Tanggal Pengesahan : Disahkan Oleh : Kepala UPTD Puskesmas Oebobo
DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG UPTD PUSKESMAS OEBOBO
dr. Maria Kurniawati Mari
NIP. 19850813 201412 2 001 PENATALAKSANAAN ATONIA NAMA SOP UTERI DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 1. Memahami Tupoksi Kerja tentang Kesehatan; 2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kedokteran, Keperawatan/ Indonesia Nomor 25 Tahun 2015 Kebidanan tentang Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium Untuk Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Jaringan Pelayanannya; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual 5. Peraturaan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, klinik, laboratorium Kesehatan, unit transfuse Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri dokter Gigi; 6. Keputusan Menteri Kesehatan republic Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN SOP Layanan Klinis Buku KIA, Partograf, Informed SOP Pengkajian Awal Conset, Tensimeter, dopler, SOP Kajian Awal Stetoskop, Ergometrin 0,2 mg, Oksitosin, Handscoon, Cairan RL, Infuset PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN Pengkajian awal klinis akan terkendala Rekam Medik Pasien , Buku Register ketika terjadi penyimpangan prosedur Poli KIA Pengertian Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus otot/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus otot/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus otot/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus otot/kontraksi rahim yangmenyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka daritempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berlanjut dan mencegah komplikasi pada ibu. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berlanjut dan mencegah komplikasi pada ibu. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Oebobo Nomor : PUSK.OBB.445.806/SK/ /I/2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium Untuk Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Jaringan Pelayanannya Prosedur Petugas : 1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan serta diminta menandantangani informed consent. 2. Mempersiapkan alat dan diri. 3. Memposisikan pasien dengan posisi lithothomi. 4. Melakukan massase uterus segera setelah plasenta lahir. 5. Membersihkan kavum uteri dari selaput ketuban dan gumpalan darah. 6. Melakukan kompresi bimanual interna. Jika uterusberkontraksi keluarkan tangan setelah 1-2 menit. Jika uterus tidakberkontraksi teruskan kompesi hingga 5 menit 7. Meminta keluarga untuk melakukan kompresi bimanualeksterna. 8. Memberikan ergometrin 0,2 mg intramuskular/intravena. 9. Memberikan infus Ringer laktat dan oksitosin 20 IU/500cc. 10. Melakukan kompresi bimanual interna kembali atau melakukan pemasangan tampon uterovagina. 11. Mempersiapkan rujukan. Diagram Alir -
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis