Anda di halaman 1dari 2

KERACUNAN MAKANAN

No. :
Dokumen
SOP No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. Retno Sawartuti, M.Kes
Kebakkramat I NIP. 19730314200212 2003

1. Pengertian 1. Keracunan makanan merupakan suatu kondisi gangguan pencernaan


yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi dengan zat patogen dan atau bahan kimia, misalnya
Norovirus, Salmonella, Clostridium perfringens, Campylobacter, dan
Staphylococcus aureus.
2. Petugas adalah tenaga medis atau paramedis yang bertugas di BP
Umum atau KIA
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan diagnose dan terapi kasus
keracunan makanan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kebakkramat I
no tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/menkes/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut
2. Petuga melakukan anamnesa
Keluhan
a. Diareakut. Pada keracunan makanan biasanya berlangsung
kurang dari 2 minggu.
b. Darah atau lender pada tinja; menunjukkan invasi mukosa usus
atau kolon.
c. Nyeri perut.
d. Nyeri kram otot perut; menunjukkan hilangnya elektrolit yang
mendasari, seperti pada kolera yang berat.
e. Kembung
Faktor resiko :Riwayat makan/minum yang tidak higienis, konsumsi
daging yang kurang matang, konsumsi makanan laut mentah
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus difokuskan untuk menilai keparahan
dehidrasi.
a. Diare, dehidrasi, dengan tanda–tanda tekanan darah turun, nadi
cepat, mulut kering, penurunan keringat, dan penurunan output
urin.
b. Nyeri tekan perut, bising usus meningkat atau melemah.
4. Petugas menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan penatalaksanaan
a. Memberikan cairan rehidrasi oral (oralit). Rehidrasi oral dicapai
dengan pemberian cairan yang mengandung natrium dan glukosa.
Obatabsorben (misalnya, kaopectate, aluminium hidroksida, neo
diaform) membantu memadatkan feses diberikan bila diare
tidaksegeraberhenti.
b. Jika gejalanya menetap setelah 3-4 hari, etiologis pesifik harus
ditentukan dengan melakukan kultur tinja. Untuk itu harus segera
dirujuk.
c. Modifikasi gaya hidup dan edukasi untuk menjaga kebersihan diri.
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Edukasi kepada keluarga untuk turut menjaga hygiene keluarga dan
pasien.
7. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria Gejala keracunan tidak
berhenti setelah 3 hari ditangani dengan adekuat.
8. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan ke dalam rekam medis dan
aplikasi SIMPUS
6. Diagram alir --
7. Unit Terkait BP Umum

8. Rekaman Historis Perubahan

TgL Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai