Anda di halaman 1dari 11

Assalamualaikum

Kelompok 1 :
Abdul Jamil
Elin Febriyanti
Farhan Hafizh Abiyyu Reso
Isma Aulia Farozah
Pengertian Studi Islam
Kata Studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari dua kata
yaitu Studi dan Islam. Dan kata studi sendiri memiliki banyak makna,
diantaranya Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu Study, yang berarti
mempelajari atau mengkaji.
Dan Secara Terminologi (Istilah) Kajian Islam atau di Barat terkenal dengan
istilah Islamic Studies adalah usaha mendasar dan sistematis untuk mengetahui
dan memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk yang berhubungan
dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun praktek-praktek
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah .

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Lanjut
Studi Islam meliputi kajian agama Islam dan tentang aspek-aspek
keislaman masyarakat dan budaya Muslim. Atas dasar pembedaan ini,
diidentifikasi tiga pola kerja berbeda yang masuk dalam ruang studi
Islam.Pertama, pada umumnya kajian normarif agama Islam
dikembangkan oleh sarjana Muslim untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atas kebenaran keagamaan Islam. Kedua, kajian non-
normatif agama Islam, biasanya kajian dalam jenis ini dilakukan
berbagai universitas dalam bentuk penggalian secara lebih mendalam
dari suatu ajaran Islam. Ketiga, kajian non-normatif atas berbagai aspek
keislaman yang berkaitan dengan kultur dan masyarakat Muslim.
Lanjut
Usaha mempelajari agama Islam tersebut dalam kenyataannya bukan hanya
dilaksanakan oleh kalangan umat Islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh
orang-orang di luar kalangan umat Islam. Di kalangan umat Islam, studi
keIslaman bertujuan untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-
ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan
benar. Sedangkan di luar kalangan umat Islam, studi keIslaman bertujuan untuk
mempelajari seluk-beluk agama dan praktik-praktik keagamaan yang berlaku di
kalangan umat Islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan (Islamologi).
Lanjut
Islam adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi
manusia dan merupakan manifestasi dari sifat
rahman dan rahim Allah SWT.
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya lebih
lengkap dan sempurna dibandingkan agama yang
dibawa oleh para Nabi sebelumnya. Firman Allah
SWT:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Muslim
Akhir periode Madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan Islam
sekolah masih di masjid-masjid dan rumah-rumah dengan ciri hafalan namun
sudah dikenalkan logika. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah Abbasiyah
sekolah-sekolah didirikan di kotakota dan mulai menempati gedung-gedung besar
dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang
bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.
Sejarah singkat masing-masing pusat studi Islam ini digambarkan sebagai
berikut:
1. Nizhamiyah di Baghdad
2. Al-Azhar di Kairo Mesir
ini
3. Perguruan Tinggi Cordova, Spanyol
Lanjutan
b. Sejarah Perkembangan Studi Islam di Barat
Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni:
(1) di masa kejayaan Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M,
dan (2) di masa renaissance / runtuhnya muslim, dimana Barat yang berjaya
(selama abad ke 16 M) sampai sekarang.
Kontak Islam dengan Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yakni:
(1) di masa kejayaan Islam (abad ke 8 M) kalau melihat Spanyol adalah abad 13 M,
dan (2) di masa renaissance / runtuhnya muslim, dimana Barat yang berjaya
(selama abad ke 16 M) sampai sekarang.
1. Fase Kejayaan Muslim
2. Fase Renaissance / Runtuhnya Peradaban Muslim
Lanjutan
c. Sejarah Perkembangan Studi Islam di Indonesia
Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat digambarkan bahwa lembaga / sistem
pendidikan Islam di Indonesia mulai dari sistem pendidikan langgar, kemudian
sistem pesantren, kemudian berlanjut dengan sistem pendidikan di kerajaan-kerajaan
Islam, akhirnya muncul sistem kelas.
Adapun sistem pendidikan di pesantren, dimana seorang kyai mengajari santri
dengan sarana masjid sebagai tempat pengajaran / pendidikan dan didukung oleh
pondok sebagai tempat tinggal santri.
Sistem pengajaran berikutnya adalah pendidikan dikerajaan-kerajaan Islam, yang
dimulai dari kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Adapun materi yang diajarkan di
majlis ta‘limdan halaqah di kerajaan pasai adalah fiqh mazhab al-Syafi‘ i.
Lanjutan
C. Tujuan Studi Islam
Secara normative tujuan yang ingin dicapai pendidikan Islam meliputi tiga dimensi yaitu:
1. Dimensi spiritual, yaitu iman, takwa, dan akhlak mulia (yang tercermin dalam ibadah
dan muamalah). Dimensi spiritual ini tersimpul dalam satu kata yaitu akhlak mulia,
yang menurut M. Athiyah Al-Abrasyi sebagai tujuan utama study Islam.ngin
2. Dimensi budaya, yaitu kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan
3. Dimensi kecerdasan yang membawa kemajuan, yaitu cerdas, aktif, disiplin, inovatif,
produktif, dan sebagainya.
Lanjutan
D.Aspek-Aspek Sasaran Studi Islam
1. Aspek sasaran keagamaan
Dari aspek sasaran tersebut, wacana keagamaan dapat ditransformasikan secara
baik dan menajdikan landasan kehidupan dalam berperilaku tanpa melepaskan
kerangka normatif. Elemen dasar keislaman yang harus dijadikan pegangan
2. Aspek sasaran keilmuwan
Studi keilmuwan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris,
dan historis. Dengan demikian studi Islam sebagai aspek sasaran keilmuwan
membutuhkan berbagai pendekatan.
Wassalamu'alaikum

Anda mungkin juga menyukai