Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

HEMORRHOID

1. Pengertian (Definisi) Pembengkakan atau distensi vena di dalam pleksus


hemoroidalis
2. Anamnesis 1. Benjolan di daerah anus dapat dimasukkan atau
tidak dapat dimasukkan
2. Keluar darah merah segar dari anus (feses,
terutama ketika akan keluar atau sesudah keluar
kotoran )
3. Nyeri pada rectum
4. Kadang kadang terasa gatal
3. Pemeriksaan Fisik 1. Nyeri pada anus
2. Ada benjolan di daerah anus
3. Pucat/ anemis
4. Pada rectal touce: hemorrhoid interna tidak
teraba benjolan, pada hemorrhoid eksterna terasa
sakit dan teraba benjolan
4. Kriteria Diagnosis I. Terjadi pelebaran vena tetapi belum ada
benjolan/prolaps saat defekasi
II. Perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat
mengejan selama defekasi berlangsung serta
dapat kembali secara spontan
III. Sama dengan derajat II, hanya saja prolaps tidak
dapat spontan tatapi harus didorong (reposisi
spontan)
IV. Prolaps tidak dapat direduksi/inkarserasi.
Benjolan/prolaps dapat terjepit diluar, dapat
mengalami iritasi,inflamasi, udem atau ulserasi,
sehingga baru timbul rasa sakit
5. Diagnosis Kerja Hemorrhoid
6. Diagnosis Banding 1. Diverticulitis
2. Ca kolorektum
3. Polip
4. Colitis ulserosa
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
8. Terapi 1. Terapi suportif
 Modifikasi diet dan pola hidup
 Berendam duduk dalam air hangat selama
10 menit
 Terapi medika mentosa : krim analgetik
atau supositoria yang mengandung anastesi
lokal, astringen, atau steroid
2. Skleroterapi : dengan menyuntikkan Polidocanol
3%, 1- 2 ml pada hemorrhoid grade 1 dan 2
3. Ligasi (Rubber Band Ligation): Tindakan mengikat
hemorrhoid dengan karet, untuk grade 1 sd
3(selected)
4. Terapi pembedahan (Hemoroidektomi)
 Untuk hemorrhoid grade 3 dan 4, atau

1
grade 1 dan 2 yang gagal diterapi dengan
metode non pembedahan

5. Edukasi 1. Penjelasan mengenai perkembangan penyakit


(Hospital Health Promotion) berkaitan terapi dan tindakan yang telah
dilakukan
2. Penjelasan mengenai diet yang diberikan sesuai
dengan keadaan umum pasien : diet berserat,
buah-buahan dan sayuran, intake air
ditingkatkan
3. Jangan banyak mengejan
6. Prognosis Advitam : dubiaadbonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Adfumgsionam : dubiaadbonam
7. Tingkat Evidens II
8. Tingkat Rekomendasi B
9. PenelaahKritis 1.
10. Indikator Kondisi pasien membaik

11. Kepustakaan 1. Sjamsuhidajat, wim de jong. Hemoroid, 2004


dalam : buku ajar ilmu bedah, Ed.2, Jakarta,
penerbit buku kedokteran EGC hal 672-675
2. Mansjoeer A, dkk. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua. Penerbit
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai