Anda di halaman 1dari 3

EKLAMPSIA

No.Dokumen 440/ /PKM- PR/ SOP/XII/2019

No.Revisi
SOP
Tanggal Terbit 22 Agustus 2022
Halaman 1/3
UPTD Puskesmas dr. Antoni
Paduan Rajawali NIP. 19860726 201410 1 001
1. Pengertian Eklampsia adalah merupakan kasus akut pada penderita Pre-eklampsia, yang disertai
dengan kejang menyeluruh dan atau koma.
- No: ICPC II: W81 Toxaemia of pregnancy
- No:ICDX:O15.9 Eclampsia, unspecified as to time period
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien eklamsia.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Paduan Rajawali Nomor 440/
/PKM-PR/SK/XII/2019
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
2. Peraturan Kesehatan Republik Indoneia Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 5 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan 1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Timbangan Berat Badan
5. Pengukur Tinggi Badan
6. Senti meter
7. Pengukur lila
8. Dopler
6. Langkah - 1. Dokter melakukan anamnese pada pasien:
Langkah Keluhan
Kejang yang diawali dengan gejala-gejala prodromal eklampsia, antara lain:
a. Nyeri kepala hebat
b. Gangguan visus
c. Muntah-muntah
d. Nyeri epigastrium
e. Kenaikan progresif tekanan darah
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien meliputi:
A. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan keadaan umum: sadar atau penurunan kesadaran Glasgow
Coma Scale dan Glasgow-Pittsburg Coma Scoring System.
b. Tentukan jenis kejang: tonik, klonik, umum.
c. Pemeriksaan tanda vital:
- Adanya peningkatan tekanan darah diastolik>110 mmHg
- Sianosis
- Skotoma penglihatan
- Dapat ditemukan adanya tanda-tanda edema paru dan atau gagal jantung
- Pada pemeriksaan abdomen dapat ditemukan nyeri di epigastrium atau
nyeri abdomen pada kuadran kanan atas (akibat teregangnya kapsula
glisson)
B. PemeriksaanPenunjang:
Proteinuria ≥ 2+
3. Dokter menegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
a. Diagnosis Banding
Kejang pada eklampsia harus dipikirkan kemungkinan kejang akibat penyakit lain,
oleh karena itu sebagai diagnosis banding eklampsia antara lain:
- Hipertensi
- Perdarahan otak
- Lesi di otak
- Meningitis
- Epilepsi
- Kelainan metabolik
4. Dokter melakukan penatalaksanaan komperhensif:
Penatalaksanaan
Perawatan dasar eklampsia yang utama adalah terapi supportif untuk stabilisasi fungsi
vital, dengan pemantauan terhadap Airway, Breathing,Circulation (ABC).
a. Perawatan pada saat kejang
- Masukan sudap lidah kedalam mulut penderita.
- Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg untuk mengurangi risiko
aspirasi.
- Beri O2 4 liter permenit.
b. Penatalaksanaan farmakologis
- MgSO4 diberikan intravena dengan dosis awal 4 g (10 ml MgSO4 40%,
larutkan dalam 10 ml akuades) secara perlahan selama 20 menit. Adapun
syarat pemberian MgSO4 adalah tersedianya Ca Glukonas 10%, ada refleks
patella, jumlah urin minimal 0,5 ml/kgBB/jam dan frekuensi napas
12-16x/menit.
- Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 (15 ml MgSO4
40%, larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat / Ringer asetat) 28
tetes/menit selama 6 jam dan diulangI hingga 24 jam setelah persalinan atau
kejang berakhir.
- Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis
awal (loading dose) lalu rujuk ibu segera kefasilitas kesehatan sekunder .
- Diazepam juga dapat dijadikan alternative pilihan dengan dosis 10 mg IV
selama 2 menit (perlahan), Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi
tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, reflex patella.
- Bila frekuensi pernapasan <16x/menit, dan/atau tidak didapatkan refleks
tendon patella, dan atau terdapat oliguria (produksiurin<0,5 ml/kg BB/jam),
segera hentikan pemberian MgSO4.
Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1 g IV (10 ml larutan 10%)
bolus dalam 10 menit.
5. Dokter Melakukan rujukan:
a. Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda eklamsia bke fasilitas
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis obstetri dan
ginekologi setelah dilakukan tata laksana pada eklamsia.
7. Bagan Alir -

8. Hal – Hal 1. Keadaan Umum Pesien


Yang Perlu 2. Umur Pasien
Diperhatikan 3. Faktor resiko

9. Unit Terkait 1. Poli KIA


2. Apotik
10. Dokumen 1. Hasil Pemeriksaan awal
Terkait 2. Register Persalinan
3. Patograf
4. KMS IBU hamil
5. Resep obat
6. Rekam Medik
7. Format rujukan Eksternal
11. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

perubahan

Anda mungkin juga menyukai