Anda di halaman 1dari 4

EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal :
Halaman : 1-4

dr.
NIP
1. Pengertian Eklampsia adalah Preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan atau koma

2. Tujuan Sebagai acuan tenaga medis dalam penatalaksanaan eklampsia


3. Kebijakan

4. Referensi Pedoman Pelayanan Obstetrik Neonatus Emergency Dasar, Depkes RI 2005.


5. Prosedur 1. Pengelolaan kejang:
 Beri obat anti kejang (anti konvulsan)
 Obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang adalah Magnesium
Sulfat
 Alternatif lain adalah Diasepam, dengan risiko terjadinya depresi neonatal.

Dosis Magnesium Sulfat untuk Preeklampsia dan Eklampsia

MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN


EKLAMPSIA
Alternatif I Dosis MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama
awal 5 menit
Segera dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4
(40%) 6 g dalam larutan Ringer Asetat /
Ringer Laktat selama 6 jam
Jika kejang berulang setelah 15 menit,
berikan MgSO4 (40%) 2 g IV selama 5
menit
Dosis Pemeliharaan
MgSO4 1 g / jam melalui infus Ringer
Asetat / Ringer Laktat yang diberikan
sampai 24 jam postpartum
Alternatif II Dosis MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama
awal 5 menit
Dosis pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 g IM
dengan 1 ml Lignokain (dalam semprit
yang sama)
Pasien akan merasa agak panas pada saat

1/4
Sebelum pemberian pemberian MgSO4
MgSO4 ulangan, Frekuensi pernafasan minimal 16
lakukan pemeriksaan: kali/menit
Hentikan pemberian Refleks patella (+)
MgSO4, jika:
Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam
Siapkan antidotum terakhir
Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit
Refleks patella (-), bradipnea (<16
kali/menit)

Jika terjadi henti nafas:


Bantu pernafasan dengan ventilator
Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml
dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan
sampai pernafasan mulai lagi

Dosis Diazepam untuk Preeklampsia dan Eklampsia

DIASEPAM UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA


Dosis awal Diasepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2
menit

Dosis pemeliharaan Jika kejang berulang, ulangi pemberian


sesuai dosis awal
Diasepam 40 mg dalam 500 ml larutan
Ringer laktat melalui infus
Depresi pernafasan ibu baru mungkin
akan terjadi bila dosis > 30 mg/jam
Jangan berikan melebihi 100 mg/jam

 Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, penghisap lendir, masker


oksigen, oksigen)
 Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
 Aspirasi mulut dan tenggorokan
 Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi Trendelenburg untuk mengurangi risiko
aspirasi
 Berikan O2 4-6 liter/menit

2. Pengelolaan umum
 Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
 Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload

2/4
 Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria
 Infus cairan dipertahankan 1.5 - 2 liter/24 jam
 Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin
 Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam
 Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi merupakan
tanda adanya edema paru. Jika ada edema paru, hentikan pemberian cairan dan
berikan diuretik (mis. Furosemide 40 mg IV)

3. Anti hipertensi
 Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan
diastolik antara 90-100 mmHg
 Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang
sampai 8 kali/24 jam
 Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg
Nifedipin sublingual.
 Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan
lagi Labetolol 20 mg oral.

4. Persalinan
 Pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbul
 Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12 jam (pada
eklampsia), lakukan bedah Caesar
 Segera Rujuk ke RS
6. Bagan Alur

7. Unit Terkait VK

dr.
Dibuat oleh Penanggung Jawab
Pelayanan Medis

3/4
Disetujui oleh

4/4

Anda mungkin juga menyukai