Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PRE EKLAMPSIA RINGAN, PRE EKLAMPSIA

BERAT , DAN EKLAMPSIA


No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 1/4

RUMAH SAKIT
PRATAMA
BATU BUIL
Tanggal Terbit Ditetapkan
November 2021 Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Oktavius
NIP. 19841001 201403 1 003
PENGERTIAN Penanganan PER (Pre Eklamsia Ringan), PEB (Pre Eklamsia Berat) dan
Eklamsia (Kejang) adalah asuhan yang diberikan pada Ibu baik dalam
kehamilan atau persalinan dengan tensi ≥ 140/90 mmHg di usia kehamilan
> 20 minggu dan tes urin menunjukkan proteinuria +1 atau lebih dan atau
disertai Kejang (Eklampsia)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penanganan
PER (Pre Eklamsi Ringan), PEB (Pre Eklamsia Berat), dan Eklampsia
(Kejang)
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Nomor : xx /xx/ RS.
Pratama/2019 tentang Pelayanan Klinis Rumah Sakit Pratama Batu Buil
REFERENSI Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Essensial di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. 2013
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
1. Tensi meter, Stetoskop
2. Metline, Doppler
3. Tes Celup Proteinuria
4. MgSo4 40%, Diazepam, Furosemid, Kalsium Glukonas
5. Kateter, urin bag
6. Infus Set, RL 500 cc, Abocath
7. Aquabides 3 , Spuit 5 cc dan 10 cc
8. Reflek Patela
9. Tongue Spatel
10. Tabung Oksigen dan regulator, dan Nasalkanul
11. Jam/ Pencatat Waktu
PENANGANAN PRE EKLAMPSIA RINGAN, PRE EKLAMPSIA
BERAT , DAN EKLAMPSIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 2/4

RUMAH SAKIT
PRATAMA
BATU BUIL
B. LANGKAH-LANGKAH
1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci Tangan, Pakai APD
3. Anamnesa, Pemeriksaan Fisik : KU, dan TTV, DJJ
4. Jika Pre Eklamsi Kehamilan kurang dari 37 minggu
 Lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan
 Pantau tekanan darah, priotein urine, refleks dan kondisi janin
 Konseling pasien dengan tanda-tanda bahaya dan gejala
preeklampsi dan eklampsi
 Lebih banyak istirahat, Diet Biasa
 Jika tekanan darah naik maka pasien perlu dirawat
 Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan, jika tidak rawat sampai
PROSEDUR aterm
 Jika protein urine meningkat tangani sebagai preeklampsi berat.
5. Penanganan Pre Eklamsia Dan Eklamsia
 Kolaborasi dengan dokter
 Pasang Infus RL 500 cc
 Pasang Kateter tetap, nilai pengeluaran urine
 Beri Anti Konvulsan MgSO4 atau Diazepam sesuai instruksi
 Oksigen 4-5 liter/mnt
 Jika terjadi Kejang lindungi pasien dari kemungkinan trauma
 Baringkan pasien pada sisi kiri untuk menghindari resiko
aspirasi bila perlu pasang tongue spatel
6. Penanganan umum
 Kolaborasi dengan Dokter
 Jika tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg, berikan obat
antihipertensi, sampai tekakan diastolik diantara 90-100 mmHg
 Pasang infus dengan jarum ukuran besar
 Pasang kateter urin untuk memantau pengeluaran urin
PENANGANAN PRE EKLAMPSIA RINGAN, PRE EKLAMPSIA
BERAT , DAN EKLAMPSIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- ¾

RUMAH SAKIT
PRATAMA
BATU BUIL
Jika jumlah urin kurang dari 30 ml/ jam, maka :
 Hentikan pemberian MgSO4 dan berikan cairan IV (Na Cl 0.9
atau RL) dengan kecepatan tetasan 1 liter/8jam
 Pantau kemungkinana edema paru
 Observasi tand-tanda vital dan denyut jantung janin tiap jam
 Jika terjadi edema paru berikan injeksi Furosemid 40 mg IV sekali
saja

7. Penanganan Eklampsia
 Berikan MgSO4 4 gr I.V sebagai larutan 20% atau 40 % selama 5
menit
 Segera diberikan larutan MgSO4 6 gr di larutkan dalam cairan
PROSEDUR infus RL 500 ml diberikan sekama 6 jam (untuk MgSO4 40%,
maka 10 cc IV dan 15 cc drip)
 Jika kejang berulang setelah 15 menit berikan Mg SO4 2 gr IV
selama 2 menit

8. Dosis pemeliharaan
 MgSO4 1-2 gr per jam perinfus
 Lanjutkan pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca persalinan atau
kejang berakhir

9. Berikan Anti Konvulsi (MgSO4) bila


 Frekuensi pernapasan >16 X/mnt
 Refflek patela (+)
 Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir

10. Berhentikan pemberian MgSO4 jika :


 RR < 16 X/mn
 Refflek Patela (-)
 Refleks patela Urin < 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
PENANGANAN PRE EKLAMPSIA RINGAN, PRE EKLAMPSIA
BERAT , DAN EKLAMPSIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 4/4

RUMAH SAKIT
PRATAMA
BATU BUIL
11. Antidotum
 Jika terjadi henti napas lakukan ventilasi
 Beri kalsium glukonat 1 g (20 ml dalam larutan 10%) pelan-
pelan sampai napas mulai lagi

12. Diasepam Dosis Awal


Diazepam digunakan Hanya Jika Mgso4 Tidak Ada
 Diasepam 20 mg IV pelan-pelan selama 20 menit
 Jika kejang berulang dosisi awal

13. Dosis Dosis Pemeliharaan:


PROSEDUR  Diazepam 40 mg dalam larutan RL 500 cc perinfus
 Jangan berikan dosis > 100mg / 24 jam.
Pemberian melalui rektum :
 Jika pemberian IV tidak dimungkinkan, diazepam dapat
diberikan per rektal dengan dosis awal 20 mg dengan semprit 10
ml tanpa jarum
 Jika konvulsi dalam 10 menit beri tambahan 10 mg/ jam
tergantung pada berat pasien dan respon klinik.
14. Jika tidak sempat merujuk, persalinan harus diusahakan segera
setelah pasien stabil dengan pendampingan dokter
15. Perawatan pasca persalinan
16. Anti konvulsi diteruskan sampai 24 jam setelah persalinan atau
setelah kejang
17. Teruskan antihipertensi jika tensi > 140 mmHg
18. Pantau urin
19. Pantau Vital sign per jam
20. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan penanganan pada lembar
rekam medis dan buku laporan harian
UNIT TERKAIT  Ruang Bersalin/ VK Farmasi IGD
 Poli Kebidanan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai