Anda di halaman 1dari 3

EKLAMSIA

No. Dokumen :
No.Revisi :0
SOP Tgl.Terbit :
: 1/3
Halaman

Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. Retno Sawartuti,M.Kes


UPT Puskesmas NIP. 197303142002122003
Kebakkramat I

1. Pengertian Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita Pre-eklampsia, yang


disertai dengan kejang menyeluruh dan atau koma.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan Eklampsia
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kebakkramat I Nomor.449.1
/122 Tahun /2017 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. PMK No. 5 Tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
2. https://kupdf.net/download/sop-preeklampsia-dan-
eklampsia_5978874bdc0d601554043372_pdf
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan obat yang diperlukan (infus set lengkap
dan cairan, DC, tongspatel,MgSO4,
2. Petugas melakukan penanganan kejang
 Petugas menyiapkan perlengkapan untuk penanganan kejang
(jalan nafas, penghisap lender, masker oksigen, oksigen)
 Petugas memberikan perlindungi pasien dari kemungkinan trauma
 Petugas memasang tongspatel dengan dibungkus kain lembut
diantara gigi
 Petugas melakukan aspirasi mulut dan tenggorokan
 Petugas membaringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg
untuk menghindari resiko aspirasi
 Petugas memberikan oksigen 4-6 l/mnt
3. Petugas melakukan pengelolaan umum
 Jika tekanan diastolic >110 mmHg, petugas memberikan
antihipertensi sampai tekanan diastolic antara 90-100 mmHg
 Petugas memasang infus ringer laktat dengan jarum besar no. 16
atau lebih tetesan 20 tetes per menit
 Petugas mengukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi
overload
 Petugas melakukan kateterisasi urin utuk pengukuran volume dan
pemeriksaan proteinuria
 Infus cairan dipertahankan 1.5 – 2 liter/24jam
 Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin
 Observasi tanda vital, refleksi dan denyut jantung janin setiap 1
jam
 Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi
merupakan tanda adanya edema paru. Jika ada edema paru,
hentikan pemberian cairan dan berikan diuretic (mis. Furosemide
40mg IV)
 Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika pembekuan
tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan terjadi koagulopati.
4. Petugas memberi obat anti konvulsan : MgSO4 (Magnesium sulfat).
Alternative lain adalah diazepam dengan resiko terjadinya depresi
neonatal.
Dosis pemberian MgSO4
Dosis awal • MgSO4 4 gr I.V sebagai larutan 40% selama
5 menit
• Segera dilanjutkan dengan 15ml MgSO4
(40%) 6 gram dalam larutan ringer laktat
selama 6 jam
Dosis pemeliharaan • Jika kejang berulang setelah 15 menit
berikan MgSO4 (40%) 2gr IV selama 5
menit
• MgSO4 1 g/ jam melalui infus ringer laktat
yang diberikan selama 24 jsm postpartum
Sebelum pemberian • Pasien akan merasa agak panas pada saat
MgSO4 ulangan, pemberian MgSO4
lakukan pemeriksaan : • Frekuensi pernafasan minimal 16kali/menit
• Reflex patella (+)
• Urin minimal 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
Hentikan pemberian • Frekuensi pernafasan <16kali/menit
MgSO4, jika; • Reflex patella (-), bradipnea (<16 kali/menit)
• Jika terjadi henti nafas
Siapkan antidotum • Bantu pernafasan dengan ventilator
• Berikan kalsium glukosan 1g (20ml dalam
larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi

Dosis Diazepam
a. Diasepam digunakan hanya jika MgSO4 tidak ada
b. Pemberian intravena
c. Dosis awal :
 Diasepam 20 mg IV pelan-pelan selama 20 menit
 Jika kejang berulang dosisi awal
d. Dosis pemeliharaan :
 Diasepam 40 mg dalam larutan RL 500 cc perinfus
 Jangan berikan dosis >100mg / 24 jam.
e. Pemberian melalui rektum :
 Jika pemberian IV tidak dimungkinkan diasepam dapat diberikan
per rektal dengan dosis awal 20 mg dengan semprit 10 ml tanpa
jarum.
 Jika konvulsi dalam 10 menit beri tambahan 10 mg/ jam
tergantung pada berat pasien dan respon klinik.
5. Petugas memberikan anti hipertensi
 Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10mg oral yang

2/3
dapat diulang sampai 8kali/24jam
 Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan
5mg Nifedipin sublingual
6. Petugas mengkonsultasikan kepada dokter
7. Petugas mengobservasi tekanan darah
8. Petugas mempersiapkan rujukan
9. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir -
7. Unit terkait Ruang Tindakan, Ruang Pemeriksaan Umum & mulut, Ruang KIA KB,
Ruang Persalinan

8. Rekaman Historis Perubahan

Tgl Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai