Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Dehisensi Luka Operasi


1. Pengertian (definisi) Terpisahnya lapisan area insisi operasi atau rupturnya
penutupan luka yang mengakibatkan luka operasi
terbuka kembali.
2. Anamnesis 1. Riwayat operasi sebelumnya (4 – 14 hari
yang lalu)
2. Faktor risiko (aktivitas fisik berat, batuk,
muntah,berulang, mengejan terlalu kuat,
obesitas, nutrisi kurang adekuat)
3. Demam, mual, muntah
4. nyeri, nanah, atau perdarahan dari luka
operasi
5. Riwayat malnutrisi, immunocompromised,
penyakit kronis lain (diabetes mellitus,
tuberculosis)
1. Pemeriksaan Fisik A. Pemeriksaan status generalis: biasanya
terdapat demam, apabila terdapat infeksi
sekunder hingga sepsis dapat terjadi
perubahan hemodinamika.
B. Pemeriksaan status lokalis:
Terbuka nya luka operasi secara parsial atau
total, dapat disertai perdarahan, nanah, atau
keluarnya organ dalam abdomen (eviscerasi).
Luka biasanya terasa nyeri
2. Kriteria Diagnosis Terbuka nya luka operasi secara parsial atau total.

3. Diagnosis Kerja dehisensi luka operasi


4. Diagnosis Banding a. Infeksi luka operasi
b. Vulnus laseratum
c. Fistula enterokutan
5. Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium darah rutin dan kimia
darah (SGOT/SGPT, GDS, Ureum,
Creatinine, albumin)
6. Tata Laksana : 1. Setelah dilakukan pemeriksaan darah dan
kimia, ditentukan terlebih dahulu
penyebab dehisensi luka. Berikan
suplementasi albumin bila terdapat
hipoalbuminemia.
2. Pemberian antibiotik spektrum luas
(golongan sefalosporin) untuk menangani
dan mencegah infeksi sekunder.
3. Pemberian analgetik untuk mengurangi
gejala nyeri.
4. Rencanakan prosedur pembedahan segera
untuk debridemen, drainase pus, dan
rehecting.
5. Apabila terdapat eviserasi organ abdomen
melalui dehisensi luka operasi:
a. Tempatkan pasien dengan posisi low
fowler (<20 derajat) dengan lutut
ditekuk
b. Tutup/selimuti organ atau jaringan
yang nampak dari luar dengan perban
yang dilembapkan dengan NS hangat
steril.
c. Siapkan operasi segera untuk prosedur
debridemen, drainase pus, rehecting,
dan eksplorasi bila perlu.
7. Edukasi : 1. Penjelasan diagnosis, diagnosis banding,
(Hospital Health pemeriksaan penunjang, dan rencana tindakan
Promotion) 2. Penjelasan prognosis dan kemungkinan luka
operasi redehisensi kembali
3. Diet tinggi kalori tinggi protein
4. Penjelasan tentang perawatan luka
5. Penjelasan agar menghindari kegiatan yang
dapat meningkatkan tekanan intraabdomen
(mengejan, batuk keras, angkat berat, aktivitas
fisik berat)
8. Prognosis Ad vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad fumgsionam : bonam
9. Tingkat Evidens III/IV
10. Tingkat Rekomendasi B/C
11. Penelaah Kritis
12. Indikator  Luka operasi menutup dengan baik, kering, tidak
ada pus
 Tidak ada tanda-tanda infeksi sistemik (demam)

13. Kepustakaan  American Family Physician: Post-Operative


Wound Management, 2013
 Guideline: Assessment & Treatment of
Surgical Wounds Healing by Primary and
Secondary Intention in Adults & Children.
British Columbia Provincial Nursing Skin and
Wound Committee, 2011.
 Best Practice Recommendations for the
Prevention and Management of Surgical
Wound Complications. Canada Association of
Wound Care, 2017.
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS dehisensi luka Tgl.Keluar
operasi
Penyakit Utama dehisensi luka Kode ICD : T81.3
operasi Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORI Darah rutin
UM SGOT, SGPT, Ureum, Creatinine,
Gula Darah Sewaktu, albumin
3. RADIOLOGI/
IMAGING
4. KONSULTASI Dokter Spesialis Bedah
Dokter Spesialis Anestesi
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS dehisensi luka operasi
a. DIAGNOSIS dehisensi luka operasi
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
c. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE 1. Luka operasi menutup
PLANNING dengan baik, kering,
tidak ada pus
2. Tidak ada tanda-tanda
infeksi sistemik
(demam)
1. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / penjelasan diagnosis serta


INFORMASI rencana pengobatan, persetujuan
MEDIS operasi.
asupan nutrisi
perawatan luka terintegrasi
b. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
c. EDUKASI
KEPERAWATA
N
d. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
2. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN cairan infus kristaloid (Ringer
INFUS Laktat atau 0,9% NS)
transfusi albumin (bila pasien
hipoalbuminemia berat)
b. OBAT ORAL

c. INJEKSI Analgetika injeksi (NSAID atau


opioid)
Obat gastric protector (golongan
PPI, H2 blocker)
antibiotika injeksi spektrum luas
(golongan cephalosporin)
3. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS perawatan luka
operasi debridemen, drainase
pus, dan repair dehisensi
b. TLI
KEPERAWAT
AN
c. TLI GIZI
d. TLI FARMASI
4. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER Monitor perbaikan klinis pasien
DPJP (tanda vital, skala nyeri)
monitor dan evaluasi kondisi
luka pasien
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
5. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
6. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Luka operasi menutup
dengan baik, kering, tidak
ada pus
Tidak ada tanda-tanda infeksi
sistemik (demam)
b. KEPERAWAT
AN
c. GIZI

d. FARMASI

7. KRITERIA  Luka operasi menutup


PULANG dengan baik, kering, tidak
ada pus
 Tidak ada tanda-tanda
infeksi sistemik (demam)

1. RENCANA kontrol ke poli bedah 3 hari


PULANG/ kemudian
EDUKASI jaga luka tetap kering, merawat
PELAYANAN luka dengan baik, diet tinggi
LANJUTAN kalori dan protein, jangan kerja
berat dan angkat berat, jangan
mengejan dan batuk terlalu kuat.
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai