Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


BAGIAN ILMU BEDAH
TAHUN 2017

GROSS HEMATURIA
(ICD X: R31.0)
1. Pengertian (definisi) Setiap kondisi dimana urin mengandung darah atau
sel darah merah. Keberadaan darah di dalam urin
biasanya akibat perdarahan di suatu tempat di
sepanjang saluran kemih. Hematuria dapat
disebabkan oleh penyakit, iritasi, bakteri, atau
kanker. Hematuria yang dapat dilihat oleh mata
telanjang disebut gross hematuria.

2. Anamnesis 1. Bagaimana onset, manifestasi,


frekuensi, dan jumlah hematuria
2. Apakah disertai nyeri yang terpusat
atau menjalar dari pinggang ke paha
3. Bagaimana riwayat sebelum terjadi
hematuria ? Apakah ada riwayat
trauma ? riwayat infeksi saluran kemih
kronik
4. Apakah disertai demam, [penurunan
berat badan, atau keringat malam ?
5. Riwayat pengobatan terdahulu
misalnya penggunaan antiokoagulan ?
6. Adakah riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, keganasan, atau batu saluran
kemih ?

3. Pemeriksaan Fisik 1. Status Hemodinamik (ABCDE)


2. Adanya tanda-tanda anemis misalnya pallor
pada conjungtiva
3. Memastikan adanya memar dan perdarahan
aktif
4. Memeriksa tanda-tanda faringitis (GN)
5. Memeriksa tanda-tanda sistemik seperti
atralgia, lymphadenopathy, purpura, odem
6. Pada abdomen apakah teraba adanya masa
dan nyeri tekan,
7. Pada pemeriksaan rectal apakah terdapat
pembesaran prostat

8. Kriteria Diagnosis 1. Memenuhi kriteria anamnesis


2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
1. Diagnosis Kerja Gross Hematuria
2. Diagnosis Banding 1. Kelainan Imunologi Glomerular
2. Tumor Traktus Urinarius
3. Batu Saaluran Kemih
4. Trauma Saluran Kemih
5. BPH
6. Prostatitis
7. Pada wanita usia subur dapat dipikirkan adanya
menstruasi atau perdarahan post coital
3. Pemeriksaan 1. Urin Lengkap
Penunjang 2. Darah rutin, masa perdarahan, masa
pembekuan
3. Fungsi Ginjal (Ureum kreatinin)
4. EKG ( Kalau perlu )
5. Foto BNO-IVP

6. Tata Laksana : 1. Tergantung penyebab


Misalnya penyebab adalah Batu Saluran
Kemih atau Pembesaran Prostat Jinak maka
dapat dipikirkan tindakan operatif atau
pengobatan awal dengan sambil
mengobservasi
2. Simtomatis
Asam Tranexamat 3 x 500 mg
Antrain 3 x 1 gr
3. Antibiotik untuk profilaksis misalnya
ceftriaxone 2 x 1 gr

4. Edukasi : 1. Penjelasan diagnosis diagnosis banding


(Hospital Health dan pemeriksaan penunjang
Promotion) 2. Penjelasan renacana tindakan, lama
tindakan, resiko dan komplikasi
3. Penjelasan alternative tindakan
4. Penjelasan perkiraan lama dirawat
1. Prognosis Dubia at bonam
2. Tingkat Evidens  Berdasarakn keilmuan dokter
 Kesepakatan oleh RS
3. Tingkat Rekomendasi  Direkomendasikan oleh dokter
 Direkomendasikan oleh RS
4. Penelaah Kritis  Tim mutu/Tim C.P
5. Indikator  Tidak terjadi infeksi luka operasi
 Keluhan berkurang
6. Kepustakaan 1. Sjamsuhidajat R. Dan De Jong W., Buku
Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC,
Jakarta 1997
2. Mansjoer A. dkk, Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi III, Media Aesculapius,
Jakarta 2000
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORI Darah lengkap Dilakukan dihari
UM Masa perdarahan kedua Hb
Masa pembekuan
Fungsi ginjal (ureum/creatinin)
3. RADIOLOGI/ BNO-IVP Usia > 40 tahun
IMAGING EKG
4. KONSULTASI Dokter Anestesi
Dokter penyakit dalam (K/P)
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Visite harian/
MEDIS Dokter DPJP Follow up
Dokter non DPJP/dokter jaga Atas Indikasi/
ruangan Emergency
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Gross Hematuria
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE Informasi tentang aktivitas yang
PLANNING dapat dilakukan sesuai dengan
tingkat
Menjelaskan gejala kekambuhan
penyakit dan hal yang dilakukan
untuk mengatasi gejala yang
muncul
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI /
INFORMASI
MEDIS
c. EDUKASI & Penjelasan Diagnosis Oleh semua
KONSELING Rencana terapi pemberi
GIZI Informed Consent asuhan berdasarkan
kebutuhan dan juga
berdasarkan
Discharge Planning.
e. EDUKASI
KEPERAWATA
N
g. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN Lembar Edukasi Terintegrasi
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI Ttd
TERINTEGRASI Keluarga/Pasien
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN RL, Nacl, Dextrose 5 %
INFUS
c. Injeksi Cefriaxone 1 gr IV/12 jam
Asam Tranexamat 3 x 500 mg
Antrain 3 x 1 gr

d. OBAT ORAL Cefiksim 2 x 200 mg Obat pulang


Paracetamol 3 x 500 mg
10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Tindakan Operatif Ditetapkan Pre OP
Pemasangan DC
c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER Asesmen Ulang & Review
DPJP Verifikasi Rencana Asuhan
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS Nyeri daerah operasi (-)
Memastikan Luka operasi kering dan
bersih
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Nyeri luka operasi terkontrol
dalam 3 hari
Keluhan Membaik
Luka operasi baik
Tidak ada nyeri
Stabil
f. KEPERAWAT
AN
h. GIZI

j. FARMASI

14. KRITERIA Umum


PULANG 1. Keluhan Membaik
2. Tidak ada tanda infeksi luka
operasi

Khusus
15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan
PULANG/ Penjelasan diberikan sesuai Pasien membawa
EDUKASI dengan Resume
PELAYANAN Surat pengantar kontrol Perawatan/Surat
LANJUTAN
Rujukan/Surat
Kontrol/Homecare
saat pulang.
VARIAN
Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai