Anda di halaman 1dari 15

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 1/11
KABUPATEN MELAWI
Ditetapkan
Direktur RSUD Kelas D Pratama
Tanggal terbit:
SPO
(STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr. Oktavius
NIP. 19841001 201403 1 003

Proses persalinan untuk mengeluarkan janin yang


PENGERTIAN posisinya membujur di dalam rahim dimana posisi
bokong atau kaki bayi lahir terlebih dahulu dibandingkan
bagian tubuh lainnya.Tergantung dari bagian janin mana
yang terendah, dapat dibedakan  menjadi;  letak
bokong, letak bokong kaki dan  letak kaki
Membantu persalinan bayi posisi sungsang supaya bayi
dapat lahir dengan sehat dan ibu selamat.
TUJUAN

Keputusan RSUD Kelas D Pratama Kabupaten Melawi


KEBIJAKAN Nomor : SK / / / 2019

REFERENSI - Fraser M, Diane. Margaret A. Cooper. 2012. Praktik Klinik


Kebidanan. Jakarta: EGC
- Kerjasama POGI, IDAI, Perinasia, IBI, Depkes RI,
MNH Program. 2014. Buku Panduan Praktik
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
- Modul Asuhan Kebidanan Persalinan I 2016,
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
- Rochimah,  Ns. DKK. 2011. Keterampilan Dasar
Klinik. Jakarta: Trans Info Media

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 2/12
KABUPATEN MELAWI
PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrumen partus set
 1 buah Kateter Logam
 Nald heacting 2 buah
 1 buah ½ koher
 1 gunting Episotomi
 1 gunting Tali Pusat
2. Bak instrumen heacting set
 Nald holder 1 buah
 Nald heacting 2 buah
PROSEDUR
 Gunting lurus 1 buah
 Pinset cirugis 1 buah
 Piset anatomis 1 buah
 Areteri klem 2 buah
 Catgut
3. Bengkok 1 buah
4. Underpat
5. Tempat sampah tajam, infeksius dan noninfeksius
6. Bahan dan obat
 Kassa steril 4 lembar
 Kapas DTT 2 buah
 Larutan klorin 0,5 %

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 3/12
KABUPATEN MELAWI
 Handscoon 2 pasang
 Obat uterotonika ( oxitocin dan metil ergometrin)
 Lidokain 1 %
 Spuit 3 cc 2 buah
 Spuit 5 cc 1 buah
7. Perlengkapan ibu, bayi dan APD
 Celemek/baju plastik
 Pelindung ( tutup kepala, masker)
 Pakaian ibu ( kain, pembalut, dan celana dalam)
 Selimut bayi /bedong
PROSEDUR

CARA KERJA
1. Berikan salam
2. Perkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan APN
4. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda
kala dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat
pada rectum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan spinger ani membuka

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 4/12
KABUPATEN MELAWI
5. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-
obatan esensial untuk menolong persalinan termasuk
mematahkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril
sekali pakai di dalam partus set
6. Memakai celemek plastic
7. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang
dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir kemudian keringkan tangan dan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering
8. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa
PROSEDUR dalam
9. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (
gunakan tangan yang memakai sarung tangan
DTT dan steril (pastikan tidak
terjadikontaminasi pada alat suntik ) letakkan kembali
kedalam wadah partus set.
10.Membersihkan vulva dan perineum menggunakan
kapas DTT (basah) dengan gerakan dari vulva ke
perineum ( bila daerah perineum dan sekitarnya kotor
karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah
tersebut dari kotoran)
11.Lakukan periksa dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap dan selaput ketuban sudah
pecah

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 5/11
KABUPATEN MELAWI
12.Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin 0,5 % kemudian
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan 0,5 % selama. Cuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepaskan
13.Memeriksa denyut jantung janin ( DJJ ) setelah
kontraksi / saat relaksasi uterus menggunakan
doppler untuk memastikan bhwa DJJ dalam
batas normal (120 – 160x/menit ) hasil
pemeriksaan di dokumentasi dalam partograf
PROSEDUR 14.Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
dan keadaan janin baik, meminta ibu berteran saat
HIS, jika ibu sudah merasa ingin berteran
15.Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi
meneran. (bila ada rasa ingin meneran dan
terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan
pastikan ibu merasa nyaman )
16.Membimbing ibu meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan kuat untuk meneran

PERSALINAN BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 6/11
KABUPATEN MELAWI
17. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
dibawah bokong ibu
18. Membuka tutup partus set
19. Memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
20. Memposisikan ibu dalam posisi Litotomi
21. Memimpin ibu meneran dengan benar jika ada
HIS
22. Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke
dasar panggul.
PROSEDUR 23. Lakukan episotomi saat bokong membuka vulva
dan perinium sudah menipis
24. Segera setelah bokong lahir, bokong di cekam
dengan cara Bracht
 Melahirkan secara Bracht
1. Segera setelah bokong lahir, bokong di
cekam secara Brach (Kedua ibu jari
penolong sejajar dengan panjang paha,
jari-jari yang lain memegang daerah
panggul), sementara langah ini dilakukan
seorang assisten melakukan perasat
Wigand M.Wingkel
2. Jangan melakukan intervensi, ikuti saja
proses keluarnya janin
3. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya
perut dan sebagian dada
4. Lakukan hiper lordosis janin pada saat
angulusskapula inferior tampak dibawah
simpisis (dengan mengikuti gerak rotasi
anterior yaitu punggung janin didekatkan
ke arah perut ibu tanpa tarikan).
Disesuaikan dengan lahirnya badan bayi,
dahi dan kepala
5. Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut
dan hidung, dahi dan kepala
6. Letakkan bayi diperut ibu,bungkus bayi
dengan handuk hangat, bersihkan jalan
nafas bayi oleh asisten kemudian tali
pusar dipotong
7. Lakukan Asuhan Bayi Baru Lahir dan
lakukan IMD
7.
 Melahirkan bayi secara klasik
1. Pengeluaran bahu dan tangan secara
klasik dilakukan jika dengan cara Brach
bahu dan tangan tidak bisa lahir
2. Segera setelah bokong lahir, bokong
dicekam dan dilahirkan sehingga bokong
dan kaki lahir
3. Tali pusat dikendorkan
4. Pegang kaki pada pergelangan kaki
dengan satu tangan dan tarik ke atas
dengan tangan kiri dan menariknya ke
kanan atas ibu untuk melahirkan bahu kiri
bayi yang berada dibelakang, dengan
tangan kanan dan menariknya ke arah kiri
atas ibu untuk melahirkan bahu kanan bayi
yang berada di belakang
5. Masukkan dua jari tangan kanan-kiri
( sesuai letak bahu belakang) sejajar
dengan lengan bayi untuk melahirkan
lengan belakang bayi.
6. Setelah bahu dan lengan belakang lahir,
kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra
lateral dari langkah sebelumnya untuk
melahirkan bahu dan lengan bayi depan
dengan cara yang sama
4.
 Cara Muller
1. Penggunaan bahu dan tangan secara
muller dilakukan jika dengan cara Brach
bahu dan tangan tidak bisa lahir
2. Melahirkan bahu depan terlebih dahulu
dengan menarik kedua kaki dengan cara
yang sama seperti klasik, kearah belakang
kontra lateral dari letak bahu depan
3. Setelah bahu dan lengan depan lahir
dilanjutkan langkah yang sama untuk
melahirkan bahu dan lengan belakang
 Cara Louvset
1. Dilakukan bila ada lengan bayi yang
terjungkit dibelakang kepala
2. Setelah bokong dan kaki bayi lahir
memegang bayi dengan kedua tangan
3. Memutar 180 derajat dengan lengan bayi
yang terjungkit kearah penunjuk jati
tangan yang menjungkal
4. Memutar kembali 180 derajat ke arah yang
berlawanan ke arah kiri-kanan. Beberapa
kali hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara klasik-muller
4.
 Cara melahirkan kepala secara Maurieceau
1. Dilakukan bila bayi dilahirkan secara
manual bila dengan brach kepala belum
lahir
2. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri
sehingga badan bayi seolah-olah
menunggang kuda (untuk penolong kidal
meletakkan badan bayi di atas tangan
kanan)
3. Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari
di maxilla
4. Tangan kanan memegang-mencengkam
bahu tengkuk bayi
5. Minta seorang asisten menekan fundus
uteri
6. Bersamaan dengan adanya HIS asisten
menekan fundus uteri, penolong
persalinan melakukan tarikan ke bawah
sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing
jari yang masukkan untuk menekan dagu
dan mulut.

4.

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 8/11
KABUPATEN MELAWI
25.Setelah bayi lahir kemudian mengeringkan dan
posisikan tubuh bayi diatas perut ibu
26.Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm
dari umbilikus bayi. Melakukan urutan tali pusat
kearah ibu dan memasangklem kedua 2 cm dari klem
pertama
27.Memegang tali pusat diantara 2 cm klem
menggunakan jari telunjuk dan tengah kiri untuk
melindungi bayi, memotong tali pusat diantara
PROSEDUR keduamengganti pembungkus bayi dengan kain yang
kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala
28.Memberikan bayi pada ibunya untuk di susui
29.Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin
tunggal
30.Memberitahu ibu akan disuntik
31.Menyuntiikkan oksitosin 10 unit ( intramuskuler ) di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin )
32. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak
5-10 cm dari vulva
33.Meletakkan tanngan kiri diatas sympisis menahan
bagian bawah uterus, sementara tangan kanan
memegang tali pusatmenggunakan klem dengan
jarak 5-10 cm dari vulva
34.Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke
arah bawah sambil tangan yang lain mendorong
uterus ke arah belakang – atas (dorsokranial) secara
hati-hati (untuk mencegah inversio uteri ). Jika
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu,
suami atau anggota keluarga melakukan stimulasi
puting susu

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 9/11
KABUPATEN MELAWI

35.Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali


pusat bertambah panjang dan terasa adanya
pelepasan plasenta, minta ibu meneran sedikit
sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,
mengikuti poros jalan lahir hingga plasenta tampak
pada vulva.
36.Setelah plasenta tampak di vulva, lahirkan plasenta
dengan hati-hati. Bila perlu pegang plasenta dengan
PROSEDUR
kedua tangan dn lakukan pitaran searah jarum jam
untuk membantu lahirnya plasenta dan mencegah
sobekknya selaput ketuban.
37.Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
masase uteru, letakkan telapak tangan di fundus dan
lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
terasa keras)
38.Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus
uteri, periksa bagian maternal dan bagian fetal
plaseta dengan memastikan bahwa seluruh
kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap,
dan memasukkan kedalam kantong plastik yang
PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 10/11
KABUPATEN MELAWI
kemungkinan
39. Memeriksa laserasi pada vagina dan perineum
lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan. Bila ada robekan yang
menimbulkan perdarahan aktif segera
lakukan penjahitan.
40. Memastikan kembali uterus berkontraksi dengan
baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
41. Membersihkan sarung tangan dengan larutan klorin
PROSEDUR 0,5% kemudian bilas tangan dengan air yang sudah
di desinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya
42. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilikus
dengan simpul mati
43. Mengikat balik simpul mati untuk kedua kalinya
44. Melepaskan klem tali pusat dan memasukkannya
dalam larutan klorin 0,5%
45. Membungkus kembali bayi
46. Berikan bayi pada ibu untuk di susui
47.Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus,
tanda perdarahan pervaginam dan tanda vital ibu
selama empat jam
48.Mengajarkan ibu dan keluarga untuk memeriksa
uterus yang masase uterus apabila kontraks uterus
tidak baik

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD
KELAS D PRATAMA SPO/ / /2019 - 11/11
KABUPATEN MELAWI

49. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi


50. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5%
51. Membuang barang-barang yang terkontaminasi
ketempat sampah yang disediakan
52. Membersihakan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan
darah dan mengganti pakaiannya dengan pakaian
yang bersih dan kering
53. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu
keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum
PROSEDUR
54. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5 %
55. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan
klorin 0,5 %, balikkan bagian dalama ke luar dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
56. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan
air bersih mengalir kemudian keringkan dengan
tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih
57. Melengkapi partograf
Unit Kerja 1. Kamar bersalin
2. IGD

Anda mungkin juga menyukai