Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEDELAPAN

1. Mengapa Baghdad dijadikan sebagai ibukota pemerintahan !


Jawab: Karena pada masa Khalifah adalah jayanya Islam yang terletak pada
kekuasaan daulah Abbasiyah mereka membangun sebuah peradaban dengan
dijadikannya Baghdad sebagai pusat ibukota pemerintahan yang didalamnya
terdiri istana dan bangunan yang megah dengan seni bangunan arab-persia
masa itu pada masa itu Islam berada pada zaman keemasan hal ini terbukti
dengan banyaknya bangunanbangunan pengembangan ilmu pengetahuan
dan intelektual melalui perpustakaan seperti Baitul hikmah.

2. Bagaimana cara melihat kemunduran pendidikan Islam !


Jawab: Dari pemikiran keislaman menurun setelah abad XIII M dan terus
melemah sampai abad XVIII M, masa ini dikenal dengan masa pertengahan,
kemunduran dapat terlihat pada kuantitas yaitu berkurangnya para ahli yang
muncul dalam bidang ilmu pengetahuan dan penurunan kualitas ilmiah yang
dimiliki oleh para ahli dengan sulitnya ditemukan para mujtahid.

3. Mengapa Sosiologi dapat bisa digunakan sebagai salah satu pendekatan


dalam memahami agama ?
Jawaban : Karena banyak bidang kajian agama yang baru dapat dipahami
secara proporsional dan tepat apabila menggunakan jasa bantuan dari ilmu
sosiologi. Dalam agama Islam dapat dijumpai peristiwa Nabi Yusuf yang
dahulu budak lalu akhirnya bisa jadi penguasa di Mesir. Mengapa dalam
melaksanakan tugasnya Nabi Musa harus oleh Nabi Harun, dan masih
banyak lagi contoh yang lain. beberapa peristiwa tersebut baru bisa djawab
dan sekaligus dapat ditemukan hikmahnya dengan bantuan ilmu sosial.
Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula
dipahami maksudnya. Di sinilah letaknya sosiologi sebagai salah satu alat
dalam memahami ajaran agama.

4. Bagaimana Pendekatan Sosiologi dalam Metode kuantatif ?


Jawaban : Dalam penelitian sosiologi, terdapat dua metode, salah satunya
yaitu metode kuantitatif. Metode Kualitatif Metode kualitatif penelitian yang
analisis datanya mengutamakan tentang penjabaran data yang diperoleh.
Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan
angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian
kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Contohnya adalah, penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku
seseorang.Di samping itu juga bisa mengkaji tentang peranan organisasi,
pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat
dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.

5. Bagaimana Penempatan metode penelitian Sosiologi sesuai kebutuhannya?


Jawaban: Jadi dalam penelitian sosiologi memiliki dua aspek metode yang
sama penting. Metode kualitatif dan metode kuantitatif. Apabila di dalam
penelitian membutuhkan adanya penjabaran data tanpa numeral, maka
digunakan metode kualitatif. Sedangkan penelitian yang membutuhkan hasil
kongkrit berupa angka, akan lebih mudah menggunakan metode kuantitatif.
Karena hasil penelitian dapat dilihat dengan jelas melalui tabel.

6. Mengapa orang yang mempelajari filsafat dianggap zindiq dan kafir !


Jawab: Karena pada masa demokrasi 1000-1250 m para khalifah dan raja
raja melarang berpikir bebas bahkan mereka menindas filsafat filsafat
dipelajari orang dengan sembunyi-sembunyi hal ini terjadi pada masa
ihwanus Shafa dan Al Ghazali Al Ghazali menyerang ilmu filsafat dan
orang-orang yang berpegang pada akal pikiran semata-mata hukum
mempelajari dan mengajarkan filsafat jadi boleh dikatakan pada masa
kemundurannya ilmu filsafat boleh dikatakan hilang sama sekali.

7. Mengapa kebudayaan umat Islam ke Eropa tidak bisa dilepaskan dari


kondisi umat Islam !
Jawab: Karena terdapat peralihan secara drastis besar pusat pendidikan dan
kebudayaan waktu itu peran umat Islam di Spanyol dalam pengembangan
ilmu dan kebudayaan yaitu setelah ilmu pengetahuan dan filsafat and atau
ilmu aqliyah dan Abbasiyah yang keempat berpindah ke negeri andalus
sejak itu masuk lah ilmu pengetahuan dan filsafat ke andalus.
8. Bagaimana Pendekatan Sosiologis dalam tradisi intelektual islam (Ibnu
Khaldun) ?
Jawaban : Pendekatan sosiologis membutuhkan peran agama, diantaranya
adalah agama islam. Di dalam agama islam, sosiologi diartikan sebagai
hubungan antar sesama manusia. Dengan begitu, intelektual islam tertarik
untuk mencari ideide sosial yang bermanfaat, salah satunya ialah Ibnu
Khaldun (17 Maret 1406 M). Ibnu Khaldun banyak dikenal sebagai ahli
sejarah dan ahli sosiologi. Karena dari beberapa karyanya ia meneliti dan
mengamati masyarakat disaat itu. Dari karyanya Muqaddimah secara
panjang lebar Ibnu Khaldun memaparkan ide-idenya tentang masyarakat
yang diamatinya pada saat itu. Ia menggambarkan tanda-tanda kemunduran
Islam dan jatuh bangunnya kekhalifahan melalui pengalamannya selama
mengembara ke Andalusia dan Afrika utara. Dalam Muqaddimah tersebut
terdapat tiga pokok bahasan. Pertama, pengantar, bab kedua sejarah umum,
dan bab ketiga sejarah maroko (Magrib)

9. Bagaimana Agama sebagai gejala sosial yang berlandaskan pada konsep


sosiologi agama?
Jawaban : Adapun agama sebagai gejala sosial berlandaskan pada konsep
sosiologi agama, yakni kajian terkait interaksi antara sesama pemeluk agama
atau antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama lainnya. Namun
dewasa ini kajian sosiologi agama tidak melulu fokus terhadap interaksi
timbal balik, akan tetapi ada kecenderungan kajian bergeser pada pengaruh
agama terhadap tingkah laku masyarakat. Artinya kajian sosiologi agama
mencakup bagaimana agama sebagai sistem nilai mempengaruhi tingkah
laku masyarakat.

10. Jelaskan Bagaiamana Objek dan Tujuan dari Sosiologi ?


Jawaban : Adapun objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut
hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia
dalam masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah meningkatakan daya atau
kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya
MAKALAH KESEMBILAN

1. Bagaimana proses masuknya Islam di Indonesia !


Jawab: Pertama Indonesia tentang pembawa Islam masuk ke Indonesia
literatur atau sumbersumber sejarah tentang islamisasi di nusantara
menginformasikan bahwa Islam datang di bawah orang-orang Arab mubaligh
yang kebetulan berprofesi pedagang, kedua hal tentang waktu masuknya Islam
di Indonesia informasi tentang hal ini sangat beragam berdasarkan daerah di
mana Islam berkembang, ketiga hal tentang tempat Islam pertama kali masuk
diwarnai dengan beragam pendapat asumsi-asumsi tersebut disimpulkan juga
dengan beragam pendekatan salah satunya adalah asumsi bahwa Islam masuk
ke nusantara melalui pesisir Sumatera Utara.

2. Bagaimana terbentuknya komunitas baru yang disebut masyarakat muslim !


Jawab: Terbentuknya komunitas masyarakat muslim karena adanya nya
pelayaran memperkuat interpretasi bahwa Islam masuk ke nusantara melalui
pesisir Sumatera Utara pada saudagar yang berlayar ke Asia timur melalui
selat Malaka sehingga di pantai Sumatera Utara untuk memperoleh tambahan
bekal yang mulai berkurang seperti makanan minuman dan kebutuhan lainnya
jadi terbentuknya masyarakat muslim adalah dengan perkumpulan antara
saudagar-saudagar perdagangan yang menjalin hubungan dari peristiwa itu
terjadilah hubungan perkawinan dan penduduk pribumi atau menyebarkan
Islam sambil berdagang.

3. Bagaimana Kegunaan pendekatan antropologi dalam studi agama?


Jawaban : Pendekatan antropologi digunakan dalam studi agama dengan
memahami praktek keberagamaan manusia sebagaimana yang pada
masyarakat. Dengan antropologi, agama nampak lebih dekat pada persoalan-
persoalan yang dihadapi masyarakat. Antropologi berupaya menjelaskan dan
memberikan jawaban atas persoalan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa
metode dan cara yang dikembangkan dalam disiplin ilmu antropologi untuk
melihat sesuatu persoalan dapat juga diaplikasikan untuk memahami agama.
4. Bagaimana Perbedaan antara Metode Sosiologi dengan Metode Antropologi?
Jawaban : Sosiologi dalam studinya menggunakan metode sebab dan akibat
dalam memecahkan masalah. Dalam memulai studinya sosiologi selalu
didahului dengan apa yang menyebabkan masalah tersebut. Kemudian
dilanjutkan, apa dampak yang ditimbulkan dari penyebab tersebut. Barulah
kemudian di tarik sebuah kesimpulan yang pada nantinya dijadikan sebuat
teori sosiologi. Hal demikian berbeda dengan antropologi yang melakukan
pendekatan humanistik. Antropologi berusaha memahami gejala tersebut dari
perilaku si pelaku yang memiliki gagasan, inisatif, keyakinan dan memiliki
hubungan dengan sekelilingnya.

5. Bagaimana cara penyebaran Islam dengan cara kekuasaan !


Jawab: Penyebaran dengan cara kekuasaan sangat penting bagi perluasan
Islam di nusantara agama yang dianut oleh penguasa akan mudah diikuti
rakyat dan penduduk nya secara tepat keputusan penguasa dapat
mempengaruhi penguasa-penguasa lainnya untuk memeluk agama Islam
sebagai sehingga Islam berkembang dengan cepat.

6. Bagaimana keadaan Islam masuk di Indonesia !


Jawab: Islam masuk di Indonesia dengan damai tidak melalui paksaan
penaklukan ataupun peperangan ada tiga hal yang menjadi faktor utama yang
ikut mempercepat proses penyebaran Islam di Indonesia yaitu pertama karena
ajaran Islam melaksanakan prinsip ketauhidan dalam sistem ketuhanan yaitu
prinsip yang menegaskan ajaran untuk mempercayai Tuhan yang maha esa ke-
2 karena fleksibilitas ajaran Islam dan merupakan kodifikasi ajaran nilai-nilai
yang universal ketiga karena Islam dianggap sebagai institusi yang sangat
dominan untuk menghadapi ekspansi pengaruh barat melalui kekuasaan
kekuasaan bangsa Portugis kemudian Belanda.
7. Bagaimana fase awal kedatangan agama Islam !
Jawab: Pasti awal kedatangan agama Islam dimulai ketika ada seorang dai
Islam masuk ke suatu daerah sehingga oleh pemuka masyarakat setempat
diizinkan orang muslim untuk menjalankan agamanya baik bagi muslim
pendatang atau dan pembantunya maupun orang setempat yang telah menjadi
muslim sehingga pada waktu tertentu terbentuklah komunitas muslim di
daerah itu.

8. Bagaimana Konsep Terpenting dari Antropologi Modern?


Jawaban : Salah satu konsep kunci terpenting dalam antropologi modern
adalah Holisme. Yaitu pandangan bahwa praktik-praktik sosial-budaya dalam
masyarakat yang sedang diteliti itu harus dilihat sebagai praktik-praktik yang
secara esensial saling berkaitan

9. Bagaimana Perbedaan Objek Kajian Antara Antropologi Fisik dengan


Antropologi Budaya?
Jawaban : Yang pertama ialah antropologi fisik, yang obyek kajiannya berupa
manusia sebagai organisme biologis. Sedangkan kedua ialah antropologi
budaya, yang obyek kajiannya terkait manusia sebagai makhluk sosial-
(ber)budaya.

10. Bagaimana pendapat masyarakat tentang persepsi pendidikan Islam !


Jawab: Masyarakat memiliki persepsi bahwa pendidikan Islam hanya sebuah
lemba yang bersifat statis dan tidak mengarah pada perubahan yang
konstruktif sehingga masyarakat tidak memiliki minat untuk memperdalam
sejarah yang ada di Indonesia tentang pendidikan Islam namun sebenarnya
sejarah pendidikan Islam merupakan kerangka ideal yang mengandung
multidimensi dalam mengatur dan menggagas kembali terhadap konsep
pendidikan Islam dan sistem pendidikan Islam yang dianggap statis.
KELOMPOK SEPULUH

1. Bagaimana latar belakang didirikannya organisasi NU?


Jawab: Nahdhatul Ulama (NU) menjadi salah satu organisasi sosial
keagamaan di Indonesia yang pembentukannya merupakan kelanjutan
perjuangan kalangan pesantren dalam melawan kolonialisme di Indonesia.
NU didirikan pada tanggal 31 januari 1926 di Surabaya oleh sejumlah ulama
tradisional yang diprakarsai oleh KH. Hasyim Asy‟ari. Pembentukan NU
merupakan reaksi satu sisi terhadap berbagai aktivitas kelompok reformis,
Muhammadiyah dan kelompok modernis moderat yang aktif dalam gerakan
politik, Syarekat Islam (SI), sisi lain terhadap perkembangan politik dan
paham keagamaan internasional. Maksud Nahdlatul Ulama berdiri memang
mempunyai motivasi keagamaan, yaitu mempertahankan Islam ahlussunnah
wal jamaah sebagaimana latar belakang didirikannya Nahdlatul Ulama.

2. Jelaskan kenapa organisasi ini didirikan?


Jawab: Sebagai lanjutan, organisasi ini bertujuan sesuai motivasi berdirinya
yaitu mencapai izzatul Islam wal muslimin atau dengan kata lain membentuk
masyarakat Islam Ahlussunnah wal- Jama‟ah. Sedangkan Ahlussunnah
walJama‟ah sendiri memiliki pengertian dalam orang-orang yang meniti
jalan yang ditempuh oleh Nabi dan para sahabatnya yang bersumber dari Al-
Qur‟an dan AsSunnah.

3. Bagaimana penjelasan mengenai Ulama NU?


Jawab: Ulama NU adalah ulama yang berakidah Ahlussunah wal Jama‟ah,
baik termasuk dalam struktural maupun kultural. Dalam hal ini, beberapa
kasus tentang penistaan agama yang ada di Indonesia, ulama NU juga
mempunyai beberapa kriteria tersendiri.

4. Bagaimana NU melakukan berbagai upaya agar akulturasi budaya tetap


menjadi khittah kuat organisasi !
Jawab: Dengan melakukan upaya sosialisasi ke pondok pesantren yang
merupakan basis kaderisasi potensial di kalangan NU termasuk pula
memberikan penyadaran kepada warga akan pentingnya menggunakan
budaya dalam berdakwah NU concern ke kaderisasi sebagai gerakan kultural
dan nu tidak masuk wilayah politik.

5. Bagaimana melakukan pendekatan budaya !


Jawab: Pendekatan budaya bisa dilakukan dengan cara memakai berbagai
media mutakhir termasuk melalui film sebagai media dakwah kebudayaan
hanya saja kiprah warga nahdliyin dalam seni budaya dan elemen diakui
cenderung melemah fakta ini bertolak belakang dengan era 70-an ketika itu
beragam karya berkualitas berhasil disumbangkan oleh kalangan nahdliyin
dan kekuatan cultural itulah perlu dikuatkan lagi.

6. Bagaimana alasan didirikan Nahdlatul ulama !


Jawab: Alasan didirikan Nahdlatul ulama untuk merespon situasi dunia islam
kala itu yang sedang dilanda pertentangan paham antara paham pembaharuan
dengan paham bermazhab dalam situasi pertentangan paham yang kian
meruncing kata hakim Mahfudz NU hadir dengan pemikiran yang lebih
moderat.

7. Jelaskan apa itu ulama kultural dan ulama struktural?


Jawab: Ulama kultural adalah seorang ulama yang tidak termasuk dalam
kepengurusan di tubuh organisasi NU baik tingkat pusat maupun tingkat
ranting yakni tingkat yang paling bawah, akan tetapi amalannya adalah
amalan NU. Sedangkan ulama struktural adalah seorang ulama yang
termasuk dalam organisasi kepengurusan NU baik di tingkat pusat maupun
tingkat yang paling bawah.

8. Mengapa dakwah yg disampaikan ulama NU bisa cepat diterima?


Jawab: Karena para kiai NU menyadari fakta tentang kemajemukan
(pluralitas) masyarakat Indonesia dan meyakininya sebagai
sunnatullah.ulama NU cenderung lebih berkarakter moderat, yakni tidak ada
unsur ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan, tidak selalu membenarkan
kelompok garis keras, juga bersikap santun, lentur (fleksibel) dan toleran
dalam menanggapi sebuah perbedaan sebagai manifestasi dari ajaran aswaja
yang membawa Islam rahmata li al-alamin.
9. Bagaimana pendapat KH Abdul Hakim Mahfudz tentang berdirinya NU?
Jawab: Menurut KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Pesantren Tebuireng,
berdirinya NU bukan sekedar keinginan untuk membangun barisan. NU
berdiri untuk merespons situasi dunia Islam kala itu, yang sedang dilanda
pertentangan paham.

10. Siapa sajakah murid-murid KH. Hasyim Asy'ari dari berbagai negara?
Jawab: Beberapa muridnya, antara lain Syekh Sa'dullah al-Maimani (mufti di
Bombay, India), Syekh Umar Hamdan (ahli hadis di Mekkah), serta Al-
Syihab Ahmad ibn Abdullah (Syiria). Kemudian murid dari tanah air, antara
lain KH Abdul Wahab Chasbullah (Tambakberas, Jombang), K.H.R. Asnawi
(Kudus), KH Dahlan (Kudus), serta KH Bisri Syansuri (Denanyar, Jombang),
dan KH Shaleh (Tayu)

Anda mungkin juga menyukai