Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. :
Dokumen
SOP No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. Retno Sawartuti, M.Kes
Kebakkramat I NIP. 19730314200212 2003

1. Pengertian 1. Anemia adalah penurunan jumlah masa eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang
cukup ke jaringan perifer.
2. Petugas adalah tenaga medis atau paramedis yang bertugas di BP
Umum dan KIA
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan diagnose dan terapi kasus
anemia defisiensi besi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kebakkramat I
no tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/menkes/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomor urut
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Keluhan yang sering ditemukan adalah lemah, lesu, letih, lelah,
penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging, penurunan
konsentrasi, dan sesak nafas
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Gejala umum pucat dapat terlihat pada : konjungtiva, mukosa mulut,
telapak tangan, dan jaringan bawah kuku.
6. Gejala anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis, koilonikia.
7. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berkolaborasi dengan
laboratorium untuk pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb),
8. Petugas menegakkan diagnosis
9. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
hasil pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari kadar
Hb normal.
10. Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO: Laki-laki: > 13
g/dl
11. Perempuan: > 12 g/dl Perempuan hamil: > 11 g/dl
12. Petugas melakukan penatalaksanaan
13. Padapenatalaksanaan anemiaharus berdasarkan diagnosis definit
yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosi dapat diberikan
sulfas ferrosus 3 x 200 mg ( 200 mg mengandung 66 mg besi
elemental )
14. Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12, dikoreksi peroral
dengan:
15. Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
16. Asamfolat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1mg).
17. Petugas melakukan konseling dan edukasi
18. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang
perjalanan penyakit dan tatalaksananya, sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas
hidup pasien.
19. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
20. Jika terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan kesehatan.
21. Petugas melakukan rujukan bila ditemukan anemiatanpa gejala dengan
kadar Hb < 8 g/dl. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb
segera dirujuk, anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 7g/dl),
anemia aplastik, anemia hemolitik, dan anemia megaloblastik, dan Jika
terdapat kegawatan pasien segera dirujuk.
22. Petugas mendokumentasikan kegiatan ke dalam rekam medis dan
aplikasi SIMPUS
6. Diagram Alir --
7. Unit Terkait 1. Koordinator IGD
2. Koordinator BP Umum
3. Koordinator KIA – MTBS
4. Kepala Puskesmas
5. Admen
6. Audit Internal

8. RekamanHistorisPerubahan

TgL
No Yang dirubah Isi Perubahan
MulaiDiberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai