Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN KEJANG PADA IBU

HAMIL ATAU PASCA SALIN


SOP No.Dokumen : 440/175 /C/PKO/2021
No.Revisi :1
Tangal Terbit: 1 Maret 2021
Halaman : 1/5

Kepala Puskesmas Oekabiti


PUSKESMAS
OEKABITI Adriana T. Bety,A.Md.Keb
NIP: 197304201992122001

1. Pengertian Eklampsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat dalam kehamilan,
saat persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma (gangguan
saraf pusat) dimana sebelumnya sudah menunjukan gejala.
2. Tujuan Sebagai acuan Tatalaksana Penderita Eklampsia dengan tujuan menghentikan kejang-
kejang yang tejadi dan mencegah kejang-kejang ulangan, mencegah dan mengatasi
komplikasi memperbaiki keadaan umum ibu maupun janin seoptimal mungkin.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Oekabiti No: 440/142/C/PKO/2018 Tentang Layanan
Klinis di Puskesmas Oekabiti
4. Referensi 1. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
5. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur No 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi
Kesehatan Ibu dan Anak
6. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang No 3 Tahun 2016 Tentang Kesehatan ibu,
Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak di Bawah Lima Tahun
7. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan dan Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI
2012
8. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.2013.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
9. Protokol Petunjuk Praktik Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir Selama
Masa Pandemic Covid -19 Tahun 2020

KASIH YANG MENYEMBUHKAN 1


10. Prawirohardjo, S.Saifuddin,A.B. Rachimhadhi, T Wiknojosastro Gulardi H. Ilmu
Kebidanan Sarwono Prwawirohardjo. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2010: Hal 550-554. ( Prawirohardjo, et
al.,2010)
5. Prosedur/ Persiapan Alat :
Langkah- 1. Alat pelindung diri
langkah
2. Spatel
3. Abocath 16,18,20 beserta set infus makro
4. Infus cairan RL
5. MgSO4 20 % , 40 %
6. Diazepam 10 mg IV
7. Pengisap lendir
8. Tensimeter
9. Stetoskop
10. Oxymeter
11. Folley kateter
12. Thermometer
13. Partus set
14. Hecting set dan benang catgut
15. Dispo 3 cc, 5cc, 10cc
16. Obat antihipertensi

Prosedur Pelaksanaan
1. Bidan melakukan Anamnesis pada pasien dengan Eklampsia
Dengan hasil Anamnesis Keluhan :
a) Nyeri kepala Hebat
b) Gangguan Penglihatan
c) Muntah
d) Nyeri ulu hati atau abdomen bagian atas
e) Kenaikan progesif tekanan darah

2. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana

a) Pemeriksaan Fisik :

1) Pemeriksaan keadaan umum : sadar / penurunan kesadaran


Glasgow coma scale dan gisgow-pittsburg coma scoring system.

2) Pada tingkat awal atau aura yang berlangsung 30-35 detik, tangan

KASIH YANG MENYEMBUHKAN 2


dan kelopak mata bergetar, mata terbuka dengan pandangan mata
kosong.

3) Tahap selanjutnya timbul kejang

4) Pemeriksaan tanda tanda vital

5) Adanya peningkatan tekanan darah diastole > 110 Mmhg

6) Sianosis

7) Stokoma penglihatan

8) Dapat ditemukan adanya tanda tanda edema paru dan atau gagal
jantung.

b) Pemeriksaan penunjang

Dari pemeriksaan urinalisa didapatkan proteinuria > +2, Oedem

3. Memanggil bantuan Tim dan konsul dokter jaga, tidak membiarkan ibu sendiri,
linduni ibu dari resiko jatuh

4. Penatalaksanaan berdasarkan instruksi Dokter di Puskesmas dan sesuai protap

5. Bebaskan jalan napas dan bersihkan jalan napas dari benda asing, bila di
butuhkan pasang pipa orofaring untuk mengamnakan jalan napas

6. Beri O2 4-6 liter / menit dengan menggunakan kanul nasal / sungkup

7. Memposisikan ibu tidur berbaring ke kiri

8. Pasang spatel untuk mencegah pasien tidak menggigit lidah

9. Pasang jalur intra vena RL

10. Pasan kateter urin untuk pemantauan volume dan pemeriksaan Protein Urin

11. Memastikan ibu dengan eklamsia : UK ≥ 20 mg tekanan darah ≥ 140/90 mmhg,


protein uri ≥ +2

12. Jila tidak berikan Diazepam juga dapat dijadikan alternatif pilihan dengan dosis
10 mg IV selama 2 menit ( perlahan ), ulangi pemberian diazepam setelah 10
menit bila kejang berulang

13. Bila ibu dengan eklamsia maka berikan:

1) MgSO4 diberikan intravena dengan dosis awal 4 gram

KASIH YANG MENYEMBUHKAN 3


( 10 ml MgSO4 40 %, larutkan dalam 10 Ml aquades) secara
perlahan selama 20 menit, jika pemberian secara intravena sulit,
dapat diberikan secara IM dengan dosis 5 mg masing masing
bokong kanan dan bokong kiri.

Adapun syarat pemberian MgSO4 :

 Tersedianya Calsium Gluconas 10 %

 Adanya refleks patella

 Jumlah urine minimal 0.5 ml/kgBB/Jam

 Frekuensi napas 12 -16 x/menit

2) Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 gram MgSo4


(15 ml MgSo4 40 %, larutkan dalam 500 ml larutan ringer laknat /
ringer asetat) 28 Tetes / menit selama 6 jam dan diulang hingga 24
jam setelah persalinan atau kejang berakhir.

3) Pada kondisi dimana MgSo4 tidak dapat diberikan seluruhnya,


berikan dosis awal ( loading dose ) lalu rujuk pasien segera ke
fasilitas Kesehatan sekunder / Rumah Sakit yang memadai.

14. Persiapan Rujukan, Kie pasien dan keluarga agar mempersiapkan.

a) Lakukan pemeriksaan fisik setiap jam, DJJ, dan reflek patella

b) Bila pernapasan < 16 x/menit dan atau tidak didapatnya refleks tandon
patella, dan atau terdapat oliguria ( produksi urin <0.5 mg/kg BB/Jam),
segera hentikan pemberian MgSO4.

c) Jika terjadi depresi napas, berikan Calcium Glukonas 1g/IV ( 10 ml


larutan 10 % bolus dalam 10 menit.

15. RUJUK
16. Petugas mencatat dan melaporkan setiap tindakan yang dilakukan

KASIH YANG MENYEMBUHKAN 4


6. Diagram Alir 1. Panggil uan dan jangan biarkan ibu sendiri
Ibu hamil dan pasca 2. Lindungi ibu dari jatuh dan cedera
3. Bebaskan jalan napas dan bersihkan dari benda asing
salin mengalami kejang
dan secret , apabila di butuhkan pasang pipa orofaring
untuk mengamankan jalan napas
4. Beri O2 4-6 liter / menit dengan kanal nasal/ sungkup
5. Posisikan ibu berbaring ke kiri 15-30 derajat
6. Pasang jalur intravena RL
7. Pasang kateter urine untuk pemantauan volume dan
protein urin

a. MgSO4 / IV Dosis awal 4 gr ( 10ml MgSO4 40


Apakah diagnosis eklamsia dapat di
%, larutkan Aquades) 20 menit perlahan atau
tegakkan UK ≥ 20 mg tekanan
IM dengan dosis 5mg Bokong kiri kanan.
darah ≥ 140/90 mmhg, protein
b. Dosis Rumatan 6 gram MgSO4 ( 15 ml Mgso4 uri ≥ +2
40 %, larutkan dalam 500 ml RL 28 Tpm 6
jam dan diulang hingga 24 jam setelah
persalinan / kejang terakhir. Tidak
c. Pada kondisi MgSO4 tidak dapat diberikan
seluruhnya, berikan dosis awal ( loading dose)
Diazepam juga dapat
dijadikan alternatif pilihan
dengan dosis 10 mg IV
selama 2 menit ( perlahan ),
RUJUK ulangi pemberian diazepam
setelah 10 menit bila kejang
berulang
Pencatatan dan Pelaporan

7. Hal-hal Yang Etika,Keadaan Umum Pasien,keselamatan pasien dan privasi pasien


Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Loket,Poli Umum,KIA,VK
9. Dokumen Buku Register,Format rujukan
Terkait
10. Rekaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan Referensi Penambahan Referensi 1 Maret 2021
Eklamsia

Hal hal yang perlu Penggunaan APD 1 Maret 2021


diperhatikan

KASIH YANG MENYEMBUHKAN 5

Anda mungkin juga menyukai