Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN IKTERUS

NEONATORUM
Nomor
: 440/SOP/243/2023
Dokumen
No. Revisi :2
SOP
Tanggal terbit : 19 Januari 2023
Halaman : 1/3
Dhiah Farida Ariyanti,
UPTD PUSKESMAS SKM,M.Kes
KARANGANYAR NIP
196902181989122002
Ikterus Neonatorum adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan
mukosa pada bayi baru lahir yang terjadi karena meningkatnya kadar
bilirubin dalam darah.

Jenis ikterus neonatorum ada dua jenis, yaitu :


a. Ikterus Fisiologis
- Timbul kuning pada umur >24 jam s/d umur 14 hari.
- Kuning tidak sampai telapak tangan/ telapak kaki.
b. Ikterus Patologis
- Timbul kuning pada hari I (kurang dari 24 jam setelah lahir), atau
- Kuning ditemukan pada umur >14 hari, atau
1. Pengertian
- Kuning sampai telapak tangan/ telapak kaki, atau
- Tinja berwarna pucat.

Derajat Ikterus menurut Kremer :


a. Derajat I : Kuning dari kepala sampai leher.
b. Derajat II : Kuning dari kepala, badan, sampai dengan umbilikus.
c. Derajat III : Kuning dari kepala, badan, paha sampai dengan lutut.
d. Derajat IV : Kuning dari kepala, badan, ekstremitas sampai dengan
pergelangan tangan dan kaki.
e. Derajat V : Kuning dari kepala, badan, semua ujung ekstremitas
sampai dengan ujung jari.
Sebagai acuan bagi petugas medis dan paramedis medis dan paramedis
2. Tujuan
untuk melakukan tindakan penanganan icterus neonatorum.
SK Kepala UPTD Puskesmas Karanganyar Nomor :440 / SK / 029 / 2023
3. Kebijakan
tentang pelayanan klinis pada lampiran I
4. Referensi Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED), 2008

Alat:
5. Alat dan Bahan
1. Stetoskop
2. Sound Timer

1
PENATALAKSANAAN IKTERUS
NEONATORUM
Nomor
UPTD PUSKESMAS : 440/SOP/243/2023 Dhiah Farida Ariyanti,
Dokumen
KARANGANYAR
SOP No. Revisi :2
Tanggal terbit : 19 Januari 2023
Halaman : 2/3

1. Petugas medis dan paramedis melakukan pemeriksaan fisik dan


tanda-tanda vital pada BBL.
2. Petugas medis dan paramedis menentukan derajat ikterus menurut
kremer.
3. Petugas medis dan paramedis menentukan apakah ikterus fisiologis/
patologis.
4. Petugas medis dan paramedis menyarankan jika ikterus fisiologis,
untuk melakukan penanganan dengan:
a. Bayi dijemur di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7-8 pagi
selama 30 menit,15 menit telentang 15 menit tengkurap dengan
6. Langkah-langkah
tidak memakai baju, hanya memakai popok agar kontak sinar
dan Prosedur
matahari dengan kulit seluas mungkin, atur posisi agar wajah
tidak menghadap matahari langsung.
b. Tingkatkan frekuensi pemberian ASI minimal 8-12 kali sehari,
dengan memperhatikan apakah bayi benar-benar menghisap
atau hanya mengempeng saja.
c. Hingga gejala masih tampak sampai dengan 14 hari, segera rujuk
RS.
5. Petugas medis dan paramedis menyarankan jiika ikterus patologis,
segera rujuk RS dengan mencegah gula darah agar tidak turun
dengan tetap memberikan ASI dan jaga kehangatan selama
perjalanan.

Kaji penyebab retensio Lakukan penanganan dini yang dilakukan


plasenta, hampir sebagian
bidan
besar penyebab pelepasan
plasenta adalah gangguan
kontraksi

Memasang cairan infus Memperhatikan keadaan umum penderita:


Apakah anemis, bagaimana jumlah
perdarahannya, Tanda-tabda Vital, keadaan
fundus uterus yaitu kontraksi dan TFU
7. Bagan alir

Apabila retensio plasenta dengan Jika tanpa perdarahan,


perdarahan maka lakukan manual Lakukan penanganan dini
plasenta bidan kemudian rujuk ke
Rumah Sakit untuk
penanganan yang lebih
baik

2
PENATALAKSANAAN IKTERUS
NEONATORUM
UPTD PUSKESMAS Nomor Dokumen : 440/SOP/243/2023 Dhiah Farida Ariyanti,
KARANGANYAR No. Revisi :2
SOP Tanggal terbit : 19 Januari 2023
Halaman : 3/3
1. Jangan melakukan masase sebelum plasenta lahir karena dapat
8. Hal yang perlu mengacaukan kontraksi uterus dan mengganggu pelepasan plasenta
diperhatikan 2. Melakukan inform concent sebelum melakukan tindakan

1. PONED
9. Unit terkait 2. RGD

1. Rekam medis
2. Partograf
10. Dokumen terkait
3. Buku persalinan

11. Rekaman Historis


Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Hasil perubahan
tanggal
Nomor dokumen, nomor Nomor dokumen, nomor
revisi, tanggal terbit, nama revisi, tanggal terbit, nama
1 1 19 Januari 2023
kepala puskesmas kepala puskesmas.
kebijakan kebijakan

2 2 Nama kepala puskesmas Nama kepala puskesmas 19 Januari 2023

3 3 Nama kepala puskesmas Nama kepala puskesmas 19 Januari 2023

3
MANAJEMEN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR
No. Kode : 440/DT/243/2023
DAFTAR TILIK No. Revisi :2
Tgl. MulaiBerlaku : 19 Januari 2023
Halaman : 1/1

Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………….


Nama Petugas : ………………………………………….
Ruang : ………………………………………….

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket


Apakah petugas medis dan paramedis melakukan pemeriksaan fisik
1.
dan tanda-tanda vital pada BBL?

2. Apakah petugas medis dan paramedis menentukan derajat ikterus


menurut kremer?
3. Apakah petugas medis dan paramedis menentukan apakah ikterus
fisiologis/ patologis?
Apakah petugas medis dan paramedis menyarankan jika ikterus
fisiologis, untuk melakukan penanganan?
a. Bayi dijemur di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7-8
pagi selama 30 menit,15 menit telentang 15 menit tengkurap
dengan tidak memakai baju, hanya memakai popok agar
4. kontak sinar matahari dengan kulit seluas mungkin, atur
posisi agar wajah tidak menghadap matahari langsung.
b. Tingkatkan frekuensi pemberian ASI minimal 8-12 kali sehari,
dengan memperhatikan apakah bayi benar-benar
menghisap atau hanya mengempeng saja.
c. Hingga gejala masih tampak sampai dengan 14 hari, segera
rujuk RS.
Apakah petugas medis dan paramedis menyarankan jiika ikterus
5. patologis, segera rujuk RS dengan mencegah gula darah agar tidak
turun dengan tetap memberikan ASI dan jaga kehangatan selama
perjalanan?

CR = _

___

______ X 100% =

Karanganyar,……………………………..
Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai