
1. Keluhan Buang air besar berdarah
2. Anamnesis
2. Buang air besar seperti tahi kambing
3. Buang air besar berlendir
4. Buang air besar tidak lancar
5. Riwayat diare kronis
6. Riwayat penurunan berat badan
7. Perut kembung
8. Riwayat keluarga yang menderita Ca-Rekti atau tumor di tempat
lain
1. Abdomen
3. Pemeriksaan Fisik
2. Inspeksi dapat ditemukan tanda-tanda obstruksi (mis: distensi
(+), darm countur (+), darm staefung (+)
3. Auskultasi: Pada tahap awal penyakit akan ditemukan Bising
usus yang meningkat, tetapi akhirnya nanti bisisng usus bisa
melemah atau hilang sama sekali
4. Palpasi: Tidak ditemukan tanda-tanda peritonitis
5. Rectal Toucher: Anus: Dapat kita temui tanda radang atau
hemoroid externa dan interna. Teraba masa di anus solid,
mobile/terfiksir
6. KGB inguinal dapat teraba
4. Kriteria Diagnosis
Carsinoma Rekti
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding Hemoroid eksterna / interna
Coloitis ulserative
Crohn disease
Tumor kolorektal
7. Pemeriksaan Cek Labor darah lengkap, CEA
Penunjang Barium enema
Kolonoskopi + Biopsi Insisi
Ro Thorax
USG Abdomen
FOBT
Operatif
8. Terapi
1. Kolostomi
2. Low Anterior Reseksi
3. Miles operasi
123
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
9. Edukasi
10. Prognosis Bergantung pada saat pertama kali diagnosa ditegakan
5 years survival rate :
Duke A (terbatas di mukosa) : 85-90 %
Duke B (lewat musk.mukosa) : 60 %
Duke C (KGB regional (+) ) : 30 %
Duke D (metastasis Jauh) :5 %
12. Tingkat
rekomendasi
13. Penelaah Kritis
124
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
Payakumbuh
HEMOROID
Cushion atau bantalan jaringan submukosa yang terdiri dari vena,
1. Pengertian(Definisi)
arteri dan jaringan otot polos yang berlokasi di canalis ani terutama di
lateral kiri, anterior kanan dan posterior
1. Perdarahan per anum , terutama setelah BAB
2. Anamnesis
2. Nyeri pada anus
3. Prolap benjolan
4. Gatal
Hemoroid Interna
3. Pemeriksaan Fisik
Derajat 1
Kecil, Perdarahan yang segar sesudah BAB
Derajat 2
Prolap yang dapat kembali spontan
Derajat 3
Prolap, tapi dapat dikembalikan dengan bantuan/manual
Derajat 4
Prolap tidak dapat dikembalikan
Hemoroid Eksterna
4. Kriteria Diagnosis
Hemoroid
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding Karsinoma kolorektum
Penyakit divertikel
Polip
Kolitis ulseratifa
Prolaps rekti
Prolaps ani
Proktitis spesifik dan non spesifik/ Chron’s disease/ Amubiasis.
7. Pemeriksaan Laboratorium darah rutin
Penunjang Sigmoideskopi (proktosigmoideskopi)
Foto barium
Kolonoskopi
8. Terapi Medical Terapi
Skleroterapi
Rubberband Ligation
Hemoroidektomi untuk derajat 3 dan 4
9. Edukasi
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis
Ad sanationam : dubia ad bonam
125
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
126
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
127
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
128
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
Payakumbuh
KOLELITIASIS
Suatu kondisi dimana batu terbentuk di kandung empedu
1. Pengertian(Definisi)
3. Pemeriksaan Fisik
Memenuhi kriteri anamnesis diatas
4. Kriteria Diagnosis
Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik di atas
Kolelitiasis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
USG, foto polos abdomen, CT scan
7. Pemeriksaan
Penunjang
Kolesistektomi
8. Terapi
9. Edukasi
129
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
Payakumbuh
KOLELITIASIS
Suatu kondisi dimana aliran dari cairan empedu melambat atau
1. Pengertian(Definisi)
tersumbat
Nyeri di abdomen bagian atas, BAB seperti dempul,urine berwarna
2. Anamnesis
kuning pekat, adanya muntah atau mual dan gatal-gatal
Sclera ikterik
3. Pemeriksaan Fisik
Memenuhi kriteri anamnesis diatas
4. Kriteria Diagnosis
Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik di atas
Kolestasis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
CT scan abdomen, MRI abdomen, USG abdomen
7. Pemeriksaan
Penunjang
laparatomi atau perlaparoskopi
8. Terapi
9. Edukasi
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat evidence
130
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
Payakumbuh
Perkusi
Pemeriksaan ini menyebabkan sedikit pergerakan pada peritoneum
sehingga dapat diperoleh tanda peritonitis. Perkusi juga dapat
menunjukkan suara timpani karena dilatasi akut lambung, pekak
yang menyeluruh karena terdapat hemoperitoneum
Palpasi
Muscle guarding
Nyeri tekan
Nyeri lepas
4. Kriteria Diagnosis
Trauma tumpul abdomen
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
131
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
132
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
APPENDISITIS AKUT
Proses inflamasi pada appendix akibat sumbatan lumennya(70 % )
1. Pengertian(Definisi)
oleh fecalith, benda asing, tumor, parasit jaringanfibrous.Sekitar 25
– 30 % bukan karena sumbatan didalam lumen tapi di temui
jaringan limpoid submucosa yanghiperplasi yang dapat
menyebabkan sumbatan
Keluhan nyeri perut periumbilical, mual dan muntah.Beberapa jam
2. Anamnesis
kemudian ( 4 – 8 jam ) nyeri berpindah ke perut kanan bawah
( klasik).
Nyeri Tekan pada titik Mc Burney’s, Nyeri Lepas dan muscle
3. Pemeriksaan Fisik
rigidity pada perut kanan bawah. Pada Apendix retrocaecal nyeri di
temui pada region Flank kanan, dan dapat disertai diare dan urinary
symptom.
Pada appendix pelvic nyeri tekan rectum bagian kanan pada
pemeriksaan RT, Rovsing’s dan Psoas signs positif.
4. Kriteria Diagnosis
Appendisitis Akut
5. Diagnosis Kerja
Gastrointestinal,Billiary tract / pancreas ,Tractus Urinarius,
6. Diagnosis Banding
Gynecologik,Dinding Abdomen,Supradiafragma, Endocrin /
metebolik,Sistem Nervus
Laboratorium Darah Rutin, Urinalisis; Foto Polos Abdomen,USG
7. Pemeriksaan
dan CT Scan (a.i. pada kasus yang meragukan)
Penunjang
133
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
Payakumbuh
PERITONITIS
Peritonitis adalah radang peritoneum parietal oleh iritan yang dapat
1. Pengertian(Definisi)
berupa nanah, cairan pankreas, cairan usus, empedu, darah dan
urine yang bisa terjadi secara lokal maupun difus
Peritonitis terbagi dua :
1. Peritonitis Primer : Peritonitis yang terjadi akibat infeksi akut
dari organ-organ seperti pancreas, salpingitis, atau organ
berlumen yang belum mengalami perforasi
2. Peritonitis sekunder : Peritonitis yang terjadi karena perforasi
dari organ-organ berlumen
Peritonitis lokal
2. Anamnesis
- Sakit perut terlokalisir. Contohnya nyeri perut di kanan bawah
- Muntah
- Demam.
Peritonitis difus
- Nyeri Seluruh perut
- Muntah
- Demam.
Peritonitis lokal
3. Pemeriksaan Fisik
- Nyeri lepas di daerah abdomen yang terlibat
- Nyeri tekan
- temperature, denyut nadi naik.
- Muscle rigid dari dinding perut yang terlibat.
Peritonitis difus
- Nyeri lepas seluruh kuadran abdomen
- Nyeri tekan seluruh abdomen
- Muscle rigid seluruh perut
- temperature, denyut nadi naik.
- Bising usus menurun
4. Kriteria Diagnosis
Peritonitis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
Laboratorium Darah Rutin, Urinalisis; Foto Polos Abdomen,USG
7. Pemeriksaan
dan CT Scan (a.i. pada kasus yang meragukan). Pada foto polos
Penunjang
abdomen perlu dicari tanda perforasi organ viskus berupa
pneumoperitoneum
Laparotomi eksplorasi
8. Terapi
134
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
9. Edukasi
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat evidence
135
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
STRUMA
Pembesaran kelenjar tiroid
1. Pengertian(Definisi)
136
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
3. Tiroiditis
1) Struma Granulomatos ( de Quervain ): melekat dengan
jaringan disekitarnya, konsistensi padat
2) Struma Hasimoto : struma konsistensi padat keras,
menimbulkan tekanan pada trakea
Komplikasi :
1. Penyakit : sesak nafas, suara parau, hipertiroid
2. Terapi
Lesi n. Rekuren
Hematoma
Hipoparatiroidi
Infeksi
Krisis tiroid ( untuk M.Basedow )
9. Edukasi
Diharapkan baik
10. Prognosis
11. Tingkat evidence
Papiloma intraductal :
Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus
1. Fiboadenoma mamma
2. Anamnesis
1) Tumor di payudara pada wanita
a. Muda, dibawah umur 30 tahun
b. Tumbuh pelan dalam waktu tahunan
c. Bata tegas
d. Bentuk bulat dan oval
e. Permukaan halus
f. Konsistensi padat elastis
g. Sangat mobil dalam korpus mamma
h. Tumor dapat single / multiple
3. Pemeriksaan Fisik
138
Panduan Praktek Klinis – Bedah Umum
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding Kanker payudara
Kista payudara
Fibrosing adrenosis
USG
7. Pemeriksaan
Penunjang Patologi : biopsi eksisi
1. Fidroadenoma mamma : Eksisi tumor mamma
8. Terapi
2. Tumor filloides : Eksisi tumor atau Subcutaneus mastektomi
simple dengan atau tanpa rekonstruksi langsung
3. Papiloma intrakdutal : Duktektomi
4. Lain-lain tumor jinak : Eksisi tumor mamma
Komplikasi :
Operasi :
1. Perdarahan
2. Hematoma
3. Infeksi
9. Edukasi
Diharapkan baik, kadang-kadang bisa rekuren terutama FAM
10. Prognosis
multiple atau tumor fillodes
-
11. Tingkat evidence
139