Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

PRE EKLAMPSIA
No. Dokumen : SOP/VK/09
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/3

Tanda Tangan Ka. Puskesmas


PUSKESMAS drg. Didik Wahyu pribadi
WONOPRINGGGO

1. Pengertian PRE EKLAMSIA


Komplikasi pada kehamilan >20 minggu dengan kenaikan
tekanan darah dari sebelumnya, sistolik menjadi >140 mmHg
dan diastolik > 90 mmHg, dapat diikuti dengan:
 Edema paru, napas pendek, sianosis dan adanya
ronchi.
 Nyeri daerah epigastrium atau kuadran atas kanan
perut.
 Gangguan penglihatan: skotoma atau penglihatan yang
berkabut.
 Nyeri kepala hebat yang tidak berkurang dg pemberian
analgetika biasa.
 Hiperrefleksia
 Mata: spasme arteriolar, edema, ablasia retina.
 Koagulasi: koagulasi intravaskuler disseminate, sindrom
HELLP.
 Pertumbuhan janin terhambat.
 Otak: edema serebri
 Jantung: gagal jantung
EKLAMPSIA
 tanda diatas diikuti dengan kejang.
2. Tujuan a) Untuk mencegah terjadinya komplikasi dan progresifitas
penyakit.
b) Melahirkan bayi dengan komplikasi minimal.
c) Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
3. Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan
4. Referensi APN (Asuhan persalinan normal) dan MU (Midwifery Update)

1/3
5. Prosedur/ Prosedur :
Langkah- 1. Persiapan alat :
langkah 1. ATK dan status pasien
2. Pengukur tekanan darah (tensimeter)
3. Stetoscope
4. Thermogun
5. APD Lengkap (hazmat/gown,masker,kaca mata
google,face shield,topi,sarung
tangan,apron,sepatu boot)
6. Transet, abocath no.18 / no. 20 (perlengkapan
pemasangan infuse)
7. Cairan infus RL 500 ml
8. MgSO4 40 %
9. Spuit 10 cc, 20 cc ,
10. Nifedipin oral 10 mg
11. Kalsium Glukonas 1g (20 ml dlm larutan 10 %)
12. Kateter, urine bag, aquabides
13. Muscus extractor, kanula oksigen dan oksigen
14. Safety box
15. Underpad

2. Persiapan pasien :
 Memastikan pasien dan keluarga dalam keadaan
sehat
 Menyarankan pasien dan keluarga/pendamping
menggunakan masker
 Pendamping pasien hanya 1 orang
 Pasien, suami dan keluarga diberitahu maksud
dan tujuan dilakukan tindakan.
 Pasien, suami dan keluarga diberi penjelasan
tentang langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan.

Langkah – langkah :
Pengelolaan Umum:
1. Memakai APD
2. Jika pasien dengan tekanan sistolik >140 mmHg,
dan diastolik >90 mmHg, maka segera lakukan:

2/3
3. Pasang infuse RL dengan abocath no.18
(no.20 bila tidak ada).
4. Pasang o2 dengan laju alisan 4-6 liter/ menit
5. Berikan dosis awal MgSO4 40 % 4gr (10 cc) di encerkan
dengan 200 cc rl / nacl 0,9 % di berikan secara iv lepas
klem (grojok) selama 5 menit, segera dilanjutkan dengan
MgSO4 40 % 6gr (15 cc) dalam RL/ Nacl 0.9% 500 cc (28
tetes per menit ) selama 6 jam.
Bila tak sempat memasang infus, berikan MgSO4 40%
4gr (10 cc), 2 gr ( 5 cc ) boka, 2 gr ( 5 cc ) boki secara IM.
6. Katerisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
proteinurine.
7Jangan tinggalkan pasien sendirian.
8Observasi tanda vital, refleks patella dan DJJ.
9.RUJUK RS

2. Pengelolaan Kejang:
10. Baringkan pada satu sisi tempat tidur arah kepala
ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
sekret, muntahan atau darah.
11. Bebaskan jalan napas .
12. Pasang spatel lidah untuk menghindari tergigitnya lidah.
13Fiksasi untuk menghindari pasien jatuh dari tempat tidur..
14. Berikan O2 6-8 liter/menit.
15 RUJUK RS

Penghentian pemakaian MgSO4, apabila :


Terdapat tanda-tanda keracunan obat (paralysis, depresi
pernapasan, hipotensi)
Berikan antidotum: CALCIUM GLUKONAS 10% (10 cc) 1 ampul
perbolus dalam 3 menit.
6. Alur Prosedur
(Jika
Diperlukan)
7. Unit terkait Ruang Persalinan

3/3

Anda mungkin juga menyukai