Anda di halaman 1dari 58

HUKUM KESEHATAN

KODE MATA KULIAH : NFI 4236

BLOCK BOOK

Planning Group :

SAGUNG PUTRI M.E. PURWANI, S.H., M.H


IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H.
A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H
A.A. SRI INDRAWATI, S.H., M.H

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

1
1. Identitas Mata Kuliah.
Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN
Planning Group :
1. SAGUNG PUTRI M.E. PURWANI, S.H., M.H
2. IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H
3. A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H
4. A.A. SRI INDRAWATI, S.H., M.H

Status Mata Kuliah : Pilihan


SKS : 2 SKS

2. Deskripsi Mata Kuliah.


Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang relatif baru, namun
sangat penting diketahui untuk dijadikan dasar pemahaman tentang pengertian,
sumber hukum, sejarah hukum kesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksi
terapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik, Informed concernt, Medical
record, hubungan dokter dengan pasien dan tanggung jawab dokter dalam hukum.
Yang kemudian dapat dipakai mengambil langkah-langkah dalam mencegah
terjadinya kesalahan dalam mengambil tindakan medis atau malpraktek. Substansi
Mata Kuliah hukum kesehatan yang bersumber pada UU Kesehatan beserta
peraturannya yang juga mencakup kode etik profesi kedokteran yang dilihat dari
sudut pandang hukum perdata, hukum pidana serta dari sudut pandang hukum
administrasi negara, yang dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian antara dokter
dengan pasien dalam informed consent, euthanasia, transaksi terapetik dan ijin
praktek seorang dokter. Dalam hal ini juga membahas mengenai sanksi hukum
yang dikenakan dalam Hukum Administrasi Negara, KUHPer dan KUHP.
3. Tujuan Mata Kuliah.
Dengan mempelajari mata kuliah hukum kesehatan mahasiswa diharapkan mampu
menganalisis dalam pemecahan kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum
kesehatan.
4. Prasyarat Mata Kuliah
Mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah hukum kesehatan, sudah pernah
menempuh mata kuliah :
- Hukum Perdata
- Hukum Pidana

2
5. Metode dan Strategi Proses Pembelajaran.
• Metode Perkuliahan : Problem Based Learning (PBL) pusat pembelajaran
ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “belajar” (Learning)
bukan “mengajar” (Teaching).
• Strategi Pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50 % (6 kali pertemuan
perkuliahan ) dan tutorial 50 % (6 kali pertemuan tutorial ).
• Pelaksanaan Perkuliahan & Tutorial :
Perkuliahan dan tutorial dalam Mata Kuliah Hukum Kesehatan, masing-
masing direncanakan berlangsung sebanyak 6 kali pertemuan yaitu :
a. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 1, 3, 5, dan
tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan : 2, 4, 6. dilanjutkan dengan
Satu kali pertemuan untuk Ujian Tengah semester (UTS)
b. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 7, 9, 11 dan
tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan, 8, 10, 12. Dilanjutkan dengan
satu kali pertemuan untuk Ujian Akhir Semester (UAS).
• Strategi perkuliahan : Perkuliahan tentang sub-sub pokok bahasan
dipaparkan dengan alat bantu media papan tulis, power point slide, serta
peyiapan bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh mahasiswa.
Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self
study) mencari bahan (materi), membaca dan memahami pokok bahasan yang
akan dikuliahkan sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block Book. Tehnik
perkuliahan : pemaparan materi, tanya-jawab dan diskusi (proses pembelajaran
dua arah).
• Strategi Tutorial:
a. Dalam kelas tutorial mahasiswa dibagi dalam group-group kecil, dengan
jumlah maksimal 20 orang
b. Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas: (Discussion task; Study Task dan
Problem Task) sebagai bagian dari self study (20 jam perminggu),
kemudian berdiskusi di kelas, tutorial, presentasi power point, dan diskusi.
c. Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :
1) Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas-tugas lain sesuai
dengan topik tutorial 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

3
2) Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point
presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial 1, 2,
3, 4, 5, dan 6.

6. Ujian dan Penilaian.


a. Ujian :
Ujian dilaksanakan dua kali dalam bentuk tertulis yaitu Ujian tengah Semester
(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
b. Tugas :
Mahasiswa wajib menyiapkan tugas-tugas dan membahasnya baik tugas
mandiri maupun tugas kelompok untuk dipresentasikan maupun dikumpul.
c. Sistem Penilaian :
Penilaian Akhir dan proses pembelajaran ini berdasarkan Rumus Nilai Akhir
sesuai Buku Pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana, sebagai berikut :

(UTS + TT)
2 + 2(UAS)
________________ = Nilai Akhir
3

SKALA PENILAIAN

Penguasaan Ket. Dgn Skala Nilai


Skala Nilai Kompetensi
Huruf Angka 0 – 10 0 - 100

A 4 Sangat Baik 8,0 – 10,0 80 – 100


B+ 3,5 Antara sangat baik dengan baik 7,0 – 7,9 70 – 79
B 3 Baik 6,5 – 6,9 65 – 69
C+ 2,5 Antara baik dan cukup 6,0 – 6,4 60 – 64
C 2 Cukup 5,5 – 5,9 55 – 59
D+ 1,5 Kurang 5,0 – 5,4 50 – 54
D 1 Sangat kurang 4,0 – 4,9 40 – 49
E 0 Gagal 0,0 – 3,9 0 – 39

4
7. Materi/Organisasi Perkuliahan.
1. PENDAHULUAN
a. Kontrak Perkuliahan, Silabus
b. Pengertian Hukum Kesehatan
c. Sejarah Hukum Kesehatan
d. Sumber Hukum Kesehatan
e. Fungsi Hukum Kesehatan
2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan
3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN
a. Profesi di bidang kesehatan
b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
4. TRANSAKSI TERAPETIK
a. Asas-asas dalam hubungan terapetik
b. Pola Hubungan Terapetik
c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien
5. KEGAWATAN MEDIK
a. Pengertian Kegawatan Medik
b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik
c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik
d. Konpidensial Medik
6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik
7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN
a. Teknologi bayi tabung
b. Operasi penyesuaian jenis kelamin
c. Transplantasi Organ

5
8. EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia
9. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
10. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
11. ABORSI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana

8. Daftar Refrensi :
• Peraturan Pelaksana :
1. Undang-Undang Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik
4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter
dan Dokter Gigi

• Buku :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005

6
3. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.
4. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991
5. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama,
Surabaya, 2006
6. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”
7. Hermien Hadiati Koeswadji ; ”Hukum dan Masalah Medik”, Airlangga
University Press, 1984
8. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007
9. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter-Dukun
(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,
Yogjakarta, 1981.
10. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
11. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988
12. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009.
13. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990
14. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000
15. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008.
16. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007.

7
17. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan
Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999
18. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

8
Pertemuan 1 : Perkuliahan 1 (Lectures)

I. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

II. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

Bahan Bacaan :
a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

b. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.13-39

c. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-90

d. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.3-19

e. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1-36

f. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.1-25

9
Pertemuan 2 : Tutorial 1

Study Task–Discussion Task:


Salah satu subsektor terpenting di dalam kehidupan suatu negara adalah subsektor
kesehatan. Oleh sebab itu perlu diciptakan perangkat hukumnya yang akan
menentukan pola kehidupan di dalam subsektor yang bersangkutan. Hukum Perdata
mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan inter-relasi (kedudukannya
sederajat). Hukum pidana adalah peraturan mengenai hukuman. Dalam masalah
hukum pidana kedudukan penguasa/pemerintah adalah lebih tinggi. Di dalam sistem
kesehatan nasional disebutkan, bahwa kesehatan menyangkut semua segi kehidupan
yang ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas dan kompleks. Dilihat dari
perbedaan-perbedaan maka etik kedokteran tetap diperlukan untuk mendampingi
hukum kedokteran. Bahkan etika kedokteran perlu terus dikembangkan dan dihayati
oleh setiap dokter sebagai instrumen selfcontrol dan tidak hanya dijadikan bahan
pemikiran yang bersifat teoritis belaka sebagaimana kecendrungannya pada akhir-
akhir ini.

Tugas :
1. Diskusikan mengenai perbedaan antara Health Law dan Medical Law? Serta
kedudukan, serta aspek dalam hukum kesehatan
2. Diskusikan batasan, ruag lingkup serta fungsi hukum kesehatan, tertutama
dalam hubungannya dengan kedudukan hukum kesehatan dalam ilmu hukum!
3. Identifikasi tujuan dan asas dalam hukum kesehatan !
4. Identifikasi aspek-aspek hukum dalam hukum kesehatan !

Bahan Bacaan :
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.13-39
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-90
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.3-19
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1-36
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.1-25

10
Pertemuan 3 : Perkuliahan 2 (Lectures)

a. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN


Profesi di bidang kesehatan
Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
b. TRANSAKSI TERAPETIK
Asas-asas dalam hubungan terapetik
Pola Hubungan Terapetik
Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien

Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama,
Surabaya, 2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan
Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.12-24

11
Pertemuan 4 : Tutorial 2

Discussion Task–Study Task


Seorang dokter gigi mendapatkan ijin praktek sebagai dokter gigi, namun suatu hari
dokter tersebut melakukan praktek aborsi di tempat prakteknya, yang mana dokter
yang bersangkutan sesuai dengan ijinnya tidak mempunyai kewenangan untuk
melakukan praktek aborsi. Karena tidak sesuai dengan bidangnya maka si pasien
akhirnya meninggal.
Diskusikan dan jelaskan argumentasi saudara, sanksi-sanksi apakah yang dikenakan
terhadap dokter gigi tersebut ?
Lain halnya dengan seorang dokter bedah plastik yang memberikan garansi kepada
pasiennya berupa perubahan bentuk hidung dari pesek menjadi mancung. Namun
kenyataannya setelah operasi hidung pasien menjadi ”meleleh”.
Diskusikan dan jelaskan apakah dokter tersebut dapat dikatakan melakukan
wanprestasi ? dan dapatkah dokter digugat ganti rugi oleh si pasien akibat tidak sesuai
dengan janjinya ?

Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 29
Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya,
2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.12-24

12
Pertemuan 5 : Tutorial 3

1. KEGAWATAN MEDIK

Pengertian Kegawatan Medik

Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

2. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

Pengertian Rekam Medik

Komponen Rekam Medik

Kegunaan Rekam Medik

Aspek Hukum dari Rekam Medik

Bahan Bacaan :
1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”,
Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.57-70

13
Pertemuan 6 : Tutorial 3

Discussion Task – Study Task:


Fungsi dan tujuan dari rekam medik yang utama adalah untuk memberikan fasilitas
taraf pelayanan kesehatan yang tinggi, rekam medik kesehatan dapat dipergunakan
sebagai bahan pendidikan dan penelitian. Rekam medik sangat penting bagi pasien
maupun bagi sistem pelayanan kesehatan. Menurut Soerjono Soekanto rekam medik
mempunyai fungsi :
- Bahan pembuktian di siding peradilan
- Sarana mengembalikan ingatan para pihak yang berperkara
Tidak tersedianya fasilitas rekam medik masih terjadi dibeberapa tempat pelayanan
kesehatan. Hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri, khususnya apabila terjadi
tuntutan hokum yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan.

Tugas :
1. Bagaimanakah Sejarah dan perkembangan Rekam Medik ?
2. Apakah Pengertian Rekam Medik ? (baik menurut pendapat sarjana maupun
peraturan perundang-uandangan yang berkaitan dengan hukum kesehatan,
khususnya Rekam Medik) ?
3. Apa sajakah Peranan , Nilai / kegunaan dan Isi Rekam Medik ?
4. Apa sajakah yang terkandung dalam Rekam Medik ?
5. Apa isi dari Permenkes No.749a Tahun 1989 ?
6. Bagaimanakah contoh dari Rekam Medik
Bahan Bacaan :
1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”,
Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.57-70

14
Pertemuan :7, Lecture: 4

A. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN


Teknologi bayi tabung
Operasi penyesuaian jenis kelamin
Transplantasi Organ
B. EUTHANASIA/MERCY KILLING
Pengertian Euthanasia
Penentuan Kematian
Masalah Hukum Euthanasia

Bahan Bacaan :

1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,


Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.102-109

15
Pertemuan : 8, Tutorial : 4

Discussion Task-Study Task

Perkataan atau istilah euthanasia adalah merupakan suatu perkataan atau istilah yang
masih asing didengar oleh telinga dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Istilah
euthanasia dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk mengakhiri dan
menghentikan kehidupan seseorang dari suatu penderitaan penyakit pada umumnya
yang tidak memiliki harapan untuk sembuh, baik dengan atau tanpa bantuan orang
lain. Memang agaknya tindakan itu dapat diterima untuk dilakukan dan secara rasionil
dapat dibenarkan. Oleh karena mungkin penyakit yang diderita oleh seseorang tidak
ada harapan atau bahkan tidak dapat disembuhkan. Daripada lebih lama menderita
dan menahan sakit yang luar biasa, juga akan menimbulkan beban ekonomi,
psikologis atau perasaan serta tenaga yang lebih besar, sebaiknya tindakan euthanasia
itu segera dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan.

Diskusikan :
1. Bagaimanakah pengertian Euthanasia, dan apa sajakah jenis-jenis tindakan
Euthanasia dalam pelayanan kedokteran ?
2. Bagaimanakah perkembangan Euthanasia ? serta konsep tentang kematian ?
3. Pasal-pasal manasajakah dalam KUHP yang berkaitan dengan Euthanasia?

Bahan Bacaan :

1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,


Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.102-109

16
Pertemuan : 9, Lecture : 5

1. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
2. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice

Bahan Bacaan :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

17
Pertemuan 10 : Tutorial 5

Discussion Task – Study Task:


Adapun yang menjadi landasan dari Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
1. Sumpah Hipocrates (460-377 SM)
2. Deklarasi Genewa (1948)
3. International Code of Medical Ethics (1949)
4. Lafal sumpah dokter Indonesia (1960)
5. Pernyataan-pernyataan (deklarasi) Ikatan Dokter Sedunia (World Medical
Association, WMA) antara lain :
a. Deklarasi Genewa (1948) tentang lafal sumpah dokter
b. Deklarasi Helsinki (1964) tentang riset klinik
c. Deklarasi Sidney (1968) tentang saat kematian
d. Deklarasi Oslo (1970) tentang pengguguran kandungan atas indikasi
medik
e. Deklarasi Tokyo (1975) tentang penyiksaan
Menurut J.Guwandi Malpraktek Medis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) gol:
1. Dengan Sengaja
2. Tidak dengan sengaja atau karena kelalaian
Menurut motifnya Malpraktek Medis dibedakan :
1. Pada Malpraktek (dalam arti sempit) tindakannya dilakukan secara sadar, dan
tujuan dari tindakannya memang sudah terarah kepada akibat yang hendak
ditimbulkan atau tidak peduli pada akibatnya, walaupun ia mengetahui bahwa
tindakannya itu bertentangan dengan hukum yang berlaku
2. Pada kelalaian tidak ada motif ataupun tujuan untuk menimbulkan akibat yang
terjadi. Akibat yang timbul disebabkan karena adanya kelalaian yang
sebenarnya terjadi di luar kehendaknya.

Diskusikan :
1. Apa difinisi dan Pengertian Malpraktek Medik ?
2. Apa jenis-jenis Malpraktek Medik ?
3. Bagaimanakah secara garis besarnya standar pelayanan medik ?
4. Apa sajakah yang digolongkan kasus Malpraktek Medik dan bukan
Malpraktek Medik ?

18
5. Bagaimanakah prosedur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?
6. Yang bagaimanakah dikatakan Malpraktek etik, pidana dan perdata ?
7. Bagaimanakah jalur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?

Bahan Bacaan :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

19
Pertemuan 11 : Lecture 6

1. ABORSI
c. Pengertian Aborsi
d. Aspek hukum Aborsi
2. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana
c. Tanggungjawab Administrasi

Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.35-48

20
Pertemuan 12 : Tutorial 6

Diskusikan :
- Bagaimanakah pengaturan terhadap Aborsi di Indonesia ? dan dalam peraturan
mana sajakah memuat mengenai Aborsi, sebutkan beserta isinya

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”


Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.35-48

21
KONTRAK PERKULIAHAN
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN
Kode Mata Kuliah : PFI 2209
Bobot SKS : 2 SKS
Semester : II (Dua))
Hari Pertemuan :I
Pengajar : (1) SAGUNG PUTRI M.E PURWANI, SH.,M.H
(2) IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H
(3) A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H.
(4) A.A SRI INDRAWATI, SH.,M.H

Manfaat Mata Kuliah


Dengan mempelajari mata kuliah hukum kesehatan mahasiswa diharapkan mampu
menganalisis dalam pemecahan kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum kesehatan.

Deskripsi Perkuliahan
Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang relatif baru, namun
sangat penting diketahui untuk dijadikan dasar pemahaman tentang pengertian,
sumber hukum, sejarah hukum kesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksi
terapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik, Informed concernt, Medical
record, hubungan dokter dengan pasien dan tanggung jawab dokter dalam hukum.
Yang kemudian dapat dipakai mengambil langkah-langkah dalam mencegah
terjadinya kesalahan dalam mengambil tindakan medis atau malpraktek. Substansi
Mata Kuliah hukum kesehatan yang bersumber pada UU Kesehatan beserta
peraturannya yang juga mencakup kode etik profesi kedokteran yang dilihat dari sudut
pandang hukum perdata, hukum pidana serta dari sudut pandang hukum administrasi
negara, yang dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian antara dokter dengan pasien
dalam informed consent, euthanasia, transaksi terapetik dan ijin praktek seorang
dokter. Dalam hal ini juga membahas mengenai sanksi hukum yang dikenakan dalam
Hukum Administrasi Negara, KUHPer dan KUHP.

22
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Mata Kuliah ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan dan
menganalisis berbagai masalah yang berkaitan dengan gejala-gejala kejahatan yang
ada dan terjadi di masyarakat serta mampu memecahkan dan memberikan solusi
hukum terkait dengan permasalahan yang ada.

Strategi Perkuliahan
Strategi Perkuliahan ini banyak menggunakan diskusi dan pemecahan masalah
(problem solving learning). Perkuliahan dilaksanakan dengan tatap muka, diskusi dan
pemecahan masalah. Materi kuliah dan bahan bacaan wajib diinformasikan pada awal
perkuliahan. Untuk menambah pemahaman materi kuliah, mahasiswa diberikan tugas-
tugas berupa tugas terstruktur dan tugas mandiri. Metode perkuliahan yang digunakan
yaitu metode Problem Based Learning. Mahasiswa belajar (learning) menggunakan
masalah sebagai basis pembelajaran. Dosen bukan mengajar (teaching), tetapi
memfasilitasi mahasiswa belajar.
Pelaksanaan perkuliahan dikombinasikan dengan tutorial. Perkuliahan dilakukan oleh
dosen penanggung jawab mata kuliah sebanyak 6 (enam) kali, yaitu pertemuan ke-1,
3, 6, 9,11, dan pertemuan ke-13 untuk memberikan orientasi materi perkuliahan per-
pokok bahasan. Selanjutnya dilakukan tutorial atas sub-sub pokok bahasan dilakukan
oleh tutor yang ditetapkan oleh fakultas. Tutorial dilakukan pada pertemuan ke-2, 4,
5, 7, 10,12,14 dan 15. Ujian-ujian terstruktur, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan pada pertemuan ke- 8 dan 16. Total
pertemuan tatap muka minimal 16 kali (termasuk UTS dan UAS).

Materi Pokok
1. PENDAHULUAN
a. Kontrak Perkuliahan, Silabus
b. Pengertian Hukum Kesehatan
c. Sejarah Hukum Kesehatan
d. Sumber Hukum Kesehatan
e. Fungsi Hukum Kesehatan
2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

23
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan
3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN
a. Profesi di bidang kesehatan
b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
4. TRANSAKSI TERAPETIK
a. Asas-asas dalam hubungan terapetik
b. Pola Hubungan Terapetik
c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien
5. KEGAWATAN MEDIK
a. Pengertian Kegawatan Medik
b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik
c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik
d. Konpidensial Medik
6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik
7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN
a. Teknologi bayi tabung
b. Operasi penyesuaian jenis kelamin
c. Transplantasi Organ
8. EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia
9. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
10. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice

24
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
11. ABORSI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana

Bacaan Bacaan
• Peraturan Pelaksana :
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik
4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter
dan Dokter Gigi

• Buku :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007
5. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter-Dukun
(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,
Yogjakarta, 1981.
6. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
7. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990

25
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008.
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007.

Tugas-Tugas
- Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas: (Discussion task; Study Task dan
Problem Task) sebagai bagian dari self study, kemudian berdiskusi di kelas,
tutorial, presentasi power point, dan diskusi.
- Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :
a. Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas-tugas lain sesuai
dengan topik tutorial.
b. Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point
presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial

Kreteria dan Standar Penilaian


Penilaian dilakukan berdasarkan ujian tertulis, lisan, penilaian terhadap pembelajaran
dan unjuk sikap. Penilaian meliputi aspek hard skills dan aspek soft skills. Hard skills
melalui tugas-tugas, UTS, UAS sedangkan soft skills meliputi kehadiran, etika dan
moral, kemampuan presentasi, disiplin dan keaktifan di kelas, berdasarkan pada
pengamatan dalam tatap muka selama perkuliahan. Adapun komponen yang dipakai
sebagai berikut :

Tugas Peper 20%


Tugas Web 5%
Tugas Terstruktur 10%
Presensi 5%
Presentasi Kelompok 10%
Keaktifan dikelas 10%
UTS 20%
UAS 20%

26
Tata Tertib Siswa dan Dosen
a. Mahasiswa diwajibkan sudah memiliki Block Book Mata Kuliah Hukum
Kesehatan ini sebelum perkuliahan dimulai, serta mempersiapkan materi
sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana dengan lancar.
b. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat pada waktu perkuliahaan yang telah
ditentukan oleh PD I, toleransi waktu diberikan 15 menit. Jika terlambat lebih
dari toleransi waktu yang diberikan agar tidak masuk ruang kuliah, karena
akan mengganggu.
c. Selama mengikuti perkuliahaan Hp diwajibkan dalam kondisi ”silent”
d. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini wajib berpakaian sopan (tidak
memakai kaos oblong) tidak mempergunakan sandal atau sepatu yang diinjak
belakangnya.
e. Mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari tatap muka
f. Mahasiswa yang aktif dikelas maupun dalam diskusi berhak mendapat point
khusus
g. Dosen tidak hadir lebih dari 15 menit, dan tidak ada tugas atau bahan,
mahasiswa dapat mengisi daftar hadir.
h. Ujian susulan UTS maupun UAS baru bisa diberikan apabila ada rekomendasi
dari PD I
i. Dosen wajib memberikan penilaian akhir secara transparan kepada mahasiswa.
j. Protes nilai dilayani paling lama 1 minggu setelah nilai keluar

Jadwal Kuliah
No Pokok Bahasan Minggu Ke; Dosen Pengajar
1 2 3 4
1 Pengertian, Ruang Lingkup I
PENDAHULUAN
Kontrak Perkuliahan, Silabus
Pengertian Hukum Kesehatan
Sejarah Hukum Kesehatan
Sumber Hukum Kesehatan
Fungsi Hukum Kesehatan

27
RUANG LINGKUP HUKUM
KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam
ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum
Kesehatan

2 Tutorial / Diskusi II

3 PROFESI DIBIDANG KESEHATAN III


Profesi di bidang kesehatan
Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
TRANSAKSI TERAPETIK
a. Asas-asas dalam hubungan terapetik
b. Pola Hubungan Terapetik
c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan
pasien

4 Tutorial / Diskusi IV

5 KEGAWATAN MEDIK V
Pengertian Kegawatan Medik
Kewajiban menangani kasus kegawatan
medik
INFORMED CONCERN pada kegawatan
medik
Konpidensial Medik
REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik

6 Tutorial / Diskusi VI

28
7 TEKNOLOGI DALAM HUKUM VII
KESEHATAN
Teknologi bayi tabung
Operasi penyesuaian jenis kelamin
Transplantasi Organ
EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia

8 Tutorial / Diskusi VIII

9 MALPRAKTEK MEDIK IX
Criminal Malpractice, Civil Malpractice
dan Administrative Malpractice
Pembuktian dan tanggung gugat
Malpractice
Pencegahan terjadinya Malpractice
Upaya menghadapi tuntutan Hukum
Teori-Teori MALPRACTICE
Teori Sumber Perbuatan Malpractice
Kriteria dalam menilai dan membuktikan
adanya Malpractice
Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice

10 Tutorial / Diskusi X

11 ABORSI XI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM
HUKUM
Tanggungjawab Perdata
Tanggungjawab Pidana

12 Tutorial / Diskusi XII

29
Apabila ada ketentuan yang belum tercantum dalam Kontrak Perkuliahaan ini, maka
akan ditentukan secara bersama-sama kembali.

Pihak I Pihak II
Dosen Pengampu, Mahasiswa

(Dosen Pengampu.) (KORMA : )

Mengetahui
Ketua Bagian Hukum Pidana

30
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :1
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu mengerti, memahami dan
menjelaskan peristilahan, pengertian, sejarah dan sumber beserta fungsi Hukum
Kesehatan (C2)
6. Materi Pokok
I. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

II. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

7. Pengalaman Belajar :
Setelah mendengarkan penjelasan dan mendiskusikan kedua pokok bahasan ini,
mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci apa dan bagaimana HUKUM
KESEHATAN serta ruang lingkup, tujuan, asas dan aspek-aspek HUKUM
KESEHATAN (C2).

31
8. Strategi Pembelajaran :
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA & ALAT
MAHASISWA PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Menjelaskan Kontrak Mendengarkan, Silabus, SAP,
Perkuliahan, Silabus, SAP dan Menjelaskan dan Kontrak
Penjelasan Secara Umum Mencatat. Perkuliahan, Text
mengenai materi perkuliahan Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur, dan
LCD
Penyajian Menjelaskan : Mendengarkan dan -idem-
PENDAHULUAN mencatat serta bertanya

Kontrak Perkuliahan,

Silabus

Pengertian Hukum

Kesehatan

Sejarah Hukum Kesehatan

Sumber Hukum Kesehatan

Fungsi Hukum Kesehatan

RUANG LINGKUP HUKUM

KESEHATAN

Kedudukan Hukum Kesehatan

dalam ilmu hukum

Tujuan dan Asas dalam

hukum kesehatan

Aspek-Aspek Hukum dalam

Hukum Kesehatan

32
Penutup -Memimpin diskusi / tanya -Berdiskusi, bertanya -idem-
jawab dan menjawab
-Memberi tugas-tugas -Mengerjakan tugas-
-Kesimpulan Kuliah tugas
Post Test Evaluasi melalui diskusi, lisan, dan unjuk sikap dan kemampuan menjelaskan
dan soal uraian

Referensi 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.13-39
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-90
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.3-19
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1-36
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.1-25

Dosen Pengampu
Tanda Tangan

33
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :2
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu berdiskusi untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan - pertanyaan dan menganalisis permasalahan
yang diajukan dalam Discussion Task-study task
6. Materi Pokok : Discussion Task – Study Task
7. Pengalaman Belajar :
Mempelajari dan mendiskusikan tentang istilah dan menjelaskan tentang manfaat
dan ruang lingkup Hukum Kesehatan(C3).
8. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan ulasan secara Mendengarkan, Silabus, SAP,
umum mengenai materi mencatat dan tanya Kontrak
perkuliahan yang berkaitan jawab. Perkuliahan, Text
dengan diskusi atau study task Book, Power
Point, Block
Book, Tugas
Terstruktur, dan
LCD
Penyajian -Menjadi Fasilitator (tutor), Tutorial (Berdiskusi -idem-
mediator dan motivator dalam dan tanya jawab)
diskusi
Penutup -Menyimpulkan kegiatan diskusi Laporan -idem-
sekaligus mengevalusi kegiatan
diskusi.dan memberikan tugas
terstruktur

34
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan
menganalisis soal uraian)

Referensi 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.13-39
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang
hubungan hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-
90
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.3-19
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1-36
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.1-2

Dosen Pengampu
Tanda Tangan

35
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :3
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu mengerti, menjelaskan
serta mendiskusikan tentang profesi dibidang kesehatan dan transaksi terapetik.
6. Materi Pokok :
A. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN
Profesi di bidang kesehatan
Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
B. TRANSAKSI TERAPETIK
Asas-asas dalam hubungan terapetik
Pola Hubungan Terapetik
Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien
7. Pengalaman Belajar :
Mempelajari dan mendiskusikan Objek dan Metode serta Hubungan Hukum
Kesehatan dengan Ilmu-ilmu lain (C3).
8. Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan -Memberikan penjelasan Mendengarkan, Silabus, SAP,
terhadap profesi dibidang mencatat dan tanya Kontrak
kesehatan dan transaksi jawab. Perkuliahan,
terapetik Text Book,
Power Point,
Block Book,
Tugas
Terstruktur, dan
LCD

36
Penyajian A. PROFESI DIBIDANG Mendengarkan dan -idem-
KESEHATAN mencatat serta bertanya
o Profesi di bidang
kesehatan
o Kode Etik di bidang
tenaga kesehatan
B. TRANSAKSI
TERAPETIK
o Asas-asas dalam
hubungan terapetik
o Pola Hubungan
Terapetik
o Hak dan Kewajiban
antara dokter dan
pasien

Penutup -Memimpin diskusi dan tanya Berdiskusi, tanya jawab -idem-


jawab dan mengerjakan tugas
-Memberi tugas terstruktur
-Kesimpulan kuliah

Post Test Evaluasi kemampuan menganalisis soal uraian dan unjuk sikap

Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban


Dokter” Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam
Transaksi Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya
Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”,
Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya, 2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

37
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien
(dalam kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan
Pertama, 1990, h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan
Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.12-24

Dosen Pengampu
Tanda Tangan

38
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :4
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan jawaban
sekaligus menjelaskan serta menganalisis jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam
study task yang diajukan.
6. Materi Pokok : Discussion Task–Study Task
7. Pengalaman Belajar :
Mahasiswa mampu menemukan jawaban sekaligus menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan atas study task (C3).
1. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan ulasan secara umum Mendengarkan, Silabus, SAP,
mengenai materi perkuliahan yang mencatat dan tanya Kontrak
berkaitan dengan diskusi atau jawab. Perkuliahan, Text
study task Book, Power
Point, Block
Book, Tugas
Terstruktur, dan
LCD
Penyajian -Menjadi Fasilitator (tutor), - Diskusi -idem-
mediator dan motivator dalam
diskusi

Penutup -Menyimpulkan kegiatan diskusi - Laporan -idem-


sekaligus mengevalusi kegiatan
diskusi.

39
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan
menganalisis soal uraian)
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang
No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan
Pertama, Surabaya, 2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.12-24
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

40
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :5
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai
materi kegawatan medik dan rekam medik (Medical Record)
6. Materi Pokok :
1. KEGAWATAN MEDIK

Pengertian Kegawatan Medik

Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

2. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

Pengertian Rekam Medik

Komponen Rekam Medik

Kegunaan Rekam Medik

Aspek Hukum dari Rekam Medik

7. Pengalaman Belajar :
Mampu menjelaskan dan menganalisis kegawatan medik dan rekam medik
(Medical Record).(C2 dan C3)
10. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan - Memberikan ulasan umum Mendengarkan, mencatat Silabus, SAP,
perkuliahan mengenai materi Kontrak
pokok Perkuliahan,
Text Book,

41
Power Point,
Block Book,
Tugas
Terstruktur,
dan LCD
Penyajian 1. KEGAWATAN MEDIK Mendengarkan dan mencatat -idem-
serta bertanya
Pengertian Kegawatan

Medik

Kewajiban menangani

kasus kegawatan medik

INFORMED

CONCERN pada

kegawatan medik

2. REKAM MEDIK

(MEDICAL RECORD)

Pengertian Rekam

Medik

Komponen Rekam

Medik

Kegunaan Rekam Medik

Aspek Hukum dari

Rekam Medik.

Penutup - Memimpin diskusi dan tanya Berdiskusi, tanya jawab dan -idem-
jawab, Kesimpulan kuliah, evalusi
memberi tugas
Post Test - Evaluasi dan penilaian terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap

42
Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.57-70
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

43
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :6
5. Indikator Pencapaian : Mampu menjelaskan dan menganalisa
pertanyaan dalam Discussion Task – Study Task (C2 dan C3)
6. Pokok Bahasan : Discussion Task – Study Task
7. Pengalaman Belajar :
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisa. Discussion Task – Study Task
(C3).
8. Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan materi -Mendengarkan Silabus, SAP,
perkuliahan -Mencatat Kontrak
-Bertanya Perkuliahan, Text
Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur, dan
LCD
Penyajian Fasilitator pada saat Mendiskusikan mengenai -idem-
diskusi dan - Kegawatan medik dan
pembahasan study jenisnya
task - Rekam medik dan jenisnya
Penutup -Kesimpulan kuliah, -Berdiskusi -idem-
memberikan evaluasi -Tanya jawab
-Mengerjakan tugas
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan memahami,
menjelaskan dan menganalisis kasus dalam soal uraian

44
Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.57-70

Dosen Pengampu
Tanda Tangan

45
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :7
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu, menjelaskan dan
menganalisa mengenai materi pokok . (C3)
6. Materi Pokok :
A. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN
Teknologi bayi tabung
Operasi penyesuaian jenis kelamin
Transplantasi Organ
B. EUTHANASIA/MERCY KILLING
Pengertian Euthanasia
Penentuan Kematian
Masalah Hukum Euthanasia
7. Pengalaman Belajar :
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis materi pokok ( C3 )
8. Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan materi -Mendengarkan Silabus, SAP,
perkuliahan -Mencatat Kontrak
-Bertanya Perkuliahan, Text
Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur,
Penyajian A. TEKNOLOGI DALAM - Mendengarkan dan -idem-
HUKUM KESEHATAN mencatat serta bertanya
Teknologi bayi tabung

46
Operasi penyesuaian
jenis kelamin
Transplantasi Organ
B. EUTHANASIA/MERC
Y KILLING
Pengertian Euthanasia
Penentuan Kematian
Masalah Hukum
Euthanasia
Penutup -Kesimpulan kuliah, -Berdiskusi -idem-
memberikan evaluasi -Tanya jawab
-Mengerjakan tugas
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan memahami, menjelaskan
dan menganalisis kasus dalam soal uraian
Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.102-109
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

47
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :8
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan jawaban,
menjelaskan dan menganalisis permasalahan atas study task
6. Pokok Bahasan : Discussion Task – Study Task
7. Pengalaman Belajar:
Mampu menjelaskan dan menganalisa masalah yang dirangkum dalam Block book
(C2dan C3).
8. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Menjelaskan Materi -Mendengarkan Silabus, SAP,
Perkuliahan -Mencatat Kontrak Perkuliahan,
-Bertanya Text Book, Power
Point, Block Book,
Tugas Terstruktur,
Penyajian Fasilitator pada saat Diskusi, membahas kasus -idem-
diskusi tentang:
- Penggunaan teknologi
dalam hukum kesehatan dan
jenisnya.
- Pengertian euthanasia dan
bagaimana prosesnya beserta
masalah hukumnya,
Penutup Kesimpulan kuliah, -Tanya jawab, menyimak -idem-
evaluasi hasil diskusi
Post Test kemampuan memahami dan menganalisis kasus tersebut, evaluasi proses

48
diskusi dan unjuk sikap
Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.102-10
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

49
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke :9
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisa,
terhadap materi pokok
6. Materi Pokok
A. MALPRAKTEK MEDIK
Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
Pencegahan terjadinya Malpractice
Upaya menghadapi tuntutan Hukum
B. Teori-Teori MALPRACTICE
Teori Sumber Perbuatan Malpractice
Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
7. Pengalaman Belajar :
Menganalisa dan memecahkan masalah Malpraktek medik serta teori-teori dalam
Malpraktek (C3 dan C4)
8. Strategi Pembelajaran :
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Menjelaskan materi -Mendengarkan, mencatat Silabus, SAP,
kuliah secara umum dan tanya jawab Kontrak
sesuai dengan sub Perkuliahan, Text
bahasan Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur,
Penyajian A. MALPRAKTEK Mendengarkan dan mencatat -idem-

50
MEDIK dan bertanya
Criminal
Malpractice,
Civil Malpractice
dan
Administrative
Malpractice
Pembuktian dan
tanggung gugat
Malpractice
Pencegahan
terjadinya
Malpractice
Upaya
menghadapi
tuntutan Hukum
B. Teori-Teori
MALPRACTICE
Teori Sumber
Perbuatan
Malpractice
Kriteria dalam
menilai dan
membuktikan
adanya
Malpractice
Teori-Teori
Pembelaan
dalam
Malpractice

Penutup -Kesimpulan kuliah -Berdiskusi -idem-


-Tanya jawab
-Mencatat

51
Post Test kemampuan memahami dan menganalisis teori dan evaluasi terhadap proses
pembelajaran serta unjuk sikap
Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana
dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik
Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

52
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke : 10
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan
jawaban,menjelaskan, menganalisis, dan memecahkan permasalahan atas
problem task dan discussion task
6. Materi Pokok : Problem task dan Discussion task
7. Pengalaman Belajar :
Menganalisa dan memecahkan masalah yang dirangkum dalam Block book (C3
dan C4).
1. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA
(1) (2) (3) (4)
Pendahuluan Materi Diskusi - Mendengarkan Silabus, SAP,
- Diskusi dan tanya jawab Kontrak
Perkuliahan, Text
Book, Power
Point, Block
Book, Tugas
Terstruktur,
Penyajian Fasilitator pada saat Mendiskusikan: -idem-
diskusi - Mengenai malpraktek dalam
medik dan jenisnya beserta
upaya dalam menghadapi
tuntutan hukumnya
- Mengenai teori-teori dalam
malpraktek
Penutup -Kesimpulan kuliah, -Berdiskusi -idem-
memberikan evaluasi -Tanya jawab

53
jalannya diskusi
Post Test kemampuan memahami dan menganalisis kasus dan evaluasi proses
pembelajaran dan unjuk sikap
Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana
dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik
Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

54
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke : 11
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menganalisa, menjelaskan,
menemukan jawaban sekaligus memecahkan masalah tentang aborsi dan
tanggungjawab dokter Hukum Kesehatan
6. Materi Pokok :
1. ABORSI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
2. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana
c. Tanggungjawab Administrasi
7. Pengalaman Belajar :
Menganalisa dan memecahkan masalah tentang tentang aborsi dan tanggungjawab
dokter Hukum Kesehatan(C3 dan C4)
8. Strategi Pembelajaran :
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan ulasan -Mendengarkan Silabus, SAP,
umum materi kuliah -Mencatat dan bertanya Kontrak
Perkuliahan, Text
Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur,
Penyajian 1. ABORSI - Mendengarkan, mencatat -idem-
a. Pengertian Aborsi dan bertanya
b. Aspek hukum

55
Aborsi
2. TANGGUNG
JAWAB DOKTER
DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab
Perdata
b. Tanggungjawab
Pidana
c. Tanggungjawab
Administrasi
Penutup - -Kesimpulan kuliah -Diskusi aktif -idem-
Post Test Evaluasi proses pembelajaran serta unjuk sikap
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.35-48
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

56
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN


2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS
3. Waktu Pertemuan : 100 menit
4. Pertemuan Minggu Ke : 12
5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menganalisa, menjelaskan,
menemukan jawaban sekaligus memecahkan masalah atas discussion task yang
diajukan dan menghubungkannya dengan perkembangan kenyataan di lapangan
6. Materi Pokok : Discussion task
7. Pengalaman Belajar :
Menganalisa dan memecahkan masalah Discussion task (C3 dan C4)
8. Strategi Pembelajaran :
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Memberikan ulasan -Mendengarkan Silabus, SAP,
umum materi kuliah -Mencatat dan bertanya Kontrak
Perkuliahan, Text
Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur,
Penyajian Fasilitator pada saat Mendiskusikan mengenai : -idem-
diskusi - Aborsi, Pengertian aborsi
dan aspek hukumnya
-Tanggung jawab dokter
secara hukum baik perdata,
pidana, dan administrasi.
Penutup -Memimpin diskusi / -Diskusi aktif -idem-
tanya jawab dan -Mengerjakan tugas
-Kesimpulan kuliah
Post Test Masing-masing membawa satu kasus yang berbeda dengan bersumber dari
internet dan Evaluasi proses pembelajaran serta unjuk sikap

57
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.35-48
Dosen Pengampu
Tanda Tangan

58

Anda mungkin juga menyukai