Anda di halaman 1dari 7

Nomor SOP : PUSK.OBB.445.807/SOP/.......

/IX/2023
Tanggal Pembuatan : 19 September 2023
TanggaL Revisi :
Tanggal Pengesahan :
Disahkan Oleh : Kepala UPTD Puskesmas Oebobo

DINAS KESEHATAN KOTA


KUPANG dr. Maria Kurniawati Mari
UPT PUSKESMAS OEBOBO NIP. 19850813 201412 2 001
ASUHAN KALA II PERSALINAN
NAMA SOP
NORMAL
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Memahami Tupoksi Kerja
1. UU Kesehatan No 36 tahun 2009 tentang
2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan
Kesehatan
Kebidanan
2. Kepmenkes 284 Tahun 2004 tentang buku
KIA

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 97 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan
Seksual

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan

6. KEPMENKES Nomor 128 Tahun 2004


Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
7. Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien
8. Kepmenkes nomor 938 tahun 2007 tentang
standar asuhan kebidanan
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
SOP Layanan Klinis 1. Bak instrument berisi Partus set
SOP Pengkajian Awal ( Klem koher 2,gunting tali
pusat 1,setengah koher
SOP Kajian Awal
1,kateter 1,Sarung tangan steril)
 Kom berisi kapas dan air
DTT.
 Pengisap lender atau
Deleey
 Oksitosin,Spuit 3
cc,Umbilikal klem,Mono
aural,kasa
steril,Perlengkapan ibu dan
bayi,bengkok,tempat
placenta.
 Baskom berisi air DTT dan
waslap.
 Baskom berisi cairan klorin
0,5 %.
 Tempat sampah basah dan
kering.
 Vitamin K 1 mg,jarum suntik
1 ml
 Nierbeken
 APD ( Alat pelindung diri )
 Tempat sampah non
infeksius dan infeksius

PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN


Pelayanan Pasien dengan Pelayanan Rekam Medik Pasien
Kesehatan KIA akan terkendala ketika terjadi Kartu Ibu, Kohort, Buku KIA,
penyimpangan prosedur Register
Pengertian Penanganan kala II adalah proses penanganan yang
dimulai saat pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm )
dan berakhir dengan lahirnya bayi

Tujuan Sebagai pedoman untuk melaksanakan asuhan


pelayanan pertolongan persalinan yang aman dengan
sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta
memperhatikan tradisi setempat.

Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Oebobo


NO PUSK.OBB.445.806/SK/39/I/2018 Tentang
kebijakan pelayanan klinis
2. SK Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Oebobo
NO PUSK.OBB.445.806/SK/1/I/2018 Tentang Tata
naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas
oebobo

Referensi Buku Asuhan Persalinan Normal

Prosedur 1. Mengenal gejala tanda kala II persalinan : doran,


teknus, perjol, vulka
2. Menyiapkan pertolongan persalinan :
 Memastikan kelengkapan alat
 buka disposable spuit 3 cc dan masukan dalam
bak partus
 patahkan oxitoxyn 10 unit 1 ampul
 dekatkan bengkok atau nierbeken
 buka tutup kapas dengan air DTT
 Pakai APD
3. Lepas perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
air mengalir lalu keringkan
4. Pakai sarung tangan pada satu tangan yang akan
dipakai untuk periksa dalam
5. Ambil spuit dengan tangan yang dipakai sarung
tangan, isap oxytoxyn ke dalam tabung suntik lalu
tutup spuit kembali dan letakkan ke dalam bak partus
6. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan
yang lain
7. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
baik :
 lakukan vulva hygiene
 lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap
 bila ketuban belum pecah, pembukaan sudah
lengkap, kepala sudah di dasar panggul dan tidak
teraba tali pusat dan bagian-bagian kecil janin
lakukan amniotomi
 celupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian
lepas secara terbalik dan rendam selama 10
menit
 cuci kedua tangan
8. Periksa DJJ Normal 110-160 x/menit, catat hasil
periksa DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan
lain pada partograf
9. Membantu ibu dan keluarga untuk proses bimbingan
meneran :
 beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik
 bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai keinginan
10. Bila ada rasa ingin meneran pada saat ada his yang
kuat minta keluarga untuk bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan serta
pastika ibu merasa nyaman.
11. Bimbing ibu untuk meneran secara baik dan efektif
pada saat ada his dan ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran :
 anjurkan ibu untuk beristirahat diantara his, serta
keluarga untuk memberi dukungan dan semangat
dan memberi asupan cairan peroral
 menilai DJJ setiap selesai his
 segera rujuk atau kolaborasi dokter bila bayi
belum/tidak akan segera lahir dalam 2 jam pada
primipara,60 menit pada multipara
12. Anjurkan ibu untuk berjalan atau berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman bila ibu merasa
belum ada dorongan untuk meneran dalam waktu 60
menit
13. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
 letakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi
pada perut ibu, bila kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm
 letakkan kain bersih 1/3 di bawah bokong ibu
untuk menyokong perineum
 buka tutup partus set, sambal perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
 pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
14. Menolong kelahiran bayi : lahirnya kepala :
setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
sokong perineum dengan satu tangan yang dialasi
dengan kain bersih, tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi untuk
membantu lahirnya kepala, anjurkan ibu meneran
perlahan atau bernapas cepat dan dangkal
15. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan
ambil tindakan yang sesuai :
 jika lilitan tali pusat longgar lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi
 jika lilitan tali pusat erat, klem tali pusat pada dua
tempat dan potong diantara kedua klem tersebut
16. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara berkala
17. Lahir bahu :
 setelah kepala melakukan putaran paksi luar
pegang kepala secara biparietal, anjurkan ibu
untuk meneran saat his. Dengan lembut gerakkan
kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu
depan lahir dibawah arkus pubis, kemudian
gerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
 setelah kedua bahu lahir dengan cepat geser
pindah tangan ke bawah untuk menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah tangan
atas menelusuri dan memegang lengan dan siku
setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran
tangan atas berlangsung ke punggung,bokong,
tungkai dan kaki
18. Penanganan bayi baru lahir :
 lakukan penilaian, apakah bayi menangis
kuat/bernapas tanpa kesulitan ?, apakah bayi
bergerak dengan aktif , jika bayi tidak menangis
atau tidak bernapas atau megap-megap lakukan
langkah resusitasi
 keringkan bayi dari muka sampai kepala kecuali
bagian tangan
 ganti handuk basah dengan kain kering, beri topi
kepala bayi biarkan bayi diatas perut ibu.
 palpasi uterus ibu untuk memastikan tidak ada
bayi lagi di dalam perut ibu
 beritahu ibu bahwa ia akan diberikan suntikan
oksitosin agar uterus dapat berkontaksi dengan
baik
 dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, suntik
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas di bagian
distal lateran ( lakukan aspirasi sebelum
menyuntik oksitosin )
 setelah 2 menit bayi lahir, tali pusat tidak
berdenyut lagi, jepit tali pusat dengan klem dan
lakukan PPT bila terlihat tali pusat semakin
panjang maka lakukan kelahiran plasenta atau
ari-ari
 pemotongan dan pengikatan tali pusat
 letakkan bayi di perut ibu agar ada kontak ibu dan
kulit bayi, pakai topi bayi
 selimuti bayi dengan kain hangat

Diagram alir -

Unit terkait Poli KIA, Laboratorium, Apotik

Anda mungkin juga menyukai