Halaman : 1/3
Ns. Debora A.Y
Liunokas S.Kep
PUSKESMAS KIE
Nip.197912302001122
003
1.Pengertian Resusitasi yang dilakukan pada bayi segera setelah lahir yang mengalami
Asfiksia
2. Tujuan Bayi dapat bernapas secara spontan
3.Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor SK/ / UKP/PKM KIE/I/2018
4.Referensi Panduan Asuhan Intranatal tahun 2011
5.Prosedur 1. Inform consent
2. Periksa dan pastikan bahwa alat resusitasi ( balon resusitasi dan
sungkup muka) telah tersedia dan berfungsi baik.
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan sebelum melakukan
tindakan.
4. Segera setelah bayi lahir melakukan penilaian:
Apakah bayi bernapas menangis atau bernapas/ tidak megap-
megap
Apakah tonus otot bayi baik/ bergerak aktif
5. Jika bayi tidak bernapas, megap-megap atau lemas maka potong tali
pusat dan lanjutkan dengan langkah awal resusitasi
6. Jika ada mekonium kental buka mulut lebar, usap dan isap lendir
dari mulut, potong talii pusat dan lanutkan dengan langkah awal
resusitasi
7. Memberitahukan keluarga bahwa bayi memerlukan Resusitasi
8. Jaga bayi tetap hangat
Keringkan tubuh bayi dan selimuti dengan kain bersih, kering
dan hangat
Tempatkan bayi pada ruangan hangat dan terhindar dari
tiupan angin
Dekatkan bayi pada pemanas tubuh
Letakkan pada tempat yang kering dan hangat
Beri alas kering,hangat,bersih dan hangat pada permukaan
datar
9. Posisikan kepala dan leher bayi menjadi sedikit tengadah ( setengah
ekstensi) untuk membuka jalan napas dengan cara mengganjal
bahu bayi dengan kain yang dilipat
10. Bersikan jalan napas dengan mengisap lendir dari mulut kemudian
hidung
11. Keringkan tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil
12. Atur kembali posisi dan jaga kehangatan tubuh dengan
membungkus badan bayi
13. Lakukan penilaian ulang
Nilai apakah bayi bernapas spontan dan normal atau masih
mengalami kesulitan bernapas
Bila bayi bernapas spontan dan baik lakukan Asuhan bayi
baru lahir yang Normal dan berikan bayi pada ibunya.