Anda di halaman 1dari 7

Nama : salsabilla oceana santoso

NPM : 2105020103

Prodi : Perbankan Syariah

Smt / Kelas : II (Dua) / C

Nomor Hp : 089638099718

- UAS MSI –

1.Pendekatan studi islam adalah cara kerja untuk memudahkan seseorang mengetahui dan
mendalami islam secara luas dan menyeluruh. Diantara pendekatanya adalah pendekatan secara
normatif.

Jelaskan menurut pemahaman anda tentang pendekatan secara nomatif dan ilustrasikan satu
contoh praktik pendekatan ini di lingkungan anda.

Jawab :

Adalah suatu pendekatan yang lebih menekankan kepada aspek normatif dalam ajaran Islam yang
terdapat pada Alquran dan Sunnah (Hadits). Islam normatif merupakan bentuk tekstual Islam yaitu
pada Alquran dan Sunnah (Hadits)..

Contohnya

Kita mengikuti ajaran yangterkandung dalam ayat al-quran dan hadist yang sudah di tentukan

2.Perkembangan penelitian agama dan keagamaan pada saat ini sangatlah pesat, terutama model-
model penelitiannya.

Jelaskan minimal 1 model peneletian keagamaan menurut pendapat anda dan ilustrasikan satu
contoh prakteknya.

Jawab :

Metode ilmiah adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta faktadengan menggunakan
kesangsiaan sistematik. Metode ilmiah dalam penelitian di jelaskan oleh Moh. Mazir seperti yang
dikutip oleh attang Abd Hakim dan jaihmubarok dalam metodologi studi islam, kriteria metode
menurutnya adalah:

a.Berdasarkan fakta

b.Bebas dari pangkas


C. Menggunakan analisis

D. Menggunakan hipotensi

E. Menggunakan ukuran objektif

F. Menggunakan teknik kuantif

3.Studi kawasan islam merupakan kajian tentang berbagai area mengenai kawasan dunia islam.
Pembahasan di dalamnya adalah orientalisme dan oksidentalisme.

Menurut anda masih adakah orientalisme dan oksidentalisme di era sekarang, berikan alasannya.

Jawab :

Bahwa orientalisme mempunyai tujuan tertentu, mengikuti kecenderungan tertentu, konteks


histories, intelektual, hingga tujuan ekonomi tertentu. Tentunya kebanyakan orientalis adalah orang
barat dan non-muslim, sehingga wajar apabila mempunyai agenda berbeda dengan kaum muslim
yang secara praktis melaksanakan ajaran-ajaran Islam.Konteks inilah yang kemudian disikapi secara
ilmiah oleh Hasan Hanafi dengan bukunya Muqaddimah fi Ilm al-Istighrab, Oksidentalisme; Sikap Kita
terhadap Tradisi Barat. Hanafi berkeyakinan bahwa orientalisme mempropagandakan Barat sebagai
pusat “kebudayaan kosmopolit”. Bahkan pada akhirnya, menurut Hanafi, orientalisme dijadikan
kedok belaka untuk melancarkan ekspansi kolonialisme Barat (Eropa) terhadap dunia Timur (Islam).
[6] Oleh karena itu tidak salah jika kalangan umat Islam mencurigai image orientalisme yang sangat
ideologis.

Oksidentalisme ingin menuntut pembebasan diri dari cengkeraman kolonialisme orientalis.


Oksidentalisme sebagaimana dikenalkan oleh Hanafi lebih bersih, objektif, dan netral dibandingkan
dengan orientasi orientalisme. Oksidentalisme sekadar menuntut keseimbangan dalam kebudayaan,
dalam kekuatan, yang selama ini memposisikan Barat sebagai pusat yang dominan. Oksidentalisme
berharap mitos Barat yang dianggap sebagai satu-satunya representasi dunia dapat diakhiri dan
sekaligus diruntuhkan. Selama ini kita dikungkung pemahaman semu bahwa barat adalah pusat
kekuatan dunia, pusat ilmu pengetahuan, pusat gaya hidup, pusat ekonomi, pusat peradaban, dan
karenanya menjadi sandaran peradaban lain.

Namun perlu dicatat bahwa kajian oksidentalisme harus independent dan obyektif sesuai denga
tujuan semula. Tidak adanya independensi dan obyektifitas akan membawa oksidentalisme padanan
dari orientalisme yang bias dan hegemonic.

4.Ada berbagai pendapat terkait dengan sejarah masuknya islam di nusantara (indonesia) di
antaranya di abad ke 7, ke 11 dan ke abad 13 masehi.

Menurut anda manakah yang lebih masuk akal antara ketiganya dan berikan alasannya.

Jawab :
Saya lebih condong pada abad ke 13

Alasannya : Pendapat saya menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara abad 13 mengaitkannya
dengan keruntuhan Dinasti Abbasiyah di Baghdad tahun 1258, berita dari Marcopolo tahun 1292,
dan berita dari Ibnu Battuta tahun 1354. Kemudian, bukti fisik mengenai hal ini adalah batu nisan
Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai tahun 1297. Dengan kata lain, masuknya Islam ke Indonesia
pada abad 13 ditunjukkan dengan adanya Kerajaan Samudra Pasai yang berlokasi di Sumatra

5.Ada berapakah faktor yang menyebabkan islam berkembang cukup pesat di indonesia, diantaranya
faktor agama, politik dan ekonomi.

Menurut anda adakah faktor lain yang menyebabkan islam berkembang cukup pesat, berikan
alasannya.

Jawab : Dari dua kota suci Islam, yaitu Mekkah dan Madinah, agama Islam meluas ke pusat-pusat
peradaban lama yang telah memiliki peradaban lembah sungai sebelumnya, yaitu Irak di lembah
Mesopotamia (sungai Eufrat dan Tigris), Israel di lembah Yordan, dan Mesir di lembah Nil.

Pada daerah-daerah itu, agama Islam memperoleh unsur-unsur baru yang tidak menyimpang dari
kaidah yang telah ditentukan.

Berdasarkan asal daerah dan waktunya, penyebaran Islam dari Timur ke tengah Indonesia dapat
dibedakan atas tiga jalur.

Pertama, dari daerah Mesopotamia yang pada waktu itu di kenal dengan Persia merupakan jalur
utara. Dari wilayah Persia, Islam menyebar ke Timur melalui jalur darat ke Afganistan, Pakistan dan
Gujarat, kemudian dari jalur laut menuju ke Indonesia.

Dari jalur tersebut Islam mempunyai unsur baru yang disebut Tasawuf, yaitu cara untuk mengenal
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melalui jalur tersebut, Islam dengan cepat
berkembang di Indonesia.

Hal ini juga disebabkan adanya unsur-unsur kehidupan yang sama dengan Indonesia.

Kedua, melalui jalur tengah, yaitu dari bagian barat lembah Yordania, dan dibagian Timur melalui
Semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia.
Dari daerah Semenanjung Arabia, penyebaran agama Islam ke Indonesia lebih murni, diantaranya
adalah aliran Wahabi (dari nama Abdul Wahab) yang terkenal keras dalam penyiaran agamanya.
Daerah yang merasakan pengaruhnya adalah Sumatera Barat.

Ketiga, melalui jalur selatan yang berpangkal di wilayah Mesir. Dari kota Kairo yang merupakan pusat
penyebaran agama Islam secara modern. Indonesia mendapat pengaruh terutama dari organisasi
keagamaan yang disebut Muhammadiyah.

Muhammadiyah merupakan “gerakan kembali” kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis dan tidak terikat
kepada salah satu mazhab.

Melalui ketiga jalur tersebut, dengan waktu dan kondisi daerah yang berbeda, menyebabkan
perkembangan agama Islam di Indonesia semakin pesat.

Anda mungkin juga menyukai