Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KEBIDANAN PADA BAYI

PUSKESMAS PERTOLONGAN KEGAWATDARURATAN PADA BAYI


NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
1
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DI TETAPKAN OLEH :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten TTS

Dr. Hosianni In Rantau.M.Kes


NIP.19620106 198812 2 002

PENGERTIAN 1. Tindakan kegawatdaruratan adalah suatutindakan pertolongan


pada pasien dengan kondisi gawat darurat agar dapat
memberikan pertolongan secara cepat dan tepat.
TUJUAN 1. Meningkatkan Upaya penyelamatan bayi secara cepat dan
tepat
2. Meningkatkan Perilaku Proaktif keluarga dalam pemanfaatan
tenaga/Fasilitas kesehatan dan pusat Rujukan.
3. Mendapatkan perawatan yang optimal

KEBIJAKAN  Kepmenkes. No.128 Thn 2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas


 Kepmenkes. No 836 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
 UU Kes. No. 36 Tahun 2009
Pasal 5 (ayat 2):
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh Pel.Kes yg aman,
bermutu dan terjangkau
Pasal 24 (ayat 1):
Tenaga kes. Sebagaimana yg dimaksud dlm pasal 23 HARUS
memenuhi ketentuan kode etik, standar Profesi, standar
pelayanan, SOP
 UU Pelayanan Publik. No. 25 Tahun 2009.
Pasal 15 (poin a & f):
a. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun Standar
Pelayanan

f. Melaksanakan pelayanan sesuai dgn Standar Pelayanan


Pasal 20 (ayat 1 & 3):
1. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan
Standar Pelayanan dgn memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan
3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan
sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1).
= UU Praktik Kedokteran No.29/2004 pada kondisi tidak tersedia
tenaga medis bidan dan perawat dapat memberikan pertolongan medis
dengan mengikuti petunjuk teknis penanggulangan kegawatdaruratan
sederhana.
Permenkes RI No 1464/2010 tentang praktek bidan (pasal 10 dan 11)
bidan berwenang memberikan penanganan kegawatdaruratan pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilanjutkan dengan perujukan.
 Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 tentang Revolusi
Kesehatan
1. Instruksi Bupati Timor Tengah Selatan Nomor
Bap.025.1/III/237/06/2010 tentang Pelaksanaan Revolusi KIA
dalam rangka percepatan penurunan angka kematian dan angka
kematian Bayi di Kabupaten TTSUUD No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. SK Menkes 1333 Th. 1999 tentang Penetapan standar Pelayanan
Rumah sakit
3. Perinatal Resiko Tinggi
PERSIAPAN .LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN AMAN
II. PETUGAS
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Ketrampilan
III.LINGKUNGAN
Pastikan Neonatus dalam keadaan Nyaman dan hangat
IV.ALAT
 Status pasien/kartu bayi
 Buku KIA
 Alat tulis
 Buku register/kohort ibu
 Format Inform Consent
 Infus Zet
 Cairan Infus
 Wingneadle
 Abocat No 24
 02 Lengkap
 Inkubator
 Timer
 Arloji
 Stetoskop
 Obat-obatan

PELAKSANA Dokter ,Bidan, Perawat yang terlatih


PROSEDUR TETAP 1. Menyambut ibu dan pendamping ibu dengan sopan dan ramah serta
mempersilahkan untuk duduk
2. Memberikan penjelasan pada orang tua / keluarga kondisi
bayi dan tindakan yang akan dilakukan
3. Informed Concent
4. Mengatur posisi bayi, melakukanVTP
5. Melakukan penilaian
6. Melanjutkan langkah VTP ulangi penilaian setip 30 menit bila 2 menit
tidak ada perubahan konseling rujukan
7. Memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayi
8. Menyiapkan rujukan dengan prinsip BAKSOKUDA
9. Memastikan bayi tidak mengalami hypotrermi sepanjang rujukan
10. Menjaga kehangatan sepanjang rujukan
11. Melakukan overran kondisi bayi secara lengkap saat tiba ditempat
rujukan
12. Menginformasikan keluarga tindakan akan dilanjutkan oleh pihak
penerima rujukan dan bila kembali membawa rujukan balik

13. Melakukan penyerahan pasien dengan lengkap ditempat


rujukan.
UNIT TERKAIT  Poli Anak
 Apotik

Sumber 1. Anonim, 2008 Peraturan Mentri Kesehatan RI No


290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
2. Permenkes 1464/2010 tentang praktek dan kewenangan bidan
3. Anonim, 2008 Paket pelatilan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK), Asuhan Neonatal
Essensial,Jakarta : Depkes RI-JNPK-KR.
4. _____, 2008 Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Esensial dasar (PONED),Jakarta Depkes RI-JNPK-KR
5. ______, 2008 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
Dikabupaten/Kota , Jakarta : WHO-Depkes RI,IDAI.
6. ______2007, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan
Bencana dalam kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes,Jakarta:Depkes RI.
7. Sutjiningsih,2005 Perinatal Resiko Tinggi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KEBIDANAN PADA BAYI

PUSKESMAS IMUNISASI PADA BAYI


NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
1
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DI TETAPKAN OLEH :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten TTS

Dr. Hosianni In Rantau.M.Kes


NIP.19620106 198812 2 002

PENGERTIAN Imunisasi adalah pemberian kekebalan pada bayi dengan cara


menyuntikkan vaksin pada tubuh bayi sesuai dengan usia bayi agar
tubuh bayi memperoleh kekebalan terhadap penyakit tertentu
TUJUAN 1. Mencegah penyebaran bakteri yng dapat menimbulkan
beberapa penyakit infeksi.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Membentuk antibody.
KEBIJAKAN  Kepmenkes. No.128 Thn 2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
 Kepmenkes. No 836 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
 UU Kes. No. 36 Tahun 2009
Pasal 5 (ayat 2):
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh Pel.Kes yg aman,
bermutu dan terjangkau
Pasal 24 (ayat 1):
Tenaga kes. Sebagaimana yg dimaksud dlm pasal 23 HARUS
memenuhi ketentuan kode etik, standar Profesi, standar
pelayanan, SOP
 UU Pelayanan Publik. No. 25 Tahun 2009.
Pasal 15 (poin a & f):
a. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun Standar
Pelayanan

f. Melaksanakan pelayanan sesuai dgn Standar Pelayanan


Pasal 20 (ayat 1 & 3):
1. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan
Standar Pelayanan dgn memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan
3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan
sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1).
= UU Praktik Kedokteran No.29/2004 pada kondisi tidak tersedia
tenaga medis bidan dan perawat dapat memberikan pertolongan medis
dengan mengikuti petunjuk teknis penanggulangan kegawatdaruratan
sederhana.
Permenkes RI No 1464/2010 tentang praktek bidan (pasal 10 dan 11)
bidan berwenang memberikan penanganan kegawatdaruratan pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilanjutkan dengan perujukan.
 Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 tentang Revolusi
Kesehatan
4. Instruksi Bupati Timor Tengah Selatan Nomor
Bap.025.1/III/237/06/2010 tentang Pelaksanaan Revolusi KIA
dalam rangka percepatan penurunan angka kematian dan angka
kematian Bayi di Kabupaten TTSUUD No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
5. SK Menkes 1333 Th. 1999 tentang Penetapan standar Pelayanan
Rumah sakit
6. Perinatal Resiko Tinggi
PERSIAPAN .LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN AMAN
I. . PETUGAS
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. KetrampilanII.
II. I.LINGKUNGAN
Pastikan Neonatus dalam keadaan Nyaman dan hangat
III. ALAT
 Status pasien/kartu bayi
 Buku KIA
 Alat tulis
 Buku register/kohort bayi
 Format Inform Consent
 Termos berisi Vaksin
 Spuit 1 cc
 Spuit 5 cc
 Kapas DTT
 Bengkok
 Sarung tangan
 Thermometer
 3 buah kom yang berisi, air klorin, air sabun dana ir bersih.
 Tempat sampah
 Obat-obatan
PELAKSANA Dokter ,Bidan, Perawat yang terlatih
PROSEDUR TETAP 1. Menyambut ibu dan pendamping ibu dengan sopan dan ramah serta
mempersilahkan untuk duduk
2. Membaca dokumentasi pasien
3. Memberikan penjelasan pada orang tua / keluarga kondisi
bayi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Informed Concent
5. Mencuci tangan
6. Memakai sarung tangan
7. Mengatur posisi bayi
8. Mengukur suhu tubuh bayi
9. Memastikan tanggal kadaluarsa vaksin dan spuit
10. Membuka flakon vaksin dan mendesinfeksi karet penutup vaksin
11. Menyiapkan vaksin Menyuntikkan vaksin secara Im, Sub cutan/intra
cutan/ meneteskan vaksin bila imunisasi polio.
12. Mencabut jarum segera bila vaksin habis atau meneteskan vaksin
polio sesuai dosis.
13. Mendesinfeksi bekas suntikan
14. Merapikan pasienMerapikan alat dan lingkungan
15. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
16. Memberikan HE pasca imunisasi
17. Dokumentasi.
18. Melakukan penyerahan pasien dengan lengkap ditempat
rujukan.
UNIT TERKAIT  Poli Anak
 Apotik

Sumber 4. Anonim, 2008 Peraturan Mentri Kesehatan RI No


290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
5. Permenkes 1464/2010 tentang praktek dan kewenangan bidan
6. Anonim, 2008 Paket pelatilan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK), Asuhan Neonatal
Essensial,Jakarta : Depkes RI-JNPK-KR.
7. _____, 2008 Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Esensial dasar (PONED),Jakarta Depkes RI-JNPK-KR
8. ______, 2008 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
Dikabupaten/Kota , Jakarta : WHO-Depkes RI,IDAI.
9. ______2007, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan
Bencana dalam kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes,Jakarta:Depkes RI.
10. Sutjiningsih,2005 Perinatal Resiko Tinggi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) KEBIDANAN PADA BAYI

PUSKESMAS PERAWATAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH


NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
1
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : DI TETAPKAN OLEH :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten TTS

Dr. Hosianni In Rantau.M.Kes


NIP.19620106 198812 2 002

PENGERTIAN Perawatan bayi dengan berat lahir rendah adalah suatu tindakan
perawatan yang diberikan pada bayi secara komperhensif agar kondisi
bayi dapat dipantau secara tepat.
TUJUAN 1. Agar bayi dapat tumbuh dan berkembang secara normal
sesuai dengan umur
2. Mencegah terjadinya komplikasi lainnya.

KEBIJAKAN  Kepmenkes. No.128 Thn 2004 Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas


 Kepmenkes. No 836 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
 UU Kes. No. 36 Tahun 2009
Pasal 5 (ayat 2):
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh Pel.Kes yg aman,
bermutu dan terjangkau
Pasal 24 (ayat 1):
Tenaga kes. Sebagaimana yg dimaksud dlm pasal 23 HARUS
memenuhi ketentuan kode etik, standar Profesi, standar
pelayanan, SOP
 UU Pelayanan Publik. No. 25 Tahun 2009.
Pasal 15 (poin a & f):
a. Penyelenggara berkewajiban untuk menyusun Standar
Pelayanan

f. Melaksanakan pelayanan sesuai dgn Standar Pelayanan


Pasal 20 (ayat 1 & 3):
1. Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan
Standar Pelayanan dgn memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat dan kondisi
lingkungan
3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pelayanan
sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1).
= UU Praktik Kedokteran No.29/2004 pada kondisi tidak tersedia
tenaga medis bidan dan perawat dapat memberikan pertolongan medis
dengan mengikuti petunjuk teknis penanggulangan kegawatdaruratan
sederhana.
Permenkes RI No 1464/2010 tentang praktek bidan (pasal 10 dan 11)
bidan berwenang memberikan penanganan kegawatdaruratan pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilanjutkan dengan perujukan.
 Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 tentang Revolusi
Kesehatan
1. Instruksi Bupati Timor Tengah Selatan Nomor
Bap.025.1/III/237/06/2010 tentang Pelaksanaan Revolusi KIA
dalam rangka percepatan penurunan angka kematian dan angka
kematian Bayi di Kabupaten TTSUUD No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. SK Menkes 1333 Th. 1999 tentang Penetapan standar Pelayanan
Rumah sakit
3. Perinatal Resiko Tinggi
PERSIAPAN .LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN AMAN
I. . PETUGAS
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. KetrampilanII.
II. I.LINGKUNGAN
Pastikan Neonatus dalam keadaan Nyaman dan hangat
III. ALAT
 Status pasien/kartu bayi
 Buku KIA
 Alat tulis
 Buku register/kohort bayi
 Format Inform Consent
 Format pemantauan BBLR
 Kapas DTT
 Bengkok
 Sarung tangan
 Thermometer
 3 buah kom yang berisi, air klorin, air sabun dana air bersih.
 Tempat sampah
 Obat-obatan
 02
 Timbangan dan pengukur panjang badan
 Kapas cebok
 Minyak baby oil
PELAKSANA Dokter ,Bidan, Perawat yang terlatih
PROSEDUR TETAP 1. Menyambut ibu dan pendamping ibu dengan sopan dan ramah serta
mempersilahkan untuk duduk
2. Membaca dokumentasi pasien
3. Memberikan penjelasan pada orang tua / keluarga kondisi
bayi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Informed Concent
5. Mencuci tangan
6. Memakai sarung tangan
7. Mengukur suhu tubuh bayi, hitung nadi, pernapasan dan denyut
jantung
8. Menimbang BB
9. Mengukur panjang badan
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi dan memeriksa reflex bayi
11. Menanyakan pada ibu kebutuhan minum bayi dan menyesuaikan
dengan table pemberian minum pada BBLR
12. Menanyakan kondisi bayi termasuk keadaan umum bayi, reflex
minum dan BAB dan BAK
13. Menyiapkan perlengkapan mandi
14. Memasang selimut bayi sebagai pengalas
15. Memijat bayi sesuai protap
16. Membersihkan bayi mulai dari kepala sampai kaki
17. Memberi pakaian yang hangat membungkus bayi
18. Memastikan ruangan hangat
19. Meminta ibu untuk memberikan minum atau bila sudah diberikan
minum lanjutkan denganKMC
20. Mengatur posisi bayi
21. Memberi penjelasan pada ibu agar selalu memantau kondisi bayi dan
memberi kode pada lembar pemantauan
22. Membereskan alat lat dan lingkungan
23. Mencuci tangan
24. Dokumentasi

UNIT TERKAIT  Poli Anak


 Apotik

Sumber 1. Anonim, 2008 Peraturan Mentri Kesehatan RI No


290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
2. Permenkes 1464/2010 tentang praktek dan kewenangan bidan
3. Anonim, 2008 Paket pelatilan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK), Asuhan Neonatal
Essensial,Jakarta : Depkes RI-JNPK-KR.
4. _____, 2008 Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Esensial dasar (PONED),Jakarta Depkes RI-JNPK-KR
5. ______, 2008 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
Dikabupaten/Kota , Jakarta : WHO-Depkes RI,IDAI.
6. ______2007, Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan
Bencana dalam kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes,Jakarta:Depkes RI.
7. Sutjiningsih,2005 Perinatal Resiko Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai