Anda di halaman 1dari 5

ASMA BRONKHIAL

No. :
Dokumen
SOP No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman :1/2
UPT Puskesmas Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. Retno Sawartuti, M.Kes
Kebakkramat I NIP. 19730314200212 2003

1. Pengertian Asma merupakan ganguan inflamasi kronik jalan napas yang melibatkan
berbagai sel inflamasi sehingga mengakibatkan hiperaktivitas bronkus dalam
berbagai tingkat, penyempitan jalan napas, dan gejala pernapasan (mengi
dan sesak).
2. Tujuan Sebagai Pedoman langkah langkah untuk melakukan Tatalaksana Asma
Bronkial
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kebakkramat I
no tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan MenKes RI No. HK02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan
praktik klinik Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan kajian awal klinis
2. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah terdapat bising
mengi (wheezing), bunyi “ngik-ngik”, batuk produktif/berdahak terutama
malam hari dan sesak napas atau dada seperti tertekan.
3. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor factor yang
mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat bunyi
wheezing dengan atau tanpa menggunakan stetoskop.
5. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
6. Petugas menginstruksikan pasien untuk istirahat dari faktor2 pencetus
asma seperti kelelahan, udara dingin, stress serta menghindari alergen2
seperti debu, asap rokok, seafood dll.
7. Petugas menulis resep untuk pengobatan asma ringan:
1) Bronkodilator (melebarkan penyempitan jalan napas)
a) Agonis β 2 : Salbutamol : dosis dewasa 3-4 x 4 mg/hari; anak 3-4 x 1-2
mg/hari
b) Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-200 mg/hari maks 500 mg; anak
5mg/kgBB/kali.
2) Antiinflamasi (juga sebagai pencegahan)
Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x 0,5 mg/hari
8. Pada asma sedang dan berat petugas menyarankan pasien untuk rawat
inap (di rujuk)
9. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam
medik pasien
10. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Diagram --
Alir

7. Unit
Terkait

8. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

2/2
ASMA BRONKHIAL
No. Dokumen :
No.Revisi :
DAF Tgl.Terbit :
TAR :

TILI Halaman

K
dr. Retno Sawartuti, M.Kes
UPT Puskesmas NIP. 19730314200212 2003
Kebakkramat I

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1. Apakah Petugas melakukan kajian awal klinis ?
1
2. Apakah Petugas menanyakan keluhan utama
3 pasien, apakah terdapat bising mengi
(wheezing), bunyi “ngik-ngik”, batuk
produktif/berdahak terutama malam hari
dan sesak napas atau dada seperti
tertekan ?
3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik
8 pasien, apakah terdapat bunyi
wheezing dengan atau tanpa
menggunakan stetoskop ?
4. Apakah Petugas menegakan diagnose
9 berdasarkan hasil pemeriksaan ?
5. Apakah Petugas menginstruksikan pasien untuk
1 istirahat dan faktor-faktor pencetus
asma seperti kelelahan, udara dingin,
stress serta menghindari alergen-
alergen seperti debu, asap rokok,
makan sea food, dll ?
6. Apakah Petugas menulis resep untuk
pengobatan asma ringan ?
a. Bronkodilator (melebarkan
penyempitan jalan napas)
Agonis β 2 : Salbutamol : dosis
dewasa 3-4 x 4 mg/hari; anak 3-4 x
1-2 mg/hari
Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-
200 mg/hari maks 500 mg; anak
5mg/kgBB/kali.
b. Antiinflamasi (juga sebagai
pencegahan)
Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x
0,5 mg/hari

2/2
ASMA BRONKHIAL
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit :
:
Halaman

dr. Retno Sawartuti, M.Kes


UPT Puskesmas NIP. 19730314200212 2003
Kebakkramat I

7. Apakah Pada asma sedang dan berat petugas


menyarankan pasien untuk rawat inap (di
rujuk) ?
8. Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi pada rekam medik
pasien ?
9. Apakah Petugas menulis hasil diagnose pada
buku register ?

CR: …………………………………………%

Kebakkramat,………………………………
Pelaksana/
Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai