Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN PERSALINAN

NORMAL

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Bunut

No. Revisi
SOP
Halaman ENIWATI
NIP. 19680722 198711 2 001

Persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secarta spontan bersesiko rendah
pada awal dan selama proses persalinan, bayi dilahirkan secara spontan dengan
1. Pengertian presentasi kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu dan kondisi ibu dan bayi setelah
persalinan sehat.

2. Tujuan Sebagi acuan langkah penatalaksanaan persalinan normal


Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bunut Nomor : 445/ /IV.02.4/PKM-
3. Kebijakan BNT/SK/I/2023 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Bunut Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran tahun 2023.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
4. Referensi
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.
1 5.
1. Tensi Meter
2. Timbangan berat badan,
3. Thermometer
4. Partus Set
5. Alat Resusitasi
6. Infus Set
6. Alat dan Bahan
7. Dopler
8. Lampu Tindakan
9. Stetoskop
10. Pita Ukur
11. Dopler
12. ATK
2 7.
PELAYANAN PERSALINAN
NORMAL

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Bunut

No. Revisi
SOP
Halaman : 2/8 ENIWATI
NIP. 19680722 198711 2 001

8. Prosedur/ 1. Bidan mengidentifikasi klien.


Langkah- Langkah
2. Bidan membaca buku KIA atau anamnesa kepada klien tentang HPHT, HPL,
Riwayat alergi obat, keluhan pasien sekarang.

3. Bidan menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan ke klien
& keluarga klien

4. Petugas/ bidan meminta klien & keluarga membaca dan menandatangani


Informed consent.

5. Petugas/ bidan mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua :

 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran

 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina

 Perineum tampak menonjol

 vulva dan sfingter ani membuka

6. Bidan memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial


untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru
lahir untuk ditempatkan ditempat datar dan kering 2 kain dan 1 handuk bersih
dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari
tubuh bayi, menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi, menyiapkan oksitosin 10 Unit dan lat suntik steril sekali pakai
didalam partus set.

7. Bidan melepas semua asesoris di tangan & cuci tangan.

8. Bidan memakai APD.

9. Bidan memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik.

10. Bidan membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT.

 JIka introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,


BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Dinas Kesehatan :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023 UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 7/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.

 Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi ) dalam


wadah yang tersedia

 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi,


lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% )

11. Bidan melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

12. Bidan memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi / saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-
16x/menit).

 Ambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.

 Dokumentasi hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil


penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

13. Bidan memberitahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengan keinginannya, edukasi ibu menuunggu hingga timbul rasa ingin
mengejan, lanjutkan untuk memantau kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikansemua temuan
yang ada.

14. Bidan mengedukasi keluarga membantu menyiapkan posisi meneran, bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman).

15. Bidan membimbing ibu agar dapat mengejan secara benar dan efektif,
mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring
terlentang dalam waktu yang lama), menganjurkan ibu untuk istirahat diantara
kontraksi, menganjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu,
memberikan asupan cairan per-oral (minum), menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai, segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir selama
120 menit (2 jam) mengejan (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran
(multigravida)
PELAYANAN PERSALINAN
NORMAL

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 8/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

16. Bidan menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.

17. Bidan menyiapkan pertolongan kelahiran bayi :meletakkan handuk bersih


(untuk mengeringkan bayi) diperut ibu jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm

18. Bidan meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu

19. Bidan membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan dan memakai sarung tangan steril.

20. Bidan menolong kelahiran bayi :

Lahirnya Kepala : setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm


membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan kepala bayi, untuk
menahan posisi defleksi perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.

21. Bidan memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat atas kepala
bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan
potong diantara dua klem tersebut.
22. Bidan menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan.

23. Lahirnya bahu : setelah kepala melakukan putaran paksi luar, bidan memegang
secara biparental, menganjurkan ibu untuk menejan saat kontraksi, dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.

24. Lahirnya badan dan tungkai : Setelah kedua bahu lahir, bidan menggeser
tangan ke bawah kearah perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan
siku sebelah bawah, bidan mengggunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.

25. Setelah tubuh dan lengan lahir penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung,
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Dinas Kesehatan :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023 UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 7/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

bokong, tungkai dan kaki bidan memegang kedua mata kaki (dengan
memasukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari lainnya).

26. Penanganan Bayi Baru Lahir : bidan melakukan penilaian selintas

 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?

 Apakah bayi bergerak dengan aktif? Jika bayi tidak menangis, tidak
bernafas atau megap-megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah
resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir)

27. Bidan mengeringkan tubuh bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks, mengganti handuk basah
dengan handuk lain yang kering, membiarkan bayi diatas perut ibu.

28. Bidan memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal).

29. Bidan memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik

30. Bidan menyuntikkan oksitosin 10 Unit IM dari 1/3 paha atas bagian distal
lateral dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir

31. Setelah 2 menit pasca persalinan, bidan menjepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi, dorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

32. Pemotongan dan pengikatan tali pusat


 bidan memegang tali pusat dengan satu tangan yang telah dijepit (lindungi
perut bayi) dan melakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut
 bidan mengikat tali pusat dengan benang steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
mati pada sisi lainnya
 bidan melepaskan klem dan memasukkan dalam wadah yang telah
disediakan
33. Bidan mengukur Panjang badan, berat badan, lingkar kepala, jenis kelamin
bayi
PELAYANAN PERSALINAN
NORMAL

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 8/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

34. Bidan memantau dan menilai kondis bayi saat lahir :


 Menangis : segera menangis, menangis beberapa saat, tidak menangis
 Kondisi seluruh tubuh : kemerahan, anggota tubuh kebiruan, seluruh tubuh
biru Kelainan bawaan
35. Bidan meletakkan bayi agar kontak kulit ibu ke kulit bayi
36. Bidan memberi selimut ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
37. Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga
Bidan memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
38. Bidan meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis,
untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat
 Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke belakang –atas (dorso-kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, bidan minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu
39. Pengeluaran Plasenta
 Bidan melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga
plasenta terlepas, bidan minta ibu mengejan sambil bidan menarik tali
pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti
poros arah jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial).
 Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga berjarak 5-10
cm dari vulva dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat
 Bidan memberi dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.
 bidan melakukan katerisasi (aseptic) jika kandung kemih penuh
 bidan mengulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
 Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi
perdarahan,bidan segera melakukan plasenta manual
40. Setelah plasenta muncul diintroitus vagina, bidan melahirkan plasenta dengan
kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, bidan pakai sarung tangan steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari tangan atau klem steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
41. Bidan melakukan massage pada fundus uteri dengan menggosokkan fundus
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

Dinas Kesehatan :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023 UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 7/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).
42. Menilai perdarahan
 Bidan mereriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pasrtikan selaput ketuban lengkap dan utuh dan memasukkan plasenta ke
dalam kantong plastic atau tempat khusus.
 Bidan mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,
lakukan penjahitan bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif,
segera melakukan penjahitan.
43. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan
Bidan memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
44. Bidan membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit didada ibu paling sedikit
1 jam
45. Setelah 1 jam, dilakukan penimbangan / pengukuran bayi, bidan memberi tetes
mata antibiotic profilaksis dan vitamin K IM dipaha kiri anterolateral
46. Setelah 1 jam pemberian vitamin K, bidan memberikan suntikan imunisasi
Hepatitis B dipaha kanan anterolateral
47. Bidan meletakkan bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa
disusukan
 bidan meletakkan bayi pada dada ibu untuk inisiasi menyusui dini bila bayi
belum berhasil menyusu di dalam 1 jam pertama dan biarkan sampai bayi
berhasil menyusu
48. Evaluasi
Bidan melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan asuhan sesuai untuk
penatalaksanaan atonia uteri
49. Bidan mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
50. Bidan memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama
1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan
 Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama
pasca persalinan
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
51. Bidan memeriksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan
PELAYANAN PERSALINAN
NORMAL

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Bunut


No. Dokumen :445/ /IV.02.4/PKM-BNT/SOP/I/2023
Kab. Pesawaran
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2023 Kepala UPTD Puskesmas Bunut

SOP No. Revisi

Halaman : 8/8 ENIWATI


NIP. 19680722 198711 2 001

baik (40-60kali/menit) serta suhu tubuh (36,5-37,5°)


52. Bidan menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5%untuk dekontaminasi (10 menit), cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
53. Bidan membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
54. Bidan membersihkan ibu dengan air DTT, bersihkan sisa cairan ketuban, lendir
dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
55. Bidan memastikan ibu merasa nyaman. Bantu Ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan
56. Bidan melakukan dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
dan mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% ,
membalikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
57. Bidan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
58. Bidan melengkapi dokumentasi partograf
 Layanan Kesehatan KIA

9. Unit Terkait  Laboratorium


 Farmasi.
Tanggal Mulai Di
NO Yang Dirubah Perubahan
berlakukan
10. Rekam Histori
1 Perubahan 1. Disesuaikan dengan tata Januari 2023
Perubahan
Format naskah
1

Anda mungkin juga menyukai