Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen : …/B/PKMCSPT/…/2020


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/15

UPT
dr. Titi Sari, M.Kes
PUSKESMAS NIP. 19760110 201412 2 001
CISOMPET
( …………………………………………………. )

1. Pengertian Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih


dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta
upaya pencegahan komplikasi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah


penatalaksanaan asuhan persalinan normal
mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
optimal
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Cisompet
No…./SK/KA-PKMCSPT /…/2020 tgl tentang Asuhan
Persalinan Normal

4. Referensi Buku APN 2008


5. Prosedur / a. Persiapan Bahan dan Alat :
Langkah – 1. Partus set :
langkah - 2 klem kelly atau kocher
- Gunting tali pusat
- Benang tali pusat
- ½ kocher
- 1 ½ pasang sarung tangan DTT
- Kateter nelation
- Kassa secukupnya
2. Kapas DTT dalam tempatnya
3. Spuit 2½ atau 3ml
4. 1 ampul oksitosin 10 U
5. Kapas alcohol dalam tempatnya
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 2/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

6. DeLee

7. 2 kain bersih

8. 2 kain bersih
9. 2 handuk
10.Celemek plastic
11.Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca
mata, alas kaki tertutup
12.Perlak
13. Lenec
14. Tensimeter
15. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
16. Air DTT dalam tempatnya
17. 3 buah tempat sampah : basah, kering,
tempat benda tajam
18. Kantung plastic atau pendil
19. Kain ibu
20. Pembalut
21. Gurita
22. Waslap
23. Mematahkan ampul oksitosin 10 U, dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai
didalam partus set.
24. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik
yang bersih

b. Langkah – Langkah Prosedur :

I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat adanya tanda


persalinan Kala Dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin
meningkat pada rectum dan vagina
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 3/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

 Perineum tampak menonjol


 Vulva dan sfingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan
obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu
dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi BBL
tempat resusitasi datar, rata, cukup keras,
bersih, kering dan hangat, lampu 60 watt
dengan jarak 60 cm dari.
tubuh bayi, 3 handuk/kain bersih dan kering,
alat penghisap lendir, tabung atau balon dan
sungkup.
 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat
resusitasi serta ganjal bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik
steril sekali pakai di dalam partus set
3. Pakai celemek plastic
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan
yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan kering
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang
akan digunakan untuk periksa dalam
6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik
(gunakan tangan yang memakai sarung tangan
DTT) dan steril (pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik)
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN
KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum,
menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 4/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

belakang dengan menggunakan kapas atau


kassa yang dibasahi air DTT
Jika introitus vagina, perineum atau anus
terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari
arah depan ke belakang
 Buang kapas atau kasa pembersih
(terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi
(dekmontaminasi, lepaskan dan rendam
dalam larutan klorin 0,5% )
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap
 Bila selaput ketuban dalam pecah dan
pembukaan sudah lengkap maka lakukan
amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara
mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah
kontraksi/saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal
(120-160 x/menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ
tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada
partograf

11. kontraksi/saat relaksasi uterus untuk


No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 5/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

memastikan bahwa DJJ dalam batas normal


(120-160 x/menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ
tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada
partograf
12. Beritahukan bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik dan bantu
ibu dalam menemukan posisi yang nyaman
dan sesuai dengan keinginannya
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat
ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran :
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara
benar dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat
meneran dan perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman
sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring
terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara
kontraksi
 Anjurkan keluarga member dukungan dan
semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral
(minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus
selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak
akan segera lahir setelah 120 menit (2
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 6/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

jam) meneran (primigravida) atau 60 menit


(1 jam) meneran (multigravida)
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu
belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan
bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6
cmLetakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu
Buka tutup partus set dan perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
16. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan
bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6
cmLetakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VII. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
Lahirnya kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter
5-6 cm membuka vulva maka lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang
lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal.
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 7/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat


dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar,
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat,
klem tali pusat di dua tempat dan potong di
antara dua klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi
luar secara spontan.
Lahirnya bahu
Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang
secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi.
22. Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakan
arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
Lahirnya Badan dan Tungkai
Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah
untuk kepala dan bahu. Gunakan tangan atas
menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
23. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran
tangan atas berlanjut kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang
masing-masing mata kaki dengan dan jari-
jarinya.

VIII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 8/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

24. Lakukan penilaian bayi baru lahir sbb ;


 Sebelum bayi baru lahir :
a. Apakah kehamilan cukup bulan ?
b. Apakah air ketuban jernih, tidak
bercampur mekonium (warna
kehijauan) ?
 Segera setelah bayi lahir (jika bayi cukup
bulan) :
→sambil menempatkan bayi di atas perut,
lakukan penilaian (selintas) :
c. Apakah bayi menangis atau
bernapas/tidak megap-megap?
d. Apakah tonus otot bayi baik/bayi
bergerak aktif ?
Jika bayi cukup bulan, ketuban tidak
bercampur mekonium, menangis atau
bernapas normal/tidak megap-megap dan
bergerak aktif, lakukan langkah 26.
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau
ketuban bercampur mekonium dan atau
bayi tidak bernafas atau megap-
megapmegap dan atau bayi lemas,
lakukan menejemen bayi dengan asfiksia.
25. Mengeringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan
tanpa membersihkan vernik. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering.
Biarkan bayi di atas perut ibu
26. Periksa kembali uterus untuk memastikan
tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil
tunggal)
27. Beritahu ibu bahwa ia akan di suntik
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 9/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

oksitosin agar uterus berkontraksi baik


28. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
suntikan oksitosin 10 unit IM (intamuskuler)
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin)
29. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit
tali pusat dengan klem kira-kira 3cm dari
pusat bayi. Meendorong isi tali pusat kearah
distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada
2cm distal dari klem pertama
30. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang
telah dijepit (lindungi perut bayi), dan
lakukan penggutingan tali pusat di antara 2
klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau
steril pada satu sisi kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukan dalam wadah
yang telah disediakan.
31. Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit
bayi
Letakkan bayi tengkureb di dada ibu, kulit
bayi kontak dengan kulit ibu. Luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel di dada
ibu/diperut ibu. Usahakaan kepala bayi
berada di antara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari putting payudara ibu.
32. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
pasang topi dikepala bayi.

IX. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA


No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 10/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

TIGA
33. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak
5-10cm dari vulva
34. Letakkan satu tangan di atas kain di perut ibu
di tepi atas simfisis untuk mendeteksi. Tangan
lain menegangkan tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangan tali pusat
kearah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso
kranial) secara hati-hati (untuk mencegah
inversio uteri). Jika placenta tidak lahir setelah
30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat
dan tunggu hingga timbul kontraksi berikut nya
dan ulangi prosedur di atas.
Jika uterus tidk segera berkontraksi, minta
ibu, suami atau anggota keluarga untuk
melakukan
 stimulasi putting susu
36. Mengeluarkan Placenta
Lakukan penegangan dan dorongan dorso-
kranial hingga placenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian
kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
lakukan tekanan dorso-kranial).
 Jika tali pusat bertambah panjang,
pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-
10cm dari vuva dan lahitkan placenta.
 Jika placenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan t Beri dosis ulangan oksitosin
10 unit IM
 Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung
kemih penuh
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 11/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

 Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan


 Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
 Jika placenta tidak lahir dalam 30 menit
setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan, segera lakukan placenta manual
37. Saat plancenta di inroitus vagina, lahirkan
placenta dengan kedua tangan. Pegang dan
puter plancenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan plancenta
pada wadah yang telah di sediakan.
38. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung
tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput. Kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
 Segera setelah placenta dan selaput ketuban
lahir lakukan masase uterus, letakkan telapak
tangan di fundus dan lakukan masasedengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterusberkontraksi (fundus teraba keras).
 Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus
tidak berkontraksi setelah 15 detik masase.
MENILAI PERDARAHAN
39. Periksa kedua sisi placenta baik bagian ibu
maupun bayi danpastikan selaput ketuban
langkap dan utuh
Masukan placenta kedalam kantung plastik atau tempat
khusus.tali pusat :
 Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
 Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung
kemih penuh
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 12/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

 Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan


 Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
 Jika placenta tidak lahir dalam 30 menit
setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan, segera lakukan placenta manual
40. Saat plancenta di inroitus vagina, lahirkan
placenta dengan kedua tangan. Pegang dan
puter plancenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan plancenta
pada wadah yang telah di sediakan.
41. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung
tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput. Kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
 Segera setelah placenta dan selaput ketuban
lahir lakukan masase uterus, letakkan telapak
tangan di fundus dan lakukan masasedengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterusberkontraksi (fundus teraba keras).
 Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus
tidak berkontraksi setelah 15 detik masase.
MENILAI PERDARAHAN
42. Periksa kedua sisi placenta baik bagian ibu
maupun bayi danpastikan selaput ketuban
langkap dan utuh
Masukan placenta kedalam kantung plastik atau tempat
khusus.
43. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukanpenjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 13/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

yang menimbulkanperdarahan aktif, segera


lakukan penjahitan.
V. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
43. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan pervaginam.
44. Lakukan inisiasi menyusi dini dan biarkan bayi
tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada
ibu palingn sedikit 1jam.
 Sebagian besar bayi akan berhasil
melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasa
nya berlangsumg sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari 1 payudara.
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
 Setelah bayi selesai menyusu dalam 1jam
pertama, beri vit K1 mg intramuskular di
paha kiri dan salep/tetes mata antibiotika.
45.Lakukan pemeriksaan fisik BBL.
46.Setelah 1jam pemberian vitamin K1 beri
imunisasi Hepatitis B di paha kanan.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar
sewaktu-waktu bisa disusukan.
Letakkan kembali pada dada ibu jika bayi belum
berhasil menyusu di dalam 1jam pertama da
biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
Evaluasi
47.Lanjutkan pemantauan kontraksi dan
mencegah perdarahan pervaginam
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca
persalinan
Setiap 15 menit pada 1jam pertama pasca
persalinan
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 14/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

 Setiap 20-30 menit paada jam kedua pasca


persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,
melakukan asuhan yang sesuai untuk
menatalaksa atonia uteri
48. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase
uterus dan menilai kontraksi.
49. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
50. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung
kemih setip 15 menit selam 1jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali
setiap jam selama 2jam pertama pasca
persalinan
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk
teemuan yang tidak normal
51. Pantau tanda-tanda bahaya pada bayi setiap 15
menit. Pastikan bayi bernafas dengan baik(40-
60 kali/menit) serta suhu tubh normal(36,5-
37,5ºC).
 Jika terdapat napas cepat, retrasi dinding
dada bawah yang berat, sulit bernapas,
merintih, lakukan rujukan(lihat MTBM)
 Jika kaki teraba dingin pastikan ruangan
hangat. Kembalikan bayi untuk kontak kulit
bayi ke kulit ibu nya, selimuti bayi dengan
satu selimut.
Kebersihan dan Keamanan
52. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10
menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekomentasi
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 15/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

53. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke


tempat sampah yang sesuai
54.Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.
Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan
darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering
55.Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu
memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk
memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya
56.Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5%
57.Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan
klorin 0,5%, balikkan bagian dalam ke luar dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
58.Cuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir
Dokumentasi
Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),
periksa tanda vital dan asuhan kala IV

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu di
perhatikan
8. Unit terkait
1. KIA
2. PONED
3. LABORATURIUM
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Buku KIA
10. Rekaman Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
historis perubahan
perubahan
No. Dokumen SOP ASUHAN PERSALINAN Halaman : 16/15
:.../SOP/PKM.BGT/.../201 NORMAL
8

Anda mungkin juga menyukai