BLOCK BOOK
Planning Group :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
1
1. Identitas Mata Kuliah.
Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN
Planning Group :
1. SAGUNG PUTRI M.E. PURWANI, S.H., M.H
2. IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H
3. A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H
4. A.A. SRI INDRAWATI, S.H., M.H
2
5. Metode dan Strategi Proses Pembelajaran.
• Metode Perkuliahan : Problem Based Learning (PBL) pusat pembelajaran
ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “belajar” (Learning)
bukan “mengajar” (Teaching).
• Strategi Pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50 % (6 kali pertemuan
perkuliahan ) dan tutorial 50 % (6 kali pertemuan tutorial ).
• Pelaksanaan Perkuliahan & Tutorial :
Perkuliahan dan tutorial dalam Mata Kuliah Hukum Kesehatan, masing-
masing direncanakan berlangsung sebanyak 6 kali pertemuan yaitu :
a. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 1, 3, 5, dan
tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan : 2, 4, 6. dilanjutkan dengan
Satu kali pertemuan untuk Ujian Tengah semester (UTS)
b. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 7, 9, 11 dan
tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan, 8, 10, 12. Dilanjutkan dengan
satu kali pertemuan untuk Ujian Akhir Semester (UAS).
• Strategi perkuliahan : Perkuliahan tentang sub-sub pokok bahasan
dipaparkan dengan alat bantu media papan tulis, power point slide, serta
peyiapan bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh mahasiswa.
Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self
study) mencari bahan (materi), membaca dan memahami pokok bahasan yang
akan dikuliahkan sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block Book. Tehnik
perkuliahan : pemaparan materi, tanya-jawab dan diskusi (proses pembelajaran
dua arah).
• Strategi Tutorial:
a. Dalam kelas tutorial mahasiswa dibagi dalam group-group kecil, dengan
jumlah maksimal 20 orang
b. Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas: (Discussion task; Study Task dan
Problem Task) sebagai bagian dari self study (20 jam perminggu),
kemudian berdiskusi di kelas, tutorial, presentasi power point, dan diskusi.
c. Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :
1) Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas-tugas lain sesuai
dengan topik tutorial 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
3
2) Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point
presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial 1, 2,
3, 4, 5, dan 6.
(UTS + TT)
2 + 2(UAS)
________________ = Nilai Akhir
3
SKALA PENILAIAN
4
7. Materi/Organisasi Perkuliahan.
1. PENDAHULUAN
a. Kontrak Perkuliahan, Silabus
b. Pengertian Hukum Kesehatan
c. Sejarah Hukum Kesehatan
d. Sumber Hukum Kesehatan
e. Fungsi Hukum Kesehatan
2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan
3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN
a. Profesi di bidang kesehatan
b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
4. TRANSAKSI TERAPETIK
a. Asas-asas dalam hubungan terapetik
b. Pola Hubungan Terapetik
c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien
5. KEGAWATAN MEDIK
a. Pengertian Kegawatan Medik
b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik
c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik
d. Konpidensial Medik
6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik
7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN
a. Teknologi bayi tabung
b. Operasi penyesuaian jenis kelamin
c. Transplantasi Organ
5
8. EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia
9. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
10. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
11. ABORSI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana
8. Daftar Refrensi :
• Peraturan Pelaksana :
1. Undang-Undang Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik
4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter
dan Dokter Gigi
• Buku :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005
6
3. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.
4. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991
5. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama,
Surabaya, 2006
6. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”
7. Hermien Hadiati Koeswadji ; ”Hukum dan Masalah Medik”, Airlangga
University Press, 1984
8. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007
9. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter-Dukun
(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,
Yogjakarta, 1981.
10. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
11. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988
12. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009.
13. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990
14. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000
15. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008.
16. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007.
7
17. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan
Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999
18. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001
8
Pertemuan 1 : Perkuliahan 1 (Lectures)
I. PENDAHULUAN
Bahan Bacaan :
a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-90
e. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
9
Pertemuan 2 : Tutorial 1
Tugas :
1. Diskusikan mengenai perbedaan antara Health Law dan Medical Law? Serta
kedudukan, serta aspek dalam hukum kesehatan
2. Diskusikan batasan, ruag lingkup serta fungsi hukum kesehatan, tertutama
dalam hubungannya dengan kedudukan hukum kesehatan dalam ilmu hukum!
3. Identifikasi tujuan dan asas dalam hukum kesehatan !
4. Identifikasi aspek-aspek hukum dalam hukum kesehatan !
Bahan Bacaan :
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.13-39
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1-90
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.3-19
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1-36
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.1-25
10
Pertemuan 3 : Perkuliahan 2 (Lectures)
Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama,
Surabaya, 2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan
Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.12-24
11
Pertemuan 4 : Tutorial 2
Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 29
Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya,
2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990,
h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.12-24
12
Pertemuan 5 : Tutorial 3
1. KEGAWATAN MEDIK
Bahan Bacaan :
1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”,
Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.57-70
13
Pertemuan 6 : Tutorial 3
Tugas :
1. Bagaimanakah Sejarah dan perkembangan Rekam Medik ?
2. Apakah Pengertian Rekam Medik ? (baik menurut pendapat sarjana maupun
peraturan perundang-uandangan yang berkaitan dengan hukum kesehatan,
khususnya Rekam Medik) ?
3. Apa sajakah Peranan , Nilai / kegunaan dan Isi Rekam Medik ?
4. Apa sajakah yang terkandung dalam Rekam Medik ?
5. Apa isi dari Permenkes No.749a Tahun 1989 ?
6. Bagaimanakah contoh dari Rekam Medik
Bahan Bacaan :
1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”,
Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan
Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,
2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,
Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.57-70
14
Pertemuan :7, Lecture: 4
Bahan Bacaan :
15
Pertemuan : 8, Tutorial : 4
Perkataan atau istilah euthanasia adalah merupakan suatu perkataan atau istilah yang
masih asing didengar oleh telinga dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Istilah
euthanasia dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk mengakhiri dan
menghentikan kehidupan seseorang dari suatu penderitaan penyakit pada umumnya
yang tidak memiliki harapan untuk sembuh, baik dengan atau tanpa bantuan orang
lain. Memang agaknya tindakan itu dapat diterima untuk dilakukan dan secara rasionil
dapat dibenarkan. Oleh karena mungkin penyakit yang diderita oleh seseorang tidak
ada harapan atau bahkan tidak dapat disembuhkan. Daripada lebih lama menderita
dan menahan sakit yang luar biasa, juga akan menimbulkan beban ekonomi,
psikologis atau perasaan serta tenaga yang lebih besar, sebaiknya tindakan euthanasia
itu segera dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan.
Diskusikan :
1. Bagaimanakah pengertian Euthanasia, dan apa sajakah jenis-jenis tindakan
Euthanasia dalam pelayanan kedokteran ?
2. Bagaimanakah perkembangan Euthanasia ? serta konsep tentang kematian ?
3. Pasal-pasal manasajakah dalam KUHP yang berkaitan dengan Euthanasia?
Bahan Bacaan :
16
Pertemuan : 9, Lecture : 5
1. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
2. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
Bahan Bacaan :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001
17
Pertemuan 10 : Tutorial 5
Diskusikan :
1. Apa difinisi dan Pengertian Malpraktek Medik ?
2. Apa jenis-jenis Malpraktek Medik ?
3. Bagaimanakah secara garis besarnya standar pelayanan medik ?
4. Apa sajakah yang digolongkan kasus Malpraktek Medik dan bukan
Malpraktek Medik ?
18
5. Bagaimanakah prosedur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?
6. Yang bagaimanakah dikatakan Malpraktek etik, pidana dan perdata ?
7. Bagaimanakah jalur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?
Bahan Bacaan :
1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001
19
Pertemuan 11 : Lecture 6
1. ABORSI
c. Pengertian Aborsi
d. Aspek hukum Aborsi
2. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana
c. Tanggungjawab Administrasi
Bahan Bacaan :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.35-48
20
Pertemuan 12 : Tutorial 6
Diskusikan :
- Bagaimanakah pengaturan terhadap Aborsi di Indonesia ? dan dalam peraturan
mana sajakah memuat mengenai Aborsi, sebutkan beserta isinya
21
KONTRAK PERKULIAHAN
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN
Kode Mata Kuliah : PFI 2209
Bobot SKS : 2 SKS
Semester : II (Dua))
Hari Pertemuan :I
Pengajar : (1) SAGUNG PUTRI M.E PURWANI, SH.,M.H
(2) IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H
(3) A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H.
(4) A.A SRI INDRAWATI, SH.,M.H
Deskripsi Perkuliahan
Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang relatif baru, namun
sangat penting diketahui untuk dijadikan dasar pemahaman tentang pengertian,
sumber hukum, sejarah hukum kesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksi
terapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik, Informed concernt, Medical
record, hubungan dokter dengan pasien dan tanggung jawab dokter dalam hukum.
Yang kemudian dapat dipakai mengambil langkah-langkah dalam mencegah
terjadinya kesalahan dalam mengambil tindakan medis atau malpraktek. Substansi
Mata Kuliah hukum kesehatan yang bersumber pada UU Kesehatan beserta
peraturannya yang juga mencakup kode etik profesi kedokteran yang dilihat dari sudut
pandang hukum perdata, hukum pidana serta dari sudut pandang hukum administrasi
negara, yang dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian antara dokter dengan pasien
dalam informed consent, euthanasia, transaksi terapetik dan ijin praktek seorang
dokter. Dalam hal ini juga membahas mengenai sanksi hukum yang dikenakan dalam
Hukum Administrasi Negara, KUHPer dan KUHP.
22
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Mata Kuliah ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan dan
menganalisis berbagai masalah yang berkaitan dengan gejala-gejala kejahatan yang
ada dan terjadi di masyarakat serta mampu memecahkan dan memberikan solusi
hukum terkait dengan permasalahan yang ada.
Strategi Perkuliahan
Strategi Perkuliahan ini banyak menggunakan diskusi dan pemecahan masalah
(problem solving learning). Perkuliahan dilaksanakan dengan tatap muka, diskusi dan
pemecahan masalah. Materi kuliah dan bahan bacaan wajib diinformasikan pada awal
perkuliahan. Untuk menambah pemahaman materi kuliah, mahasiswa diberikan tugas-
tugas berupa tugas terstruktur dan tugas mandiri. Metode perkuliahan yang digunakan
yaitu metode Problem Based Learning. Mahasiswa belajar (learning) menggunakan
masalah sebagai basis pembelajaran. Dosen bukan mengajar (teaching), tetapi
memfasilitasi mahasiswa belajar.
Pelaksanaan perkuliahan dikombinasikan dengan tutorial. Perkuliahan dilakukan oleh
dosen penanggung jawab mata kuliah sebanyak 6 (enam) kali, yaitu pertemuan ke-1,
3, 6, 9,11, dan pertemuan ke-13 untuk memberikan orientasi materi perkuliahan per-
pokok bahasan. Selanjutnya dilakukan tutorial atas sub-sub pokok bahasan dilakukan
oleh tutor yang ditetapkan oleh fakultas. Tutorial dilakukan pada pertemuan ke-2, 4,
5, 7, 10,12,14 dan 15. Ujian-ujian terstruktur, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan pada pertemuan ke- 8 dan 16. Total
pertemuan tatap muka minimal 16 kali (termasuk UTS dan UAS).
Materi Pokok
1. PENDAHULUAN
a. Kontrak Perkuliahan, Silabus
b. Pengertian Hukum Kesehatan
c. Sejarah Hukum Kesehatan
d. Sumber Hukum Kesehatan
e. Fungsi Hukum Kesehatan
2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan
23
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan
3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN
a. Profesi di bidang kesehatan
b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan
4. TRANSAKSI TERAPETIK
a. Asas-asas dalam hubungan terapetik
b. Pola Hubungan Terapetik
c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien
5. KEGAWATAN MEDIK
a. Pengertian Kegawatan Medik
b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik
c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik
d. Konpidensial Medik
6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik
7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN
a. Teknologi bayi tabung
b. Operasi penyesuaian jenis kelamin
c. Transplantasi Organ
8. EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia
9. MALPRAKTEK MEDIK
a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice
b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice
c. Pencegahan terjadinya Malpractice
d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum
10. Teori-Teori MALPRACTICE
a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice
b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice
24
c. Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
11. ABORSI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab Perdata
b. Tanggungjawab Pidana
Bacaan Bacaan
• Peraturan Pelaksana :
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik
4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter
dan Dokter Gigi
• Buku :
1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991
3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan
hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007
5. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter-Dukun
(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,
Yogjakarta, 1981.
6. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
7. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990
25
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008.
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai
peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,
Cetakan Pertama, 2007.
Tugas-Tugas
- Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas: (Discussion task; Study Task dan
Problem Task) sebagai bagian dari self study, kemudian berdiskusi di kelas,
tutorial, presentasi power point, dan diskusi.
- Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :
a. Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas-tugas lain sesuai
dengan topik tutorial.
b. Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point
presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial
26
Tata Tertib Siswa dan Dosen
a. Mahasiswa diwajibkan sudah memiliki Block Book Mata Kuliah Hukum
Kesehatan ini sebelum perkuliahan dimulai, serta mempersiapkan materi
sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana dengan lancar.
b. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat pada waktu perkuliahaan yang telah
ditentukan oleh PD I, toleransi waktu diberikan 15 menit. Jika terlambat lebih
dari toleransi waktu yang diberikan agar tidak masuk ruang kuliah, karena
akan mengganggu.
c. Selama mengikuti perkuliahaan Hp diwajibkan dalam kondisi ”silent”
d. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini wajib berpakaian sopan (tidak
memakai kaos oblong) tidak mempergunakan sandal atau sepatu yang diinjak
belakangnya.
e. Mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari tatap muka
f. Mahasiswa yang aktif dikelas maupun dalam diskusi berhak mendapat point
khusus
g. Dosen tidak hadir lebih dari 15 menit, dan tidak ada tugas atau bahan,
mahasiswa dapat mengisi daftar hadir.
h. Ujian susulan UTS maupun UAS baru bisa diberikan apabila ada rekomendasi
dari PD I
i. Dosen wajib memberikan penilaian akhir secara transparan kepada mahasiswa.
j. Protes nilai dilayani paling lama 1 minggu setelah nilai keluar
Jadwal Kuliah
No Pokok Bahasan Minggu Ke; Dosen Pengajar
1 2 3 4
1 Pengertian, Ruang Lingkup I
PENDAHULUAN
Kontrak Perkuliahan, Silabus
Pengertian Hukum Kesehatan
Sejarah Hukum Kesehatan
Sumber Hukum Kesehatan
Fungsi Hukum Kesehatan
27
RUANG LINGKUP HUKUM
KESEHATAN
a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam
ilmu hukum
b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan
c. Aspek-Aspek Hukum dalam Hukum
Kesehatan
2 Tutorial / Diskusi II
4 Tutorial / Diskusi IV
5 KEGAWATAN MEDIK V
Pengertian Kegawatan Medik
Kewajiban menangani kasus kegawatan
medik
INFORMED CONCERN pada kegawatan
medik
Konpidensial Medik
REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)
a. Pengertian Rekam Medik
b. Komponen Rekam Medik
c. Kegunaan Rekam Medik
d. Aspek Hukum dari Rekam Medik
6 Tutorial / Diskusi VI
28
7 TEKNOLOGI DALAM HUKUM VII
KESEHATAN
Teknologi bayi tabung
Operasi penyesuaian jenis kelamin
Transplantasi Organ
EUTHANASIA
a. Pengertian Euthanasia
b. Penentuan Kematian
c. Masalah Hukum Euthanasia
9 MALPRAKTEK MEDIK IX
Criminal Malpractice, Civil Malpractice
dan Administrative Malpractice
Pembuktian dan tanggung gugat
Malpractice
Pencegahan terjadinya Malpractice
Upaya menghadapi tuntutan Hukum
Teori-Teori MALPRACTICE
Teori Sumber Perbuatan Malpractice
Kriteria dalam menilai dan membuktikan
adanya Malpractice
Teori-Teori Pembelaan dalam Malpractice
10 Tutorial / Diskusi X
11 ABORSI XI
a. Pengertian Aborsi
b. Aspek hukum Aborsi
TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM
HUKUM
Tanggungjawab Perdata
Tanggungjawab Pidana
29
Apabila ada ketentuan yang belum tercantum dalam Kontrak Perkuliahaan ini, maka
akan ditentukan secara bersama-sama kembali.
Pihak I Pihak II
Dosen Pengampu, Mahasiswa
Mengetahui
Ketua Bagian Hukum Pidana
30
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
7. Pengalaman Belajar :
Setelah mendengarkan penjelasan dan mendiskusikan kedua pokok bahasan ini,
mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci apa dan bagaimana HUKUM
KESEHATAN serta ruang lingkup, tujuan, asas dan aspek-aspek HUKUM
KESEHATAN (C2).
31
8. Strategi Pembelajaran :
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA & ALAT
MAHASISWA PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan Menjelaskan Kontrak Mendengarkan, Silabus, SAP,
Perkuliahan, Silabus, SAP dan Menjelaskan dan Kontrak
Penjelasan Secara Umum Mencatat. Perkuliahan, Text
mengenai materi perkuliahan Book, Power Point,
Block Book, Tugas
Terstruktur, dan
LCD
Penyajian Menjelaskan : Mendengarkan dan -idem-
PENDAHULUAN mencatat serta bertanya
Kontrak Perkuliahan,
Silabus
Pengertian Hukum
Kesehatan
KESEHATAN
hukum kesehatan
Hukum Kesehatan
32
Penutup -Memimpin diskusi / tanya -Berdiskusi, bertanya -idem-
jawab dan menjawab
-Memberi tugas-tugas -Mengerjakan tugas-
-Kesimpulan Kuliah tugas
Post Test Evaluasi melalui diskusi, lisan, dan unjuk sikap dan kemampuan menjelaskan
dan soal uraian
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
33
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )
34
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan
menganalisis soal uraian)
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
35
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )
36
Penyajian A. PROFESI DIBIDANG Mendengarkan dan -idem-
KESEHATAN mencatat serta bertanya
o Profesi di bidang
kesehatan
o Kode Etik di bidang
tenaga kesehatan
B. TRANSAKSI
TERAPETIK
o Asas-asas dalam
hubungan terapetik
o Pola Hubungan
Terapetik
o Hak dan Kewajiban
antara dokter dan
pasien
Post Test Evaluasi kemampuan menganalisis soal uraian dan unjuk sikap
37
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien
(dalam kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan
Pertama, 1990, h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan
Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.12-24
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
38
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )
39
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan
menganalisis soal uraian)
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11-37
2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h. 40-74
3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak-Hak Pasien dalam Transaksi
Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang-Undang
No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan
Pertama, Surabaya, 2006, h.13-72
4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37-54
5. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.27-41
6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.26-91
7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7-18
8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17-54
9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.12-24
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
40
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )
7. Pengalaman Belajar :
Mampu menjelaskan dan menganalisis kegawatan medik dan rekam medik
(Medical Record).(C2 dan C3)
10. Strategi Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MEDIA
MAHASISWA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan - Memberikan ulasan umum Mendengarkan, mencatat Silabus, SAP,
perkuliahan mengenai materi Kontrak
pokok Perkuliahan,
Text Book,
41
Power Point,
Block Book,
Tugas
Terstruktur,
dan LCD
Penyajian 1. KEGAWATAN MEDIK Mendengarkan dan mencatat -idem-
serta bertanya
Pengertian Kegawatan
Medik
Kewajiban menangani
INFORMED
CONCERN pada
kegawatan medik
2. REKAM MEDIK
(MEDICAL RECORD)
Pengertian Rekam
Medik
Komponen Rekam
Medik
Rekam Medik.
Penutup - Memimpin diskusi dan tanya Berdiskusi, tanya jawab dan -idem-
jawab, Kesimpulan kuliah, evalusi
memberi tugas
Post Test - Evaluasi dan penilaian terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap
42
Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.57-70
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
43
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
44
Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37-43
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.133-142 dan 229-235
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55-72
4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.116-125
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19-45
6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi
Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter
dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121-183
7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.57-70
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
45
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
46
Operasi penyesuaian
jenis kelamin
Transplantasi Organ
B. EUTHANASIA/MERC
Y KILLING
Pengertian Euthanasia
Penentuan Kematian
Masalah Hukum
Euthanasia
Penutup -Kesimpulan kuliah, -Berdiskusi -idem-
memberikan evaluasi -Tanya jawab
-Mengerjakan tugas
Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan memahami, menjelaskan
dan menganalisis kasus dalam soal uraian
Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,
h.102-109
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
47
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
48
diskusi dan unjuk sikap
Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,
Cetakan Pertama, 1991, h.114-148
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.157-180 dan 246-252
3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94-125
4. Soerjono Soekanto ; “Segi-Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam
kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,
1990, h.43-49
5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.102-10
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
49
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
50
MEDIK dan bertanya
Criminal
Malpractice,
Civil Malpractice
dan
Administrative
Malpractice
Pembuktian dan
tanggung gugat
Malpractice
Pencegahan
terjadinya
Malpractice
Upaya
menghadapi
tuntutan Hukum
B. Teori-Teori
MALPRACTICE
Teori Sumber
Perbuatan
Malpractice
Kriteria dalam
menilai dan
membuktikan
adanya
Malpractice
Teori-Teori
Pembelaan
dalam
Malpractice
51
Post Test kemampuan memahami dan menganalisis teori dan evaluasi terhadap proses
pembelajaran serta unjuk sikap
Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana
dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik
Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
52
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
53
jalannya diskusi
Post Test kemampuan memahami dan menganalisis kasus dan evaluasi proses
pembelajaran dan unjuk sikap
Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin
Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41-136
2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum
Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45-127
3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama
Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82-95
4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.20-28
5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86-93
6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana
dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37-66
7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik
Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95-128
8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,
Cetakan Kesatu, 2008, h.132-175
9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,
Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47-54
10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
54
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
55
Aborsi
2. TANGGUNG
JAWAB DOKTER
DALAM HUKUM
a. Tanggungjawab
Perdata
b. Tanggungjawab
Pidana
c. Tanggungjawab
Administrasi
Penutup - -Kesimpulan kuliah -Diskusi aktif -idem-
Post Test Evaluasi proses pembelajaran serta unjuk sikap
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.35-48
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
56
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
57
Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”
Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38-85
2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,
Cetakan Ketiga, 2007, h.196-211
3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,
Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22-76
4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan
Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
Cetakan Pertama, 2000, h.135-141
5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari
berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,
Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55-74
6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,
2001, h.35-48
Dosen Pengampu
Tanda Tangan
58