Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR & MODUL

-9-10-

RISET KEPERAWATAN
TINGKAT 3/ SEMESTER 5

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN-UNIVERSITAS HORIZON INDONESIA
JL. PANGKAL PERJUANGAN KM. I BYPASS KARAWANG
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

VISI MISI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


VISI
Terwujudnya perawat yang professional dan mandiri dalam bidang kesehatan dan
keunggulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kegawatdaruratan yang dapat
bersaing di era global tahun 2023.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang dinamis, kreatif dan antisipasi berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan Keperawatan
professional dengan keunggulan di bidang Kesehatan Kerja secara etis, legal dan peka
budaya.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan hasil riset serta
pengabdian masyarakat dengan keunggulan dibidang Kesehatan Kerja sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
4. Mengaplikasikan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan
5. Mengembangkan kemampuan lulusan dalam bidang kewirausahaan
6. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik negeri maupun swasta.

Dokumen ini adalah milik dari 2 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

Koordinator Mata Kuliah Ns. Casman, M.Kep., Sp.Kep.An.

Dosen Pengampu Ns. Casman, M.Kep., Sp.Kep.An.


+62856-232-7280
casman.horizon.krw@horizon.ac.id

Agus Sobari, SKM., M.Kes.

Ns. Lilis Suryani, M.Kep., PhD.


+62813-1628-6252

Ns. Fariz, M.Kep

Pokok Bahasan/Pembelajaran: Materi Kuliah :


Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Desain Penelitian Variabel Penelitian, Definisi Operasional
Sasaran Pembelajaran: dan Desain Penelitian
Di akhir modul, mahasiswa akan dapat:
1. Memahami pengertian variabel
2. Memahami macam-macam variabel Referensi:
3. Memahami fungsi predikat variabel terhadap komponen  Polit, D. F. & Hungler, B. P.
penelitian lainnya. Essentials of Nursing Research:
4. Membuat draf uraian variabel penelitiannya (Tugas Methods, Appraisal, and Utilization,
Praktek) Third Edition. Philadelphia: JB
5. Memahami pengertian definisi operional penelitian Lippincott Company.
6. Memahami format-kerja definisi operasional  Sastroasmoro, I. dan Ismael, S. 2002.
7. Memahami pengertian:alat-cara ukur, hasil-skala ukur Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,
variabel penelitian Edisi Ke-2.Jakarta: CV Sagung Seto.
8. Membuat draf definisi operasonal penelitiannya (Tugas
Praktek)
9. Memahami fungsi definisi operasional dengan komponen
penelitian lainnya.
10. Memahami pengertian desain penelitian
11. Memhami Sumber Invaliditas Internal Eksternal
12. Memahami macam-macam jenis/desain penelitian
13. Memilih jenis/desain penelitian yang sesuai dengan
masalah/tujuan penelitian
14. Memahami fungsi jenis/desain penelitian dengan
komponen penelitian lainnya
15. Membut draf jenis/desain penelitiannya (Tugas Praktek)

Dokumen ini adalah milik dari 3 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

I. PENDAHULUAN

AssalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sehat Walafiat Bagi Kita Semua.
Mahasiswa pendidikan Diploma III
Keperawatan Horizon yang saya banggakan.
Pada kegiatan belajar-mengajar kita sekarang
ini diharapkan tercapai sarasan pembelajaran
tersebut di atas dengan metoda belajar mandiri,
presentasi, diskusi dan praktek dalam waktu
yang singkat 50 menit + 120 menit. Penelitian
bisa dipandang sebagai suatu sistem, yang mana
terdiri dari komponen-komponen yang saling
berhubungan.

Kegiatan belajar-mengajar (KBM) sesi yang kedua ini kita akan memahami dan praktek
membuat draf: variabel penelitian, definisi operasioal dan desain penelitian. Memahami
variabel penelitian dan definisi operasional kita bicara apa yang akan diteliti? Sedangkan
desain adalah rancangn strategi atau cetak biru (blue print) kerja penelitian. Mari kita
optimalkan KBM kita.
II. MATERI

A. Variabel Penelitian:

1. Pengertian Variabel:
Untuk lebih memperjelaskan apa itu variabel, di sini perlu disandingkan dengan
pengertian yang sepadan dengan variabel agar kita tidak rancu, sebagai berikut:

Konsep:
Konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Konsep
merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu
kata simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun
dari berbagai macam karakteristik. Sebagai contoh konsep di sini: usia ibu, Sikap
ANC, berat bayi lahir rendah, dan hubungannya sebagai kata simbol.

Variabel:
Variabel dari kata variasi atau ubahan-ubahan suatu entitas (kelompok) dan karena
variasinya maka disebut variabel.
Contoh pada ibu hamil dan bayi; di ibu hamil ada variasi usia: ≤ 20 tahun, 21 ~ 35
tahun dan ≥ 36 tahun; juga ada variasi sikap ANC: adaptif dan unadaptif. Di entitas

Dokumen ini adalah milik dari 4 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
(kelompok) bayi ada variasi berat badan waktu lahir: 1.800 gram ~ 4.000 gram lalu
bisa dikelompokkan jadi ≤ 2.499 gram = BBLRendah, ≥ 2.500 gram =
BBLN(normal). Contoh lain dalam suatu entitas/klas mahasiswa di situ ada variasi
jenis kelamin karena di situ ada variasi laki-laki dan wanita; ada variasi tinggi badan
karena ada mahasiswa dengan tinggi:160 cm, 165 cm, 170 cm dst. Karena ada
variasinya maka disebut variabel Usia Ibu, BBLR dan variabel tinggi badan.

Konstan:
Konstan artinya tetap tak berubah tak bervariasi, konstan ini terjadi bila dalam 1
(satu) entitas semua sama tidak ada variasinya: sebagai cantoh entitas ibu-ibu semua
usia 20 tahun, entitas mahasiswa semuanya berkelamin laki-laki tidak ada wanitanya;
jadi itu namanya konstan bukan variabel.

Konstruk:
Konstruk berasal dari kata konstruksi atau dibangun, jadi viariabel baru yang
dibangun dari beberapa variabel, sebagai contoh: variabel Indek Masa Tubuh (IMT)
adalah matematis dari berat badan dan tinggi badan. Kepatuhan Alat Pelindung Diri
(APD) yang dibangun dari sub variabel: pemahaman + kesadaran + sikap + perilaku
APD.

Nanum dalam praktek penelitian antar konsep-variabel-konstruk sering disamakan


disebut sebagai variabel

2. Macam-Macam Variabel
Pemberian predikat variabel penelitian tidak tetap tetapi berubah-ubah tergantung
posisi peran interaktif variabel tersebut dalam kerangka konsep. Mari kita simak
kembali bagan 1.05 di atas dimana Usia Ibu sebagai variabel independen sedangkan
BBLR sebagai variabel dependen. Akan terbalik dalam penelitian tentang faktor yang
berhubungan dengan stunting, variabel BBLR menjadi variabel independen
sedangkan variabel stunting sebagai variabel dependen.

Bagan 2.01

a) Variabel Independen (bebas)


Merupakan variabel independen
atau biasa juga disebut sebagai
variabel stimulus, predictor atau
variabel penyebab. Dikatakan
penyebab karena variabel ini
merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi

Dokumen ini adalah milik dari 5 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
sebab timbulnya variabel terikat
(dependen). Pada bagan di atas
adalah BBLR

b) Variabel Independen (bebas)


Variabel independen atau biasa juga disebut sebagai variabel stimulus, predictor
atau variabel penyebab. Dikatakan penyebab karena variabel ini merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat
(dependen).
Contoh pada bagan di atas adalah Usia Ibu, posisinya di sebelah kiri

c) Variabel Terikat (tak bebas)


Merupakan variabel dependen atau biasa disebut dengan variabel output atau
variabel akibat. Dikatakan akibat karena variabel ini merupakan variabel yang
dipengaruhi atau akibat karena variabel bebas (independen). Contoh pada bagan di
atas adalah BBLR, posisinya di sebelah kanan

d) Variabel Konfonding (perancu)


Merupakan variabel yang ikut andil atau dapat memperkuat/memperlemah
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Karena ada
andilnya maka variabel ini perlu dikontrol pengaruhnya. Contoh pada bagan di atas
adalah kondisi janin dan lingkungan, posisiya di sebelah bawah.

e) Variabel Penghubung (moderator)


Adalah variabel menjembatani pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Contoh pada bagan di atas adalah kondisi rahim (kandungan) ibu,
posisinya di tengah-tengah.

f) Variabel Pengkondisian (kondisioning)


Adalah variabel sebagai bersyaratan eksperimen, sebagai contoh di laboratorium
adalah: suhu, tekanan udara, cahaya yang terkontrol tetap.
3. Pernyataan (statemen) Variabel Penelitian
Variabel penelitian secara visual telah ada di bagan Kerangka Konsep penelitian;
tetapi ada juga ketentuan bahwa veriabel penelitian perlu dinarasikan, sebagai contoh:

Penelitian Deskriptif/Analitik:
a. Variabel independen penelitian ini adalah: usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan
ibu, sikap ANC ibu dan Kadar HB ibu.
b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: BBLR (Berat Badan Bayi Lahir
Rendah).

Dokumen ini adalah milik dari 6 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
4. Fungsi Pernyataan (Statemen) Predikat Variabel
Variabel-variabel yang telah dinyatakan di atas menjadi masukan (input) ke definisi
operasional, desain dan analisis data selanjutnya.

B. Definisi Operasional Penelitian:

1. Pengertian Definisi Operasional


Adalah menspesifiksi variabel penelitian, variabel yang awalnya masih bersifat
konsep kemudian dibakukan menuju dimensi spesifik operasional (kerja)
pengukurannya.

2. Format Definisi Operasionel


Pada proposal/laporan penelitian terdapat format definisi operasional yang
didalamnya ada unsur2nya sebagai berikut:

Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala


Operasional Ukur Ukur Ukur Ukur
Independen:
1. X1 ? ? ? ? ? ?
2. X2 ? ? ? ? ? ?
3. X3 ? ? ? ? ? ?
? ? ? ? ? ?
Dependen:
? ? ? ? ? ?

3. Unsur-Unsur Dalam Definisi Operasional


Dari isi format definisi operationl di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Sumber Data
Sumber data tidak ada khusus dalam format tetapi adanya melekat pada unsur
definisi opersional dan alat ukur. Sumber data adalah dari mana kita mendapatkan
data penelitian, informasi sumber data penelitian, sumber data terbagi menjadi:

1) Data Primer : adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh sang
peneliti kepada obyek/responden penelitian.
2) Data sekunder: adalah data milik pihak lain (survei, instansi atau individu,
peneliti, literatur) dicopy oleh anda peneliti dengan ijin.
b. Definisi Konsep Variabel Versus Definisi Operasional Variabel
Definisi konsep adalah abstraksi, yang diungkapkan dalam kata-kata, yang dapat
membantu pemahaman, adalah definisi seperti di kamus.

Dokumen ini adalah milik dari 7 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
Definisi operasional adalah bagaimana mengukur variabel yang telah
didefinisikan di definisi konsep, contoh:

1). Umur:
Definis Konsep : lamanya hidup
Definisi Operasional: Selisih tanggal lahir denga tanggal saat ini dari: KTP,
dari medikal record, kartu sehat atau dari pengakuan
responden. Pilih saja mana yang lebih akurat? mana
yang lebih praktis?

2). Tingkat Pendidikan


Definis Konsep : Adalah usaha sadar dn terencana untuk
mengembangkan potensi diri dan kepribadian yang
prima seseorang.
Definisi Operasional: Ijasah sekolah tertinggi dimiliki ibu dari pengakuannya.

3) Umur Risiko Ibu Hamil:


Definisi konsep : Usia ibu jika hamil akan berisiko terhadap dirinya
dan sang bayi
Definisi operasional : Usia ibu hamil < 20 tahun dan ≥ 36 tahun = risiko
usia ibu hamil 21 tahun – 35 tahun = normal
yang didapat dari KMS Ibu Hamil

4) Sikap ANC (Ante Natal Care) Ibu Hamil:


Definisi konsep : Adalah ekspresi perasaan dan kecenderungan seseorang
untuk setuju/tidak setuju yang relatip tetap (kosisten)
terhadap anjuran ANC ibu hamil.
Definisi operasional : Bertanya menggali (recall) tanggapan terhadap butir
-butir anjuran ANC (DepKes RI)

Disyaratkan di dalam skripsi telah memuat materi definisi konsep dan definisi
operasional variabel penelitian yang dimaksud di tinjauan kepustakaan.

c. Alat Ukur dan Cara Ukur


Pengukuran adalah memberian angka, katagori atau sebutan pada suatu obyek
atau variabel penelitian. Contoh: tinggi badan akan diberi skala angka misalkan
Dokumen ini adalah milik dari 8 of 18
Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
165 cm, 170 cm dari alat meteran; atau diberi skala katagori : pendek, sedang,
jangkung dari pengamatan subyektif mata saja. Juga katagori bisa dari
transformasi angka hasil alat meteran: < 150 cm = pendek, 151 cm ~ 165 cm =
sedang, >166 cm = jangkung. sedangkan pengukuran sebutan laki-laki dan wanita
untuk jenis kelamin.
Pengukuran variabel agar obyektif menggunakan alat ukur dan cara ukur yang
memenuhi syarat validitas dan reabilitas (akan di bahas pada komponen III).

1) Wujud (Nature) Variabel:


- Fisik (nyata) : berat badan (BB), tinggi badan (TB), kadar HB,
tekanan darah (TD), kualitas udara (KU),
penyediann air (PAM), dsb.
- Psikologis (abstrak) : pengetahuan, sikap, kecemasan, streess, motivasi,
persepsi, nilai-nilai, IQ, kelelahan, dsb
- Aktivitas (nyata) : perilaku, cara kerja, olah-raga, manajemen, dsb.

2) Alat Ukur dan Cara Ukur:


Wujud (nature) variabel akan menentukan jenis alat ukur, selanjutnya alat
ukur menentukan cara ukurnya, dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Wujud Obyek Alat Ukur Cara Ukur


No Penelitian (Variabel) (pilih yang (pilih yang
sesui) sesui)
1 Fisik (nyata) -Tool/kits (timbangan,
(BB,TB, HB, TD, KU, meteran, tensimeter, - Observasi
PAM, dsb. Laborarium, dsb) - Rekaman
- Check list (lembar
pencatat)
2 Psikologis (abstrak) - Instrumen (jawaban - Wawancara
(tahu, sikap, cemas, terbuka atau tertutup) (dng pewancara)
stress, motiv, sepsi, - Instrumen Test - Angket
nilai, IQ, lelah, dsb. (Mengisi sendiri)
3 Aktivitas (nyata) - Kuesioner/instrumen
Prlaku, kerja, OR, Mjn, (jawaban terbuka - Wawancara
dsb atau tertutup) - Angket
- Check List (lembar - Kombinasi
pencatat)
- Kombinasi

Kuesioner berisi pertanyaan tunggal, sebagai contoh: berapa umur anda? Apa
pekerjaan anda?. Sedang instrumen adalah merupakan kuesioer yang berisi

Dokumen ini adalah milik dari 9 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
banyak pertanyaan (indikator) yang merupakan himpunan 1 set pertanyaan
suatu variabel, sebagai contoh instrumen varibel sikap ANC ibu hamil;
variabel sikap ANC ibu hamil dengan hasil ukur: 1. Un-adaptif, 2. Adaptif.
Hasil ukur unadaptif/adaptif ini adalah transformasi nilai total jawabannya.
Topik kuesioner dan instrumen ini akan dibahas pada sub bab di bawah nanti.

d. Hasil Ukur
Dari kegiatan pengukuran pada fakta obyek penelitian (variabel) dengan alat dan
cara yang ada tersebut didapat hasil pengukuran. Hasil ukur adalah data yang
berupa: sebutan, angka bilangan, uraian fakta (kenyataan) yang menggambarkan
derajat kualitas, kuantitas dan eksistensi fakta (kenyataan) yang diukur. Hasil ukur

Dokumen ini adalah milik dari 10 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

yang dimaksud pada format definisi operasional adalah hasil ukur variabel-
variabel indpenden/dependen; bukan hasil ukur tiap-tiap pertanyaan dalam
instrumen pengukuran. Penjelasan tentang hasil ukur ini terkait pada sub bab
skala ukur di bawah ini.

e. Skala Ukur
Skala ukur adalah konklusi dari data-data hasil pengukuran variabel tersebut di
atas ke dalam jenis skala apa? dikaji dari ciri-ciri data: sebutan, tingkatan, jarak
dan nol mutlak sebagai berikut:

Jenis Ciri Yang Dimilki


No
Skala Ukur Sebutan Tingkatan Jarak Nol Mutlak
1 Nominal √ - - -
2 Ordinal √ √ - -
3 Interval √ √ √ -
4 Rasio √ √ √ √

1) Skala Ukur Nominal


Nominal asal dari kata name atau sebutan, diberi skala ukur nominal karena
variabel tersebut hanya memiliki ciri sebutan saja dan hanya menyebutkan
saja, tidak memiliki ciri: tingkatan, jarak dan nol mutlak. Contoh variabel:
jenis kelamin, warna kulit, suku bangsa, jenis penyakit, pekerjaan, dsb.
Penjelasan: Contoh hasil ukur pekerjaan: (1) ibu rumah tangga, (2) PNS, (3)
karyawan swasta, (4) pedangan, dsb; bisa ditransformsi ke katagori: (1) tidak
bekerja dan (2) bekerja, menjadi skala ordinal.

2) Skala Ukur Ordinal


Ordinal artinya urutan, diberi skala ukur ordinal karena variabel tersebut
memiliki ciri sebutan sekaligus ciri tingkatan, tetapi tidak memiliki ciri jarak
dan ciri nol mutlak. Contoh variabel: klas sekolah, risiko medis, Usia Ibu
Hamil, BBLR, sikap ANC, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, dsb.
Penjelasan: contoh hasil ukur tingkat pendidikan disebut: SD, SMP, SMA,
PT dan sekaligus ada tingkatan bahwa SMP lebih tinggi dari SD, SMA lebih
tinggi dari SMP, PT lebih tinggi dari SMA tetapi tidak jelas berapa jaraknya.

3) Skala Ukur Interval


Interval artinya jarak (dalam musik frekuensi nada) diberi skala ukur interval
karena variabel tersebut memiliki ciri sebutan sekaligus ciri tingkatan
sekaligus ciri jarak, tetapi tidak ciri memiliki ciri nol mutlak. Skala interval
biasanya hasil dari pengukuran yang mengunakan instrumen/kuesioner/test.
Contoh variabel: tingkat pengetahuan, tingkat kepatuhan APD, tingkat

Dokumen ini adalah milik dari 11 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
kelelahan, tingkat kecemasan, Sikap ANC, dsb. Penjelasannya: Ambil contoh
sikap ANC diukur dengan instrumen pengukuran sikap yang terdiri 10
pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban, bila diskoring hasil ukur pada kisaran
10 s/d 40. Di sini ada sebutan, ada tingkatan, ciri yang khusus adalah jarak
bahwa jarak nilai 15 ke 20 = 5 sama dengan jarak nilai 35 ke 40 = 5 dan
sebagainya. Tetapi tidak memiliki ciri nol mutlak karena diukurnya tidak dari
titik nol mutlak yang nyata, sehingga secara matematik tak bisa dikatakan
skor sikap ibu A: 30 adalah 2 kali skor sikap ibu B: 15 skornya.

4) Skala Ukur Rasio


Variabel tersebut memiliki ciri sebutan sekaligus tingkatan sekaligus jarak
sekaligus nol mutlak. Contoh: income keluarga (Rp), Berat Badan Bayi
(gram), kadar HB (angka), usia ibu (tahun), dsb. Penjelasan: contoh pada
hasil ukur usia ibu melekat sebutan usia ibu: 18 th, 19 th, 20 th, .. 25 th, .. 40
th ..45 th, dst; memiliki ciri tingkatan juga karena ada jarak, ciri yang khusus
adalah adaya nol mutlak yang diukur dari nol, nol mutlak usia adalah hari
saat waktu lahir. Contoh lain berat badan di ukur dari nol (O : angka
timbangan sebelum naik). Variabel skala ukur rasio punya nilai matematik
perkalian/pembagian: bahwa usia Ibu C 40 th adalah 2 kali usia ibu D 20 th
dan sebaliknya usia ibu D 20 th adalah setengah usia ibu C.

Contoh Defiisi Operasiol

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur
Independen
1. Usia Ibu Selisih tanggal lahir Kuesioner Wawancara Bilangan tahun Rasio
dengan tanggal saat 1. Risiko Ordinal
ini dari keterangan 2.Normal
ibu (DepKes)
Pilih salah
1
2.Pendidikan Ijazah tertinggi dari Kuesioner Wawancara 1. SD Ordinal
Ibu keterangan ibu 2. SLTP
3. SLTA
4. PT
3.Pekerjaan Aktifitas pisik Kuesioner Wawancara 1. Tidak Ordinal
Ibu terikat tetap cari bekerja
penghasilan dari 2. Bekerja
keterangan ibu

Dokumen ini adalah milik dari 12 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
4.Sikap ANC Tanggapan Ibu atas Kuesioner/Ins Wawancara Skor:10 ~ 40 Interval
Ibu anjuran pemeriksaan trumen ada 10 1. Unadaptif,
jika skor <
ANC (DepKes RI) pertanyaan, mean/ medin
dengan obsi 2. Adaptif, jika Ordinal
jawaban 4 skor ≥ mean/
skala Likert median
Uji Normalitas
Pilih salah 1 *)
Dependen Hasil penimbangan Check List Observasi xx gram Rasio
5.BBLR Berat Badan Bayi Di catat
1. BBLR jika
waku Lahir, dari BB < 2.500
data KMS/rekam gram
medis 2. BBLNormal Ordinal
Jika BB ≥
2.500 gram
Pilih salah 1 *)
*) Pilih salah satu: jika skala ukur interval/rasio uji statistik korelasi pakai, jika skala
ukur Ordinal/nominal uji statistik Chi Suare pakai
4. Fungsi Definisi Operasional Pada Komponen Lainnya
Definisi operasional memberi masukan (input) kepada komponen intrumen/kuesioner,
sedangkan hasil ukur dan skala ukur memberi masukan (input) pada pengolahan dan
analisa statistik..

C. Desain Penelitian
1. Pengertian Desain Penelitian
Sebagai ilustrasi untuk membantu pemahaman desain, sebagai contoh di bidang:
teknik ada Blue Print (cetak biru), kuliner ada menu, medis ada resep dokter.

Desain penelitian adalah strategi manipulatif observasi data sedemikan rupa sehingga
bisa ”memastikan menjamin” bahwa dinamika variabel dependen betul-betul karena
pengaruh atau berhubungan atau sebab-akibat dari variabel independen; bukan karena
efek variabel konfonding atau efek prosedur penelitian yang tidak valid.

2. Unvaliditas Internal dan Eksternal


Validitas internal adalah sejauh mana desain/methode penelitian itu bisa ”memastikan
menjamin” kalau perubahan pada variabel dependen betul-betul karena berhubungan/
pengaruh dari variabel independen semata, bisa jadi adanya kemaknaan hubungan
atau pengaruh karena data dihasilkan dari instrumen yang tidak valid. Sedang
validitas eksternal mempersoalkan seberapa jauh hasil penelitian (temuan) dapat
diterapkan di dunia nyata dan seberapa luas penggunaannya, sebagai contoh: vaksin
covid tertentu tidak cocok untuk semua manusia, banyak negara-negara menolak.

a. Sumber dan Treatment (kontrol) Invaliditas Internal


Sumber infaliditas internal penelitin itu banyak, di bawah ini dipilh yang penting2

Dokumen ini adalah milik dari 13 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
saja. Pengetahuan tentang sumber invaliditas internal ini akan memberi “warning”
supaya cerdas dalam membuat desian penelitian.

No Sumber Invaliditas Internal Treatment (kontrol)


1 Efek variabel konfonding Random Sampling
2 Efek instrumen/kuesioner yang tidak Uji validitas atau gunakan
valid (belum di uji, belum standard) kuesioer stndard/ elah di uji
3 Efek testing, ini karena pertanyaan/soal Blinding (buta) responden tidak
bocor, jadi responden belajar duluan diberi tahu, temannya juga tidak
sebelum mengisi tahu.
4 Maturasi (pendewasaan) berjalannya Wawancara/observasi/intervensi
waktu shg kondisi responden berubah pada waktu yang sama
5 Historis, ada peristiwa2 yang bisa Pilih waktu/ tempat yang aman.
mempengaruhi penelitian
6 Rivalitas. di penelitian eksperimental Blinding (buta) responden tidak
ada kelompok intervensi x kontrol, diberi tahu, temannya juga tidak
jika bocor akan terjadi kompetisi. tahu.
7 Pengaruh cuaca pada penelitian pisika Laksanakan dilaboratorium
8 Drop-out responden Ada responden cadangan (jumlah
sampel ditambah)
b. Sumber dan Treatment (kontrol) Invaliditas Eksternal

Faktor eksternal yang dikritisi adalah hasil (temuan) penelitiannya, sedangkan


penelitian sudah selesai (nasi sudah menjadi bubur), jadi manfaat bahasan ini
adalah sebagai pengalaman untuk lebih memperketat prosedur penelitian yang
akan datang.

No Sumber Invaliditas Eksternal Treatment (kontrol)


1 Unvaliditas Internal Perketat desain penelitian serupa
kalau ada pengulangan
2 Efek pre test post test. Ada pengaruh Perlu eksperimen lapangan tanpa
karena intervensi (diganggu), apakah ada intervensi
tanpa adanya intervensi ada pengaruh
3 Efek karakteristik sampel yang tidak Kalibrasi sampel
homogen Random sampling
4 Bias seleksi responden Buat kriteria inklusi x eksklusi
5 Faktor situasional: ekologi, geografi Replikasi penelitian ulang di
demografi, sosial di dunia tak ada yag situasi yang berbeda-beda.
sama persis

Dokumen ini adalah milik dari 14 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
4. Macam2 Desain Penelitian Pilihan

Jenis penelitian dengan desain penelitian sering bertukar arti yang membingungkan,
karena itu mari kita simak bagan di bawah ini.

Diagram jenis penelitian (statement) pada bagan 2.02 di bawah, memandu kita dalam
membuat pernyataan (statement) jenis/desain penelitian yang sering kita baca sebagai
berikut:

- Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional

- Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif analitik dengan desain cross
sectional.

- Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif analitik dengan desain Quasi
eksperimental.

- Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif analitik dengan desain kasus
kontrol eksperimental, data sekunder.

Desain penelitian dirancang mengandung cara treatment terjadinya unvaliditas


internal dan unvalidits eksternal. Kita akan membahas desain-desain yag lazim
digunakan dalam skripsi saja, seperti: cross sectional, kasus kontrol dan
ekperimental saja.
Bagan 2.02
Jenis dan Desain Penelitian

Dokumen ini adalah milik dari 15 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

a. Desain Observasional
Desain observasional ada banyak, dipilih dibahas adalah: desain Cross Sectional
dan desain Kasus Kontrol. Desain cross sectional strategi mendapat fakta-data
variabel independen dan variabel dependen diobservasi (diukur) pada waktu
bersamaan; sedangkan yang desain kasus kontrol untuk mendapat fakta-data
tidak secara persamaan (maju atau mundur)

Desain Bagan llustrasi Prosedur


Cross Sectional
(potong melintang) - Random sampling
X1,2,3,4 : var - Pilih waktu bebas
independen - Var Independen
dan var dependen
Y: var diukur pada waktus
bersamaan
dependen

Kode Umum:
X : variabel
independen Y :
variabel dependen

Dokumen ini adalah milik dari 16 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________

b. Desain Eksperimental
Desain eksperimental membuktikan pengaruh (sebab – akibat) banyak jenisnya,
tetapi yang sering digunakan mahasiswa adalah seperti di bawah ini.

Desain Bagan llustrasi Prosedur


Studi Kasus Kasus (misalkan TBC) diberi
(Quasi eksperimental) intervensi X (pengobatan) bagai
mana hsilnya O (laborarium)
Bgmn pengaruh X thd O
Tidak ada kontrolnya
Pre Test Post Test O : var dependen, di ukur pre dan
One Group Desain post intervendi
(Quasi eksperimental) X : var Independen = Intervensi
Apakah beda O1 dng O2 bermakna
Tidak ada kontrolnya
Pre Test Post Test O : var dependen, di ukur pre dan
Control Group Desain post intervensi
(True Eksperimental) X : var Independen = Intervensi
Ada Kelompok kontrol tak ada in
tervensi (-)? sebagai kontrol efek
testing
R : Random = efek karakteristik

5. Input (masukan) Desain Penelitian kepada Komponen Lainnya.

Input (masukan) pada prosedur dan analisa statistik dintaranya sbb:

a. Berapa kali pengukuran: seperti desain quasy eksperimen pengukuran 2x yaitu


sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi), sedang pada desain cross sectional
pengukuran hanya 1 x

b. Treatmen: pada desain eksperimental dan kasus kontrol perlu treatmen yaitu:
“menyamakan variabel konfonding, agar jelas adanya pengaruh ke variabel
dependen memang semata karena variabel independen atau tidak disumbang oleh
variabel konfonding.

Dokumen ini adalah milik dari 17 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia
MPB 141208: Riset Keperawatan
Modul #9-10 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Diploma Tiga Keperawatan-Fakultas Ilmu Kesehatan

Nama:_______________________________________________ Tanggal: ________________


Tingkat: ____________
c. Populasi sampel: jumlah sampel desain eksperimen dan desain kasus-kontrol ada
rumusnya sendiri, tidak sebanyak desain cross sectional.

d. Prosedur: prosedur/langkah-langkah pelaksanan penelitiannya mengikuti bagan


desain.

e. Analisa data: pada desain eksperimen dan kasus kontrol perlu adanya slit (pisah)
data karena adanya kelompok kasus dan kelompok kontrol

TERIMA KASIH

Dokumen ini adalah milik dari 18 of 18


Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Horizon Indonesia

Anda mungkin juga menyukai