Anda di halaman 1dari 7

PLASENTA MANUAL

No. Dokumen : 800/


548/SOP/Pusk.Py/ 2019
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 18 Desember 2019
Halaman :1/4
UPTD
Made Arisani
PuskesmasP NIP.197712282010012012
ayangan
1.Pengertian Prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding
uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual.

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melepaskan plasenta


dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya
dari kavum uteri secara manual agar tidak terjadi perdarahan.

3. Kebijakan SK Ka UPTD Puskesmas Payangan No: 800/026/Pusk.Py/2019 tentang


Pelayanan Klinis

4.Referensi 1. Permenkes No. 75 tahun 2014


2. JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalinan Normal : Buku Acuan Asuhan
Esensial Bagi Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir Serta
Penatalaksanaan Komplikasi Pascapersalinan dan Nifas.

5. Alat dan Alat :


Bahan a. Kelengkapan alat resusitasi
b. Oksigen
c. Partus set
d. Heacting set ( bila perlu )
e. Tempat placenta
f. APD ( masker, sarung tangan steril panjang , celemek, penutup
kepala, kaca mata google, sepatu boat )

Bahan :
a. Oksitosin Inj
b. Infus set
c. Abocath No 18 G
d. Cairan infus RL
e. Spuit 3cc
f. Benang catgut

6. Langkah- 1. Petugas memberikan penjelasan pada ibu akan tindakan yang akan
langkah dilakukan, dan mengatur posisi pasien dengan memperhatikan
privasi dan kenyamanan ibu.
2. Petugas mencuci tangan hingga siku, dengan air mengalir, dan
sabun, kemudian keringkan.
3. Petugas memakai sarung tangan pada kedua tangan dan
mengenakan sarung tangan panjang sampai siku pada tangan
kanan.
4. Petugas membersihkan daerah perineum dan vulva dengan kapas
aseptik dan antiseptik, dan melakukan kateterisasi bila perlu.
5. Petugas melakukan anestesia verbal atau analgesia perrektal agar
perhatian ibu teralihkan dari rasa nyeri.
6. Petugas menegangkan tali pusat dengan menggunakan klem,
tegangkan secara perlahan, sejajar lantai.
7. Petugas memasukkan satu tangan kanan ke dalam vagina secara
obstetric dengan menyatukan jari tangan ketika masuk ke dalam
vagina hingga mencapai pembukaan serviks.
8. Petugas meminta asisten atau keluarga pasien untuk memegang
klem, kemudian tangan lain penolong menahan fundus uteri.
9. Petugas melepaskan pegangan tali pusat, dan memindahkan
tangan kiri untuk memegang fundus uteri dari luar untuk membantu
uterus berkotraksi.
10. Sambil menahan fundus uteri, petugas memasukkan tangan ke
dalam kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi placenta.
11. Buka tangan obstetric menjadi seperti memberi salam (ibu jari
merapat ke pangkal jari telunjuk).
12. Petugas menentukan tempat implantasi plasenta yang paling
bawah.
- Bila implantasi di korpus belakang, tangan tetap pada sisi bawah
tali pusat. Bila implantasi di korpus depan pindahkan tangan
dalam ke sisi atas tali pusat dengan punggung tangan
menghadap ke atas.
- Implantasi di korpus belakang : lepaskan plasenta dari tempat
implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari diantara
plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan pada
dinding dalam uterus bagian belakang.
- Implantasi di korpus depan : lakukan penyisipan ujung jari
diantara plasenta dan dinding uterus dengan punggung tangan
pada dinding dalam uterus bagian depan.
13. Petugas menggerakkan tangan dalam ke kiri dan kanan seperti
menyisir sambil bergeser ke kranial sehingga permukaan maternal
plasenta dapat dilepaskan.
14. Petugas melakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada
bagian plasenta yang masih melekat di dinding rahim.
15. Petugas memindahkan tangan ke supra simfisis untuk menahan
uterus pada saat plasenta dilahirkan.
16. Petugas memberi Instruksi asisten atau keluarga yang memegang
klem untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam penolong
menarik placenta keluar.
17. Petugas meletakkan plasenta pada tempat yang sudah disediakan
dan memeriksa plasenta setelah dilahirkan, lengkap/tidak.
18. Petugasmelakukan sedikit pendorongan uterus dengan tangan luar
ke arah dorsokranial.
19. Petugas memeriksa ibu dan melakukan penjahitan bila ada robekan
cerviks atau vagina juga episiotomi. Jika ada lakukan penjahitan
perineum.
20. Petugas membersihkan ibu dan membantu ke posisi yang nyaman.
21. Penolong mendekontaminasi semua peralatan dan bahan yang
terkontaminasi pada dengan klorin 0,5%.
22. Petugas melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir.
23. Petugas memberitahukan pasien bahwa tindakan sudah selesai
tetapi pasien masih memerlukan perawatan. Sampaikan tanda-
tanda bahaya yang mungkin terjadi dan minta keluarga untuk
melapor bila tanda-tanda tersebut terjadi.
24. Petugas mengobservasi perdarahan pervaginam dan memeriksa
vital sign : setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
pada jam kedua.
25. Petugas mencatat tindakan dan kondisi pasien dalam rekam medis

2/4
7.Diagram
Alir KIE ibu dan keluarga
Cuci tangan &pakai Bersihkan vulva
sarung tangan

Masukkan tangan secara Tegangkan tali pusat Anelgesia verbal/per


obstetrik dengan klem rektal

Tangan lain menahan Tangan dalam menyisir


Eksplorasi ulang
fundus untuk melepaskan

Periksa kelengkapan Lahirkan plasenta


plasenta

Ya Lakukan
penjahitan
perineum

Tidak
Bersihkan dan
atur posisi ibu Dekontaminasi alat dan
bahan

KIE pasien Observasi TTV dan


&keluarga perdarahan

8. Hal-hal Jika setelah dilakukan tindakan plasenta manual plasenta masih tetap
yang perlu belum lahir, siapkan rujukan ke Rumah Sakit terdekat.
diperhatika
n
9. Unit terkait - Poli KIA / KB
- Ruang Bersalin
- Puskesmas Pembantu

10. Dokumen - Rekam medis


terkait - Informed consent
- Register pasien
- Partograf

3/4
11. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan 1 Kotak Kop/Heading UPTD Tanggal 18
SOP Puskesmas Desember 2019
Payangan

2 Kebijakan yang SK Ka UPTD Tanggal 18 Oktober


dijadikan acuan Puskesmas 2019
Payangan No:
800/026/Pusk.P
y/2019 tentang
Pelayanan
Klinis

4/4
PROSEDUR PLASENTA MANUAL
No.Dokumen :800/431/UKP/UPT.
DAFT Py Tahun 2016
AR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 14 November 2016
Halaman : 1/3
UPT KESMAS dr I G. N. Gede Putra
PAYANGAN NIP. 198010312009031003

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU
1 Penolong memberikan penjelasan pada ibu akan
tindakan yang akan dilakukan. Dan mengatur posisi
pasien dengan memperhatikan privasi dan
kenyamanan ibu.
2 Penolong mencuci tangan hingga siku, dengan air
mengalir, dan sabun, kemudian keringkan.
3 Penolong memakai sarung tangan pada kedua
tangan dan mengenakan sarung tangan panjang
sampai siku pada tangan kanan.
4 Penolong membersihkan daerah perineum dan
vulva dengan kapas aseptik dan antiseptik, dan
melakukan kateterisasi bila perlu.
5 Penolong melakukan anestesia verbal atau
analgesia perrektal agar perhatian ibu teralihkan
dari rasa nyeri.
6 Penolong menegangkan tali pusat dengan
menggunakan klem, tegangkan secara perlahan,
sejajar lantai.
7 Penolong memasukkan satu tangan kanan ke dalam
vagina secara obstetric dengan menyatukan jari
tangan ketika masuk ke dalam vagina hingga
mencapai pembukaan serviks.
8 Penolong meminta asisten atau keluarga pasien
untuk memegang klem, kemudian tangan lain
penolong menahan fundus uteri.
9 Penolong melepaskan pegangan tali pusat, dan
memindahkan tangan kiri untuk memegang fundus
uteri dari luar untuk membantu uterus berkotraksi.
10 Sambil menahan fundus uteri, masukkan tnganke
dalam kavum uteri sehingga mencapai tempat
implantasi placenta.
11 Buka tangan obstetric menjadi seperti memberi
salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk).
12 Tentukan tempat implantasi plasenta yang paling
bawah.
- Bila implantasi di korpus belakang, tangan
tetap pada sisi bawah tali pusat. Bila
implantasi di korpus depan pindahkan tangan
dalam ke sisi atas tali pusat dengan
punggung tangan menghadap ke atas.
- Implantasi di korpus belakang : lepaskan
plasenta dari tempat implantasinya dengan
5/4
jalan menyelipkan ujung jari diantara plasenta
dan dinding uterus, dengan punggung tangan
pada dinding dalam uterus bagian belakang.
- Implantasi di korpus depan : lakukan
penyisipan ujung jari diantara plasenta dan
dinding uterus dengan punggung tangan
pada dinding dalam uterus bagian depan.
13 Penolong menggerakkan tangan dalam ke kiri dan
kanan seperti menyisir sambil bergeser ke kranial
sehingga permukaan maternal plasenta dapat
dilepaskan.
14 Penolong melakukan eksplorasi ulangan untuk
memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih
melekat di dinding rahim.
15 Penolong memindahkan tangan ke supra simfisis
untuk menahan uterus pada saat plasenta
dilahirkan.
16 Penolong memberi Instruksi asisten atau keluarga
yang memegang klem untuk menarik tali pusat
sambil tangan dalam penolong menarik placenta
keluar.
17 Penolong meletakkan plasenta pada tempat yang
sudah disediakan dan memeriksa plasenta setelah
dilahirkan, lengkap/tidak.
18 Penolongmelakukan sedikit pendorongan uterus
dengan tangan luar ke arah dorsokranial.
19 Penolong memeriksa ibu dan melakukan penjahitan
bila ada robekan cerviks atau vagina juga
episiotomi. Jika ada lakukan penjahitan perineum.
20 Penolong membersihkan ibu dan membantu ke
posisi yang nyaman.
21 Penolong mendekontaminasi semua peralatan dan
bahan yang terkontaminasi pada dengan klorin
0,5%.
22 Penolong melepaskan sarung tangan dan mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.
23 Penolong memberitahukan pasien bahwa tindakan
sudah selesai tetapi pasien masih memerlukan
perawatan. Sampaikan tanda-tanda bahaya yang
mungkin terjadi dan minta keluarga untuk melapor
bila tanda-tanda tersebut terjadi.
24 Penolong mengobservasi perdarahan pervaginam
dan memeriksa vital sign : setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.

25 Penolong mencatat kondisi pasien dan laporan


tindakan.

CR = [ Ya / (Ya + Tidak) ] x100%


= […../ (…..+……)] x 100%
=………..

Pemeriksa :
Yang diperiksa :
Tanggal :
6/4
NamaPasien :
No. RekamMedik :

7/4

Anda mungkin juga menyukai