Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


BAGIAN ILMU BEDAH
TAHUN 2017

HERNIA INGUINAL
(ICD X : K40)
1. Pengertian (definisi) Hernia inguinalis adalah penionjolan isi perut dari
rongga melalui suatu defek pada fasia dan
muskuloaponeurotik dinding perut, baik secara
kongenital ataupun didapat. Terdiri atas tiga
bagian yakni kantong, isi dan cincin hernia.
Berdasarkan letaknya, hernia inguinalis terbagi
atas indirek (lateralis), direk (medialis),
kombinasi.
Berdasarkan sifatnya:
 Reponibilis: isi hernia keluar masuk
 Ireponibilis: isi hernia tidak dapat
dikembalikan ke rongga aslinya
 Inkarserata: isi hernia tidak dapat
dikembalikan dan terjepit oleh cincin
hernia, terdapat gangguan pasase usus
 Strangulata: isi hernia todak dapat
dikembalikan dan terjepit oleh cincin
hernia, terdapat gangguan vaskularisasi dan
nyeri hebat.
2. Anamnesis 1. Keluhan adanya benjolan di daerah inguinal
yang semakin membesar saat mengangkat
beban berat atau mengejan
2. Dapat timbul bila penderita berdiri atau
mengejan
3. Riwayat pekerjaan mengangkat beban berat
atau riwayat operasi pada rongga perut
sebelumnya
4. Benjolan dapat masuk kembali atau tidak
terutama ketika pasien berbaring
5. Jarang terjadi nyeri pada benjolan
3. Pemeriksaan Fisik  Terdengar bising usus pada benjolan.
 Dengan mengejan dalam keadaan berdiri
(tampak benjolan pada hernia)
 Periksa cincin hernia dengan mengikuti
fasikulus spermatikus sampai ke anulus
inguinalis interna ( pada keadaan normal
jari tidak akan dapat masuk)
 Finger test
4. Kriteria Diagnosis  Memenuhi kriteria anamnesis
 Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
5. Diagnosis Kerja Hernia inguinal
6. Diagnosis Banding 1. Hidrokel
2. Limfadenopati inguinal
3. Lipoma
4. Tumor testis
5. epididemoorchitis
6. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium
 Darah lengkap
 Masa perdarahan dan pembekuan
 HBsAg
 Urin lengkap
2. Pemeriksaan Radiologi
 Rontgen thorax
 EKG
 USG
3. Tata Laksana : 1. Tindakan bedah elektif
2. Operasi dengan bius spinal atau bius umum
3. Open Herniotomi dengan mesh
4. Edukasi : 1. Penjelasan diagnosis, diagnosis banding dan
(Hospital Health Promotion) pemeriksaan penunjang
2. Penjelasan renacana tindakan, lama tindakan,
resiko dan komplikasi, rencana observasi, tirah
baring, dan rencana puasa
3. Penjelasan alternative tindakan
4. Penjelasan perkiraan lama dirawat
5. Penjelasan mengenai mobilisasi dan asupan
makanan
6. Prognosis Ad vitam: Dubia ad bonam
Ad functionam: Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
7. Tingkat Evidens  Berdasarakn keilmuan dokter
 Kesepakatan oleh RS
8. Tingkat Rekomendasi  Direkomendasikan oleh dokter
 Direkomendasikan oleh RS
9. Penelaah Kritis  Tim mutu/Tim C.P
10. Indikator  Tidak terjadi infeksi luka operasi
 Keluhan berkurang
11. Kepustakaan 1. Kapita selekta kedokteran jilid I edisi 4 Editor : Arif
M, Suporaita, Wahyu IW, Wiwiek S . 2000; 313-7

CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Status RM lengkap Pasien masuk via IGD
MEDIS Tanda Vital
Pemeriksaan Fisik Pasien masuk via RJ
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORIU Darah lengkap
M Masa perdarahan
Masa pembekuan
Gula darah sewaktu
Elektrolit
Fungsi ginjal (ureum/creatinin)
Fungsi hati (SGOT/SGPT)
3. RADIOLOGI/ EKG Usia > 40 tahun
IMAGING
Foto Thorax AP
USG
4. KONSULTASI Dokter Anestesi
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Visite harian/ Follow
MEDIS Dokter DPJP up
Dokter Non DPJP/ Dokter jaga Atas
ruangan indikasi/Emergency
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNOSIS Hernia Inguinalis
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE Informasi tentang aktivitas yang
PLANNING dapat dilakukan sesuai dengan
tingkat keilmuan
Menjelaskan gejala kekambuhan
penyakit dan hal yang dilakukan
untuk mengatasi gejala yang muncul
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Penjelasan Diagnosis


INFORMASI Rencana Terapi
MEDIS Informed Consent

b. EDUKASI & Oleh semua pemberi


KONSELING asuhan berdasarkan
GIZI kebutuhan dan juga
berdasarkan
Discharge Planning.
d. EDUKASI
KEPERAWATA
N
f. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN Lembar Edukasi Terintegrasi
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI TTD Keluarga/Pasien
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS RL/ Nacl/ Dextrose 5 %

c. Injeksi Cefriaxone 1 gr IV/12 jam atau 30 -


50 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Antrain 3 x 1 gr atau 10-20
mg/kgBB/kali
Ranitidin 2 x 50 mg atau 1
mg/kgBB/kali
d. OBAT ORAL Cefiksim 2 x 200 mg atau 10-15 Obat pulang
mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Paracetamol 3 x 500 mg atau 10
mg/kgBB/kali
10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Herniotomi

c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP Asesmen Ulang & Review
Verifikasi Rencana Asuhan
b. KEPERAWATAN

c. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS Nyeri daerah operasi (-)
Memastikan Luka operasi kering dan
bersih
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Keluhan berkurang

c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI

g. FARMASI

14. KRITERIA Umum


PULANG 1. Keluhan Membaik
2. Tidak ada tanda infeksi luka
operasi
Khusus

15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan


PULANG/ Penjelasan diberikan sesuai dengan Pasien membawa
EDUKASI Surat pengantar kontrol Resume
PELAYANAN
Perawatan/Surat
LANJUTAN
Rujukan/Surat
Kontrol/Homecare saat
pulang.
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai