Anda di halaman 1dari 8

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KEBIDANAN KONTRASEPSI

SUNTIKAN
KONTTRASEPSI SUNTIKAN KOMBINASI

PENGERTIAN KB Suntikan kombinasi adalah :


1. jenis suntikan kombinasi yang terdiri dari 25 mg depo
medrosiprogesteron asecat dan 5 mg estradiol sipionat yang
diberikan secara injeksi I.M. sebulan sekali ( cylofem) dan 50
mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat yang
diberikan injeksi IM sebulan sekali .
2. cara kerja kontasepsi suntikan menekan ovulasi, membuat
lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu , endometrium menglami atropi sehingga implantasi
terganngu serta menghambat transportasi gamet oleh tuba.

TUJUAN 1. Menekan ovulasi


2. Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
3. Membuat perubahan pada endometrium sehingga tidak terjadi
kehamilan.

KEBIJAKAN  Kepmenkes. No.128 Thn 2004 Tentang Kebijakan Dasar


Puskesmas
 Kepmenkes. No 836 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
 UU No. 52 Tahun 2009 mengenai perkembangan kependudukan
dan Pembangunan Keluarga.
Pasal 21-29
Hak dan kewajiban dalam program keluarga berencana.
 UU Kes. No. 36 Tahun 2009
Pasal 5 (ayat 2):
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh Pel.Kes yg aman,
bermutu dan terjangkau
Pasal 24 (ayat 1):
Tenaga kes. Sebagaimana yg dimaksud dlm pasal 23 HARUS
memenuhi ketentuan kode etik, standar Profesi, standar
pelayanan, SOP
Pasal 73
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan
sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu dan
terjangkau masyarakat, termasuk keluarga berencana.
 UU Pelayanan Publik. No. 25 Tahun 2009.
Pasal 15 (poin a & f):
a. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun Standar
Pelayanan

f. Melaksanakan pelayanan sesuai dgn Standar Pelayanan


Pasal 20 (ayat 1 & 3):
1. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan
Standar Pelayanan dgn memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan
3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan
sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1).
 UU Praktik Kedokteran No.29/2004 pada kondisi tidak
tersedia tenaga medis bidan dan perawat dapat
memberikan pertolongan medis dengan mengikuti petunjuk
teknis penanggulangan kegawatdaruratan sederhana.
 Permenkes RI No 1464/2010 tentang praktek bidan (pasal
10 dan 11) bidan berwenang memberikan penanganan
kegawatdaruratan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak
yang dilanjutkan dengan perujukan.
 Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 tentang
Revolusi Kesehatan
1. Instruksi Bupati Timor Tengah Selatan Nomor
Bap.025.1/III/237/06/2010 tentang Pelaksanaan Revolusi KIA
dalam rangka percepatan penurunan angka kematian dan angka
kematian Bayi di Kabupaten TTSUUD No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. SK Menkes 1333 Th. 1999 tentang Penetapan standar Pelayanan
Rumah sakit
PERSIAPAN I. LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN AMAN
II. PETUGAS
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Ketrampilan

III.LINGKUNGAN
Pastikan calon akseptor keluarga berencana dalam keadaan Nyaman

IV.ALAT
 Status pasien/kartu ibu
 Buku KIA
 Alat tulis
 Buku registerKB /kohort KB
 Format Inform Consent
 Kartu Jaminan(KTP,Jamkesmas,SKTM)
 Obat KB suntikan 1 bln
 Spuit 1 cc/ 2,5 cc
 Kapas Alkohol
 Bengkok
 Sarung tangan

PELAKSANA Dokter ,Bidan, Perawat yang terlatih


PROSEDUR TETAP 1. Menyambut ibu dan pendamping ibu dengan sopan dan ramah serta
mempersilahkan untuk duduk
2. Memberikan penjelasan pada ibu / suami tentang
keuntungan, kerugian, cara kerja serta efek samping dari
kontrasepsi suntikan kombinasi
3. Informed Concent
4. Bila akseptor lama maka mengecek jadwal suntikan kembali
5. Memastikan bahwa ibu cocok atau masih cocok dan
memenuhi syarat untuk menggunakan kb suntikan kombinasi
6. Melakukan pemeriksaan meliputi timbang BB, ukur tanda
vital, lakukan pemeriksaan fisik.
7. Mempersiapkan alat dan bahan, pastikan tanggal kadaluarsa.
8. Meminta ibu untuk duduk posisi rileks ataupun posisi
berbaring miring
9. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
10. Menarik obat dari vial dengan spuit 2,5 cc / 1 cc
11. Memberitahu ibu akan dilakukan tindakan suntik
12. Membebaskan pakaian dari bokong ibu sebagai lokasi
suntikan
13. Melakukan desinfektan pada area yang akan disuntik serta
membuang kapas bekas pada bengkok yang tersedia
14. Memastikan tidak ada udara pada spuit
15. Menyuntikan obat secara IM dan perlahan ;ahan
16. Membuang spuit pada safety box yang tersedia
17. Merapikan pakaian ibu
18. Membereskan alat
19. Mencuci tangan dan membuka sarung tangan
20. Menjelaskan jadwal suntikan kembali
21. Memberikan ibu kartu K4
22. Mengucapkan terimakasih atas kunjungan ibu
23. Melakukan dokumentasi
24. Ibu dalam keadaan stabil dan memenuhi syarat untuk dirujuk

UNIT TERKAIT  Poli Umum


 Apotik
Sumber 1. Anonim, 2008 Peraturan Mentri Kesehatan RI No
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
2. Permenkes 1464/2010 tentang praktek dan kewenangan bidan
3. Sarwono Prawirohardjo, JNPKR/FOGI,BKKBN,Depkes dan
JHPIEGO/STARHA, 2006, Buku Panduan Praktis Kontarasepsi Edisi 2
4. ______, 2006 Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi,Edisi 2

5. _____, 2011 Promosi Konseling kesehatan Reproduksi, Jakarta


6. Ketrampilan dan prosedur keperawatan Dasar 2003
7. Standar Operasional Pelayanan Puskesmas dan RS Tahun
2011
8. ______2007, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan
Bencana dalam kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes,Jakarta:Depkes RI.
9. ______1994, pedoman KB IBI,Jakarta
10. ______2005 Modul Pelatihan ABPK dalam KIP/K Keluarga Berencana
bagi provider..
11. Prof.dr Ida Bagus Gde Manuaba,DSOG,2010 Ilmu kebidanan,
Penyakit kandungan dan Keluarga berencana.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KELUARGA BERENCANA
KONTTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN

PENGERTIAN KB Suntikan Progestin adalah :


1. jenis suntikan kombinasi yang terdiri depo
medroksiprogesteron asetat (depoprovera) mengandung 150
mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
IM dan depo noretisteron enantat (depo noristerat) yang
mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntik IM
2. cara kerja kontasepsi suntikan menekan ovulasi, membuat
lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu , endometrium menglami atropi sehingga implantasi
terganngu serta menghambat transportasi gamet oleh tuba.

TUJUAN 1. Menekan ovulasi


2. Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
3. Membuat perubahan pada endometrium sehingga tidak terjadi
kehamilan.

KEBIJAKAN  Kepmenkes. No.128 Thn 2004 Tentang Kebijakan Dasar


Puskesmas
 Kepmenkes. No 836 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
 UU No. 52 Tahun 2009 mengenai perkembangan kependudukan
dan Pembangunan Keluarga.
Pasal 21-29
Hak dan kewajiban dalam program keluarga berencana.
 UU Kes. No. 36 Tahun 2009
Pasal 5 (ayat 2):
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh Pel.Kes yg aman,
bermutu dan terjangkau
Pasal 24 (ayat 1):
Tenaga kes. Sebagaimana yg dimaksud dlm pasal 23 HARUS
memenuhi ketentuan kode etik, standar Profesi, standar
pelayanan, SOP
Pasal 73
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan
sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu dan
terjangkau masyarakat, termasuk keluarga berencana.
 UU Pelayanan Publik. No. 25 Tahun 2009.
Pasal 15 (poin a & f):
a. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun Standar
Pelayanan

f. Melaksanakan pelayanan sesuai dgn Standar Pelayanan


Pasal 20 (ayat 1 & 3):
1. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan
Standar Pelayanan dgn memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan
3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan
sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1).
 UU Praktik Kedokteran No.29/2004 pada kondisi tidak
tersedia tenaga medis bidan dan perawat dapat
memberikan pertolongan medis dengan mengikuti petunjuk
teknis penanggulangan kegawatdaruratan sederhana.
 Permenkes RI No 1464/2010 tentang praktek bidan (pasal
10 dan 11) bidan berwenang memberikan penanganan
kegawatdaruratan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak
yang dilanjutkan dengan perujukan.
 Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 tentang
Revolusi Kesehatan
3. Instruksi Bupati Timor Tengah Selatan Nomor
Bap.025.1/III/237/06/2010 tentang Pelaksanaan Revolusi KIA
dalam rangka percepatan penurunan angka kematian dan angka
kematian Bayi di Kabupaten TTSUUD No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
4. SK Menkes 1333 Th. 1999 tentang Penetapan standar Pelayanan
Rumah sakit
PERSIAPAN I. LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN AMAN
II. PETUGAS
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Ketrampilan

III.LINGKUNGAN
Pastikan calon akseptor keluarga berencana dalam keadaan Nyaman

IV.ALAT
 Status pasien/kartu ibu
 Buku KIA
 Alat tulis
 Buku registerKB /kohort KB
 Format Inform Consent
 Kartu Jaminan(KTP,Jamkesmas,SKTM)
 Obat KB suntikan 3 bln
 Spuit 3 cc
 Kapas Alkohol
 Bengkok
 Sarung tangan

PELAKSANA Dokter ,Bidan, Perawat yang terlatih


PROSEDUR TETAP 1. Menyambut ibu dan pendamping ibu dengan sopan dan ramah serta
mempersilahkan untuk duduk
2. Memberikan penjelasan pada ibu / suami tentang
keuntungan, kerugian, cara kerja serta efek samping dari
kontrasepsi suntikan kombinasi
3. Informed Concent
4. Bila akseptor lama maka mengecek jadwal suntikan kembali
5. Memastikan bahwa ibu cocok atau masih cocok dan
memenuhi syarat untuk menggunakan kb suntikan kombinasi
6. Melakukan pemeriksaan meliputi timbang BB, ukur tanda
vital, lakukan pemeriksaan fisik.
7. Mempersiapkan alat dan bahan, pastikan tanggal kadaluarsa.
8. Meminta ibu untuk duduk posisi rileks ataupun posisi
berbaring miring
9. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
10. Menarik obat dari vial dengan spuit 3 cc
11. Memberitahu ibu akan dilakukan tindakan suntik
12. Membebaskan pakaian dari bokong ibu sebagai lokasi
suntikan
13. Melakukan desinfektan pada area yang akan disuntik serta
membuang kapas bekas pada bengkok yang tersedia
14. Memastikan tidak ada udara pada spuit
15. Menyuntikan obat secara IM dan perlahan ;ahan
16. Membuang spuit pada safety box yang tersedia
17. Merapikan pakaian ibu
18. Membereskan alat
19. Mencuci tangan dan membuka sarung tangan
20. Menjelaskan jadwal suntikan kembali
21. Memberikan ibu kartu K4
22. Mengucapkan terimakasih atas kunjungan ibu
23. Melakukan dokumentasi
24. Ibu dalam keadaan stabil dan memenuhi syarat untuk dirujuk

UNIT TERKAIT  Poli Umum


 Apotik
Sumber 1. Anonim, 2008 Peraturan Mentri Kesehatan RI No
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
2. Permenkes 1464/2010 tentang praktek dan kewenangan bidan
3. Sarwono Prawirohardjo, JNPKR/FOGI,BKKBN,Depkes dan
JHPIEGO/STARHA, 2006, Buku Panduan Praktis Kontarasepsi Edisi 2
4. ______, 2006 Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi,Edisi 2

5. _____, 2011 Promosi Konseling kesehatan Reproduksi, Jakarta


6. Ketrampilan dan prosedur keperawatan Dasar 2003
7. Standar Operasional Pelayanan Puskesmas dan RS Tahun
2011
8. ______2007, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan
Bencana dalam kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes,Jakarta:Depkes RI.
9. ______1994, pedoman KB IBI,Jakarta
10. ______2005 Modul Pelatihan ABPK dalam KIP/K Keluarga Berencana
bagi provider..
11. Prof.dr Ida Bagus Gde Manuaba,DSOG,2010 Ilmu kebidanan,
Penyakit kandungan dan Keluarga berencana.

Anda mungkin juga menyukai