1. Pengertian Eklampsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat dalam kehamilan,
saat persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma (gangguan
saraf pusat) dimana sebelumnya sudah menunjukan gejala.
2. Tujuan Sebagai acuan Tatalaksana Penderita Eklampsia dengan tujuan menghentikan kejang-
kejang yang tejadi dan mencegah kejang-kejang ulangan, mencegah dan mengatasi
komplikasi memperbaiki keadaan umum ibu maupun janin seoptimal mungkin.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Oekabiti No: 440/142/C/PKO/2018 Tentang Layanan
Klinis di Puskesmas Oekabiti
4. Referensi 1. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
5. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur No 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi
Kesehatan Ibu dan Anak
6. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang No 3 Tahun 2016 Tentang Kesehatan ibu,
Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak di Bawah Lima Tahun
7. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan dan Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI
2012
8. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.2013.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
9. Protokol Petunjuk Praktik Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir Selama
Masa Pandemic Covid -19 Tahun 2020
Prosedur Pelaksanaan
1. Bidan melakukan Anamnesis pada pasien dengan Eklampsia
Dengan hasil Anamnesis Keluhan :
a) Nyeri kepala Hebat
b) Gangguan Penglihatan
c) Muntah
d) Nyeri ulu hati atau abdomen bagian atas
e) Kenaikan progesif tekanan darah
a) Pemeriksaan Fisik :
2) Pada tingkat awal atau aura yang berlangsung 30-35 detik, tangan
6) Sianosis
7) Stokoma penglihatan
8) Dapat ditemukan adanya tanda tanda edema paru dan atau gagal
jantung.
b) Pemeriksaan penunjang
3. Memanggil bantuan Tim dan konsul dokter jaga, tidak membiarkan ibu sendiri,
linduni ibu dari resiko jatuh
5. Bebaskan jalan napas dan bersihkan jalan napas dari benda asing, bila di
butuhkan pasang pipa orofaring untuk mengamnakan jalan napas
10. Pasan kateter urin untuk pemantauan volume dan pemeriksaan Protein Urin
12. Jila tidak berikan Diazepam juga dapat dijadikan alternatif pilihan dengan dosis
10 mg IV selama 2 menit ( perlahan ), ulangi pemberian diazepam setelah 10
menit bila kejang berulang
b) Bila pernapasan < 16 x/menit dan atau tidak didapatnya refleks tandon
patella, dan atau terdapat oliguria ( produksi urin <0.5 mg/kg BB/Jam),
segera hentikan pemberian MgSO4.
15. RUJUK
16. Petugas mencatat dan melaporkan setiap tindakan yang dilakukan